Anda di halaman 1dari 24

CHEMICAL & GREEN PROCESS ENGINEERING

CHEMICAL ENGINEERING
THERMODYNAMICS PART I
BAB 1 - First Law (Revisited) & Application to Flow System
(Ref. Utama Bab 2 pada text book)

Main Text Book:


Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics
7th Edition, McGraw Hil International Edition
(Please also read other text books for additional references)
3 Kredit (SKS), NILAI: - 2 Kuis (25%)
- 2 atau 3 Homework/presentation (15%)
- UTS/ MIDTERM EXAM (30%)
- UAS/ FINAL EXAM (30%)
Berlanjut dengan CHEMICAL ENGINEERING THERMODYNAMICS PART II
(2 SKS - Semester 4)
1
JAMES P. JOULES EXPERIMENT
(1818 1889)
Mengembangkan Konsep Modern
tentang Heat atau panas sebagai
Energy:

Dalam percobaanya (Done in the


cellar of his home in Manchester, UK):

Joules membuktikan kesetaraan (sbg


energy) antara:
1. Potential Energy (PE)
2. Kinetic Energy (KE)
3. HEAT (diukur sebagai perubahan
Water, Hg, Oil temperature)

In his experiment, he measured changes in Potential Energy (PE = m.g.h)


PE changed into KE
KE change into movement of fluid through rotation of pedals & friction that
eventually changed into heat Q = PE = m.Cp. T
Nama JOULE kini diabadikan sebagai UNIT untuk ENERGY
2
ENERGY DALAM - Internal Energy (U)
Dalam percobaan JOULE, Energy yang berasal dari perubahan Energy
Potential (PE), telah berubah menjadi Thermal Energy (HEAT) yang
tersimpan dalam fluida
Thermal energy ini terbaca (sensed) sebagai perubahan temperatur:
Sensible Vs Latent Energy
Internal energy ini harus disimpan di dalam fluida dalam suatu bentuk,
yaitu dalam energy yang tersimpan pada level molekuler:

Pada suhu yg lebih tinggi,


Internal energy semakin tinggi
Gerakan molekul makin aktif:
(i) Vibrational,
(ii) Rotational,
(iii) Translational
Internal Energy (U) tersimpan
dalam gerakan molekuler ini

Bila suhu cukup tinggi, molekul pecah/berdisintegrasi karena gerakan2 ini 3


INTERNAL ENERGY Vs EXTERNAL ENERGY
Istilah internal energy dipergunakan untuk membedakan dengan External
Energy
Bila internal energy tersimpan secara internal dalam bentuk gerakan
molekul, tidak bisa diukur nilainya secara absolute, hanya perubahannya
External energy adalah energy yang diasosiasikan dengan (i) Posisi dan (ii)
Pergerakan molekul sebagai sebuah kesatuan unit fluida (kecepatan)

External energy dapat diukur dari


perubahan ketinggian fluida (PE), dan
perubahan kecepatan fluida (KE)
4
Perlu dicatat pula, sesuai dengan hukum kekekalan energi:

Energy of System + Energy of Surroundings = 0

Dengan kata lain, energi yang lepas dari system pasti diambil oleh
Surroundings demikian juga sebaliknya

Energy total dari system = Energy Internal + Energy External


= U + PE + KE

5
CONTOH:
Air Mengalir pada sebuah air terjun dengan ketinggian 100 meter. Ambil
paket air yang terdiri dari 1 kg air sebagai sebuah system. Ambil asumsi
bahwa paket air ini berada dalam kondisi adiabatik (tidak ada pertukaran
energy dengan lingkungannya)
Hitung: (Buat diagramnya untuk memudahkan pemahaman)
(i) Energi Potensial dari paket air tersebut, bila mengambil dasar air terjun
sebagai referensi ketinggian (PE = mgh)
(ii) Hitung Energi Kinetik dari paket air ini, tepat sesaat sebelum
menghantam dasar (KE = PE)
(iii) Setelah paket air ini bergabung dengan aliran sungai, hitung perubahan
energi yang telah terjadi (V ~ 0 m/s) , Hitung T dari air, jika Cp = 4.184
J/kg.K (m.Cp.dT)
NOTE: 1-puncak air terjun, 2-sesaat sebelum hantam dasar, 3-aliran sungai
- asumsi kecepatan (v3) aliran sungai << kecepatan jatuhnya air terjun (v1)
- Karena sistem bersifat adiabatik maka Esystem = 0, dengan demikian
(Energy System) = U + PE + KE = 0
6
CONTOH: Sebuah baterai diisi dengan energi listrik sebesar 100 kJ, namun pada
saat yang sama juga mengeluarkan energi untuk mengerakan sebuah motor
listrik sebesar 75 kJ, dan sebagian lagi berubah menjadi kalor karena hambatan
listrik sebesar 5500 J. Berapakah perubahan Energi (U) dalam dari baterai
tersebut?
Apakah Baterai mengalami kenaikan atau penurunan Energi dalam?

