Anda di halaman 1dari 25

BIOOPTIK

atau berkas sinar


optik
berkaitan dengan cahaya
bagian ilmu fisika yang
hidup
Bio
bagian tertentu dari makhluk
makhluk hidup/ zat hidup atau
Biooptik
Anatomi Mata Manusia
Alat Optik Mata
Bagian-bagian mata:
1. Retina Tempat jatuhnya bayangan benda
2. Iris Pemberi warna pd mata, pengatur besar kecilnya lubang pupil
3. Kornea Menerima rangsang cahaya dan melindungi bagian dalam
4. Pupil Lubang tempat masuknya cahaya yang berfungsi mengatur intensitas
cahaya sehingga tidak silau.
5. Lensa mata (cembung)Bagian yang berfungsi membiaskan sinar yangmasuk.
6. Otot Siliar :yaitu otot yang berada di sekitar lensa mata yang berfungsiuntuk
mengatur ketebalan dan pipih nya lensa mata.
7. Cairan vitreous:cairan yang mengisi ruang kosong antara lensa dan retina yang
berfungsi sebangai penyokong retina dan menjaga bentuk bola mata. Benda di depan
mata akan terlihat bila bayangannya jatuh di retina. Sifat bayangannya nyata, terbalik,
diperkecil
Daya Akomodasi Mata
Daya akomodasi mata adalah kemampuan lensa mata untuk menyembung ketika melihat
dekat dan memipih ketika melihat jauh.

a. Titik Jauh (Punctum Remotum/PR)

Titik jauh adalah jarak terjauh yang masih dapat dilihat mata dalam keadaan memipih
(tanpa akomodasi), untuk mata normal PR= (tak terhingga/infinity)

b. Titik Dekat (punktum proksimum/PP)

Titik dekat adalah jarak terdekat yang masih dapat dilihat mata dalam keadaan
menyembung (akomodasi maksimum), untuk mata normal PP=25cm.

c. Akomodasi Maksimum

Titik dekat adalah jarak terdekat yang masih dapat dilihat mata dalam keadaan
menyembung (akomodasi maksimum), untuk mata normal PP=25cm.

d. Tanpa Akomodasi

Tanpa akomodasi adalah keadaan lensa mata yang paling pipih ketika melihat jauh
Korelasi antara jarak titik dekat dengan berbagai usia

Umur (th) Titik dekat (cm)

10 >>>>> 7

20 >>>>> 10

30 >>>>> 14

40 >>>>> 22

50 >>>>> 40

60 >>>>> 200

Jarak terdekat dari benda agar masih dapat dilihat dengan jelas dikatakan benda

terletak pada titik dekat (punktum proksimum).

Jarak punktum proksimum terhadap mata dinyatakan P(dalam meter) maka disebut Ap

(akisal proksimum); pada saat ini mata berakomodasi sekuat-kuatnya (mata

berakomodasi maksimum).
Jarak terjauh bagi benda agar masih dapat dilihat dengan jelas dikatakan benda
terletak pada titik jauh (punktum remotum).

Jarak punktum remotum terhadap mata dinyatakan r (dalam meter) maka disebut Ar
(Aksial remotum); pada saat ini mata tidak berakomodasi/lepas akomodasi. Selisih Ap
dengan Ar disebut lebar akomodasi, dapat dinyatakan :

Ac = Ap Ar

Ac =lebar akomodasi yaitu perbedaan antara akomodasi maksimal dengan lepas


akomodasi maksimal.

Secara empiris, A = 0,0028 (80 th L) dioptri, L = umur dalam tahun

Bertambah jauhnya titik dekat akibat umur disebut mata presbiop.


Lensa Serfis
Lensa sferis penting sekali dalam biooptik.

Kacamata bantu yang kita gunakan biasanya merupakan jenis lensa ini.

Sferis adalah bentuk bola.

Jadi lensa sferis adalah lensa yang memiliki bentuk irisan bola baik cembung pada
bagian luar maupun cembung pada bagian dalam.

