Anda di halaman 1dari 71

The Balance Sheet

Chapter 11
Bab Ini Membahas Tentang

Hubungan Masalah
-

-
antara pencatatan
balance sheet dan
dan income pengukuran
statement aset, liabilitas,
dan ekuitas
Hubungan Balance Sheet dengan
Income Statement

Articulation Nonarticulation
approach approach
Articulation Nonarticulation
• Artinya: dua statements • Artinya: tidak ada
dapat didefinisikan
secara matematis. hubungan
Seperti net income matematis antara
sama dengan perubahan balance sheet dan
ekuitas pada sutau periode income statement
tertentu (asumsi tidak
terjadi transaksi modal
pada periode tersebut)
Articulation
Penjelasan gambar sebelumnya
• Balance Sheet terdiri atas persamaan berikut:
Aset-liabilitas = ekuitas pemilik
• Ekuitas pemilik terdiri atas contributed capital, retained
earnings (RE) dan unrealized capital adjustment.
• RE terdiri atas Income Statement, Prior period adjustment
dan dividend.
• Income Statement terdiri atas revenue, gain, expense, dan
loss
• Jadi revenue, gain, expense dan loss yang ada di income
statement berhubungan dengan RE yang ada di balance
sheet
• Kesimpulan : angka pada Income statement akan
mempengaruhi balance sheet
Revenue-Expense Approach
Fokus pada pengukuran income

Income statement diperoleh dari proses revenue


recognition dan cost matching (disebut revenue-
expense orientation)

Perhitungan income statement ini nantinya Contoh diferred charges :


digunakan untuk menghitung balance sheet startup cost, biaya ini
dibebankan bertahap pada
beberapa periode
Di dalam balance sheet tidak hanya terdapat aset
dan liabilitas namun juga deferred charges dan
juga deferred credit
Contoh diferred credit :
investment tax credit
Asset-Liability Approach
• Berhubungan dengan pengukuran dan pelaporan aset
dan kewajiban
• Fokus pada pengukuran net asset (asset-liability) sehingga
diklasifikasikan dan dilaporkan dalam laporan neraca
• Mengutamakan asset-liability approach daripada
revenue-expense approach mengakibatkan income dan
komponennya (pendapatan, laba, biaya, dan rugi)
menjadi konsep kedua
• Contoh:
SFAS No 7 melarang untuk mengkapitalisasi kerugian
SFAS No 109 berfokus pada pengakuan pajak aset dan
kewajiban
The Nonarticulated Approach
• Laporan keuangan non artikulasi tidak didiskusikan di
literatur akuntansi
• Namun pendekatan non artikulasi tersebut berguna
karena ada pertentangan antara pendukung revenue-
expense approach dengan pendukung asset-liability
approach

Revenue-expense approach Asset-liability approach


Pendukung ini fokus Pendukung ini fokus
menstabilkan transaksi melaporkan perubahan nilai
fluktuatif dengan menunda net assets dan mentoleransi
biaya dan kredit untuk adanya unrealized holding
mempermudah pengukuran gains and losses
income

Comprehensive income approach pada SFAS No.130 menyatakan artikulasi


dapat diterima pada paradigma akuntansi
1
Definisi Aset
Menggambarkan saldo debit yang akan dipindahkan melalui penutupan akun
menurut aturan akuntansi, dengan dasar sesuatu tersebut merupakan hak milik
atau perolehan nilai atau terjadinya suatu pengeluaran yang menimbulkan
sebuah properti atau layak diterapkan untuk masa yang akan datang.

• Menggambarkan revenue-expense approach


dalam laporan keuangan
2
Definisi Aset
Sumberdaya ekonomi suatu perusahaan yang diakui dan diukur sesuai dengan
prinsip akuntansi berterima umum.
Aset juga termasuk beban ditangguhkan, yang bukan merupakan sumber daya
tetapi diakui dan diukur sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum

• Deferred charges diidentifikasi terpisah, tetapi


masih bagian dari aset
3
Definisi Aset

Manfaat ekonomi masa mendatang yang kemungkinan diperoleh


atau dikontrol oleh suatu entitas sebagai hasil transaksi atau
kejadian masa lalu.

