DISUSUN OLEH :
NIM : P07124317014
A. Pengertian
Perencanaan adalah sesuatu proses yang penting sebelum melakukan yang lain.
Perencanaan di anggap penting karena akan menjadi penentu sekaligus memberi arah
terhadap tujuan yang ingin dicapai.
Secara garis besar perencanaan pendidikan dapat dibedakan menjadi dua golongan,
Yaitu :
a. Ceramah
Baik untu sasaran pendidikan tinggi dan rendah. Yang perlu diperhatikan
dalam metode ceramah :
1) Persiapan
c) Pelaksanaan
b. Seminar
Metode –metode yang cocok untuk kelompok kecil antara lain : diskusi
kelompok, curah pendapat (brain storming), bola salju (snow balling),
kelompok-kelompok kecil (buzz group), memainkan peranan (role play),
permainan simulasi (simulation game).
a. Diskusi kelompok
3. Proses Evaluasi
1) Menentukan apa yang akan dievaluasi. Ini karena apa saja dapat dievaluasi.
Apakah itu rencananya sumber daya, proses pelaksanaan, keluaran, atau
bahkan dampak suatu kegiatan, serta pengaruh terhadap lingkungan yang
jelas.
2) Mengembangkan kerangka dan batasan. Di tahap ini dilakukan asumsi-asumsi
mengenai hasil evaluasi serta pembatasan ruang lingkup evaluasi serta
batasan-batasan yang dipakai agar objektif dan fokus.
3) Merancang desain (metode). Karena biasanya evaluasi terfokus pada satu atau
beberapa aspek, yang sebenarnya mengikuti rancangan desain riset walaupun
tidak harus kaku seperti riset umumnya dalam penerapannya. Rancangan riset
ini sangat bervariasi mulai dari yang amat sederhana sampai dengan yang
sangat rumit bergantung pada tujuan dan kepentingan evaluasi itu sendiri.
4) Menyusun instrumen dan rencana pelaksanaan. Selanjutnya ialah
mengembangkan instrumen pengamatan atau pengukuran serta rencana
analisis dan membuat rencana pelaksanaan evaluasi.
5) Melakukan pengamatan, pengukuran dan analisis. Selanjutnya ialah
melakukan pengumpulan data hasil pengamatan, melakukan pengukuran serta
mengolah informasi dan mengkajinya sesuai tujuan evaluasi.
6) Membuat kesimpulan dan pelaporan. Informasi yang dihasilkan dari proses
evaluasi ini disajikan dalam bentuk laporan dengan kebutuhan atau
permintaan. Lain pihak sesuai dengan bentuk penyajian atau pelaporan yang
berbeda.
apakah apakah
menyebabkan menyebabkan
2) Memilih atau merancang desain evaluasi
Banyak rancangan desain (riset) yang dapat dipakai dalam
melakukan evaluasi. Tergantung tujuan dan sumber daya yang
dimiliki, desain evaluasi dapat sederhana, dapat pula sangat canggih.
Michael Ibrahim membuat urutan desain menurut kekuatan
kesimpuland dari hasil evaluasinya. Beliau membagi cara evaluasi
menurut yang (a) non-riset, (b) riset non-eksperimental dan (c) riset
eksperimental.
Termasuk yang non-riset adalah leluson (anecdote), cerita-
cerita hikayat (story), dan pendapat-pendapat ahli maupun orang awan.
Sedangkan termasuk riset non-eksperimental adalah survey sedehana
sampai canggih, study kasus-kelola (case control study) dan study
kohor (cohort study). Riset yang bersifat eksperimental mulai dari
desain eksperimen lapangan masyarakat sampai dengan laboratorium.
http://dayatfarras.wordpress.com/2011/01/06/perencanaan-pendidikan/