Macam-macam lensa serfis :

a. Lensa konveks/lensa cembung/lensa positif/lensa konvergen (mengumpulkan berkas


sinar), yang terdiri atas:

- Lensa bikonveks (cembung ganda)

- Lensa plankonveks (cembung datar)

-Konkafkonveks (cembung cekung)

b. Lensa konkaf/lensa cekung/lensas negatif/lensa divergen (menyebarkan berkas sinar),


yang terdiri atas:

- Lensa bikonkaf (cekung ganda)

- Lensa plankonkaf (cekung datar)


Pembiasan cahaya pada lensa sferis

Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan cahaya jika media yang dilalui oleh
cahaya berlainan.

Pembiasan cahaya pada lensa sferis memiliki kaidah sebagai berikut:

1. Sinar sejajar sumbu utama (dari jarak tak terhingga) dibiaskan melalui titik fokus
lensa

2. Sinar melalui titik fokus lensa dibiaskan sejajar sumbu utama

3. Sinar melalui pusat lensa tidak dibiaskan

Lensa positif (pengumpul)/cembung membentuk bayangan nyata

Lensa negatif (pengurai)/cekung membentuk bayangan maya (jika S<f)

Ilustrasi penerapan kaidah di atas pada lensa cembung dan lensa cekung adalah
sebagai berikut:
Sifat bayangan pada lensa cembung adalah nyata dan terbalik,
Sifat bayangan pada lensa cekung adalah maya (semu) dan tegak.
Perhatikan juga bahwa berkas cahaya pada lensa cembung konvergen
(mengumpul), sedangkan pada lensa cekung divergen (menyebar).
Hubungan antara Jarak fokus , Jarak benda dan Jarak bayangan

Hubungan antara jarak fokus (f), jarak benda (S) dan jarak bayangan (S),
diformulasikan sebagai berikut:

Keterangan:
f = jarak fokus
S = jarak benda
S = jarak bayangan

Perbesaran benda (m) = S/S atau h/h (h = tinggi benda, h = tinggi bayangan)
Bayangan Maya
Lensa positif tidak membentuk bayangan nyata dari
sebuah benda pada jarak benda S< f
Lensa negatif membentuk bayangan maya pada
sembarang posisi benda
Bila bayangan maya, hubungan S, S, dan f adalah
1/S-1/S = 1/f
.
Penyimpangan Penglihatan dan Teknik Koreksi
Mata yang mempunyai titik jauh terhingga akan memberi bayangan benda secara
tajam pada selaput retina disebut mata emetropia (mata normal).
Mata yang mempunyai titik jauh yang bukan tak terhingga disebut mata ametropia.
Mata Ametropia mempunyai dua bentuk:
Miopia (Penglihatan Dekat)
Hipermetropia (Penglihatan Jauh)
Miopia
Rabun Jauh(Miopia)
Rabun jauh adalah mata yang tidak dapat melihat benda dengan jelas pada jarak jauh.
Memiliki titik dekat PP = 25 cm, tetapi titik jauhnya terletak pada jarak tertentu, yaitu PR <
. Bayangan jatuh didepan retina.
Hipermetropia (rabun dekat)
adalah mata yang tidak dapat melihat pada jarak dekat PP > 25, tetapi normal
melihat jauh PR = (tak terhingga /infinity), halini disebabkan lensa mata
terlalu pipih, atau jarak lensa ke retina terlalu dekat
Astigmatisme

Astigmatisme adalah kondisi yang ditandai dengan pembiasan cahaya tidak difokuskan
pada satu titik, melainkan pada satu bidang. Hal ini disebabkan oleh elemen optis mata
yang tidak sferis melainkan oval (sumbu yang saling tegak lurus memiliki panjang
berbeda). Koreksi pada kelainan ini adalah dengan menggunakan lensa silindris.
Presbiopia (mata tua)
Pada mata presbiopia bermasalah untuk melihat jauh dan dekat. untuk
itu penderita dianjurkan memakai kaca mata bivokal (kacamata
berfungsi rangkap).
Ketajaman Mata (visus)
Ketajaman penglihatan atau visus adalah kemampuan mata untuk
melihat 2 titik terpisah sebagai 2 titik terpisah pada sudut pandangan
tertentu. Jika dari 2 titik terpisah masing-masing ditarik garis lurus
menuju mata kita maka 2 garis yang dihasilkan akan membentuk sudut
pada mata kita yang disebut dengan sudut pandangan.