(i) U = q + welectric + wmekanik =


-5.5 kJ + 100 kj 75 kJ = +19.5 kJ

(ii) Jelas Baterai mengalamai kenaikan


energi dalam, karena U>0

7
CONTOH:
Expansi gas melawan vakum (tekanan luar=0) / IRREVERSIBLE
Disebut juga pemuaian bebas/free expansion
Juga termasuk ekspansi yang bersifat irreversible (tak dapat balik)
Dalam kondisi tekanan di luar silinder konstan dan vakum (ie. 0 Pa),
maka integralnya menjadi

w= - PdV= - Pext. dV = - Pext dV

Pext konstant, maka bisa keluar dari integral


Dan karena Pext = 0

Maka kerja (w) = 0 Joule

Kerja expansi/pemuaian melawan Tekanan luar vakum adalah 0

Note: IRREVERSIBLE = Tidak-Reversible


Bagaimana dengan ekspansi yang reversible (ekspansi- dapat -balik)?

8
Contoh ekspansi gas yang reversible

(i) 1 mole of gas Ideal berekspansi secara isothermal dari 5 bar


hingga 1 bar pada 298K, hitung work (i) for a reversible
expansion?
(ii) Bagaimana bila pertanyaan nomor (i) adalah ekspansi gas yang
dilakukan melawan tekanan luar sebesar P2 = 1 bar.
(iii) turunkan rumus (di-integralkan) jika EoS Van der Waals digunakan
dalam expansi reversible ini (i.e. NOT AN IDEAL GAS )
Ans. (i)


V
2 V
2
nRT V2 P
2





V
2
Wrev
PdVdV
nRT
ln
VV
1nRT
lnnR
ln
V1
V
V
1
V
1
P
1
So: w = 1 mol*8.3145 JK-1mol-1*298K*ln[1/5] = -3988 J
notice w < 0, karena ini adalah ekspansi, sistem kehilangan energi
dalam

9
(ii) LANJUTAN: Bagaimana bila pertanyaan nomor (i) adalah ekspansi
gas yang dilakukan melawan tekanan luar sebesar P2 = 1 bar.
constant Pext berarti Irreversible
Ans. wirrev = P2 (V2-V1), P diketahui, dan gunakan EoS untuk
menggantikan volume:
So we have wirrev = P2 (nRT/P2 - nRT/P1) = nRT(1 - P2/P1)
So: w = 1 mol*8.3145 JK-1mol-1*298K*(1 - 1 bar/5bar) = -1982 J

Note: magnitude (i) Wrev = 3988 J > (ii) Wirrev = 1982 J


Wrev adalah Wmax

(i) Reversible (ii) Irreversible


10
(iii) VdW EoS dalam proses yang reversible:
2 V2
nRTan
P
V
2 Substitusi P :
nbV
WrevPdV
V1


2 V
2 2
nRT
an
an
V2
W



rev

V
V
1



2

nb
V


dV
nRT
ln
V
nb
VV1


V 2
nb 1
1
Jadi utk VdW: W
nRT
ln

2



an



rev

V1
nb V
2V
1

V
V
2
2
Bandingkan dgn gas ideal:

Wrev
V
1


PdV
nRT
ln
V
1

11
Bila V=0, maka dq hanya akan bergantung kepada temperature:
U
PROCESS AT CONSTANT VOLUME dq
V dT
TV
Karena dT sangat mudah untuk diukur (thermometer), untuk
memudahkan perhitungan U, maka kapasitas panas (heat capacity)
dalam volume konstan Cv didefinisikan sebagai: U dq
C V


