disease
Oleh :
PRATIWI PURNAMA
110 2015 0133
definisi
Penurunan fungsi ginjal yang terjadi secara mendadak dalam beberapa jam
sampai beberapa minggu, diikuti oleh kegagalan ginjal untuk mengeskresi sisa
metabolisme.nitrogen diikuti atau tanpa disertai terjadinya gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit
Tahapan GgGA menurut KDIGO
3 Peningkatan serum kreatinin 3 kali Produksi urin < 0,3 cc/kgBB selama
kadar sebelumnya atau serum lebih dari 24 jam/anuri selama 12 jam
kreatinin lebih sama dengan 4 mg/dl
atau telah memerlukan terapi
pengganti ginjal
Diagnosis dan terapi
kriteria diagnosis GgGA menurut KDIGO
- Peningkatan kadar kreatnin serum sebesar lebih sama dengan 0,3 mg/dl (lebih sama dengan 26,4
mikromol/L
- Peningkatan kadar kreatinin serum lebih sama dengan 1,5 kali atau lebih dari 50% bila dibandingkan
dengan kadar referensi yang diketahui dan diduga terjadi peningkatan dalam 1 minggu atau
- Penurunan produksi urin menjadi kurang dari 0,5 cc/jam selama lebih dari 6 jam
Pre renal
Gangguan ginjal akut pre renal adalah reaksi akibat kekurangan cairan, berkurangnya
perfusi ginjal dan volume efektif aarterial akan menstimulasi sistem saraf simpatis dan
renin angiotensin aldosteron.
Stimulasi sistem renin angiotensin aldosteron akan meningkatkan kadar angiotensin II
yang akan menimbulkan vasokontriksi arteriol efferent glomerulus ginjal (post
glomerulus)tetapi efeknya akan meningkatkan hormon vasodilator prostaglandin sebagai
upaya kontra regulasi
Vasokontriksi post glomerulus sebagai upaya agak mempertahan tekanan kapiler intra-
glomerulus dan LFG agar tetapki normal.
Faktor hemodinamik jg akan meningkatkan kadar angiotensin II dan akan
merangsang juga sistem saraf simpatis ----- reabsorbsi air dan garam di
tubulus proksimal , pada keadaan tersebut terjadi peransangan sekresi hormon
aldosteron dan vasopresin (hormon diuretik) --- peningkatan reabsorsi
natrium,urea, air pada segmen distal nefron.
Jadi kesimpulannya sebagai respon fisiologis terhadap gangguan hipoperfusi
ginjal yang ringan, maka untuk mempertahankan LFG terjadi retensi urin dan
natrium sehingga urinnya pekat dengan kadar natrium rendah (<20 meq/l)
eksresi fraksional natrium rendah (<1), ekskresi fraksional urea (<35%),
osmolalitas urin tinggi
Renal
Pada tahap ini terjadi apoptosis dan nekrosis sel , deskuamasi yang
mengakibatkan sumbatan luminar dan respon inflamasi
Kehilangan sel sel tubulus yang tidak merata disertai penggundulan dari
membrana basalis, dilatasi dari tubulus proximal.
Dan di ikuti pembentukan cast dari serpihan yang rusak dan akhirnya diikuti
kembali oleh regenerisasi dari sel pada saat tahap perbaikan (recovery)
MEKANISME LAIN
Fisiologi natrium
Ekskresi natrium dilakukan oleh ginjal , pengaturan eskresi ini dilakukan untuk
mempertahankan homeostasis natrium, yang sangat diperlukan untuk
mempertahankan volume cairan tubuh.natrium di filtrasi bebas di glomerulus
direabsorbsi secara aktif 60-65% di tubulus proksimal + H2O dan Cl yang
direabsobsi secara pasif. Sisanya di reabsorbsi di lengkung henle 25-30%, di
tubulus distal 5% dan duktus kolingentes 4%, sekresi natrium di urin <1 %.
Aldosteron menstimulasi di tubulus distal untuk mereabsorbsi natrium bersama
air secara pasif dan mensekresi kalium pada sistem renin angiotensin
aldosteon untuk mempertahankan elektroneutralisis
Hiponatremia
Kehilangan cairan natrium klorida pada cairan ekstrasel,atau penambahan air yang
berlebihan cairan ekstrasel akan menyebabkan penurunan natrium plasma. Bisa
karna dehidrasi hipoosmotik ex berkeringat selama aktivitas berat yang
berkepanjangan, berhubungan dengan penurunan cairan ekstrasel seperti muntah,
diare dan penggunaan diuretik berlebihan
Nb : jika ADH meningkat di produksi semakin bnyak air yang diserap pada ginjal, air
akan bnyak diserap pada ginjal dan mengentalkan urin.
Nb :jika ADH menurun tubuh melepaskan air, menyebabkan konsentrasi pada darah,
tubuh akan melepaskan air menyebabkan konsentrasi pada darah, urin mengencer.
Hiperkalemia
5. Azotemia
Peningkatan toksik uremik Gknya. Anoreksia mual muntah gangguan kesadaran
dengan derajat ringan hingga koma
6. Gagal nafas
KOMPLIKASI TERAPI
Kelebihan cairan intravaskuler Batasi gram (1-2 gram/hari) dan air( <1 liter/hari)
Hiponatremia Batasi cairan (<1 liter/hari)
Hindari pemberian cairan hipotonis contohnya dextrose 5
%
Hiperkalemia Batas intake kalium < 40 mmol/hari
Hindari suplemen kalium dan diuretik hemat kalium
Beri resin potassium-banding ion excchabge (kayazalate)
Beri glukosa 50% sebanyak 50cc+insulin 10 unit
Beri natrium-bikarbonat
Berisalbutamol 10-20 mg inhaler atau 0,5-1 mg/iv
Kalsium glukonat 10% (10cc dalam 2-5 menit)
Asidosis metabolik Batasi intake protein (0,8-1,0 gr/kgBB/hari)
Beri natrium bikarbonat plasma >15 mmol/L dan pH arteri
>7,2
hiperfosfatemia Batasi intake fosfat (800 mg/hari)
Beri pengikat fosfat (kalsium asetat- karbonat
Hipokalsemia Beri kalsium bikarbonat atau kalsium glukonat 10% (10-
20cc)
Hiperuriksemia Tdk perlu terapi jika asam urat <15 mg/dl
Kebutuhan nutrisi pada penderita GGA
Energi
Karbohidrat : 20-30kkal/kgBB/hari
Lemak : 3-5 gr/kg/BB/hari
Energi
Kalori non protein 25 kkal
1/3 kebutuhan energi dari lipid
Jika menggunakan nutrisi parenteral : 1-1,5 gr/kgBB/hari