Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR CATATAN KULIAH

Hari/Tanggal :
Mata Kuliah : Perencanaan Pendidikan Islam
Metode : Inquiri
Oleh : Helmiyatunnisa Fauziyah
NIM : 2220060108
Jur/ Kelas : MPI - LPDP
Resensi Topik : Sistem Perencanaan Pendidikan

A. Konsep Dasar Sistem Perencanaan Pendidikan


1. Konsep Sistem

Secara etitimologis kata ”sistem” awalnya berasal dari bahasa Yunani (sustēma) dan bahasa
Latin (systēma). Pengertian dan definisi sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas
komponen atau elemen yang saling berinteraksi, saling terkait, atau saling bergantung
membentuk keseluruhan yang kompleks.

2. Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem merupakan cara berpikir dengan menggunakan konsep sistem. Johnson,
Kast, dan Rosenzweig (1973), mengemukakan bahwa pendekatan sistem adalah cara berpikir
untuk mengatur tugas melalui suatu kerangka yang melukiskan faktor-faktor lingkungan
internal dan eksternal sehingga merupakan suatu keseluruhan secara terpadu.
3. Perencanaan Pendidikan
Perencanaan adalah hubungan antara apa yang ada sekarang dengan bagaimana seharusnya
yang bertalian dengan kebutuhan, penentuan tujuan, prioritas, program, dan alokasi sumber.

Adapun, pendidikan seperti yag jelaskan oleh Moonis Raza, (1985), ialah “suatu kemampuan
untuk mengeneralisasikan semacam pengetahuan yang dilaksanakan secara universal baik
pengalaman social yang spesifik, sistematis kepada hirarkis intelektual dan bagian-
bagiannya.”

4. Sistem Perencanaan Pendidikan


Sistem perencanaan pendidikan adalah suatu rumusan rancangan kegiatan yang ditetapkan
berdasarkan visi, misi dan tujuan pendidikan; memuat langkah atau prosedur dalam proses
kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan; merupakan alat kontrol pengendalian perilaku
warga satuan pendidikan (kepala sekolah, guru, karyawan, siswa, komite sekolah); memuat
rumusan hasil yang ingin dicapai dalam proses layanan pendidikan kepada peserta didik; dan
menyangkut masa depan proses pengembangan dan pembangunan pendidikan dalam waktu
tertentu, yang lebih berkualitas.
B. Substansi dan Aspek-aspek Perencanaan Pendidikan
1. Substansi Sistem Perencanaan Pendidikan
a. Pendekatan perencanaan pendidikan berdasarkan permintaan masyarakat

Menurut Enoch (1995), istilah permintaan masyarakat terhadap pendidikan paling tidak
digunakan dalam tiga bentuk perencanaan pendidikan yaitu: pertama, bila sasaran
rencana pendidikan ditekankan pada faktor kependudukan kedua, bila sasaran rencana
pendidikan didasarkan pada tujuan nasional suatu bangsa sesuai dengan aspirasi sosial
dan kemajuan politik pemerintah. Ketiga, bila proyeksi rencana didasarkan pada analisis
kebutuhan individu terhadap pendidikan.

b. Pendekatan perencanaan pendidikan berdasarkan kebutuhan tenaga kerja

Pendekatan ini merupakan salah satu pendekatan yang sering digunakan untuk
mengintegrasikan faktor ekonomi ke dalam perencaan pendidikan. Menurut Davis
(1980), ada tiga pertimbangan pokok yang dapat diidentifikasikan dalam penggunaan
pendekatan kebutuhan tenaga kerja yaitu: perkiraan mengenai kemungkinan pertumbuhan
pendapatan nasional kotor (GNP), asumsi mengenai hubungan antara pertumbuhan
berbagai sector ekonomi dengan jumlah tenaga kerja yang memiliki kualifikasi tertentu,
dan tingkat maksimum produktivitas tenaga kerja.

c. Pendekatan perencanaan pendidikan berdasarkan nilai baik

Pendekatan ini digunakan untuk memungkinkan mengadakan perbandingan secara


ekonomis antara investasi yang diberikan pada sistem pendidikan dengan investasi yang
diberikan kepada sektor ekonomi lainnya. Tujuan utama pendekatan ini adalah untuk
menjamin bahwa alokasi sumber daya diantara sektor ekonomi yang berbeda disesuaikan
dengan manfaat yang diharapkan.

2. Aspek-aspek Sistem Perencanaan Pendidikan


a. Aspek kuantitatif;
b. Aspek kualitatif;
c. Aspek relevansi/kebutuhan kerja;
d. Aspek efesiensi;

C. Sistem Perencanaan Pendidikan Nasional

Landasan Hukum Sistem Perencanaan Pendidikan, yaitu:


a. UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional UU No.20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional
b. UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
c. UU No.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
d. Nasional PP 20 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja
e. Pemerintah PP 20 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja
f. Pemerintah PP 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian/Lembaga
g. PP 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian/Lembaga
h. Perpres 7 Tahun 2005 tentang RPJM Nasional Perpres 7 Tahun 2005 tentang RPJM
Nasional
i. Peraturan Menteri Pendidikan nasional No.15 Tahun 2007 tentang Sistem Perencanaan
Tahunan Depdiknas Peraturan Menteri Pendidikan nasional No.15 Tahun 2007 tentang
Sistem Perencanaan Tahunan Depdiknas

D. Praktik Perencanaan Pendidikan

Setiap Departemen di pemerintah mempunyai rencana strategis (renstra). Hampir semua


daerah menjadikan peningkatan kualitas SDM sebagai salah satu prioritasnya. Akan tetapi
proyeksi SDM pendidikan lima tahun ke depan saja belum tentu dimiliki. Oleh sebab itu,
renstra hanya sebagai langkah kebijakan-kebijakan yang akan diambil/direncanakan di atas
kertas saja. Dalam pelaksanaannya banyak yang menyimpang dengan alasan-alasan tertentu.
Summary
Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya pewarisan nilai, yang akan jadi
penolong dan penuntun umat manusia dalam menjalani kehidupan, sekaligus untuk memperbaiki
nasib dan peradaban umat manusia. Secara ekstrim dapat dikatakan, bahwa maju mundurnya
atau baik buruknya peradaban suatu bangsa ditentukan oleh bagaimana pendidikan yang
dijalanani oleh bangsa tersebut yang kemudian pendidikan itu menjadi bagian dari supra sistem
pembangunan nasional.

Anda mungkin juga menyukai