Anda di halaman 1dari 51

Pemeriksaan

Laboratorium Fungsi
GINJAL
dr.Budiarto spPK
Fungsi ginjal:
- Endokrin
- Ekskresi
- Regulasi
(Homeostasis)
Aliran darah ginjal :
- Curah jantung (cardiac output)
5 l/menit
- Aliran darah ginjal (renal blood flow)
18% CO = 0.9 l/menit = 2200 l/hari
- Renal plasma flow :
55% RBF = 0.5 l/menit = 720
l/hari
- Volume urine / hari = 1-1.5 l,karena
ada reabsorbsi air di-tub.distalis yg.
dipengaruhi ADH.
Fungsi endokrin a.l.

- Sekresi Erythropoeitin.
aktifasi erythropoeisis di su-tul
- Hidroksilasi vit. D3.
absorbsi Ca di sal.cerna
- Renin (renin-angiotensin-aldosteron)
mengatur tekanan darah.
- Target organ :ADH(vasopresin)
Aldosteron
- Fungsi homeostasis:
terutama adalah meta-
bolisme ion H,mengatur
pH cairan tubuh.
- pemeriksaan lab :
analisa gas darah (blood-
gas analysis)
Fungsi ekskresi :
mengeluarkan sisa
metabolisme a.l.non-
protein-nitrogen,elektrolit
,ion H (asam).
Pemeriksaan fungsi ekskresi ini
dikenal sebagai pemeriksaan
fungsi ginjal:dengan cara
memeriksa - kadar NPN darah
- tes klirens
(clearance)
mengukur GFR
Glomerular Filtration Rate/Laju Filtrasi Glomerulus
- elektrolit darah.
Apa NPN (non-protein-nitrogen)?
- molekul sisa metabolisme yang
sebagian besar diekskresi lewat
ginjal.
a.l. - creatinin
- urea
- asam urat
Kadar NPN darah meningkat
(azotemia) bila ada penurunan
fungsi ekskresi ginjal.
Creatinine (kreatinin):
molekul ukuran 113 Da
terutama berasal dari metabolisme
enersi otot bergaris yaitu dehidrasi
non-enzymatik dari creatin &
phosphocreatin.
Kadar keratinin darah dalam 24 jam tetap
Kadar normal darah :
Pria : 0,6 1,2 mg /dL
Wanita : 0,5 1,1 mg /dL
Kadar kreatinin darah berbanding terbalik
dg fungsi ekskresi ginjal ,tetapi korelasi-nya
tidak linier (non-linier) pada gagal ginjal
kronis.

Kadar kreatinin darah masih normal sampai


dengan penurunan fungsi ginjal 60%.

Korelasi ini akan linier kalau digunakan


parameter 1/kadar creatinin.( e.g. 1/1,2
dL/mg ).
UREA :
molekul 60 Da.
Urea berasal dari Urea-cycle di-
hepatosit (detoksifikasi-
ammonia).Kadar dalam darah
tergantung produksi (tergantung
sintesa & asupan protein)& ekskresi
(ginjal 90%,GIT & kulit 10 %).
Kadar urea dinyatakan BUN (blood
urea nitrogen) atau urea.
Kadar normal BUN : 7-18 mg/dL
Urea :14-36 mg/dL

Interpretasi hasil BUN untuk menilai


fungsi ginjal perlu memperhatikan
faktor produksi & ekskresi-nya.
Asam Urat (Uric acid):

As. urat merupakan hasil akhir


metabolisme as. nukleat (terutama
purin = adenosin & guanin) sehingga
dikenal purine food (jas-buket).
Ekskresi as. urat 75% ginjal,25%GIT.

Kadar normal asam urat darah :


Pria : 4.5-8.1 mg/dL
Wanita : 3.0-6.4 mg/dL
Kadar asam urat darah dapat
meningkat selain karena penurunan
fungsi ginjal a.l. :
- Esensial.
- Hipotiroid.
- Alkoholism.
- Obat :diuretika,obat TB :EMB,PZA,
salisilat.
- Keganasan (malignancy).
Klirens (Clearance) ginjal :
Difinisi : Volume darah yang
dibersihkan dari zat tertentu
oleh ginjal dalam waktu
tertentu.(ml/menit)

Syarat zat yg.dapat diukur klirens-


nya, kadar dalam darah harus
konstan/tetap dan hanya di-filtrasi
oleh ginjal (kreatinin).
Pemeriksaan klirens ginjal adalah
pemeriksaan GFR/LFG (Laju Filtrasi
Glomerulus) secara tidak langsung.

