Anda di halaman 1dari 24

Oleh : Rummy Islami Zalni, SST,M.

Kes
Berkembangnya mahasiswa sebagai
manusia terpelajar yang kritis, peka
dan arif dalam memahami
keragaman, kesetaraan, dan
kemartabatan manusia yang
dilandasi nilai-nilai estetika, etika,
dan moral dalam kehidupan
bermasyarakat.
Misi ISBD
Memberikan landasan dan
wawasan yang luas, serta
menumbuhkan sikap kritis,
peka, dan arif pada
mahasiswa untuk
memahami keragaman,
kesetaraan, dan
kemartabatan manusia
dalam kehidupan
bermasyarakat selaku
individu dan makhluk
social yang beradab serta
bertanggungjawab
terhadap sumber daya dan
lingkungannya.
Tujuan ISBD

Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai


pengetahuan tentang keanekaragaman, kesetaraan, dan
kemartabatan manusia sebagai individu dan makhluk
social dalam kehidupan bermasyarakat.

Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam


memahami keragaman, kesederajatan, dan kemartabatan
manusia dengan landasan nilai estetika, etika, dan
moral dalam kehidupan bermasyarakat.

Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang


luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal
bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan
mahkluk social yang beradabdalam mempraktikkan
pengetahuan akademik dan keahliannya dan mampu
memecahkan masalah social budaya secara arif.
ISBD bukanlah suatu disiplin ilmu yang
berdiri sendiri, melainkan hanyalah suatu
pengetahuan mengenai aspek-aspek yang
paling dasar yang ada dalam kehidupan
manusia sebagai makhluk sosial yang
berbudaya, dan masalah-masalah yang
terwujud daripadanya.
Fungsi ISBD
Memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep
yang dikembangkan untuk mengkaji
gejala-gejala sosial kebudayaan agar daya
tanggap, persepsi, dan penalaran
mahasiswa dalam menghadapi lingkungan
sosial budaya dapat ditingkatkan sehingga
kepekaan mahasiswa pada lingkungannya
menjadi lebih besar.
Ruang lingkup
Pendahuluan (pengantar ISBD)
Manusia sebagai Makhluk Budaya
Manusia dan Peradaban
Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk
socia
Manusia, nilai, moralitas, dan hukum
Manusia, sains, teknologi dan seni
Manusia dan lingkungan
ISBD sebagai bagian dari Mata Kuliah
Berkehidupan bermasyarakat (MBB)
mempunyai tema pokok, yaitu
hubungan timbal balik antara manusia
dengan lingkungannya.
Latar belakang diajarkannya ISBD

Agar tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi


memiliki tiga jenis kemampuan yang meliputi :

Kemampuan personal : dimana para tenaga ahli diharapkan memiliki


pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, tingkah laku dan
tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan
mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan dan kenegaraan, seta
memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah
yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.

Kemampuan akademis : kemampuan untuk berkomunikasi secara


ilmiah baik lisan maupun tulisan , menguasai peralatan analisis,
maupun berpikir logis, kritis, sistematis, analitis, memiliki kemampuan
konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang
dihadapi, seta mampu menawarkan alternatif pemecahan.

Kemampuan profesional : kemampuan dalam bidang profesi


tenaga ahli yang bersangkutan, para ahli diharapkan memiliki
pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
ISBD menggunakan pendekatan-secara
komprehensif dari berbagai cabang ilmu untuk
memecahkan masalah sosial, diantaranya :

Sosiologi
Antropologi Sosial Budaya
Ilmu Sejarah
Ilmu Ekonomi
Ilmu Hukum
Ilmu Politik
Geografi
Psikologi sosial
suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud
dalam masyarakat dan budayanya yang
berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang
dapat menimbulkan kekacauan terhadap
kehidupan warga masyarakat secara keseluruhan.
Hal ini mencakup :
Berbagai kenyataan yang bersama-sama merupakan masalah
social budaya yang dapat ditanggapi dengan pendekatan sendiri
maupun sebagai pendekatan gabungan (antar bidang)

Adanya keanekaragaman golongan dan kesatuan sosial lain


dalam masyarakat, yang masing-masing mempunyai
kepentingan kebutuhan seta pola-pola pemikiran dan pola-pola
tingkah laku sendiri, yang didalamya terdapat persamaan,
perbedaan, yang dapat menimbulkan pertentangan-pertentangan
maupun kerjasama.
1.2 Kelompok Sosial
Pengertian Kelompok Sosial (social group)
Adalah : himpunan atau kesatuan manusia yang
hidup bersama oleh karenanya ada hubungan ant
mereka. Hubungan tsb menyangkut hub timbal
balik yg saling mempengaruhi dan juga suatu
kesadaran utk saling menolong.
Syarat-syarat kelompok sosial
1. Setiap angg kelompok hrs sadar bahwa mereka
mrp anggota kelompok yang bersangkutan
2. Adanya hub timbal balik ant anggota yg satu dg
yg lainnya
3. Terdapt suatu faktor yg dimiliki bersama oleh
anggota2 klp tu, shg hub ant mereka bertambah
erat. Faktor td dpt brp nasip yg sama,
kepentingan yg sama, tujuan yg sama,
idiologi politik yg sama dll.
Tipe-tipe kelompok sosial diklasifikasikan atas dsr bbg kreteria :
1. Besar kecilnya jumlah anggota
2. Derajat interaksi sosial
3. Kepentingan dan wilayah
4. Berlangsungnya suatu kepentingan
5. Derajat organisasi
6. Kesadaran akan jenis yg sama, hub sosial dan tujuan

Kelompok-kelompok Sosial yang teratur


1. In-group
Kelompok sosial dimana individu mengidentifikasikan dirinya

2. Out-group
Kelompok sosial yg oleh individu diartikan sebagai lawan in-
groupnya,
3. Kelompok primer (primary group)/face to face group
Kelompok sosial yg paling sederhana dimana anggota2nya
saling mengenal dan adanya kerja sama yg erat.

