Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR CATATAN KULIAH

Hari/Tanggal :
Mata Kuliah : Perencanaan Pendidikan Islam
Metode : Inkuiri
Oleh : Helmiyatunnisa Fauziyah
NIM : 2220060108
Jur/ Kelas : MPI - LPDP
Resensi Topik : Konsep Dasar Perencanaan Pendidikan

A. Pengertian, Tujuan, dan Manfaat Perencanaan Pendidikan


1. Pengertian
Perencanaan pendidikan adalah keputusan yang diambil untuk melakukan tindakan
selama waktu tertentu (sesuai dengan jangka waktu perencanaan) agar penyelenggaraan
sistem pendidikan menjadi lebih efektif dan efisien, serta menghasilkan lulusan yang
lebih bermutu dan relevan dengan kebutuhan pembangunan.
2. Tujuan
a. Untuk standar pengawasan pola perilaku pendidikan;
b. Mengetahui kapan pelaksanaan perencanaan dan proses penyelesaian layanan
pendididkan;
c. Mengetahui siapa saja yang terlibat;
d. Mewujudkan proses kegiatan dalam pencapaian tujuan (secara efektif);
e. Mengefisiensikan proses kegiatan;
f. Memberikan gambaran menyeluruh (integral) dan khusus (spesifik) terhadap jenis
kegiatan;
g. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub pekerjaan;
h. Mengetahui peluang, hambatan, tantangan dan kesulitan yang dihadapi;
i. Mengarahkan proses pencapaian tujuan pendidikan.
3. Manfaat
a. Dapat digunakan sebagai stadar pelaksanaan dan pengawan proses;
b. Dapat dijadikan sebagai media pemeilihan alternatif langkah pekerjaan;
c. Dapat bermafaat dalam menyusun skala prioritas;
d. Dapat mengefisiensikan dan mengefektifkan pemanfaatan sumber daya;
e. Dapat membantu menyesuaikan terhadap perkembangan atau dinamika perubahan
sosial-budaya;
f. Dapat memudahkan dalam berkoordinasi;
g. Dapat meminimalkan perkejaan yang tidak efisien;
h. Sebagai alat evaluasi pencapaian tujuan.
4. Peran
Sebagai peran sentral di tengah-tengah dua bagian penting, yaitu sekolah dan pembuat
keputusan dan kebijakan.
5. Fungsi
Perencanaan merrupakan fungsi utama manajer, meliputi, peramalan, penetapan tujuan,
pemograman, penjadwalan, penganggaran, pengembangan prosedur, dan penetapa dan
penafsiran kebijaksanaan.
B. Karakteristik, Prinsip, dan Syarat Perencanaan Pendidikan
1. Karektiristik
a. Berorientasi pada visi, misi kelembagaan;
b. Mempunyai tahapan program janka waktu tertentu;
c. Mengutamakan nilai-nilai manusiawi;
d. Memberikan kesempatan pengembangan secara maksimal;
e. Komperhensif dan sistemastis;
f. Orientasi untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas;
g. Dikembangkan dengan memperhatikan keterkaitannya dengan berbagai komponen
secara sistematis;
h. Menggunakan sumberdaya intenal dan eksternal secermat mungkin
i. Berorientasi ada masa mendatang;
j. Responsif pada kebutuhan masyarakat dan bersifat dinamik; dan
k. Merupakan sarana inovasi pedidikan.
2. Prinsip-prinsip
a. Prinsip Interdisipliner, menyangkut bidang keilmuan atau beragam kehidupan.
b. Prinsip Fleksibel, bersifat lentur, dinamik dan responsif terhada perkembangan
kehidupan.
c. Prinsif efektifitas dan efisiensi.
d. Prinsip progres of change.
e. Prinsif objektif, rasional, dan sistematis.
f. Prinsip kooperatif-komprehensif
g. Prinsip Human Resources Depelopment
3. Syarat-syarat
a. Memperhatikan dan didasarkan kepada tujuan yang jelas.
b. Mengutamakan aspek kesederhanaan, realistis, dan praktis.
c. Terperinci dan memuat segala urusan.
d. Memperhatikan fleksibilitas.
e. Menghindari duplikasi pada pelaksanaannya.
C. Prosedur Perencanaan Pendidikan
1. Perencanaan Partisipatori
Yaitu perencanaan yang melibatkan beberapa orang yang memiliki kepentingan atas
objek yang direncanakan.
2. Ramalan dan pembuatan program (Forecasting)
a. Meramalkan kemungkinan yang akan terjadi yang bertalian dengan pendidikan
b. Mengidektifikasi kemampuan, potensi dan situasi lembaga pendidikan
c. Membuat program baru untuk mengantisipasi perubahan
3. Pengambilan Keputusan
Dalam hal ini, biasanya pengambilan keputusan dilakukan oleh suatu panitia (ketua
panitia)
D. Implementasi dan Proses Perencanaan Pendidikan
1. Langkah Pokok Perencanaan Pendidikan
a. Melakukan analisis situasi
b. Menetapkan tujuan/sasaran
c. Menyusus strategi dan program kerja
2. Proses Tahapan Penyusunan
a. Tahap Need Assessment (kajian terhadap beragam kebutuhan)
b. Tahap Formulation of Goal and objective (perumusan tujuan dan sasaran
perencanaan)
c. Tahap Policy and Priority Setting (merancang rumusan prioritas kebijakan)
d. Tahap Program and Project Formulation (Perumusan program dan proyek
pelaksaan kegiatan)
e. Tahap Feasibility Testing (melakukan uji kelayakan terhadap sumber daya)
f. Tahap Plan Implementation (pelaksanaan perencanaa)
g. Tahap Evaluation and Revision for Future Plan (mengevaluasi dan revisi program
untuk masa depan yang lebih baik.
Summary
Paling tidak dalam penyusunan perencanaan hendaknya memenuhi hal tersebut, jika hal
tersebut tidak dilalui maka ada kemungkinan rencanayang telah dibuat akan sulit untuk di
realisasikan. Dengan demikian untuk menghindarkan dari kegagalan dalam menyusun
perencanaan, langkahterbaik adalah menggunakan langkah-langkah yang telah teruji
kebenarannya dalam menyusun perencanaan.

Anda mungkin juga menyukai