• Aset menghasilkan net cash flows yang positif di masa


mendatang
• Cash flow terjadi jika ada pertukaran secara langsung
dengan aset lainnya atau konversi dalam memproduksi
barang
Definisi aset
• Konsep sumber daya ekonomi meliputi: metode untuk
memperoleh manfaat masa mendatang dan menjelaskan
kemungkinan manfaat masa mendatang
• Narrow viewpoint: aset hanya menggambarkan sumber daya
ekonomi yang digunakan perusahaan dan untuk dijual
• Severability approach melihat ada kelemahan dalam teori nilai
ekonomi. Aset memiliki nilai bagi pemilik tetapi belum tentu
sama nilainya ketika di pasar. Pendekatan ini sangat konservatif
• Definisi aset secara luas membatasi apa yang termasuk aset dan
bukan, tetapi masih banyak profesi yang kesulitan
mendefinisikan aset
• FASB berpendapat definisi dan konsep tidak membantu dalam
mendefinisikan aset dalam akuntansi
Executory Contracts
• Adanya kesalahan dalam praktik
• Dalam pandangan akuntansi tradisional, tidak ada
pengakuan dalam laporan keuangan jika belum ada
transaksi
• Contoh :
– kontrak untuk karyawan : hutang untuk membayar upah masa
mendatang
– persetujuan pembelian jangka panjang : hutang untuk
pembayaran masa mendatang dan aset untuk pembelian masa
mendatang
• Solomon menyatakan FASB belum bisa memutuskan
kontrak tersebut diungkapkan di footnotes atau di laporan
keuangan
RECOGNITION AND MEASUREMENT
OF ASSETS
• Prinsip utama :
– aktiva diakui jika terjadi transaksi yang
mentransfer kontrol atau terdapat suatu potensi
untuk manfaat ekonomi masa datang.
– aktiva diakui dengan nilai pasar (harga pertukaran)
yaitu pengorbanan untuk memperoleh aktiva dan
menempatkannya dalam posisi siap operasi
(disebut historical acquisition costs)
• Berbagai atribut bisa digunakan untuk mengukur aset:
– kos pemerolehan awal (kos historis),
– kos historis dikurangi beban-beban kumulatif
terhadap income (nilai buku),
– kos penggantiann (replacement Cost),
– harga penjualan,
– nilai bersih terealisasi (harga penjualan dikurangi kos-
kos disposal yang terkait),
– nilai bersih terealisasi dikurangi margin normal
• Pendekatan pengukuran akuntansi yang campur aduk
semacam ini melanggar prinsip aditivitas teori
pengukuran
RECEIVABLE
• Piutang usaha diukur pada biaya historisnya
(historical cost)
• Atribut yang digunakan untuk mengukur adalah
“Taksiran nilai realisasi besih (Approximation of
net realizable value)”. Nilai realisasi sebenarnya
adalah harga jual piutang melalui “factoring”yaitu
harga jual piutang dikurangi estimasi kewajiban
piutang yang tidak tertagih.
• Karena “factoring” melibatkan “PV discounting”
maka taksiran nilai realisasi besih akan dinyatakan
terlalu tinggi karena adanya interest (bunga) yang
secara implicit terdapat pada factoring.
INVESTMENT NOT SUBJECT TO
EQUITY ACCOUNTING
• SFAS no.12 menghendaki investasi pada
marketable securities (invest jangka pendek)
diukur berdasarkan LCM (lower of Historical
market OR current market values)
• SFAS no.115 lebih mengarah pada Current Value
• Investasi dalam “debt securities” diklasifikasikan
menjadi :
– Heald to Maturity
– Trading
– Available for Sale
• Permasalahan yang muncul berhubungan dengan
“unrealized holding gains or losess”
– Sampson dan Swieringa
semua sekuritas yang dicover dalam standar
seharusnya diukur pada fair value
– Means (1994)
o amortisasi diskon atau premium dalam ‘HC
amotization rate” tidak tepat digunakan karena
interest rate dari current value berfluktuatif
o lebih memilih mengadaptasikan amortisasi
premium atau diskon ke current market interest
rate yang akan mengakui adanya time value of
money
INVESTMENT SUBJECT TO EQUITY
ACCOUNTING
• Sekuritas ekuitas yang memiliki 20%-50% saham
yang beredar dihitung dengan menggunakan Equity
methode berdasarkan APB No.18
• Ketika Equity methode digunakan maka investasi ini
tidak lagi mewakili atribut pengukuran yang
sebenarnya.
• Atribut yang digunakan untuk mengukur ini yaitu
Equity methode merupakan “Unique accounting
concept”. Penekanan utama dari Equity methode
adalah pada income statement.
INVENTORY
• Nilai persediaan akhir dihitung dengan cara mengalikan
antara kuantitas pada akhir periode dengan acquisition cost
per unit. Untuk menentukan unit cost dapat menggunakan
metode FIFO, LIFO atau weighted average. Hasil yang didapat
dari pengukuran ini akan berbeda tergantung dari asumsi
aliran nya
• Inventory pricing system yang lainya adalah:
– dollar value LIFO
– Retail inventory
– process costing
– Job order costing
• ARB no 43 menghendaki digunaknnya metode Lower-of-cost-
or-market dalam penilaian persediaan.
Masalah umum 2 Masalah Spesifik :

• bagaimana mengidentifikasikan • inventory production


cost yang terjadi untuk
menentukan nilai assets • perlakuan terhadap
khususnya jenis asset yang interest cost
dibuat sendiri (manufactured
inventory).
kontroversi bermunculan sehubungan dengan bagaimana menghitung cost dari manufactured
inventory

2 metode penghitungan
Variabel costing hanya membebankan biaya Full absorption costing membebankan semua
variabel saja cost (fixed maupun variabel cost)

