Kepmen No.351/KEP/M/XII/1998
DENGAN
PERMEN No.19/Per/M.KUKM/XI/2008
Tentang
PEDOMAN PELAKSANAAN
KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM
OLEH KOPERASI
PENDAHULUAN
BAB II : ORGANISASI
Pasal 2 : Umum (KSP/USP harus memiliki Visi dan Misi)
Pasal 3 : Bentuk KSP (Primer dan Sekunder)
Pasal 4 5 : Pendirian KSP Primer dan Sekunder
Pasal 6 : Pembentukan USP Koperasi
Pasal 7 9 : Pembagian, Penggabungan dan Peleburan
Pasal 10 : Kepengurusan
Pasal 11 : Pengelola
Pasal 12 : Pengawas
Pasal 1314 : Hubungan Kerja
Pasal 15 : Pengelolaan KSP
Pasal 1617 : Pengelolaan USP
Pasal 18 : Jaringan Pelayanan
BAB IV : PERMODALAN
Pasal 24 : Modal Disetor Pendirian KSP dan
Modal Tetap Pembentukan USP Koperasi
Pasal 25 : Pengelolaan Harta Kekayaan Koperasi
3
PERMENKOP DAN UKM
No.19/Per/M.KUKM/XI/2008
terdiri dari : 9 Bab dan 41 Pasal
BAB VI : PENGAWASAN
Pasal 33 : Pengawasan Internal
Pasal 3435 : Pengawasan Eksternal
Pasal 36 : Audit
Pasal 37 : Tindakan Administratif
4
ORGANISASI
Pendirian KSP Primer dan Sekunder
Persyaratan dan tata cara pendirian KSP Primer dan Sekunder harus mengacu kepada PP No.4
Tahun 1994 tentang persyaratan dan tatacara pengesahan akta pendirian dan perubahan
Anggaran Dasar Koperasi serta petunjuk pelaksanaannya.
Bentuk KSP :
Primer Kab/Kota
Primer Provinsi
Primer Nasional
Sekunder Kab/Kota
Sekunder Provinsi
Sekunder Nasional
KEPENGURUSAN PENGAWAS
Diatur tentang : Diatur tentang :
Persyaratan Persyaratan
Tugas Tugas
Wewenang Wewenang
Tanggung jawab Tanggung jawab
PENGELOLA
( Wajib memenuhi persyaratan minimal )
KSP yang sudah mengangkat pengelola, pengurus tidak boleh merangkap sebagai pengelola.
Pengurus KSP Primer dilarang menjadi pengurus pada 2 atau lebih KSP Primer.
Permohonan izin pembukaan kantor cabang KSP dan USP Koperasi di luar kabupaten/kota tempat domisilinya,
dilampiri :
1) alamat kantor cabang yang akan dibuka.
2) surat bukti setoran modal kerja cabang.
3) daftar sarana kerja dan kondisi fisiknya.
4) nama dan riwayat hidup calon pimpinan dan karyawan kantor cabang
5) daftar anggota yang dilayani membutuhkan minimal 20 orang.
6) neraca dan perhitungan hasil usaha koperasi 2 (dua) tahun terakhir.
7) rencana kerja kantor cabang minimal setahun ke depan.
8) sertifikat pelatihan simpan pinjam yang dimiliki calon kepala cabang.
Izin pembukaan kantor cabang diterbitkan oleh Pejabat berwenang yang telah mengesahkan akta pendirian KSP dan
USP Koperasi paling lama 3 bulan, setelah mendapat persetujuan dari pejabat berwenang di Kabupaten
/Kota di tempat kedudukan kantor cabang koperasi tersebut akan dibuka.
Dalam pemberian pinjaman, koperasi harus menerapkan prinsip kehati-hatian dan asas pemberian pinjaman yang sehat
sehingga memberikan kemanfaatan bagi koperasi dan anggotanya.
Dalam menyalurkan pinjaman, koperasi harus melakukan penilaian terhadap peminjam : watak, kemampuan, modal, agunan
dan prospek usaha.
Untuk melayani penyimpan, koperasi dapat menciptakan berbagai jenis produk tabungan koperasi dan simpanan berjangka.
Dalam hal kelebihan dana dapat digunakan untuk pembelian saham di BEI, obligasi, mengembangkan dana tabungan melalui
sarana investasi lainnya.
Untuk mengurangi tingkat risiko pinjaman, koperasi dapat menetapkan jaminan dan agunan berupa barang atau hak tagih atau
pernyataan kesediaan tanggung renteng.
KSP dan USP Koperasi dilarang melakukan kegiatan usaha sektor riil secara langsung.
Sistim pelaporan diatur sbb. : Pengelola kepada Pengurus tiap minggu, pengurus kepada Pengawas tiap bulan, dan Pengurus
kepada Pejabat tiap triwulan termasuk laporan tahunan.
PERMODALAN
KSP dan USP Koperasi yang belum memenuhi persyaratan modal disetor
dan modal tetap tidak dapat diberikan pengesahan akta pendirian atau
pengesahan perubahan anggaran dasar.
Pengelolaan Harta Kekayaan Koperasi
Harta KSP dan USP tidak dapat dijadikan jaminan hutang dengan
dibebani hak tanggungan atau digadaikan.
Harta KSP dan USP harus diatas namakan koperasi ybs., tidak
boleh atas nama pengurus, pengawas dan atau pengelola.
Pembinaan teknis dengan cara : memantau perkembangan KSP dan USP Koperasi melalui laporan kinerja
koperasi ybs. dan melakukan pembinaan yang menyangkut organisasi, usaha dan keuangan serta
pelaksanaan program pembinaan.