Klirens Kreatinin :
Metode pemeriksaan: - langsung.
- tidak langsung.
(dg rumus )
Pemeriksaan klirens-kreatinin
langsung (direk):
menggunakan rumus UV 1,73
P A
U:kadar kreatinin urine (mg/dL)
V:volume urine 24 jam (ml)
P:kadar kreatinin darah (mg/dL)
A:luas permukaan tubuh (m2) (lihat tabel)
1,73 :standar luas permukaan tubuh orang
dewasa (1,73 m2)
satuan klirens ml/menit
Pemeriksaan klirens kreatinin
tidak langsung (indirek) :
dengan rumus atau nomogram,mengguna-
kan rumus Cockroft & Gault (1976):
=(140-umur)(IBW)/(72sCr) untuk pria.
untuk wanita rumus tsb. kalikan 0.85.
umur: dalam tahun.
sCr : kadar kreatinin darah.
IBW (Ideal Body Weight):
Pria :50 kg+2.3(inci tinggi badan >5 kaki)
Wanita:45.5 kg +2.3(inci TB > 5 kaki)
(1 kaki = feet = 30 cm, 1 inci = inch = 2,6
cm)
Nilai normal klirens kreatinin:
- Pria :107-137 ml/menit.
- Wanita :87 -107 ml/menit.

Nilai normal di-standarisasi


dengan luas permukaan tubuh
dewasa 1.73 m2.
Tes klirens anak (<12 thn)
Rumus Schwartz

Klires kreatinin =
0.55TB (cm)/s.kreatinin (mg/dL)

satuan : ml/menit
Kelebihan & kekurangan cara
pemeriksaan klirens kreatinin ginjal :

- cara langsung; rawan rendah palsu bila


ada volume urine yg terbuang,dapat digunakan
pada semua umur.

- rumus C&G : hanya untuk orang dewasa.

- nomogram S&N : hanya dapat digunakan


pada orang dewasa dengan berat badan
yang ideal.
Pemeriksaan lain untuk menilai fungsi
ginjal :

- Pemeriksaan elektrolit :
Na (sodium) :terjadi hiponatremia
pada gagal ginjal lanjut.
K (potassium):terjadi hiperkalemia
pada gagal ginjal lanjut.
Keseimbangan asam-basa:
(metabolisme ion H)
Bronstedt:
Asam :zat yg. memberi ion H.
Basa :zat yg. menerima ion H.

Tubuh manusia adalah penghasil asam


(acid producer)
Organ tubuh yg. memetabolisme asam/basa
: Paru-paru & ginjal, disertai
penyangga/buffer cairan ekstrasel.
Produksi asam berasal dari:

- CO2 hasil respirasi sel.(volatile-


acid),15-20.000 mEq H+/hari
diekskresi oleh paru.

- as. sulfat,fosfat,laktat,keton
(fixed-acid) hasil metabolisme
protein-KH-lemak,50-100 mEq
H+/hari diekskresi ginjal.

Kapasitas paru = 200 ginjal.


Sistem buffer tubuh /buffer base :

1.Asam karbonat-bikarbonat.
2.Fosfat.
3.Protein plasma.
4.Hemoglobin.
5.Penyangga seluler.
6.Bone buffer.
Sistem buffer paling dominan
dalam darah ialah :
- pasangan bikarbonat
as.carbonat
Cara pemeriksaan laboratorium
keseimbangan asam-basa :
analisa-gas darah (blood gas-
analysis)
Analisa gas darah menggunakan
rumus Henderson-Hasselbach :

pH= [HCO3-]/ pCO2

[HCO3] = kadar HCO3 plasma.


pCO2 = tekanan partial CO2 darah.

pH darah normal : 7.4 (7.35-7.45)


pada pH 7.4 ratio HCO3/pCO2 = 20:1
Asidosis : proses pengasaman
cairan tubuh.
Alkalosis: proses pem-basa-an
cairan tubuh.

Gangguan keseimbangan bersifat :


- metabolik : kadar HCO3- berubah
- respiratorik : tekanan partial CO2
berubah
Gangguan keseimbangan dapat
bersifat sederhana (simple) atau
campuran (mixed) dua/> kelainan
primer.

