Anda di halaman 1dari 2

Bab 4

Perencanaan pendidikan dalam sistem pendidikan nasional


Perencanaan pendidikan menempati posisi strategis dalam keseluruhan proses
pendidikan. Perencanaan pendidikan itu memberikan kejelasan arah dalam usaha proses
penyelenggaraan pendidikan, sehingga menejemen usaha pendidikan akan dapat dilaksanakan
dengan lebih efektif dan efisien. Dengan demikian seorang perencana pendidikan dituntut untuk
memiliki kemampuan dan wawasan yang luas agardapat menyusun sebuah rancangan yang dapat
dijadikan pegangan dalam pelaksanaan proses pendidikan selanjutnya. Rancangan tersebut harus
mampu mengidentifikasi berbagai kekuatan, peluang, kelemahan, dan ancaman (SWOT).
Tahapan-tahapan dalam perencanaan pendidikan , yaitu:

a. Mengidentifikasi permasalahan perencanaan pendidikan.


b. Mengkonsepsikan dan merancang rencana.
c. Analisis bidang telaahan permasalahan perencanaan.
d. Evaluasi rencana
e. Menentukan rencana
f. Implementasi rencana, dan
g. Evaluasi implementasi rencana dan umpan balik.

Bab 5
Mengidentfikasi Permasalahan Perencanaan Pendidikan
Gambaran dan rumusan batasan permasalahan pendidikan sangat penting dan strategis,
karena setiap kegiatan yang akan dirumuskan dalam proses perencanaan harus diarahkan dala
kerangka pemecahan masalah. Kebutuhan akan perencanaan muncul sebagai akibat semakin
intensif dan semakin kompleksnya permasalahan yang muncul dalam masyarakat. Perencanaan
hanya dapat mengacu pada persiapan pembelajaran yang intinya kepedulian terhadap lingkungan
dan komunitas manusia, sehingga seorang perencana harus mengetahuinilai-nilai, tujuan, dan
struktur social dari komunitas dengan tujuan untuk melayani secara memadai. Dimensi-dimensi
perencanaan pendidikan yaitu:

a. Significance
b. Feasibility
c. Relevance
d. Definitiveness
e. Parsimoniusness
f. Adaptability
g. Time
h. Montoring
i. Subject metter
Perencanaan berorientasi pada masa depan dan meliputi analisis yang menyeluruh
(komprehensif) tentang masa kini, dan juga kekuatan kekuatan sejarah yang membentuk
perkembanganya. Secara umum suatu perencanaan meliputi: (a). lingkup dan cakupan
bidang permasalahan, (b) rentang permasalahan termasuk didalamnya perencanaan
penyelesaian, (c) akibat yang ditimbulkan, analisis permasalahan serta upaya
penyelesaiannya, dan (d) perhatian secara umum atas keberadaan masalah dan
penyelesaianya. Perencanaan pendidikan diharapkan dapat memberikan dampak positif
terhadapan peningkatan pendapatan masyarakat, perubahan sikap kerja, tumbuhnya
sinergi dari berbagai lembaga, kemajemukan diantara kepentingan individu, serta adanya
penyelesaian terhadap masalah-masalah penduduk yang berada dipinggiran kota.

Perencanaan pendidikan harus berorientasi terhadap program siswa yang


terstruktur dengan kondisi yang relevan dengan lingkungan sekitarnya. Perencanaan
pendidikan dipandang perlu untuk melibatkan berbagai tingkatan (stakeholder) yang ada
di masyarakat.

Bab 6
Analisis Bidang Telaahan Permasalahan Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu system yang terbentuk dari sub sitem yang disebut
dengan lingkungan pendidikan yang merupakan bidang telaahan masalah perencanaan
pendidikan komprehensif. 4 (empat) sistem dalam lingkungan, yaitu (a) system aktifitas
pendidikan, (b) system komunikasi pendidikan, (c) system fasilitas pendidikan, dan (d)
system operasi pendidikan.

Pengumpulan data merupakan bagian penting dalam perencanaan, karena harus


dilaksanakan pada waktu yang tepat. Metode pengumpulan data, meliputi: (a)
penggunaan proses angket atau kuesioner, dan (b) interview atau wawancara. Proses
tabulasi data harus akurat, sehingga diperlukan adanya survey tahunan untuk riset dan
penelitian yang ada guna mendapatkan data yang terbaru. Tabulasi data sangat diperlukan
didalam perencanaan pendidikan untuk berbagai analisis data.

Teknik peramalan pendidikan menggunakan beberapa metode dengan


memperhatikan berbagai ospek dan sistem pendidikan secara menyeluruh, yaitu: (a)
Metode Conhort survival, (b) Metode Migration and natural, (c) Metode Least Squarre,
(d) Metode Matrix.

Anda mungkin juga menyukai