CHEMICAL ENGINEERING
THERMODYNAMICS PART I
BAB 1 - First Law (Revisited) & Application to Flow System
(Ref. Utama Bab 2 pada text book)
Dengan kata lain, energi yang lepas dari system pasti diambil oleh
Surroundings demikian juga sebaliknya
5
CONTOH:
Air Mengalir pada sebuah air terjun dengan ketinggian 100 meter. Ambil
paket air yang terdiri dari 1 kg air sebagai sebuah system. Ambil asumsi
bahwa paket air ini berada dalam kondisi adiabatik (tidak ada pertukaran
energy dengan lingkungannya)
Hitung: (Buat diagramnya untuk memudahkan pemahaman)
(i) Energi Potensial dari paket air tersebut, bila mengambil dasar air terjun
sebagai referensi ketinggian (PE = mgh)
(ii) Hitung Energi Kinetik dari paket air ini, tepat sesaat sebelum
menghantam dasar (KE = PE)
(iii) Setelah paket air ini bergabung dengan aliran sungai, hitung perubahan
energi yang telah terjadi (V ~ 0 m/s) , Hitung T dari air, jika Cp = 4.184
J/kg.K (m.Cp.dT)
NOTE: 1-puncak air terjun, 2-sesaat sebelum hantam dasar, 3-aliran sungai
- asumsi kecepatan (v3) aliran sungai << kecepatan jatuhnya air terjun (v1)
- Karena sistem bersifat adiabatik maka Esystem = 0, dengan demikian
(Energy System) = U + PE + KE = 0
6
CONTOH: Sebuah baterai diisi dengan energi listrik sebesar 100 kJ, namun pada
saat yang sama juga mengeluarkan energi untuk mengerakan sebuah motor
listrik sebesar 75 kJ, dan sebagian lagi berubah menjadi kalor karena hambatan
listrik sebesar 5500 J. Berapakah perubahan Energi (U) dalam dari baterai
tersebut?
Apakah Baterai mengalami kenaikan atau penurunan Energi dalam?
7
CONTOH:
Expansi gas melawan vakum (tekanan luar=0) / IRREVERSIBLE
Disebut juga pemuaian bebas/free expansion
Juga termasuk ekspansi yang bersifat irreversible (tak dapat balik)
Dalam kondisi tekanan di luar silinder konstan dan vakum (ie. 0 Pa),
maka integralnya menjadi
8
Contoh ekspansi gas yang reversible
V
2 V
2
nRT V2 P
2
V
2
Wrev
PdVdV
nRT
ln
VV
1nRT
lnnR
ln
V1
V
V
1
V
1
P
1
So: w = 1 mol*8.3145 JK-1mol-1*298K*ln[1/5] = -3988 J
notice w < 0, karena ini adalah ekspansi, sistem kehilangan energi
dalam
9
(ii) LANJUTAN: Bagaimana bila pertanyaan nomor (i) adalah ekspansi
gas yang dilakukan melawan tekanan luar sebesar P2 = 1 bar.
constant Pext berarti Irreversible
Ans. wirrev = P2 (V2-V1), P diketahui, dan gunakan EoS untuk
menggantikan volume:
So we have wirrev = P2 (nRT/P2 - nRT/P1) = nRT(1 - P2/P1)
So: w = 1 mol*8.3145 JK-1mol-1*298K*(1 - 1 bar/5bar) = -1982 J
2 V
2 2
nRT
an
an
V2
W
rev
V
V
1
2
nb
V
dV
nRT
ln
V
nb
VV1
V 2
nb 1
1
Jadi utk VdW: W
nRT
ln
2
an
rev
V1
nb V
2V
1
V
V
2
2
Bandingkan dgn gas ideal:
Wrev
V
1
PdV
nRT
ln
V
1
11
Bila V=0, maka dq hanya akan bergantung kepada temperature:
U
PROCESS AT CONSTANT VOLUME dq
V dT
TV
Karena dT sangat mudah untuk diukur (thermometer), untuk
memudahkan perhitungan U, maka kapasitas panas (heat capacity)
dalam volume konstan Cv didefinisikan sebagai: U dq
C V
V
DEFINISI Cv (kapasitas panas dalam volume konstan) T
V dT
Sehingga dari persamaan ini, U pada volume dapat dihitung sbb:
T2 Cv untuk berbagai senyawa sudah ditabulasikan
UV CVdT
(diasumsikan Cv adalah konstan). Lihat Buku teks!
