Anda di halaman 1dari 32

What will we learn today ??

DEFINISI
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
(AMDAL)

=
kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau
kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
yang selanjutnya disebut Amdal adalah kajian
mengenai dampak penting suatu Usaha dan/atau
Kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan Usaha dan/atau Kegiatan.
(Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor16 Tahun 2012
Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Pasal 1 poin 1)
AMDAL merupakan kajian dampak penting
terhadap lingkungan hidup, dibuat pada tahap
perencanaan, dan digunakan untuk pengambilan
keputusan.
Hal-hal yang dikaji dalam proses AMDAL: aspek
fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosial-budaya,
dan kesehatan masyarakat sebagai pelengkap studi
kelayakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
Amdal merupakan syarat diterbitkannya ijin
lingkungan.

Dokumen Amdal disusun dan diajukan oleh


pemrakarsa dengan bantuan konsultan penyusun
Amdal.

Pemrakarsa adalah setiap orang atau instansi


pemerintah yang bertanggung jawab atas suatu
usaha dan/atau Kegiatan yang akan dilaksanakan.
Agar pelaksanaan AMDAL berjalan efektif dan dapat
mencapai sasaran yang diharapkan, pengawasannya
dikaitkan dengan mekanisme perijinan.
Peraturan pemerintah tentang AMDAL secara jelas
menegaskan bahwa AMDAL adalah salah satu syarat
perijinan, dimana para pengambil keputusan wajib
mempertimbangkan hasil studi AMDAL sebelum
memberikan ijin usaha/kegiatan. AMDAL digunakan
untuk mengambil keputusan tentang
penyelenggaraan/pemberian ijin usaha dan/atau
kegiatan.
segala bentuk aktivitas
yang dapat menimbulkan
Usaha dan/atau kegiatan perubahan terhadap rona
yang dimaksud adalah lingkungan hidup serta
menyebabkan dampak
terhadap lingkungan hidup.
Contoh kegiatan yang wajib Amdal
Pembangunan apartemen

Rumah sakit

Kampus

Pusat perbelanjaan (mall)

Hotel

Dengan luas lahan lebih dari 10 Ha atau luas bangunan lebih dari 5
Ha serta memenuhi kriteria wajib Amdal lainnya
Syarat Kegiatan yang Wajib AMDAL
Usaha dan atau kegiatan yang wajib AMDAL
ditentukan oleh Permen LH no 5 tahun 2012
LATAR BELAKANG
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, yang sering disingkat
AMDAL, merupakan reaksi terhadap kerusakan lingkungan akibat
aktivitas manusia yang semakin meningkat.
Reaksi ini mencapai keadaan ekstrem sampai menimbulkan sikap
yang menentang pembangunan dan penggunaan teknologi tinggi.
Dengan ini timbullah citra bahwa gerakan lingkungan adalah anti
pembangunan dan anti teknologi tinggi serta menempatkan aktivis
lingkungan sebagai lawan pelaksana dan perencana pembangunan.
Karena itu banyak pula yang mencurigai AMDAL
sebagai suatu alat untuk menentang dan
menghambat pembangunan.
Dengan diundangkannya undang-undang tentang
lingkungan hidup di Amerika Serikat, yaitu National
Environmental Policy Act (NEPA) pada tahun 1969,
NEPA mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1970.
Dalam NEPA pasal 102 (2) (C) menyatakan, Semua
usulan legilasi dan aktivitas pemerintah federal yang
besar yang akan diperkirakan akan mempunyai
dampak penting terhadap lingkungan diharuskan
disertai laporan Environmental Impact
Assessment (Analsis Dampak Lingkungan) tentang
usulan tersebut.
AMDAL mulai berlaku di Indonesia tahun 1986 dengan
diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun
1986.
LANDASAN HUKUM
UULH No. 32 Tahun 2009

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin


Lingkungan

PerMen LH Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen


Lingkungan Hidup

PerMen LH Nomor 17 Tahun 2012 Tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat


dalam Proses Analisis Dampak Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan

PerMen LH Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau


Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
KOMPONEN DOKUMEN AMDAL
Kerangka Acuan (KA)
Tujuan penyusunan KA :
merumuskan lingkup dan kedalaman studi Andal;
mengarahkan studi Andal agar berjalan secara efektif dan
efisien sesuai dengan biaya, tenaga, dan waktu yang tersedia.
Fungsi dokumen KA :
sebagai rujukan penting bagi pemrakarsa, penyusun dokumen
Amdal, instansi yang membidangi rencana usaha dan/atau
kegiatan, dan instansi lingkungan hidup, serta tim teknis Komisi
Penilai Amdal tentang lingkup dan kedalaman studi Andal yang
akan dilakukan;
sebagai salah satu bahan rujukan bagi penilai dokumen Andal
untuk mengevaluasi hasil studi Andal.
Andal
Penyusunan dokumen Andal bertujuan untuk
menyampaikan telaah menyeluruh tentang dampak
penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
Hasil kajian dalam Andal berfungsi untuk memberikan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan
kelayakan atau ketidaklayakan dari rencana usaha
dan/atau kegiatan yang diusulkan.
RKL RPL
RKL-RPL harus memuat mengenai upaya untuk
menangani dampak dan memantau komponen
lingkungan hidup yang terkena dampak terhadap
keseluruhan dampak, bukan hanya dampak yang
disimpulkan sebagai dampak penting
PROSES PENYUSUNAN AMDAL
Bagaimana prosedur AMDAL?
Prosedur AMDAL terdiri dari :
1. Proses penapisan (screening) wajib AMDAL
2.Proses pengumuman dan konsultasi masyarakat
3. Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL (scoping)
4. Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL
Manfaat AMDAL :
1. Terpeliharanya fungsi LH sehingga
Pembangunan Berkelanjutan dapat dilaksanakan
dengan tujuan agar kesejahteraan manusia pada
masa kini maupun masa mendatang terjamin.
2. Membantu menanggulangi dan mengurangi
dampak negatif,.
3. Merupakan dokumen penting untuk penyelesaian
sengketa LH atau pencemaran/kerusakan LH.
4. Merupakan sumber data dan informasi bagi
pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan.
5. Tertampungnya aspirasi dan kepentingan
para pihak (stake holder) tentang kondisi
LH yang dikehendaki/diterima.
6. Diperolehnya pilihan teknologi selaras
lingkungan, eco-efficiency, pemanfaatan
limbah, pencegahan bahaya dan kecelakaan
dsb.
Prosedur Penyelengaraan AMDAL
Penyusun AMDAL
1 orang pemegang KTPA
2 orang pemegang ATPA
Tenaga Ahli
Ahli transportasi
Ahli lingkungan
Ahli geografi/peta
Ahli biologi
Ahli social budaya
Ahli social politik
Perhitungan Waktu Penerbitan Izin Usaha
Diskusi
Mengapa walau sudah ada amdal, tetap saja kualitas
lingkungan di Indonesia menurun?

Mengapa dokumen amdal harus dipenuhi sebagai syarat


mendirikan usaha, bukan setelah usaha dijalankan?

Apakah jika dokumen amdal sdh disetujui, usaha sudah bisa


dilaksanakan?

Bagaimana dengan usaha yang sudah dijalankan sebelum


peraturan amdal ada (tahun 1986)? Apa perlu buat amdal
BAROKALLOHULANA WALAKUM
THANK YOU FOR YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai