tingkatan ttu Risiko; tingkat kemungkinan terjadinya bahaya yg menyebabkan kecelakaan Kecelakaan : suatu kejadian yg tidak diinginkan, yg dpt menyebabkan kerugian pd manusia, perusahaan, masyarakat dan lingkungan. KESEHATAN KERJA Occupational health; lapangan kesehatan yg mengurusi mslh2 kesehatan menyeluruh bg kes masyarakat pekerja Lingkup : tenaga kerja (keluarga) dan masyarakat sekitar Aplikasi kes mas dlm suatu tempat kerja Ciri pokok: preventif dan promotif Upaya pokok : pencegahan kecelakaan akibat kerja, meningkatkan kes pekerja TUJUAN UTAMA KESEHATAN KERJA Pencegahan dan pemberantasan penyakit dan kecelakaan ak kerja Pemeliharaan dan peningkatan kes dan gizi tenaga kerja Perawatan dan mempertinggi efisiensi dan produktifitas tenaga kerja Pemberantasan kelelahan kerja Perlindungan bg masyarakat sekitar perusahaan dari pencamaran Perlindungan konsumen Tujuan akhirnya ; menciptakan tenaga kerja yg sehat dan produktif Didukung oleh lingkungan kerja yg memenuhi syarat kesehatan Suhu Penerangan Alat kerja (ergonomic) Debu Sikap badan dll Determinan kesehatan kerja 1. Beban kerja ; fisik, mental dan sosial 2. Beban tambahan, ada 5 faktor yaitu Fisik : suhu, pencahayaan, bising dll Kimia ; bau, uap, asap Biologi ; hewan, tanaman, parasit Fisiologis; alat kerja yg ergonomic Sosial-psikologis 3. Kemampuan kerja, dipengaruhi oleh kapasitas, pendidikan, pengalaman, kesehatan, kebugaran, gizi, JK dll FAKTOR FISIK
Bising > 60 dB mengganggu
komunikasi dan ggn pendengaran. sumbat telinga mengurangi 20-25dB
Penerangan : perbaikan kontras,
meningkatkan penerangan (2x dr penerangan diluar tempat kerja), pengaturan tenaga kerja, pencegahan silau. Kelelahan mata, kelemahan mental,kerusakan mata, meningkatnya kecelakaan kerja Bagunan tempat kerja; jarak antara gedung tdk mengganggu masuknya sinar matahari, jendela/lubang angin sekurangnya 1/6 luas bangunan, lampu yg cukup, penerangan tdk menimbulkan panas (<32c), tdk silau
Bau , pengendalian bau dg ; pembakaran,
kerja antagonis zat, absorbsi, penambahan aroma, ac FAKTOR MANUSIA DLM KES KERJA Ergonomi ; peraturan tentang bagaimana melakukan kerja. Tujuannya utk menciptakan kombinasi serasi antara sistem peralatan kerja dg tenaga kerja itu sendiri sehingga mencegah kecelakaan kerja, ketidakefisienan kerja dan mengurangi beban kerja
Psikologi kerja ; positif dan negatif
Cara ergonomis yg sesuai dg teori psikologis : Memberikan pengarahan dan pelatihan ttg tugas sebelum melaksanakan tugas Memberikan uraian tugas tertulis Melengkapi petugas dg alat yg sesuai Menciptakan lingkungan kerja yg aman dan nyaman Kecelakaan kerja
penyebab
Manusia Lingkungan Yg tdk dpt dan peralatan dihindari
H. W HEINRICH ; PENYEBAB TERSERING
KECELAKAAN ADALAH PERILAKU YG TDK AMAN Kategori penyebab kecelakaan Kondisi berbahaya; kondisi tdk aman dr mesin, lingkungan, sifat pekerja, dan cara kerja. Perbuatan berbahaya yaitu perbuatan berbahaya dr manusia atau pekerja yg dilatarbelakangi oleh faktor intern seperti tingkah laku yg tdk aman, kurang pengetahuan, keterampilan dll Cara pengendalian ancaman bahaya kesehatan kerja
Pengendalian teknik : prosedur kerja,
isolasi bahan berbahaya, ventilasi Pengendalian administrasi: pengurangan waktu terpajan, penyusunan peraturan, alat pelindung, tanda peringatan,pelatihan, daftar bahan2 aman Pemantauan kesehatan ISO : International standard organization, tujuan meningkatkan mutu produksi, mutu lingknngan, mutu manusia yg terlibat dlm produksi Permenaker No Per 05/Men/1996 ; sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja atau SMK3 bagi industri di Indonesia Sejarah K3 Revolusi eropa K3 sbg personal risk K3 sbg tanggung jawab perusahaan, buruh dan masyarakat sekitar Indonesia : sdh dimulai 1908, dan baru mendapat perhatian utama 1970 dg adanya UU no 1 1970 ttg keselamatan kerja SMK3 diatur dalam Permenaker No.05/MEN/1996 tentang SMK3 Hukum K3 aspek utama hukum K3 yaitu norma keselamatan, kesehatan kerja, dan kerja nyata. Norma keselamatan kerja merupakan sarana atau alat untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Norma kesehatan kerja diharapkan menciptakan dan memelihara derajat kesehatan kerja setinggi-tingginya. Norma kerja berkaitan dg manajemen SMK3 Tujuan menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dg melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi, dan lingkungan kerja sehingga mencegah/mengurangi kecelakaan dan penyakit kerja, menciptakan tempat kerja yg aman,menciptakan efisiensi dan produktivitas kerja. SMK3 diatur dalam Permenaker No.05/MEN/1996 tentang SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharan kewajiban K3, dalam rangka pengendalian resiko guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produkatif. Sesuai Pasal 3 Permenaker 05/MEN/1996, perusahaan yang mempekerjakan minimal 100 tenaga kerja dan atau ada potensi bahaya ledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja, wajib menerapkan SMK3. Prinsip dasar SMK3