T1 Sesungguhnya Cv juga berubah dengan berubahnya
T (i.e. Cv = f(T)), Namun bila perubahan
temperaturnya kecil, maka Cv bisa dianggap
konstan, sehingga integral dU U = Cv(T2-T1)
12
(ii) q dan Perubahan keadaan pada tekanan tetap
(Changes in states at Constant Pressure Volume) definisi
ENTHALPY (H), qp
Sebelumnya kita sudah membahas proses dalam kondisi volume
konstan dalam penghitungan U & memberikan definisi untuk
kapasitas panas (heat capacity) pada volume konstan, Cv
Namun Sebagian besar proses terjadi bukan dalam volume konstan,
melainkan dalam tekanan konstan, dan kerja (w) dalam tekanan
konstan (Pext konstan) adalah PextV (atau sederhananya PV )
maka U= q+W = qp - PV U2 - U1= qp - P(V2 - V1)
maka panas yang diserap/dilepas: qp = (U2 + PV2) - (U1 + PV1)
Maka q (kalor yang diserap) diberikan oleh (U + PV) yang juga
merupakan fungsi keadaan (state-function)
Persamaan ini menjadi dasar kepada definisi Enthalpy, H,
dimana H = U + PV so that qp = H = H2 - H1 atau dqp = dH
13
Dengan kata lain: panas/kalor yang diserap dalam keadaan
tekanan konstan sama dengan perubahan enthalpy (H)
H
H Karena tekanan konstan (i.e. dP = 0)
dT
dH
dP
TP
PT
sehingga dqp = dH, then :
H
Karena perubahan temperatur mudah untuk diukur, dq dT
p
TP
maka pemindahan panas (enthalpy) dapat dihitung
dengan mendefiniskan Cp, heat capacity (kapasitas p
dq H
panas/kalor) dalam tekanan konstan: C
dT
p
T
P
Note: seluruh proses terjadi dalam tekanan konstan berarti H = Q, sedangkan volume
akan berubah saat terjadi perubahan fasa dari Cair Gas
U = H - PV = H - PV - VP U = H - PV
V = (1.673 0.001) m3/kg x 1kg
15
Contoh:
Udara pada tekanan 1 bar, T = 298.15K, mengalami kompresi hingga mencapai
tekanan 5 bar pada suhu 298.15, dan dilakukan melalui dua cara:
(i) Didinginkan pada tekanan konstan, hingga P2 tercapai hingga mencapai
V2 diikuti dengan pemanasan pada volume konstan
(ii) Dipanaskan pada volume konstan hingga mencapai P2 diikuti dengan
pendinginan pada tekanan konstan
Asume Ideal Gas is obeyed! Cv = 20.78 J/mol.K, Cp = 29.10 J/mol.K
Molar volume (at initial condition: 298.15K, 1 bar) = 0.02479 M3/mol
(i)
16
Contoh Soal: British Metric System (American System)
Hitunglah perubahan energy dalam (U) dan enthelapy (H) ketika udara
berubah dari kondisi awal 40F dan 10 atm dengan volume molar
36.49ft3/lb.mol, hingga mencapai kondisi akhir 140F dan 1 atm.
17
MASS & ENERGY BALANCE FOR OPEN SYSTEMS
(Neraca massa untuk system terbuka)
Sejauh ini, dalam thermodinamika, kita lebih sering menggunakan sistem
tertutup sebagai contoh. Dalam applikasinya, system lebih sering
merupakan system yang terbuka dimana ada Aliran FLOW IN dan FLOW
OUT
Setiap aliran ini buan saja membawa massa tetapi juga membawa energi
yang akan mengubah U (Internal Energy) dan H (Enthalpy)
.
Untuk keseragaman nomenclature: .
m = uA
.
m = mass flow rate (eg. kg/time)
n = molar flow rate (eg. Mol/time) Dan
. .
u = Flow Linear Velocity (eg. m/time)
dan m = Mn, dimana M adalah berat molekul (g/mol)
serta q = uA dimana A = cross sectional area atau tampang lintang dari
aliran (dari pipa tempat fluid mengalir)
18
MASS & ENERGY BALANCE FOR AN
OPEN SYSTEM
ZONA yang didefinisikans ebagai system
disebut juga dengan CONTROL VOLUME (cv)
Dalam diagram ada dua INCOMING STREAM
yaitu dan dan satu OUTGOING
stream
Rate of change dari masa dalam zona cv adalah
Sehingga persamaan Mass balance-nya menjadi:
fs = flowing stream)
= OUTGOING STREAM INCOMING STREAM
19
GENERAL ENERGY BALANCE
Bersamaan dengan
aliran MASSA,
Energy juga ikut u disini adalah kecepatan
terbawa baik dalam rata-rata
bentuk Internal (note: velocity profile)
Energy (U), Potential
Energy (PE) dan
Kinetic Energy (KE)
Selain itu HEAT (Q) & WORK (W) bisa juga turut serta didalam proses dalam cv
Setiap UNIT MASSA yang masuk,membawa juga sejumlah energy dalam bentuk U, PE, KE
Selain itu aliran massa yang masuk juga dapat membawa perubahan tekanan (P) dan
volume (V) sehingga kerja yang berasosiasi dengan PV juga dapat terbawa ie.:
21
Contoh:
Sebuah tangki penampung air yang dipanaskan dengan pemanas listrik
beradadalam kondisi terinsulasi dengan baik (adiabatik) dan berisi air
seberat 190kg pada suhu 60C. Ketika aliran listrik diputus, dan air panas
keluar pada suhu 60C dengan kecepatan aliran masa 0.2 kg/s, sedangkan
pada saat yang sama aliran air masuk pada 0.2 kg/s namun pada suhu 10C
Hitunglah waktu yang diperlukan hingga air di dalam tangki turun
hingga mencapai 35C!
23
CONTOH:
24