Anda di halaman 1dari 44

Teknik Penulisan Proposal

by : drg.Saifuddin Ishak, M.Kes, PKK


Judul Penelitian Singkat,
jelas, dan tepat masalah
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KETERBATASAN FUNGSIONAL PADA
USIA LANJUT DI PANTI JOMPO ULEE
KARENG KOTA BANDA ACEH
Jumlah usia lanjut semakin meningkat di berbagai belahan dunia,
dengan proporsi di dunia sebanyak 600 juta orang pada tahun 2000
dan diperkirakan meningkat menjadi 1,2 milyar pada tahun 2025
(Apriani, 2009)
Indonesia menduduki peringkat keempat dengan laju peningkatan
dari 7,18% pada tahun 2000 menjadi 9,77% pada tahun 2010
(Komnas Lansia, 2009)

Diikuti dengan berbagai masalah di kalangan usia lanjut

Terutama masalah kesehatan

Menurunnya kapasitas fungsional usia lanjut

Keterbatasan/ Ketergantungan dalam melakukan ADL


( Activity of Daily living)
Penelitian terkait keterbatasan fungsional pada usia lanjut pernah
dilakukan di Spanyol, dengan angka sebesar 64,61% (Ortega dkk,
2011), di Malaysia 19,5% (Hairi dkk, 2010) dan khususnya di Aceh
71,74% yang diteliti pada kelompok masyarakat tertentu (Husna,
2010)

Kemandirian saat usia sudah lanjut tetap perlu dipertahankan

Dengan mengendalikan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi


keterbatasan fungsional

Faktor-faktor tersebut harus diidentifikasi berdasar pada teori dan


penelitian-penelitian sebelumnya
Apa saja faktor-faktor yang berhubungan
dengan keterbatasan fungsional pada usia
lanjut di Panti Jompo Ulee Kareng Kota Banda
Aceh?
Tujuan Umum
Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
keterbatasan fungsional pada usia lanjut di Panti Jompo
Ulee Kareng Kota Banda Aceh
Tujuan Khusus
Mendapatkan informasi tentang hubungan umur, jenis
kelamin, status depresi, status demensia, dan gangguan
penglihatan terhadap keterbatasan fungsional pada usia
lanjut di Panti Jompo Ulee Kareng Kota Banda Aceh
Teoritis
1. Sebagai tambahan wacana keilmuan terutama di bidang
geriatri
2. Sebagai bahan informasi dalam memahami faktor-faktor
yang mempengaruhi keterbatasan fungsional pada usia
lanjut yang berada di Panti Jompo
Praktis
1. Menjadi bahan masukan khususnya bagi para instansi
terkait untuk melakukan berbagai upaya dalam mencegah
berbagai faktor yang dapat mempengaruhi keterbatasan
fungsional pada usia lanjut
2. Sebagai sumber acuan dan bahan perbandingan bagi
penelitian selanjutnya
Ha : Diduga ada hubungan umur, jenis kelamin,
status depresi, status demensia, dan
gangguan penglihatan terhadap
keterbatasan fungsional pada usia lanjut di
Panti Jompo Ulee Kareng

H0 : Diduga tidak ada hubungan umur, jenis


kelamin, status depresi, status demensia, dan
gangguan penglihatan terhadap
keterbatasan fungsional pada usia lanjut di
Panti Jompo Ulee Kareng
Perubahan fisiologis
Pengertian dan batasan
Status fungsional
Faktor-faktor yang mempengaruhi status
fungsional
Kemunduran
Umur kapasitas
fisiologis oleh
proses penuaan
(Palestin, 2010)
Keterbatasan
Hasil penelitian fungsional pada
Strauss dkk usia lanjut
(2003)
menunjukkan
bahwa wanita
Jenis Kelamin lebih cenderung
karena usia
harapan hidup
yang lebih
panjang
Lanjutan

Gangguan pada
irama biologis
menyebabkan
Status
kemunduran
Depresi
psikomotor
(Lieverse dkk,
2008)

Gangguan Keterbatasan
memori fungsional pada
menyebabkan usia lanjut
gangguan
Status penyimpanan
Demensia informasi sistem
sensorik sehingga
mempengaruhi
keterampilan
motorik (Hesti
dkk, 2008)
Lanjutan
Perubahan
sensorik indra
penglihatan
Gangguan mempengaruhi
Penglihatan penampilan ADL
(Pamungkas,
2009)
Gangguan
pada tulang Berkomplikasi Keterbatasan
dan sendi timbulnya fraktur fungsional pada
misalnya (Stanley dan usia lanjut
osteoporosis Patricia, 2006)

Gangguan Berkomplikasi
metabolik timbulnya stroke
misalnya (kelumpuhan),
diabetes dan lainnya
melitus (Nugroho, 2000)
Penelitian analitik dengan desain cross sectional

Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat penelitian di Panti Jompo Ulee Kareng
Kota Banda Aceh dan pengambilan data
dilakukan pada 17 30 September 2011
Populasi dan Sampel
1. Populasi
Semua usia lanjut yang berada di Panti Jompo Ulee
Kareng, yang berjumlah 49 orang

2. Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling
Kerangka Konsep

Umur

Jenis Kelamin

Keterbatasan
Status Depresi fungsional
pada usia
lanjut
Status Demensia

Gangguan Penglihatan
Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur
Dependen Operasional
Keterbatasan Keterbatasan/ Kuesioner Wawancara 1.Ketergantungan
fungsional ketergantungan ADL ( Indeks penuh ( 0-4)
dalam Barthel) 2.Ketergantungan
melakukan berat ( 5-8)
aktivitas sehari- 3.Ketergantungan
hari (ADL) moderat (9-11)
4.Ketergantungan
ringan ( 12-19)
5.Mandiri (20)

Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur


Independen Operasional

Umur Lama waktu Kuesioner atau Wawancara 1.Lanjut usia (60-74


hidup sejak data sekunder tahun)
dilahirkan 2.Lanjut usia tua
(75-90 tahun)
3.Usia sangat tua
(diatas 90 tahun)
Variabel Definisi Alat ukur Cara Ukur Hasil Ukur
Independen Operasional

Jenis Kelamin Penandaan Kuesioner Pengamatan 1.Laki-laki


status 2.Perempuan
seksualitas

Status Depresi Adanya tanda- Kuesioner GDS Wawancara 1.Tidak depresi


tanda gangguan ( Geriatric ( 0-4)
kesehatan Depression 2.Depresi
mental berupa Scale) ringan ( 5-9 )
gangguan alam 3.Depresi Berat
perasaan ( 10-15)

Status Adanya tanda- Kuesioner Wawancara 1.Demensia


Demensia tanda gangguan MMSE (Mini ( < 24 )
fungsi Mental State 2.Tidak
intelektual yang Exam ) demensia ( 24-
progresif 30)
Variabel Definisi Alat ukur Cara Ukur Hasil Ukur
Independen Operasional

Gangguan Adanya Snellen Chart Responden 1.Ada


penglihatan gangguan untuk berdiri/ duduk gangguan
melihat jelas pada jarak 6 penglihatan
suatu objek meter dari 2.Tidak ada
akibat snellen chart gangguan
menurunnya kemudian penglihatan
ketajaman ditanyakan
penglihatan sampai sejauh
mana responden
melihat jelas
angka-angka
pada snellen
chart
1. Kuesioner ADL (Indeks Barthel)
2. Kuesioner GDS
3. Kuesioner MMSE
4. Snellen Chart

Teknik Pengumpulan Data


Data Primer
1. Peneliti dibantu oleh enumerator dan bersama-sama
menjalani pelatihan pemeriksaan visus,
2. Responden ditanyakan data demografi kemudian
diwawancarai dengan panduan kuesioner ADL, GDS,
dan MMSE
3. Responden diukur visus dengan menggunakan
snellen chart
Biodata Sampel untuk melihat tanggal lahir/ umur

Analisis Data

Univariat

Bivariat
1.Distribusi frekuensi keterbatasan fungsional
Status Fungsional Frekuensi Persentase (%)
(n)
Mandiri 28 65,1
Ketergantungan ringan 15 34,9
Ketergantungan sedang 0 0
Ketergantungan berat 0 0
Ketergantungan penuh 0 0
Total 43 100

Penelitian Husna (2010) ketergantungan ringan


(65,2%), sedang (4,34%), berat (2,2%)
2. Distribusi frekuensi umur
Umur Frekuensi (n) Persentase (%)

Lanjut usia 26 60,4


Lanjut usia tua 17 39,6
Usia sangat tua 0 0
Total 43 100

3. Distribusi frekuensi jenis kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase


(%)
Laki-laki 13 30,2
Perempuan 30 69,8
Total 43 100
4. Distribusi frekuensi status depresi
Status Depresi Frekuensi (n) Persentase (%)
Tidak Depresi 33 76,7
Depresi Ringan 7 16,2
Depresi Berat 3 7,1
Total 43 100

5. Distribusi frekuensi status demensia


Status Demensia Frekuensi (n) Persentase (%)
Tidak Demensia 23 53,4
Demensia 20 46,6
Total 43 100
6. Distribusi frekuensi gangguan penglihatan
Gangguan Penglihatan Frekuensi (n) Persentase (%)
Tidak ada 8 18,6
Ada 35 81,4
Total 43 100
1.Hubungan umur terhadap keterbatasan
fungsional
Umur Status Fungsional
Mandiri Ketergantungan Total
ringan
n % n % n %
Lanjut usia 20 76,5 6 23,1 26 100
Lanjut usia 8 47,1 9 52,9 17 100
tua
Total 28 65,1 15 34,9 43 100

