Anda di halaman 1dari 15

MOBILISASI PROGRESIF PADA BL

OOD PREASURE

Oleh:
Kelompok 4
LATAR BELAKANG
Pasien di unit perawatan intensif (Intensive Care Unit
/ ICU) adalah pasien yang dalam keadaan terancam jiw
anya karena kegagalan atau disfungsi satu/multiple or
gan yang disertai gangguan hemodinamik dan masih ad
a kemungkinan dapat disembuhkan kembali melalui per
awatan, pemantauan dan pengobatan intensif.

Pada kondisi kritis, posisi merupakan salah satu tindak


an keperawatan yang akan mempengaruhi perubahan k
ondisi hemodinamik pasien.
Di sisi lain perubahan hemodinamik yang tidak stabil,
menjadikan alasan perawat di ICU untuk menghentikan
kegiatan mobilisasi sehingga pasien sakit kritis di unit
perawatan intensif berada pada resiko tinggi komplika
si dari imobilitas.

Pemberian posisi terlentang secara terus menerus dap


at menurunkan sirkulasi darah dari ekstermitas bawah
, yang seharusnya jumlahnya banyak untuk menuju jant
ung.
Hasil studi meta-analisis dari 39 Randomized Control
Trial tentang efek dari bed rest pasien kritis didapat
kan bahwa bed rest memiliki dampak yang merugikan d
an mungkin berkaitan dengan bahaya. Imobilisasi dala
m jangka waktu lama akan mengakibatkan berbagai ko
mplikasi, di antaranya atropi otot, dekubitus, atelekta
sis, dan demineralisasi tulang
Pasien kritis yang menjalani perawatan di ICU memiliki
berbagai kondisi yang mengharuskan pasien untuk bed
rest. Hal ini menyebabkan pasien di ICU akan diidenti
kkan dengan kata “pasif”. Stabilisasi kondisi hemodina
mik, pemasangan berbagai alat monitoring maupun sup
port kehidupan, pasien post operasi dan penurunan sta
tus kesadaran baik fisiologis maupun program sedasi m
enjadi tantangan perawat untuk memobilisasi pasien kr
itis.
Pemberian tindakan mobilisasi progresif digunakan seb
agai salah satu tekhnik pengobatan pada pasien denga
n berbagai gangguan fungsi organ.

Mobilisasi progresif terdiri dari lima level atau tahapa


n yang dilakukan, terdiri dari: Head of bed (HOB), Lat
ihan Range of motion (ROM) pasif dan aktif, terapi lan
jutan rotasi lateral, posisi tengkurap, pergerakan mela
wan gravitasi, posisi duduk, posisi kaki menggantung, b
erdiri dan berjalan-jalan.
1. Mobilisasi Progresif Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pa
sien Di Intensive Care Unit (Icu)

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat dikemu


kakan bahwa tidak ada perubahan yang bermakna tekanan darah
sistolik maupun diastolik setelah diberikan mobilisasi progresif d
engan nilai P > 0,05

Pemberian mobilisasi diharapkan dapat meningkatkan transport o


ksigen dari pasien. Mobilisasi pasien di ICU dapat dilihat sebagai
proses rehabilitasi dini untuk mempertahankan kekuatan otot da
n untuk mencegah perubahan yang buruk dalam respon kardiovask
uler selain itu, hal ini diharapkan dapat mempercepat proses peny
apihan dan mempersingkat lama rawat di ICU (Morris, & Herridg
e, 2007).
2. Pengaruh Tindakan Mobilisasi Dini Terhadap Denyut Jantun
g Dan Frekuensi Pernapasan Pada Pasien Kritis Di Icu Rsud S
leman Yogyakarta

Dalam penelitian ini ditemukan bahwa tidak terdapat p


erbedaan nilai frekuensi napas, frekuensi jantung anta
ra sebelum dan segera setelah mobilisasi dini dengan p
value berturut-turut 0.540, 0.314.

Perawat diharapkan tidak perlu takut/ragu melakukan


mobilisasi dini pasien kritis, tetapi harus dengan tetap
memperhatikan standar keamanan dan pengkajian kon
disi pasien yang ketat sehingga aman dan bermanfaat
untuk pasien.
3. Mean Arterial Pressure Non Invasif Blood Pressure (MA
P-NIBP) Pada Lateral Position Dalam Perawatan Intens
: Studi Literature
Dalam penelitian ini dapat disim
pulkan bahwa lateral position be
rpengaruh terhadap peningkatan
MAP yang menunjukkan bahwa s
ecara tidak langsung keadaan cu
rah jantung meningkat dan hemo
dinamik menuju kearah perbaika
n sehingga dapat menjadi sebag
ai salah satu pilihan tindakan ke
perawatan untuk meningkatkan
MAP pada pasien di ruang peraw
atan intensif.
4. Perbandingan Status Hemodinamik Non Invasif Dan
Status Pernafasan Pasien Dengan Ventilasi Mekani
k Pada Posisi Semi Fowler 15°, 30°, Dan 45°

Hasil penelitian ini menunjukkan, semi fowler terbaik


untuk nilai MAP, denyut jantung dan frekuensi nafas a
dalah pada semi fowler 30°, dibandingkan dengan semi
fowler 15°. Dimana semi fowler 30° meningkatkan MA
P dan saturasi oksigen serta menurunkan denyut jantu
ng dan frekuensi nafas.

Sehingga posisi semi fowler 30° dapat diterapkan pad


a pasien dengan ventilasi mekanik dan menjaga status
hemodinamik non invasif dan pernafasan tetap stabil,
terutama pada pasien yang siap untuk dilakukan penya
pihan dari ventilasi mekanik atau pada pasien dengan
mode ventilator SIMV-PS, PS dan CPAP.
5. THE INFLUENCE OF PROGRESSIVE MOBILITY ON MEAN ARTE
RIAL PRESSURE AND HEART RATE STABILIZATION IN PATIENT
IN ICU

Ada pengaruh MAP sebelum dan sesudah diberikan mo


bilisasi progresif pada pasien yang dirawat di unit per
awatan intensif (p<0,05).

Ada pengaruhnya HR sebelum dan sesudah diberi mobi


lisasi progresif pada pasien yang dirawat di unit peraw
atan intensif (p <0,05).

Diharapkan perawat bisa lebih memperhatikan MAP d


an nilai HR saat melakukan mobilisasi progresif
KESIMPULAN
Hasil literatur review dari 5 Jurnal yang kami dapatka
n, dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. 3 jurnal menerangkan bahwa mobilisasi progresif ber
pengaruh terhadap peningkatan Tekanan darah NIB
P-MAP dengan posisi lateral, semi fowler, maupun he
ad up
2. 1 jurnal Menerangkan tidak ada pengaruh yang signifi
kan terhadap perubahan tekanan darah
3. 1 jurnal menerangkan mobilisasi tidak berpengaruh t
erhadap denyut jantung
Click icon to add picture

Anda mungkin juga menyukai