IMUNISASI
OLEH:
Asri
111 2016 2117
PEMBIMBING:
Ranuh. 2011. Imunisasi Di Indonesia, Edisi 1. Jakarta: Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia. Diakses 28 mei 2017. Diunduh dari :
www.worldcat.org/title/pedoman-imunisasi-di-indonesia/oclc
BAB II PEMBAHASAN
I. Definisi
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen,
sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa,
tidak terjadi suatu penyakit.
Ranuh. 2011. Imunisasi Di Indonesia, Edisi 1. Jakarta: Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia. Diakses 28 mei 2017. Diunduh dari :
www.worldcat.org/title/pedoman-imunisasi-di-indonesia/oclc
II. Tujuan Imunisasi secara umum :
Melalui imunisasi, tubuh tidak mudah terserang penyakit
menular
Imunisasi sangat efektif mencegah penyakit menular
Imunisasi menurunkan angka mordibitas (angka kesakitan)
dan mortalitas (angka kematian) pada balita
World Health Organization. Vaccine safety net. Diakses : 30 mei 2017. http://www.who.int/
III. Manfaat Imunisasi
Sutter RW, Bahl S, Deshpande JM, Verma H, Ahmad M, Venugopal P, dkk. Immunogenicity of a new routine vaccination schedule for global
prevention: an open-label, randomised controlled trial. Lancet 2015;386:2413-21
IV. Jenis-jenis Imunisasi
Aktif Vaksin
Pasif Imunoglobulin
Sutter RW, Bahl S, Deshpande JM, Verma H, Ahmad M, Venugopal P, dkk. Immunogenicity of a new routine vaccination schedule for global
prevention: an open-label, randomised controlled trial. Lancet 2015;386:2413-21
Sistem imun dan respon imun
Pertahanan fisik/mekanik
Sistem imun Pertahanan biokimia
non spesifik Pertahanan humoral
Pertahanan seluler
Bell R, High K. Alterations of Immune Defense Mechanisms : the Role of Nutrition. Infect Med 1997; 14: 415-424
RESPON IMUN NON SPESIFIK & SPESIFIK
Bell R, High K. Alterations of Immune Defense Mechanisms : the Role of Nutrition. Infect Med 1997; 14: 415-424
Respon imun terhadap vaksin
Seluler
Live
attenuated
Humoral
Vaksin
Inactivated Humoral
Bell R, High K. Alterations of Immune Defense Mechanisms : the Role of Nutrition. Infect Med 1997; 14: 415-424
Sel efektor
Sel T naive
Sel T memori
Bell R, High K. Alterations of Immune Defense Mechanisms : the Role of Nutrition. Infect Med 1997; 14: 415-424
Zat aktif (antigen) vaksin
Vaksin bakteri Vaksin virus
H BCG OPV
i
Campak
d
u MMR
p
Varisella
Yellow Fever
I
n Difteria Meningo Influenza Hepatitis B
a Tetanus Pneumo Rabies Hepatitis A
k
t Pertusis Hib IPV
I
Cholera Tifoid
f
Panduan pelatihan vaksinologi. Buku pegangan peserta. 2017. JAKARTA : Satgas imunisasi IDAI
Konstituen vaksin
Melarutkan vaksin
Diluent Saline steril dan air steril
Panduan pelatihan vaksinologi. Buku pegangan peserta. 2017. JAKARTA : Satgas imunisasi IDAI
Substansi dalam jumlah kecil sebagai sisa dari
proses produksi vaksin
Trace component Agen pengaktifasi, antibiotik, dan cairan kultur
sel
Panduan pelatihan vaksinologi. Buku pegangan peserta. 2017. JAKARTA : Satgas imunisasi IDAI
1. Vaksin Bacillus Celmette-Guerin (BCG)
Pusponegoro H. Bacillus Celmette-Guerin. Dalam: Ranuh IGN, Suyitno H, Hadinegoro SRH, Kartasasmita CB, Ismoedijanto, Soedjatmiko,
penyunting. Pedoman Imunisasi di Indonesia. Edisi 5. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2014. h.363-7.
Bayi HIV positif dengan/tanpa gejala
Bayi status HIV, dengan gejala HIV yaitu ibunya positif HIV
Kontra Keganasan (leukimia,limfoma)
indikasi Imunodefisiensi primer/sekunder
Dapat imunosupresif (radio/keoterapisteroid)
Pusponegoro H. Bacillus Celmette-Guerin. Dalam: Ranuh IGN, Suyitno H, Hadinegoro SRH, Kartasasmita CB, Ismoedijanto, Soedjatmiko,
penyunting. Pedoman Imunisasi di Indonesia. Edisi 5. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2014. h.363-7.
