Guideline Stability WHO
Guideline Stability WHO
Kelompok 5
Arief Kurniawan
Luthfi Abdul Karim
Deby Jannati Guwtiwi
Annisa Auliya
Elda Yulia Mamora
Ainina Al Shadrina
Lidya Priscilla
Active Substance
Pendahuluan
Arief Kurniawan 1006683381
1.1. Tujuan
O Menjelaskan persyaratan stabilitas untuk
bahan aktif dan produk farmasetika yang
dapat berlaku untuk registrasi di negara-
negara yang termasuk anggota WHO Eastern
Mediterranean Region (EMR)
O Informasi terkait stabilitas ini dapat diterima
untuk seluruh negara anggota EMR.
Guidelines
2.1. Active Substance
2.1.1. General
O Informasi terkait stabilitas bahan aktif
merupakan salah satu bagian penting
dalam melakukan penilaian stabilitas
O Untuk bahan aktif yang tidak tercantum di
dalam monografi, diperlukan suatu studi
stabilitas
Lanjutan
O Untuk bahan aktif yang telah tercantum di dalam
monografi, dimana telah diketahui produk degradasi
yang dihasilkan dan batasan untuk masing-masingnya,
namun belum ada pernyataan mengenai re-test period,
terdapat dua opsi:
O Konfirmasi dari pihak perusahaan pembuat produk
farmasetika tsb bahwa bahan aktif yang digunakan telah
sesuai dengan persyaratan monografi
O Perusahaan menyusun suatu pengujian ulang berdasarkan
pada hasil uji stabilitas jangka panjang terhadap bahan aktif
Stress Testing
O Stress testing terhadap bahan aktif dapat
membantu dalam mengidentifikasi produk hasil
degradasi, serta dapat menentukan jalur
degradasinya dan stabilitas intrinsik dari
molekul, serta memvalidasi stabilitas yang
menunjukkan kekuatan dari prosedur analisis
yang digunakan
O Jenis stress testing yang dilakukan bergantung
pada bahan aktif itu sendiri dan jenis produk
yang dianalisis.
Stress testing (contd)
O Untuk bahan aktif obat, dapat dilakukan pendekatan-
pendekatan berikut:
O Bila bahan obat telah dijelaskan di dalam suatu monografi,
dan telah memenuhi persyaratan sepenuhnya, maka tidak
dibutuhkan lagi data terkait produk degradasi yang dihasilkan,
dalam hal uji kemurnian.
O Untuk bahan obat yang tidak tercantum di dalam monografi,
terdapat dua opsi:
O Jika tersedia, diperlukan publikasi data-data literatur yang
relevan untuk mendukung jalur degradasi yang diusulkan
O Jika tidak ada data yang tersedia di dalam literatur,
termasuk farmakope, maka perlu dilakukan stress testing
Stress testing (contd)
O Stress testing dapat dilakukan pada setiap bets dari
bahan aktif, dimana harus mencakup efek dari
temperatur (dengan peningkatan 10C di atas
temperatur uji dipercepat), kelembaban (e.g. 75% RH),
dan jika diperlukan pengaruh oksidasi dan fotolisis
terhadap bahan aktif
O Pengujian juga harus mengevaluasi kerentanan bahan
aktif terhadap hidrolisis pada beberapa nilai pH, bila
terdapat di dalam larutan atau suspensi
Stress testing (contd)
O Pengujian fotostabilitas sebaiknya menjadi salah satu
bagian penting dalam stress testing.
O Penentuan produk degradasi di bawah kondisi stress
dapat bermanfaat untuk menentukan jalur degradasi
dan menyusun serta memvalidasi prosedur analisis
yang sesuai.
O Akan tetapi, tida diperlukan suatu pengujian yang
spesifik untuk produk degradasi tertentu, bila telah
diketahui bahwa produk ini tidak terbentuk di bawah
kondisi uji dipercepat maupun uji jangka panjang
Pemilihan Bets
O Untuk bahan aktif baru, harus mengikuti prosedur
berikut:
O Data uji stabilitas harus tersedia, setidaknya dari tiga bets
utama dari bahan aktif.
O Bets-bets tersebut sebaiknya diproduksi dalam skala yang
minimum dengan rute sintesis yang sama, dan
menggunakan metode pembuatan dan prosedur yang
mensimulasikan proses akhir yang akan digunakan pada
produksi bets.
O Kualitas keseluruhan bets bahan aktif secara umum pada
uji stabilitas harus dapat merepresentasikan kualitas
bahan yang akan digunakan pada skala produksi
Pemilihan bets (contd)
O Untuk bahan aktif yang telah
diketahui, dalam hal ini pengguna
bukanlah produsen dari bahan aktif
tersebut, maka data stabilitas yang
diperoleh dari produsen harus
dilampirkan.