Sudut pandangan terkecil yang masih bisa membedakan bahwa 2


titik terpisah sehingga tetap terlihat terpisah, dinamakan minimum
separable (1/600)
Tanggap Warna

Salah satu kemampuan mata adalah tanggap warna, namun mekanisme tanggap warna

tersebut belum diketahui secara jelas. Dengan menggunakan pengamatan Skotopik


pada intensitas cahaya yang lemah, tidak ada respon terhadap warna tetapi dengan
menggunakan pengamatan Fotopik dapat melihat warna namun tidak bisa membedakan
warna pada objek yang letaknya jauh dari pusat medan penglihatan.

Teori Tanggap Warna

Kone berbeda dengan rod dalam beberapa hal yaitu kone memberikan jawaban vang
selektif

terhadap warna, kurang sensitif terhadap cahaya dan mempunyai hubungan dengan otak

dalam kaitan ketajaman penglihatan dibandingkan dengan rod. Ahli faal Lamanov, Young

Helmholtz berpendapat ada tiga tipe kone yang tanggap terhadap tiga warna pokok yaitu:

Biru, Hijau, Dan Merah.


Kone biru
Mempunyai kemampuan tanggap gelombang frekuensi cahaya antara 400 dan 500

milimikron. Ini berarti kone biru dapat menerima cahaya, ungu, biru dan hijau.

Kone hijau
Berkemampuan menerima gelombang cahaya dengan frekuensi antara 450 dan 650

milimikron. Ini berarti kone hijau dapat mendeteksi warna biru, hijau, kuning, orange dan

merah.

Kone merah
Dapat mendeteksi seluruh gelombang cahaya tetapi respon terhadap cahaya orange

kemerahan sangat kuat daripada warna-warna lainnya.


Buta Warna

Buta warna adalah suatu kondisi ketika sel-sel retina tidak mampu merespon warna
dengan semestinya. sel-sel kerucut di dalam retina mata mengalami kelemahan atau
kerusakan permanen.

a. Klasifikasi Buta Warna

Trikromasi

Yaitu mata mengalami perubahan tingkat sensitivitas warna dari satu atau lebih sel

sel kerucut pada retina. Jenis buta warna inilah yang sering dialami oleh orang-
orang.

Ada tiga klasifikasi pada Trikromasi:

-Protanomali, seorang buta warna lemah mengenal merah.

-Deuteromalin, warna hijau akan sulit dikenali oleh penderita.

-Trinomali, kondisi di mana warna biru sulit di kenali penderita.


Dikromasi

Keadaan ketika satu dari tiga sel kerucut tidak ada. Ada tiga klasifikasi turunan:

-Protanopia, sel kerucut warna merah tidak ada sehingga tingkat kecerahan warna

merah atau perpaduannya kurang.

-Denteranopia, retina tidak memiliki sel kerucut yang peka terhadap warna hijau.

-Tritanopia, sel kerucut warna biru tidak ditemukan.

Monokromasi

Monokromasi sebenarnya sering dianggap sebagai buta warna oleh orang umum.

Kondisi ini ditandai oleh retina mata mengalami kerusakan total dalam respon warna.

Hanya warna hitam dan putih yang mampu diterima retina.

b. Penyebab Buta Warna

Buta warna adalah kondisi yang diturunkan secara genetik di bawah oleh kromoson X
pada perempuan,

Ketika seseorang mengalami buta warna, mata mereka tidak mampu menghasilkan
keseluruhan pigmen yang dibutuhkan untuk mata berfungsi dengan normal.
LATIHAN SOAL
1. Sebuah benda diletakkan 2 meter di depan lensa
positif (pengumpul), dengan jarak fokus 10 cm.
Berapakah jarak bayangan yang dihasilkan?
Gambarkan!
Jawaban: S= 11 cm
2. Sebuah benda berada 21 cm di depan lensa dengan jarak
pumpun (fokus) 14 cm. (a) Tentukan jarak S, (b)
berapakah berbesaran bayangan? Gambarkan!
Jawaban: (a) 43,47 cm (b) 2
3. Sebuah benda berada 4 cm di depan sebuah lensa dengan
jarak pumpun (fokus) 6 cm. (a) perbesaran bayangan?
Gambarkan!
Jawaban: (a) 12 cm di depan lensa (negatif ), (b) 3

Anda mungkin juga menyukai