V
DEFINISI Cv (kapasitas panas dalam volume konstan) T
V dT
Sehingga dari persamaan ini, U pada volume dapat dihitung sbb:
T2 Cv untuk berbagai senyawa sudah ditabulasikan
UV CVdT
(diasumsikan Cv adalah konstan). Lihat Buku teks!
T1 Sesungguhnya Cv juga berubah dengan berubahnya
T (i.e. Cv = f(T)), Namun bila perubahan
temperaturnya kecil, maka Cv bisa dianggap
konstan, sehingga integral dU U = Cv(T2-T1)
12
(ii) q dan Perubahan keadaan pada tekanan tetap
(Changes in states at Constant Pressure Volume) definisi
ENTHALPY (H), qp
Sebelumnya kita sudah membahas proses dalam kondisi volume
konstan dalam penghitungan U & memberikan definisi untuk
kapasitas panas (heat capacity) pada volume konstan, Cv
Namun Sebagian besar proses terjadi bukan dalam volume konstan,
melainkan dalam tekanan konstan, dan kerja (w) dalam tekanan
konstan (Pext konstan) adalah PextV (atau sederhananya PV )
maka U= q+W = qp - PV U2 - U1= qp - P(V2 - V1)
maka panas yang diserap/dilepas: qp = (U2 + PV2) - (U1 + PV1)
Maka q (kalor yang diserap) diberikan oleh (U + PV) yang juga
merupakan fungsi keadaan (state-function)
Persamaan ini menjadi dasar kepada definisi Enthalpy, H,
dimana H = U + PV so that qp = H = H2 - H1 atau dqp = dH
13
Dengan kata lain: panas/kalor yang diserap dalam keadaan
tekanan konstan sama dengan perubahan enthalpy (H)

Sama dengan energi dalam dimana U = f(V,T), enthalpy dapat


didefinisikan sebagai fungsi dari T & P, atau H = f(T,P), maka:


H
H Karena tekanan konstan (i.e. dP = 0)

dT
dH
dP

TP
PT
sehingga dqp = dH, then :
H
Karena perubahan temperatur mudah untuk diukur, dq dT

p
TP
maka pemindahan panas (enthalpy) dapat dihitung
dengan mendefiniskan Cp, heat capacity (kapasitas p
dq H
panas/kalor) dalam tekanan konstan: C
dT
p
T
P

Dengan demikian kita bisa menghitung T2


p C
perubahan enthalpy, H: H pdT
T1
14
CONTOH:
Hitunglah U dan H ketika 1 kg air diuapkan pada kondisi temperatur konstan
(100C) dan tekanan konstan 101.33 kPA (1 bar). Spesific volume untuK Liquid
adalah 0.00104 m3/kg sedangkan untuk gas adalah 1.673 m3/kg. Untuk
perubahan ini diperlukan panas (heat) sebanyak 2256.9 kJ.

Note: seluruh proses terjadi dalam tekanan konstan berarti H = Q, sedangkan volume
akan berubah saat terjadi perubahan fasa dari Cair Gas

Karena P constant maka H = Q = 2256.9 kJ

Untuk menghitung perubahan internal energy U H = U + PV

U = H - PV = H - PV - VP U = H - PV
V = (1.673 0.001) m3/kg x 1kg

U = H - PV = 2256.9x103 (Joule) 101.33x103 (Pa)x((1.673 0.001) m3


= 2,087,500 Joule = 2087.5 kJ

15
Contoh:
Udara pada tekanan 1 bar, T = 298.15K, mengalami kompresi hingga mencapai
tekanan 5 bar pada suhu 298.15, dan dilakukan melalui dua cara:
(i) Didinginkan pada tekanan konstan, hingga P2 tercapai hingga mencapai
V2 diikuti dengan pemanasan pada volume konstan
(ii) Dipanaskan pada volume konstan hingga mencapai P2 diikuti dengan
pendinginan pada tekanan konstan
Asume Ideal Gas is obeyed! Cv = 20.78 J/mol.K, Cp = 29.10 J/mol.K
Molar volume (at initial condition: 298.15K, 1 bar) = 0.02479 M3/mol

(i)

NOTE: Buat diagram proses-nya sebelum menyelesaikan soal.

16
Contoh Soal: British Metric System (American System)

Hitunglah perubahan energy dalam (U) dan enthelapy (H) ketika udara
berubah dari kondisi awal 40F dan 10 atm dengan volume molar
36.49ft3/lb.mol, hingga mencapai kondisi akhir 140F dan 1 atm.