Container Closure System
(Sistem Wadah Tertutup)
Lutfi Abdul Karim / 1006775073
Container Closure System
O Uji stabilitas harus dilakukan pada zat
aktif yang dikemas dalam sistem
wadah tertutup yang sama dengan
wadah yang digunakan dalam
penyimpanan dan distribusi
Spesifikasi
O Uji stabilitas dilakukan kepada zat aktif yang
diperkirakan berubah selama penyimpanan
sehingga mempengaruhi kualitas, keamanan,
dan/atau efikasi.
O Pengujian yang dilakukan : sifat fisika, kimia,
biologi, dan uji mikrobiologi.
O Prosedur analisis uji kestabilan yang dilakukan
harus tervalidasi
Frekuensi Pengujian
O Uji stabilitas jangka panjang frekuensi
pengujian harus cukup untuk mengetahui sifat
kestabilan zat aktif yang diuji.
O Untuk periode pengujian > 12 bulan, frekuensi
pengujian dapat dilakukan setiap tiga bulan
pada tahun pertama, kemudian setiap enam
bulan pada tahun kedua, dan sekali setahun
pada tahun berikutnya selama periode
pengujian.
Frekuensi Pengujian
O Pada uji stabilitas dipercepat dengan
periode pengujian enam bulan,
dilakukan minimal 3 kali pengujian
meliputi waktu awal dan waktu akhir
pengujian (0, 3, dan 6 bulan).
Kondisi
Penyimpanan
Kondisi Penyimpanan
O Uji stabilitas jangka panjang harus dilakukan
minimal 12 bulan pada sekurang-kurangnya 3
batch.
O Data dari kondisi penyimpanan dipercepat dan
data dari kondisi penyimpanan menengah jika
sesuai dapat digunakan untuk mengevaluasi
efek dari penyimpanan dalam kondisi yang tidak
sesuai terhadap satbilitas zat aktif, misalnya
saat proses pengiriman atau saat sedang
ditangani.
Kasus Umum
O Kasus umum berlaku jika zat aktif tidak
secara khusus tercakup oleh bagian
berikutnya. Kondisi penyimpanan
alternatif dapat digunakan jika
dibenarkan.
Jangka Waktu
Uji Stabilitas Kondisi Penyimpanan
Pengujian Minimum
Jangka Panjang* 25 C 2 C / 60 % RH 5 % RH 12 Bulan
atau
30 C 2 C / 65 % RH 5 % RH
Menengah** 30 C 2 C / 65 % RH 5 % RH 6 Bulan
Dipercepat 40 C 2 C / 75 % RH 5 % RH 6 Bulan
Perubahan Perubahan
proses komposisi
pembuatan produk
Perubahan
kemasan
Dalam semua variasi (perubahan) yang
dilakukan, harus diselidiki apakah
perubahan tersebut memiliki dampak
atau tidak pada karakteristik kualitas
zat aktif dan/atau produk dan
akibatnya pada kestabilan produk.
On-going Stability
Setelah disetujui, stabilitas produk farmasi harus
dipantai secara berkelanjutan dengan prosedur
yang sesuai untuk mendeteksi setiap masalah
stabilitas (seperti kemurnian atau profil
disolusi) yang terkait dengan wadah / kemasan.
Tujuan dari uji stabilitas ini adalah untuk
memantau produk sediaan selama umur
simpan produk (shelf life) dan untuk
menentukan bahwa produk tidak berubah dan
diperkirakan tetap dalam kondisi penyimpanan
yang sesuai.
Harus dipertimbangkan juga untuk
produk ruahan (bulk product), yaitu
ketika produk ruahan tersebut
disimpan unutk jangka waktu lama
sebelum dikemas dan/atau dikirim
dari lokasi pabrik ke tempat
pengemasan. Stabilitas setelah produk
ini dikemas harus dievaluasi.
Protokol untuk on-going stability harus meliputi masa akhir shelf-life
dan harus mencakup parameter berikut :
Jumlah batch per kekuatan dosis dan ukuran batch yang
berbeda
Metode uji yang relevan (fisika, kimia, biologi, mikrobiologi)
Kriteria penerimaan
Referensi metode pengujian
Kemasan atau wadah
Interval waktu uji
Kondisi penyimpanan (kondisi standar untuk pengujian jangka
panjang dan konsistensi dengan label)
Parameter khusus lainnya
Jumlah batch dan frekuensi pengujian harus
menyediakan jumlah data yang cukup untuk
dianalisis. Setidaknya satu batch per tahun
dari produk yang diproduksi dalam setiap
kekuatan dosis dan setiap jenis kemasan
primer.
Prinsip desain bracketing dan matrixing dapat
diterapkan. Pada kondisi tertentu, batch
tambahan harus dilakukan pengujian pada
setiap perubahan yang signifikan terhadap
proses produksi atau sistem wadah.