Anda di halaman 1dari 22

Kelompok 2:

1. Ernita pms hrp


2. Muhammad fauzan
3. Nurlaila hrp
pendahuluan
Tetanus
Adalah penyakit dengan gejala
utama spasme otot tanpa gangguan
kesadaran.
Definisi
Tetanus merupakan penyakit yang disebabkan
eksotoksin bakteri Gram positif Clostridium tetani
yang bersifat obligat anaerob dan membentuk
spora.
Spora banyak terdapat di dalam tanah dan feses
hewan dan infeksi terjadi akibat kontak dengan
jaringan melalui luka. Toksin mempengaruhi saraf
yang mengontrol fungsi otot.
Epidemiologi
Bakteri Clostridium tetani dapat ditemukan di
semua tempat di dunia.
tetapi tetanus terutama ditemukan pada
negara-negara kurang dan sedang berkembang
yang padat penduduk dengan iklim hangat dan
lembap dan tanah yang kaya dengan material
organik.
Etiologi
Tetanus disebabkan oleh toksin bakteri
Clostridium tetani yang memiliki dua
bentuk: yaitu bentuk vegetatif dan
spora.
Bentuk vegetatif C. tetani adalah basil,
Gram positif, tidak berkapsul, motil,
dan bersifat obligat anaerob.
Pada basil yang
mengandung spora
terdapat bentukan
endospora pada salah
satu ujungnya sehingga
memberikan
penampilan seperti stik
drum.
Spora C. tetani relatif resisten terhadap desinfeksi
kimiawi dan pemanasan. Spora tahan terhadap paparan
fenol, merbromin, dan bahan kimia lain yang efektif
untuk desinfeks

Pewarnaan Gram C. tetani. Bakteri tersebut bersifat Gram positif tetapi memiliki
kecenderungan variabilitas dalam pewarnaan Gram. Bentuk vegetatifnya berupa basil.
Endospora dibentuk secara intraseluler pada ujung sporangium dan memberikan
bentuk yang khas yaitu menyerupai stik drum. Sumber: Todar, 2007
Patogenesis
C. tetani masuk melalui luka bermacam jenis
60 % porte dentrie di kaki luka tusuk
Sisanya dapat melalui :
- uterus pasca persalinan , pasca abortus
provokatus
- Luka tali pusat neonatus
- otitis media
- Caries gigi

Masa inkubasi antara inokulasi spora dengan


manifestasi klinis awal bervariasi antara beberapa
hari sampai 3 minggu.
Spora hanya dapat mengalami germinasi pada
kondisi anaerob yang paling sering terjadi pada luka
dengan nekrosis jaringan dan benda asing.
Adanya organisme lain juga mempercepat
transformasi spora ke bentuk vegetatif.
Masa inkubasi panjang biasanya terjadi pada
lokasi infeksi yang jauh dari sistem saraf pusat. Masa
inkubasi merupakan salah satu faktor penentu
prognosis.
Gambaran klinis
Pada 30% pasien tidak tampak adanya tempat
masuk (portal of entry). Tetanus telah diidentifikasi
setelah berbagai cidera jaringan, termasuk injeksi
intravena dan intramuskular, akupunktur, tindik
telinga, dan bahkan luka akibat tusuk gigi.
Masa Inkubasi 3 hr- 3 minggu . ( rt= 8 hr)
Prognosa ditentukan oleh masa inkubasi.
Kematian meninggi bila masa inkubasi < 1 minggu.
Masa inkubasi psien hidup rt 11 hari.
Tetanus dapat dibedakan menjadi empat bentuk
berdasarkan manifestasi klinisnya:
Tetanus lokal
Tetanus sefalik
Tetanus general
Tetanus neonatorum
Tetanus sefalik
Tetanus sefalik juga
merupakan bentuk yang
jarang ditemukan (insiden
sekitar 6%) dan merupakan
bentuk khusus tetanus lokal
yang mempengaruhi otot-
otot nervus kranialis
Paralisis nervus fasialis kiri dan tampak luka baru pada pasien
dengan tetanus sefalik.
terutama di daerah wajah.
Tetanus neonatorum
Tetanus neonatorum
disebabkan infeksi C. tetani
yang masuk melalui tali pusat
sewaktu proses pertolongan
persalinan.
Spora masuk disebabkan
proses pertolongan persalinan
yang tidak steril, baik karena
penggunaan alat maupun
obat-obatan yang
terkontaminasi spora C. tetani.
Tetanus neonatorum
Kebiasaan menggunakan alat
pertolongan persalinan dan
obat tradisional yang tidak
steril merupakan faktor utama
dalam terjadinya tetanus
neonatorum
Diagnosa
Diagnosis tetanus lebih sering ditegakkan
berdasarkan manifestasi klinis dibandingkan berdasarkan
penemuan bakteriologis.
Diagnosis relatif lebih mudah pada daerah dengan
insiden tetanus yang sering, tetapi lebih lambat di negara-
negara berkembang dimana tetanus jarang ditemukan.
Anamnesa tempat masuknya kuman seperti luka,Trismus ,
Risus sardonikus, kaku kuduk, opistotonus, defanse
muskuler, kejang tanpa gangguan kesadaran
DD: - Meningitis
- encephalitis ,
Terapi
Prioritas awal dalam manajemen penderita
tetanus adalah kontrol jalan napas dan
mempertahankan ventilasi yang adekuat.
Pada tetanus sedang sampai berat risiko spasme
laring dan gangguan ventilasi tinggi sehingga harus
dipikirkan untuk melakukan intubasi profilaksis.
Prinsip : 1. Atasi akibat eksotoksin yang sudah terikat
dengan SSP
2. Netralisasi toksin yang masih beredar
dalam darah
3. Hilangkan kuman penyebab.
Tentukan dulu derajat keparahan penyakit tolok
ukur Philip yang berdasarkan skore : masa
inkubasi,lokasi infeksi,sistem imunisasi, faktor yg
memberatkan .
Skor: < 9 ringan; 9-16= Tetanus sedang; >16
berat. memerlukan perawatan intensif
Progresivitas penyakit dan respons terhadap
pengobatan dapat diukur dari 4 gejala klinis yg timbul:
o besarnya kekakuan,
o frekwensi kejang,
o suhu tubuh,
o status pernafasan interval 12 jam .
Atasi kaku dan kejang, gangguan pernafasan
,pengendalian cairan elektrolit dan perbaikan nutrisi
harus dilakukan.
Kaku otot obat sedasi dan lemas otot
fenobarbital dan diazepam , khlorpromazin .
Pada tetanus berat berikan paralisis otot total
(kurarerisasi) dan pakai respirator.
Kaku laring memerlukan tracheostomy .
Cegah decubitus robah posisi dan pengosongan
buli pakai kateter urin tetap .
Perawatan mata,fisioterapi paru,dan anggota gerak
ATS 20.000 IU /hari selama 5 hari / imunoglobulin
manusia 3000-6000 unit dosis tunggal .
Pencegahan
Angka kematian 30 -60 % - upaya pencegahan
1. Perawatan luka yang adekwat
2. Imunisasi aktif dan pasif .
-- Aktif : toksoid anti tetanus
-- Pasif : Serum anti tetanus homolog dan
heterolog . didasarkan atas
riwayat imuniasi pasien sebelumnya.
Prognosis
Ditentukan oleh : masa inkubasi,periode awal
pengobatan ,imunisasi ,lokasi fokus infeksi,penyakit
lain yang memberatkan, penyulit yg timbul .
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai