Wildan Fahmi 16050524058 SPBM dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. SPBM dapat dilihat dari beberpa aspek, yaitu: 1. Aspek Psikologi 2. Aspek Filososofis 3. Konteks Perbaikan Kualitas Pendidikan Terdapat 3 ciri utama dari SPBM. 1. SPBM merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran 2. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. 3. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. Hakikat masalah dalam SPBM adalah gap atau kesenjangan antara situasi nyata dan kondisi yang diharapkan, atau antara kenyataan yang terjadi dengan apa yang diharapkan. Kesenjangan tersebut bisa dirasakan dari adanya keresahan, keluhan, krisauan, atau kecemasan. Di bawah ini diberikan kriteria pemilihan bahan pelajaran dalam SPBM. 1. Bahan pelajaran yang harus mengandung isu-isu yang mengandung konflik (conflict issue) yang bisa bersumber dari berita, rekaman video, dan yang lainnya. 2. Bahan yang dipilih adalah bahan yang bersifat familiar dengan siswa, sehingga setiap siswa dapat mengikutinya dengan baik. 3. Bahan yang dipilih merupakan bahan yang berhubungan dengan kepentingan orang banyak (universal), sehingga terasa manfaatnya. 4. Bahan yang dipilih merupakan bahan yang mendukung tujuan atau kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa sesuai dengan kurikulum yang berlaku. 5. Bahan yang dipilih sesuai dengan minat siswa sehingga setiap siswa merasa perlu untuk mempelajarinya. 1. Menyadari Masalah 2. Meremuskan Masalah 3. Merumuskan Hipotesis 4. Mengumpulkan Data 5. Menguji Hipotesis 6. Menentukan Pilihan Penyelesaian Keunggulan Sebagai suatu strategi pemebelajaran, SPBM memiliki beberapa keunggulan, antara lain: Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa, serta mampu memberikan kepuasan siswa dalam menemukan pengetahuan yang baru. Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata. Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan. Disamping itu pemecahan masalah juga dapat mendorong untuk melakuakan evaluasi sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajarnya. Pemecahan masalah bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesutuyang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau buku saja. Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa. Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir secara kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru. Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat siswa untuk terus menerus belajar, sekalipun belajar pada pendidikan frmal telah berakhir. Kelemahan Disamping keunggulan, SPBM memiliki kelemahan diantaranya :
Ketika siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai
kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba
Keberhasilan strategi pemebelajaran melalui pemecahan masalah
memerlukan cukup waktu untuk persiapan.
Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk
memechakan masalah yang sedang dipelajari. Maka, mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari. 1. Guru menyusun RPP yang mengarahkan siswa untuk berdiskusi dan bekerjasama dalam kegiatan pembelajaran. 2. Guru mengorganisasikan siswa untuk belajar dengan membagi siswa kedalam kelompok-kelompok dan setiap kelompok terdiri dari beberapa orang. 3. Guru membimbing siswa dalam berdiskusi mengenai langkah- langkah pengerjaan pada gambar jobsheet mesin bubut meliputi mempersiapkan alat dan bahan benda kerja pada mesin bubut,, pengaturan kecepatan putaran mesin bubut, memasang pahat, membubut muka, membubut rata, dan sampai proses finishing. 4. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka dan memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya, menjawab dan menyanggah pada saat diskusi kelas.