2. Vaksin DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus)
Rusmil K, Gunardi H, Fadlyana E, Soedjatmiko, Dhamayanti M, Sekartini R, dkk. The immunogenicity, safety, and consistency of an Indonesia
combined DTP-HB-Hib vaccine in expanded program on immunization schedule. BMC Pediatrics 2
Hadinegoro SRS, Ismoedijanto, Tumbelaka AR. Difteria, Tetanus, Pertusis. Dalam: Ranuh IGN, Suyitno H, Hadinegoro SRS, Kartasasmita CB,
Ismoedijanto, Soedjatmiko, penyunting. Pedoman Imunisasi di Indonesia. Edisi 4. Jakarta: Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2014.
h. 271-83.
Riwayat reaksi alergi sistmik pada pemberian vaksin sebelumnya
Kontra Riwayat disfungsi sistem saraf pusat (ensephalopathy) sesudah
pemberian vaksin sebelumnya
indikasi Anak menangis terus menerus > 3 jam
Riwayat kejang setelah pemberian vaksin sebelumnya
Rusmil K, Gunardi H, Fadlyana E, Soedjatmiko, Dhamayanti M, Sekartini R, dkk. The immunogenicity, safety, and consistency of an Indonesia
combined DTP-HB-Hib vaccine in expanded program on immunization schedule. BMC Pediatrics 2
3. Vaksin Campak
Panduan pelatihan vaksinologi. Buku pegangan peserta. 2017. JAKARTA : Satgas imunisasi IDAI
Halim, Ricky. 2016. Campak pada Anak. Vol 43. Bekasi : RS Hosana Medica Lippo Cikarang. Diakses : 5 juni 2017.
www.cdkjournal.com/index.php/CDK/ article/download/31/28
Kontra Imunodefisiensi
indikasi Keganasan (leukimia dan limfoma)
Halim, Ricky. 2016. Campak pada Anak. Vol 43. Bekasi : RS Hosana Medica Lippo Cikarang. Diakses : 5 juni 2017.
www.cdkjournal.com/index.php/CDK/ article/download/31/28
4. Vaksin Polio
Merupakan imunisasi yang bertujuan mencegah penyakit
poliomyelitis. Pemberian vaksin polio dapat
Fungsi dikombinasikan dengan vaksin DPT
2 macam : IPV & OPV
2016 : penggantian tOPV bOPV
Cara
OPV : lahir, 2,3,4, and 18-24 bulan (oral) 0,1 ml : 2 tetes
pemberian IPV : 4 bulan (IM) 0,5 ml
& dosis
Kontra Imunodefisiensi
indikasi Keganasan (leukimia dan limfoma)
Cara
IM , bayi : anterolateral panggul, anak : otot deltoid
pemberian 0,5 cc anak usia 2,4, dan 6 bulan
& dosis
Kontra Tidak ada kontraindikasi, sebaiknya tidak diberikan pada
indikasi anak yang demam
Setiawan, I Made. 2008. Vaksin virus influenza. Volume 58. No. 12. Jakarta : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso
8. Vaksin Varisella
Cara
0,5 ml secara subkutan
pemberian anak 13 tahun diberikan 2 kali selang 1 bulan
& dosis
Panduan pelatihan vaksinologi. Buku pegangan peserta. 2017. JAKARTA : Satgas imunisasi IDAI
wanita hamil
orang yang mengalami reaksi alergi yang serius terhadap
vaksin varicella di masa lalu
orang-orang yang alergi terhadap gelatin, neomisin.
Kontra orang yang menerima dosis tinggi steroid
indikasi orang menerima pengobatan untuk kanker dengan sinar-x
atau kemoterapi
serta orang-orang yang telah menerima produk darah atau
transfusi selama 5 bulan terakhir.
Melengkapi/ mengejar imunisasi bagian III. 2015. IDAI. Diakses : 11 juli 2017. http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/melengkapi-
mengejar-imunisasi-bagian-iii
9. Vaksin Hepatitis A
Cara
pemberian Intramuscular pada deltoid
& dosis
No Strain Virus Dosis anak per Batas umur Interval merk
0,5 ml (EI.U) (th) (bln)
Panduan pelatihan vaksinologi. Buku pegangan peserta. 2017. JAKARTA : Satgas imunisasi IDAI
CCD. Updated Recommendations from the Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP) for Use of Hepatitis A Vaccine in Close
Contacts of Newly Arriving International Adoptees. MMWR 2009; 58 (36):10067
Ada reaksi alergi pada pemberian dosis pertama, maka
Kontra dosis kedua tidak perlu diberikan
indikasi Sedang dalam kondisi sakit yang sedang atau berat
Sedang dalam kondisi hamil
CCD. Updated Recommendations from the Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP) for Use of Hepatitis A Vaccine in Close
Contacts of Newly Arriving International Adoptees. MMWR 2009; 58 (36):10067
10. Vaksin Rotavirus
Panduan pelatihan vaksinologi. Buku pegangan peserta. 2017. JAKARTA : Satgas imunisasi IDAI
Harsono, Aryanto. 2013. Vaksinasi Rotavirus (RV). Surabaya : Fakultas Kedoktera UNAIR.