( p value = 0,045, RP: 1,6, 95% CI: 1,0-14,0)


Tas dkk(2011) pada laki-laki (60 thn)
ketergantungan ringan 11% dan berat 2%,
sedangkan pada laki-laki (75 thn) sebesar
14% dan 20%
Proses penuaan secara normal
kemunduran kapasitas fisiologis (Palestin,
2010)
Umur sebagai faktor endogen
2.Hubungan jenis kelamin terhadap keterbatasan
fungsional
Jenis Status Fungsional
Kelamin Mandiri Ketergantungan Total
ringan
n % n % n %
Laki-laki 8 61,5 5 38,5 13 100
Perempua 20 66,7 10 33,3 30 100
n
Total 28 65,1 15 34,9 43 100

( p value = 0,746 )
Penelitian Askaruddin (2006) salah satu
faktor yang berhubungan dengan
penurunan ADL adalah jenis kelamin laki-
laki (p value= 0,009)
Strauss dkk (2003) prevalensi
disabilitas fungsional pada perempuan
usia lanjut lebih tinggi, karena masa
hidup perempuan yg lebih panjang
3.Hubungan status depresi terhadap keterbatasan
fungsional
Status Status fungsional
depresi Mandiri Ketergantungan Total
ringan
n % n % n %
Tidak depresi 25 75,8 8 24,2 33 100
Depresi 3 37,5 5 62,5 9 100
ringan
Depresi berat 0 0 2 100 2 100
Total 28 65,1 15 34,9 43 100

( p value = 0,008, RP: 2,5, 95% CI: 1,5-35,0 )


Sumirta (2008) hubungan yang sangat
signifikansi antara tingkat depresi dengan
aktivitas sehari-hari (p value = 0,009)
Palestin (2010) depresi adalah salah
satu faktor disabilitas fungsional
pada usia lanjut
Usia lanjut yg tinggal di panti merasa
kesepian hilangnya interaksi sosial
mencetuskan depresi kesulitan
memenuhi aktivitas sehari-hari (Sumirta,
2008)
4.Hubungan status demensia terhadap keterbatasan
fungsional
Status Status fungsional
demensia Mandiri Ketergantungan ringan Total
n % n % n %
Tidak 19 86,4 3 13,6 22 100
demensia
Demensia 9 42,9 12 57,1 21 100
Total 28 65,1 15 34,9 43 100
(p value = 0,003, RP: 2,0 , 95%-CI: 1,8-37,5)
Razani dkk (2007) 33 responden
(kasus) dan 35 responden (kontrol)
responden dg gangguan fungsi eksekutif
akan menunjukkan gangguan pada status
fungsionalnya
Perubahan pada sistem sensorik,
muskuloskeletal, dan sistem saraf pusat
berkurangnya kontrol keseimbangan
mempengaruhi aktivitas motorik (Hesti
dkk, 2008)
5. Hubungan gangguan penglihatan terhadap
keterbatasan fungsional

Gangguan Status Fungsional


penglihata Mandiri Ketergantungan Total
n ringan
n % n % n %
Tidak ada 8 100 0 0 8 100
Ada 20 57,1 15 42,9 35 100
Total 28 65,1 15 34,9 43 100
(p value = 0,022, RP:1,7 , 95%-CI:1,3-2,3)
Askaruddin (2006) salah satu faktor
yang berhubungan dengan penurunan ADL
adalah gangguan mata dan telinga (p
value = 0,021)
Beberapa bagian mata akan mengalami
perubahan seiring bertambahnya usia
penurunan kemampuan penglihatan
mempengaruhi aktivitas (Pamungkas,
2009)
Faktor-faktor yang mempunyai nilai
signifikansi terhadap keterbatasan
fungsional pada usia lanjut di Panti Jompo
Ulee Kareng Kota Banda Aceh adalah umur
(p value=0,045), status depresi (p
value=0,008), status demensia (p
value=0,003) dan gangguan penglihatan (p
value=0,022) sedangkan faktor yang tidak
punya nilai signifikansi adalah jenis
kelamin (p value=0,746)
Sosialisasi kepada dewasa tua tentang
pentingnya menjaga fisik dan mental agar
tetap dapat mandiri saat berusia lanjut
yaitu dengan mengendalikan beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi
keterbatasan fungsional terutama faktor
yang dapat dicegah/dihindari
Penelitian lebih lanjut terkait faktor-
faktor lain yang juga mempengaruhi untuk
timbulnya keterbatasan fungsional pada
usia lanjut

Anda mungkin juga menyukai