Titik jauh adalah jarak terjauh yang masih dapat dilihat mata dalam keadaan memipih
(tanpa akomodasi), untuk mata normal PR= (tak terhingga/infinity)
Titik dekat adalah jarak terdekat yang masih dapat dilihat mata dalam keadaan
menyembung (akomodasi maksimum), untuk mata normal PP=25cm.
c. Akomodasi Maksimum
Titik dekat adalah jarak terdekat yang masih dapat dilihat mata dalam keadaan
menyembung (akomodasi maksimum), untuk mata normal PP=25cm.
d. Tanpa Akomodasi
Tanpa akomodasi adalah keadaan lensa mata yang paling pipih ketika melihat jauh
Korelasi antara jarak titik dekat dengan berbagai usia
10 >>>>> 7
20 >>>>> 10
30 >>>>> 14
40 >>>>> 22
50 >>>>> 40
60 >>>>> 200
Jarak terdekat dari benda agar masih dapat dilihat dengan jelas dikatakan benda
Jarak punktum proksimum terhadap mata dinyatakan P(dalam meter) maka disebut Ap
berakomodasi maksimum).
Jarak terjauh bagi benda agar masih dapat dilihat dengan jelas dikatakan benda
terletak pada titik jauh (punktum remotum).
Jarak punktum remotum terhadap mata dinyatakan r (dalam meter) maka disebut Ar
(Aksial remotum); pada saat ini mata tidak berakomodasi/lepas akomodasi. Selisih Ap
dengan Ar disebut lebar akomodasi, dapat dinyatakan :
Ac = Ap Ar
Kacamata bantu yang kita gunakan biasanya merupakan jenis lensa ini.
Jadi lensa sferis adalah lensa yang memiliki bentuk irisan bola baik cembung pada
bagian luar maupun cembung pada bagian dalam.
Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan cahaya jika media yang dilalui oleh
cahaya berlainan.
1. Sinar sejajar sumbu utama (dari jarak tak terhingga) dibiaskan melalui titik fokus
lensa
Ilustrasi penerapan kaidah di atas pada lensa cembung dan lensa cekung adalah
sebagai berikut:
Sifat bayangan pada lensa cembung adalah nyata dan terbalik,
Sifat bayangan pada lensa cekung adalah maya (semu) dan tegak.
Perhatikan juga bahwa berkas cahaya pada lensa cembung konvergen
(mengumpul), sedangkan pada lensa cekung divergen (menyebar).
Hubungan antara Jarak fokus , Jarak benda dan Jarak bayangan
Hubungan antara jarak fokus (f), jarak benda (S) dan jarak bayangan (S),
diformulasikan sebagai berikut:
Keterangan:
f = jarak fokus
S = jarak benda
S = jarak bayangan
Perbesaran benda (m) = S/S atau h/h (h = tinggi benda, h = tinggi bayangan)
Bayangan Maya
Lensa positif tidak membentuk bayangan nyata dari
sebuah benda pada jarak benda S< f
Lensa negatif membentuk bayangan maya pada
sembarang posisi benda
Bila bayangan maya, hubungan S, S, dan f adalah
1/S-1/S = 1/f
.
Penyimpangan Penglihatan dan Teknik Koreksi
Mata yang mempunyai titik jauh terhingga akan memberi bayangan benda secara
tajam pada selaput retina disebut mata emetropia (mata normal).
Mata yang mempunyai titik jauh yang bukan tak terhingga disebut mata ametropia.
Mata Ametropia mempunyai dua bentuk:
Miopia (Penglihatan Dekat)
Hipermetropia (Penglihatan Jauh)
Miopia
Rabun Jauh(Miopia)
Rabun jauh adalah mata yang tidak dapat melihat benda dengan jelas pada jarak jauh.
Memiliki titik dekat PP = 25 cm, tetapi titik jauhnya terletak pada jarak tertentu, yaitu PR <
. Bayangan jatuh didepan retina.