Assumsikan PV/T konstan (gas Ideal) sedangkan Cv = 5 Btu/Lb.mol.F,


dan Cp = 7 Btu/Lb.mol.F

NOTE: utk British System suhu dalam FAHRENHEIT harus diubah


menjadi skala temperatur RANKINE (R = F + 459.67)
Ie. Mirip dengan perubahan Celcius ke kelvin (+273.15)

17
MASS & ENERGY BALANCE FOR OPEN SYSTEMS
(Neraca massa untuk system terbuka)
Sejauh ini, dalam thermodinamika, kita lebih sering menggunakan sistem
tertutup sebagai contoh. Dalam applikasinya, system lebih sering
merupakan system yang terbuka dimana ada Aliran FLOW IN dan FLOW
OUT
Setiap aliran ini buan saja membawa massa tetapi juga membawa energi
yang akan mengubah U (Internal Energy) dan H (Enthalpy)

.
Untuk keseragaman nomenclature: .
m = uA

.
m = mass flow rate (eg. kg/time)
n = molar flow rate (eg. Mol/time) Dan

q = Volumetric Flow rate (eg. m3/time) .


n = uA /M

. .
u = Flow Linear Velocity (eg. m/time)
dan m = Mn, dimana M adalah berat molekul (g/mol)
serta q = uA dimana A = cross sectional area atau tampang lintang dari
aliran (dari pipa tempat fluid mengalir)
18
MASS & ENERGY BALANCE FOR AN
OPEN SYSTEM
ZONA yang didefinisikans ebagai system
disebut juga dengan CONTROL VOLUME (cv)
Dalam diagram ada dua INCOMING STREAM
yaitu dan dan satu OUTGOING
stream
Rate of change dari masa dalam zona cv adalah
Sehingga persamaan Mass balance-nya menjadi:

fs = flowing stream)
= OUTGOING STREAM INCOMING STREAM

Dalam kondisi Steady-State

19
GENERAL ENERGY BALANCE

Bersamaan dengan
aliran MASSA,
Energy juga ikut u disini adalah kecepatan
terbawa baik dalam rata-rata
bentuk Internal (note: velocity profile)
Energy (U), Potential
Energy (PE) dan
Kinetic Energy (KE)

Selain itu HEAT (Q) & WORK (W) bisa juga turut serta didalam proses dalam cv

Setiap UNIT MASSA yang masuk,membawa juga sejumlah energy dalam bentuk U, PE, KE

Bila diperkalikan dengan aliran masa

Bila aliran masa adalah Ie. (Exit entry)

Bila net-energy-transport bersama aliran massa:


20
Maka secara umum net-energy-transport bersama aliran
. .
massa dengan mengikutsertakan W(rate) dan Q(rate) :

Selain itu aliran massa yang masuk juga dapat membawa perubahan tekanan (P) dan
volume (V) sehingga kerja yang berasosiasi dengan PV juga dapat terbawa ie.:

(NOTE = Exit Stream Entry Stream)

RECALL: H = U + PV, maka persamaan ini dapat ditulis menjadi:

Yang lebih lazim ditulis sbb:

Bila komponen perubahan PE dan KE


dapat diabaikan maka:

21
Contoh:
Sebuah tangki penampung air yang dipanaskan dengan pemanas listrik
beradadalam kondisi terinsulasi dengan baik (adiabatik) dan berisi air
seberat 190kg pada suhu 60C. Ketika aliran listrik diputus, dan air panas
keluar pada suhu 60C dengan kecepatan aliran masa 0.2 kg/s, sedangkan
pada saat yang sama aliran air masuk pada 0.2 kg/s namun pada suhu 10C
Hitunglah waktu yang diperlukan hingga air di dalam tangki turun
hingga mencapai 35C!

CSTR = Continuous Stirred tank reactor

Asumsi: (i) tangki teraduk sempurna, konsekwensinya Tout = Tinside


(ii) PE dan KE dianggap kecil sekali dan dapat diabaikan,
(iii) heat capacity dianggap konstan: Cp = Cv = C
22
END PART 1

23
CONTOH:

Liquid n-hexan mengalir pada laju massa 0.75 kg/s didalam


sebuah pipa dengan diameter 5 cm. Hitunglah q, u dan molar
flow rate atau

Bila diameter pipa yang dipergunakan adalah 2 cm hitung


kembali q, u dan

Assumsi: densitas n-hexane adalah 659 kg/m3

24

Anda mungkin juga menyukai