Bayi berumur lebih kecil dari 6 minggu.
Anak yang memiliki reaksi alergi pada
vaksin rotavirus sebelumnya atau yang mengalami alergi
Kontra pada salah satu komponen vaksin
indikasi Anak yang memiliki riwayat intussusception
Anak yang mengalami Severe combined
immunodeficiency (SCID)
Peningkatan iritabilitas
Efek Diare
samping Muntah
Harsono, Aryanto. 2013. Vaksinasi Rotavirus (RV). Surabaya : Fakultas Kedoktera UNAIR.
11. Vaksin HPV
Panduan pelatihan vaksinologi. Buku pegangan peserta. 2017. JAKARTA : Satgas imunisasi IDAI
Sekilas tentang vaksin HPV. 2017. IDAI. Diakses : 12 juli 2017. http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/sekilas-tentang-vaksin-hpv
Belum ada penelitian untuk ibu hamil : dianjurkan untuk
Kontra tidak mendapat suntikan HPV selama hamil
indikasi Jika sudah menerima suntikan, lanjutkan setelah
melahirkan/ tidak hamil
Sekilas tentang vaksin HPV. 2017. IDAI. Diakses : 12 juli 2017. http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/sekilas-tentang-vaksin-hpv
Vaksin hepatitis B Vaksin HB monovalen pada usia 1 bulan tidak
perlu diberikan apabila anak akan mendapat
vaksin DTP-Hib kombinasi dengan HB
Hartono, Gunardi. Jadwal Imunisasi Anak Usia 0 18 tahun Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia 2017. Sari Pediatri. Vol. 18. No. 5.
Jakarta : Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Diakses 29 mei 2017. Diunduh dari : https://saripediatri.org/index.php/sari-
pediatri/article/download/1120/pdf_1
Vaksin influenza Saat ini tersedia vaksin influenza inaktif
trivalen dan quadrivalen
Hartono, Gunardi. Jadwal Imunisasi Anak Usia 0 18 tahun Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia 2017. Sari Pediatri. Vol. 18. No. 5.
Jakarta : Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Diakses 29 mei 2017. Diunduh dari : https://saripediatri.org/index.php/sari-
pediatri/article/download/1120/pdf_1
Vaksin Japanese Vaksin JE diberikan mulai usia 12 bulan
encephalitis (JE) pada daerah endemis atau turis yang akan
bepergian ke daerah endemis tersebut.
Untuk perlindungan jangka panjang dapat
diberikan booster 1-2 tahun berikutnya
Hartono, Gunardi. Jadwal Imunisasi Anak Usia 0 18 tahun Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia 2017. Sari Pediatri. Vol. 18. No. 5.
Jakarta : Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Diakses 29 mei 2017. Diunduh dari : https://saripediatri.org/index.php/sari-
pediatri/article/download/1120/pdf_1
Hartono, Gunardi. Jadwal Imunisasi Anak Usia 0 18 tahun Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia 2017. Sari Pediatri. Vol. 18. No. 5.
Jakarta : Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Diakses 29 mei 2017. Diunduh dari : https://saripediatri.org/index.php/sari-
pediatri/article/download/1120/pdf_1
Kedua : Ketentuan Hukum:
1. Imunisasi pada dasarnya dibolehkan (mubah) sebagai bentuk
ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh (imunitas) dan
mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu.
2. Vaksin untuk imunisasi wajib menggunakan vaksin yang halal
dan suci.
3. Penggunaan vaksin imunisasi yang berbahan haram dan/atau
najis hukumnya haram.
Fatwa Majelis Ulama Indonesia.2016. No 4. Tentang Imunisasi. Jakarta : Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia. Diakses 1 Juni 2017. Diunduh
dari : www.depkes.go.id/resources/download/Fatwa-Tahun-2016-TentangImunisasi.pdf
4. Imunisasi dengan vaksin yang haram dan/atau najis tidak dibolehkan kecuali:
digunakan pada kondisi al-dlarurat atau al-hajat;
belum ditemukan bahan vaksin yang halal dan suci; dan
adanya keterangan tenaga medis yang kompeten dan dipercaya bahwa tidak
ada vaksin yang halal.
5. Dalam hal jika seseorang yang tidak diimunisasi akan menyebabkan kematian,
penyakit berat, atau kecacatan permanen yang mengancam jiwa, berdasarkan
pertimbangan ahli yang kompeten dan dipercaya, maka imunisasi hukumnya
wajib.
6. Imunisasi tidak boleh dilakukan jika berdasarkan pertimbangan ahli yang
kompeten dan dipercaya, menimbulkan dampak yang membahayakan (dlarar).
Fatwa Majelis Ulama Indonesia.2016. No 4. Tentang Imunisasi. Jakarta : Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia. Diakses 1 Juni 2017. Diunduh
dari : www.depkes.go.id/resources/download/Fatwa-Tahun-2016-TentangImunisasi.pdf
BAB III KESIMPULAN & SARAN