Kompensasi : proses pengembalian


keseimbangan as-basa kearah pH
netral (7.4).
Data pasien yg harus diberikan ke
laboratorium pada permintaan
analisa gas darah :

-Waktu pengambilan sampel


darah (<1 jam harus diperiksa)
-Suhu badan ( o C )
-Kadar Hemoglobin (g/dL)
-Pemberian oksigen L/menit
-Tekanan darah
Interpretasi hasil pemeriksaan analisa gas
darah :
harus dilakukan dengan data klinis lain.
a.l. sesak,demam dsb.

- pH : asidosis/alkalosis.
- pCO2 : sudah terjadi kompensasi /
belum
- [HCO3-] : naik/turun.
Kalkulasi kompensasi :
HCO3
1 mEq akan di kompensasi kenaikan pCO2 1,2 mmHg
1 mEq akan di kompensasi penurunan pCO2 0,7 mmHg
pCO2

10 mmHg di kompensasi HCO3 1 mEq


10 mmHg di kompensasi HCO3 2 mEq
Harga normal darah arteri :

pH : 7,35-7,45.
[H +] : 35-45 n mol/L.
P CO2 : 35-45 mmHg.
[HCO3-] : 23-33 mEq/L.
pO2 : 80-100 mmHg.
Asidosis metabolik :
As.met.sederhana terjadi penurunan[HCO3-]
karena ekskresi H+ turun / kehilangan
[HCO3-] (diare/RTA)

pH= [HCO3-] /pCO2 n


kompensasi respiratorik 12-24 jam dg.
penurunan pCO2 sampai 10 mmHg.
Pada gagal ginjal kronis asidosis metabolik
mulai terjadi bila klirens kreatinin = 20
ml/menit
Alkalosis metabolik :

Kelainan primer kenaikan [HCO3-]a.l.muntah


yg. lama.Keadaan ini akan menekan pusat
pernafasan terjadi retensi CO2 dan pCO2.

pH= [HCO3- ] / pCO2 n

Kompensasi pCO2 maksimum 60 mmHg,


karena hiperkapnea ini akan mengurangi
oksigenasi darah dan hipoksia ini merang-
sang pusat nafas; terjadi tachypnea pCO2
turun.
Asidosis respiratorik:
Kelainan primer retensi CO2 (asthma),
kompensasi oleh ginjal dg. reabsorbsi
bikarbonat.

pH= [HCO3- ] n/ pCO2

Kompensasi ginjal meningkatkan reabs.&


ekskresi H+ .
Alkalosis respiratorik:
Kelainan primer adalah penurunan pCO2
karena tachypnea.

pH = [HCO3-] n / pCO2

kompensasi ginjal dengan meningkatkan


ekskresi bikarbonat dan mengurangi
ekskresi H+ sehingga pH terkoreksi sampai
7,45.
Gangguan keseimbangan asam-basa dapat
juga disebabkan oleh gangguan pada
tubulus ginjal (RTA=renal tubular acidosis)

RTA tipe 1
Terjadi gangguan pada tubulus distalis,
- asidosis metabolik hiperchloremik.
- hipokalemia
- penurunan pH urine terendah 5.5
- ekskresi H+ tubulus distalis menurun.
Penyebab:penyakit autoimun (SLE,SS)
pielonefritis,uropati obstruktif (BPH),
nefropati analgesik.
RTA tipe 2 :
Gangguan pada tubulus proximalis,
reabsorbsi bikarbonat menurun.

- asidosis metabolik hiperchloremik


- bikarbonat hilang lewat urine
- hipokalemia.
- fungsi tubulus distalis masih baik,pH urine
dapat < 5.5
Penyebab : obat,inhibitor carbonic anhidrase
sindroma nefrotik,defisiensi vit D.
Anion gap/ unmeasured anion :
Dalam keadaan normal muatan listrik
elektrolit plasma seimbang,antara kation
(Na+ + K+) dan anion (HCO3- +Cl- + UA)
UA=Unmeasured Anion
Rumus anion gap / UA :
= (Na+ + K+)-(HCO3- + Cl-) mEq/l

Harga normal: 124 mEq/l

Anion gap akan meningkat bila asam-asam


anorganik meningkat (high anion gap
metabolic metabolic acidosis =HAGMA)
a.l.laktat pada koma lakto-asidosis DM.
Anion Gap
Anion Gap = (Na+ + K+) (HCO3 - + Cl-)

Ca, Alb.,
Mg, /
glob glob
sulfat
fosfat

Anion gap
Na
K Biknat
Cl
Terima-Kasih

Anda mungkin juga menyukai