4. Kelompok sekunder (secundary group)


Kelompok-kelompok yg td bny orang, antara siapa hubungan
tdk perlu di dasarkan pengenalan scr pribadi dan sifatnya jg
tdk terlalu langgeng.

5. Paguyuban (Gemeinschaft)
Bentuk kehidupan bersama, di mana anggota-anggotanya
diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah
serta kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan
rasa persatuan batin yang memang telah dikodratkan.
6. Patembayan (Gesselschaft)
Ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya untuk jangka
waktu pendek. Ia bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran
belaka.

7. Formal Group
Kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja
diciptakan oleh anggota anggotanya untuk mengatur
hubungan antara sesamanya.

8. Informal Group
Tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu atau yang
pasti. Kelompokkelompoktersebut biasanya terbentuk karena
pertemuan-pertemuan yangberulangkali, yang menjadi dasar
bertemunya kepentingan-kepentingan dan pengalaman-
pengalaman yang sama.
9. Membership Group,
Merupakan suatu kelompok di mana setiap orang secara
fisik
menjadi anggota kelompok tersebut.

10. Reference Group


Kelompok-kelompok sosial yang menjadi acuan bagi
seseoran (bukan anggota kelompok tersebut) untuk
membentuk pribadi dan peilakunya.
Kelompok sosial yang tidak teratur
a. Kerumunan (Crowd) adalah individu yang
berkumpul secara bersamaan serta kebetulan di
suatu tempat dan juga pada waktu yang
bersamaan.

Bentuk-bentuk Kerumunan :
1) Kerumunan yang beartikulasi dengan struktur
sosial ;
- Khalayak penonton atau pendengar yang
formal
- Kelompok Ekspresif yang telah direncanakan

2) Kerumunan yang bersifat sementara (Casual


Crowds)
- Kumpulan yang kurang menyenangkan
3) Kerumunan yang berlawanan dengan norma-
norma hukum.
- Kerumunan yang bertindak emosional
- Kerumunan yang bersifat imoral.
1.3 Interaksi Sosial
Pengertian interaksi sosial
Adalah hub dinamis yg menyangkut hub antara individu dg indiv,
Individu dengan kelompok maupun kelompok dg kelompok.

Syarat-syarat tjdnya interaksi sosial


1. Adanya kontak sosial, dlm bentuk
a. antara orang perorangan
b. antara orang perorangan dg suatu kelompok mans dsbl
c. antara kelompok manusia dg kelompok manusia lainnya
2. Adanya komunikasi
Arti penting komunikasi bahwa seseorang memberikan
tafsi-
ran pd perilaku orang lain, perasaan apa yg ingin
disampaikan oleh orang tsb.
BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
a. Kerja Sama (cooperation)
Berusaha bersama antara orang perorangan atau
kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Bentuk kerja sama:
1. Kerjasama spontan : krj sama scr serta merta
2. Kerjasama langsung: krj sama sbg perintah atasan kpd
bawahan.
3. Kerjasama kontrak : krj sama ats dsr syarat2 yg telah
di sepakati bersama.
4. Kerjasama tradisional : krj sama sebagian/unsur2 ttn
dari sistem sosial
b. Akomodasi(Acomodation)= adanya keseimbangan interaksi
social dalam kaitannya dengan norma dan nilai yg ada
didalam masyarakat.
Dibedakan menjadi :
1. Koersi
akomodasi yang terjadi melalui pemaksaan kehendak
pihak tertentu terhadap pihak lain yg lebih lemah
2. Kompromi
3. Arbitrasi
akomodasi apabila pihak-pihak yang berselisih tidak
sanggup mencapai kompromi sendiri.
4. Mediasi
akomodasi yang hampir sama dengan
arbitrasi.namun,pihak ketiga yang bertindak sebagai
penengah atau juru damai tidak mempunyai wewenang
memberi keputusan keputusan penyelesaian antara
kedua belahpihak
5. Konsiliasi
akomodasi untuk mempertemukankeinginan-keinginan
dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya
persetujuan bersama.
6. Toleransi
7. Stalemate
akomodasi pada saat kelompok terlibat pertentangan
mempunyai kekuatan seimbang.
8. Ajudikasi
penyelesaian masalah melalui pengadilan atau jalur
hukum

c. Asimilasi.
menyesuaikan kemauannya dengan kemauan orang lain

Syarat asimilasi:
1.Terdapat jumlah kelompok yang berbeda kebudayaannya
2.Terjadi pergaulan antar individu atau kelompok
3. Kebudayaan masing-masing kelompok saling
berubah dan menyesuaikan diri

d. Akulturasi
proses penerimaan dan pengolahan unsure-unsur
kebudayaan asing menjadi bagian kebudayaan suatu
kelompok tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan
asli

Anda mungkin juga menyukai