Bentuk Pembinaan : perbaikan manajemen, perkuatan modal, penilaian kesehatan, diklat dan pembinaan
anggota serta pemberian tindakan admnistratif.
Dalam hal KSP dan USP Koperasi mengalami kesulitan yang mengganggu kelangsungan usahanya, Menteri
dapat memberi petunjuk kepada pengurus untuk melakukan tindakan : penambahan modal, penggantian
pengelola, penggabungan dengan koperasi lain, penjualan sebagaian aktiva tetap dan tindakan lain sesuai
peraturan. Jika upaya yang ditempuh tidak dapat diatasi maka KSP dan USP Koperasi dapat dibubarkan
sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Dalam rangka Pengembangan KSP dan Koperasi yang memiliki USP dapat melakukan kemitraan dengan
koperasi dan/atau lembaga keuangan sepanjang bermanfaat bagi kemajuan koperasi dan anggotanya.
Penilaian Kesehatan KSP dan USP Koperasi dilakukan oleh Pejabat Penilai Kesehatan yang diangkat oleh
Menteri atau Pejabat yang ditunjuk.
PENGAWASAN
Pengawasan Internal dilakukan oleh Pengawas dan atau Internal Auditor, sedangkan Pengawasan Eksternal oleh Menteri atau
Akuntan Publik yang ditetapkan oleh rapat anggota.
KSP dan USP Koperasi yang mencapai volume pinjamannya di atas Rp.1 Milyar wajib diaudit oleh Akuntan Publik dan
diumumkan kepada anggotanya.
TINDAKAN ADMINISTRATIF
KSP dan USP Koperasi yang belum melaksanakan kegaiatan usahanya dalam waktu 6 bulan sejak tanggal pengesahan akta,
Pejabat yang berwenang dapat mencabut izin usaha simpan pinjam, dengan terlebih dahulu memberikan peringatan tertulis
3 kali berturut-turut dalam waktu 6 bulan.
KETENTUAN PERALIHAN
Dengan berlakunya Permen ini, maka Kepmen Koperasi dan PPK No.351/Kep/M/XII/1998 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam dinyatakan tidak berlaku.
KSP dan USP Koperasi yang telah berdiri wajib menyesuaikan Anggaran Dasarnya sesuai dengan
Peraturan ini dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) tahun sejak berlakunya Peraturan ini
( 13 Nopember 2008 ).
Analisis Perubahan Permen19/2008
terhadap Kepmen 351/1998
Permen 19/2008 Kepmen 351/1998
A. Organisasi
1. KSP dan USP Koperasi harus memiliki Visi 1. KSP dan USP Koperasi belum mengatur Visi dan
dan Misi Misi
3. Untuk USP Koperasi mengajukan 3. Untuk USP, jika dalam AD terdapat unit simpan
permohonan ijin menyelenggarakan pinjam tidak perlu mengajukan permohonan
kegiatan Usaha SP. ijin usaha.
4. Surat Ijin Usaha diberikan oleh pejabat 4. Jika dalam AD Koperasi tidak ada USP, maka
setelah melakukan penilaian bahwa unit koperasi yang akan melakukan kegiatan USP
simpan pinjam memenuhi persyaratan. harus mengajukan perubahan AD. Jika AD
disahkan merupakan persetuajuan ijin usaha.
5. KSP yang sudah mengangkat pengelola,
pengurus tidak boleh merangkap sebagai 5. Hal ini tidak diatur
pengelola.
10. Pengelola KSP dan USP Koperasi bekerja 10. Hal ini belum diatur.
berdasarkan standar kompetensi.
11. Pengelola KSP dan USP harus memiliki 11. Hal ini belum diatur.
sertifikat kompetensi/profesi.
12. Harta kekayaan KSP dan USP Koperasi 12. Harta kekayaan KSP dan USP Koperasi dapat
tidak dapat dijadikan jaminan hutang dijadikan jaminan hutang dengan dibebani hak
dengan dibebani hak tanggungan atau tanggungan atau digadaikan sepanjang tidak
digadaikan. mengganggu tingkat kesehatan koperasinya.
Analisis Perubahan Permen19/2008
terhadap Kepmen 351/1998
C. PEMBINAAN
1. Tugas Pejabat dalam pembinaan dan 1. Tugas Pejabat dalam pembinaan bersifat umum
pengembangan dijelaskan lebih detail. tanpa adanya pengembangan KSP dan USP Kop.
3. Tidak ada lagi klasifikasi KSP dan USP. 3. Klasifikasi KSP dan USP Koperasi: Papan Atas,
Tengah dan Bawah
4. Penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi 4. Penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi
dalam 5 Predikat : Sehat, Cukup Sehat, dalam 4 Predikat : Sehat, Cukup Sehat,
Kurang Sehat, Tidak Sehat dan Sangat Tidak Kurang Sehat dan Tidak Sehat.
Sehat, yang diatur dalam Permen
No:20/Per/M.KUKM/XI/2008
PENUTUP
2. Meningkatkan modal sendiri melalui intensifikasi simpanan pokok dan simpanan wajib serta
modal luar dari anggota melalui peluncuran berbagai jenis produk tabungan dan simp. berjangka
6. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja melalui diklat berbasis kompetensi
dan uji kompetensi yang dibuktikan dengan sertifikat profesi
7. Memantapkan capacity building dengan melengkapi peraturan-peraturan khusus
9. Senantiasa menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan prima kepada para anggotanya