Hipermetropia (rabun dekat)
adalah mata yang tidak dapat melihat pada jarak dekat PP > 25, tetapi normal
melihat jauh PR = (tak terhingga /infinity), halini disebabkan lensa mata
terlalu pipih, atau jarak lensa ke retina terlalu dekat
Astigmatisme
Astigmatisme adalah kondisi yang ditandai dengan pembiasan cahaya tidak difokuskan
pada satu titik, melainkan pada satu bidang. Hal ini disebabkan oleh elemen optis mata
yang tidak sferis melainkan oval (sumbu yang saling tegak lurus memiliki panjang
berbeda). Koreksi pada kelainan ini adalah dengan menggunakan lensa silindris.
Presbiopia (mata tua)
Pada mata presbiopia bermasalah untuk melihat jauh dan dekat. untuk
itu penderita dianjurkan memakai kaca mata bivokal (kacamata
berfungsi rangkap).
Ketajaman Mata (visus)
Ketajaman penglihatan atau visus adalah kemampuan mata untuk
melihat 2 titik terpisah sebagai 2 titik terpisah pada sudut pandangan
tertentu. Jika dari 2 titik terpisah masing-masing ditarik garis lurus
menuju mata kita maka 2 garis yang dihasilkan akan membentuk sudut
pada mata kita yang disebut dengan sudut pandangan.
Salah satu kemampuan mata adalah tanggap warna, namun mekanisme tanggap warna
Kone berbeda dengan rod dalam beberapa hal yaitu kone memberikan jawaban vang
selektif
terhadap warna, kurang sensitif terhadap cahaya dan mempunyai hubungan dengan otak
dalam kaitan ketajaman penglihatan dibandingkan dengan rod. Ahli faal Lamanov, Young
Helmholtz berpendapat ada tiga tipe kone yang tanggap terhadap tiga warna pokok yaitu:
milimikron. Ini berarti kone biru dapat menerima cahaya, ungu, biru dan hijau.
Kone hijau
Berkemampuan menerima gelombang cahaya dengan frekuensi antara 450 dan 650
milimikron. Ini berarti kone hijau dapat mendeteksi warna biru, hijau, kuning, orange dan
merah.
Kone merah
Dapat mendeteksi seluruh gelombang cahaya tetapi respon terhadap cahaya orange
Buta warna adalah suatu kondisi ketika sel-sel retina tidak mampu merespon warna
dengan semestinya. sel-sel kerucut di dalam retina mata mengalami kelemahan atau
kerusakan permanen.
Trikromasi
Yaitu mata mengalami perubahan tingkat sensitivitas warna dari satu atau lebih sel
sel kerucut pada retina. Jenis buta warna inilah yang sering dialami oleh orang-
orang.
Keadaan ketika satu dari tiga sel kerucut tidak ada. Ada tiga klasifikasi turunan:
-Protanopia, sel kerucut warna merah tidak ada sehingga tingkat kecerahan warna
-Denteranopia, retina tidak memiliki sel kerucut yang peka terhadap warna hijau.
Monokromasi
Monokromasi sebenarnya sering dianggap sebagai buta warna oleh orang umum.
Kondisi ini ditandai oleh retina mata mengalami kerusakan total dalam respon warna.
Buta warna adalah kondisi yang diturunkan secara genetik di bawah oleh kromoson X
pada perempuan,
Ketika seseorang mengalami buta warna, mata mereka tidak mampu menghasilkan
keseluruhan pigmen yang dibutuhkan untuk mata berfungsi dengan normal.
LATIHAN SOAL
1. Sebuah benda diletakkan 2 meter di depan lensa
positif (pengumpul), dengan jarak fokus 10 cm.
Berapakah jarak bayangan yang dihasilkan?
Gambarkan!
Jawaban: S= 11 cm
2. Sebuah benda berada 21 cm di depan lensa dengan jarak
pumpun (fokus) 14 cm. (a) Tentukan jarak S, (b)
berapakah berbesaran bayangan? Gambarkan!
Jawaban: (a) 43,47 cm (b) 2
3. Sebuah benda berada 4 cm di depan sebuah lensa dengan
jarak pumpun (fokus) 6 cm. (a) perbesaran bayangan?
Gambarkan!
Jawaban: (a) 12 cm di depan lensa (negatif ), (b) 3