ARB no 43 menghendaki digunakanya Full absorption costing, tetapi Fixed cost yang terjadi
melebihi batas produksi

SFAS no.34 menghendaki adanya tambahan “biaya bunga” pada dana yang dipinjam ( Revenue-
Expense Orientation )

Kritikan
interest cost diangap sebagai oppertunity cost ketimbang Interest biasanya diperlakukan sebagai biaya periode dan
biaya aktual (actual incurred cost) dikalsifiaksikan sebagai financing cost
ASSETS SUBJECT TO DEPRECIATION OR DEPLETION

Aktiva Berwujud Sumber daya alam


• Biaya perolehan historis akan • Cost dari SDA akan dideplesi selama
didepresiasikan selama umur manfaat umur manfaatnya. Dengan
dengan menggunakan metode : garis mengunakan metode unit produksi.
lurus, jumlah angka tahun, saldo Kemudian depletion cost akan
menurun ganda, modified accelerated dibebankan kepada persediaan dan
cost recovery system, dan unit menjadi beban ketika inventory terjual
produksi. Tapi tidak ada relevan
circumstences yang ada hanya
kebijakan bahwa metode yang dipilih
harus konsisten.

• Sistem depresiasi yang lebih khusus :


Group and Composite depreciation,
Replacement and Retirement
mothode, and inventor depreciation.
ASSETS SUBJECT TO DEPRECIATION OR DEPLETION

Jumlah tercatat dalam neraca untuk Assets subject to depreciation or


depletion adalah Historical Cost – Akumulasi Depresiasi  BOOK VALUE

Book Value tidak mempresentasikan atribut sebenarnya dari pengukuran


sehingga tidak dapat diukur secara langsung. Dan hanya dapat dihitung
dengan mengaplikasikan metode depresiasi dan deplesi.

Ini merupakan contoh lain dari Unique Accounting Atributes (selain


Equity Methode) dan merepresentasikan “Revenue-Expese Orientation”
IMPAIRED ASSETS

SFAS No.121 menguji isu terkait pencatatan asset yang memiliki


umur panjang dan pencatatan goodwill yang timbul dari
berbagai faktor, seperti:
• penurunan nilai pasar
• perubahan fisik aset secara signifikan atau manner
dari kegunaannya
• Berubahnya iklim bisnis yang berdampak pada
operasi aset
• turunnya cash flow baik dari operasi sekarang
maupun masa datang
Recognition terjadi jika taksiran undiscounted cash flow yang diharapkan
dari dasil penggunaan assets LEBIH RENDAH atau kurang dari nilai tercatat.

Measurement pencatatan kerugian didasarkan pd kelebihan nilai tercatat


asset diatas Fair Value dikurangi dengan Cost of disposal (biaya disposisi).

APB Opinion 30 mengatur bahwa aset diukur pada nilai terendah antara
jumlah tercatat dengan Net Relizable Value , tapi kemudian diubah dalam
SFAS no. 144

Jika impairement test terhadap pengakuan dilakukan terhadap Fixed Assets


yang didapat dari kombinasi usaha dan goodwill diakui ketika terjadi
akuisisi, maka Godwill diperlakukan sebagai asset dalam dasar Pro rata
dengan mengunakan Fair Value dari semua asset yang dibeli
2 isu verifiabilitas berdasarkan standar ini:

Menentukan future Cash Flow yang diberikan kepada aset

• FASB menghendaki “best estimate” dari future Cash Flow

Melibatkan estimasi Fair value assets

• estimasi Fair value assets dapat menggunakan industry-publish list


price, quotation Online databased services untuk asset yg sama. Jika
Qutated Fair Value tidak ada, maka dapat diestimasi dengan
mendisontokan future Cash Flow dengan menggunakan rate yang
tepat dengan memperhitungkan faktor resiko inheren.
Penggunaan Cash Flow yang didiskontokan dianjurkan kerena
Dewan mengunakan kriteria “recoverability” yang mengarah
pada lower-of-cost-or-market outcome.

Ketika Fair value


Mengingatkan pada
dimaksudkan untuk
restrukturisasi
konservatif, kriteria tidak ada
hutang yang
cost recovery pencatatan
bermasalah pada
menjadi tidak
SFAS No.14
konservatif.
SFAS NO.144 perbaikan dari SFAS No.121, tapi tidak merubah
aturan mengenai dasar pengukuran

Dalam menghitung Nilai


Beberapa aset merupakan unit
tercatat dari asset
yang produktif tapi aset
impairement, goodwill yang
tersebut memiliki umur yang
proporsoinal akan ditetapkan
berbeda-beda maka analisis Jika terdapat hasil impairment,
dan dikurangi sesuai dengan
Discounted Cash Flow maka akan dialokasikan secara
SFAS 121. Sejak SFAS 142
dilakukan sesuai dengan secara proporsional sesuai
mengubah goodwil menjadi
prinsip aset yaitu aset yang dengan nilai aset tercatat.
asset yang tidak diamortisasi
paling signifikan dalam hal
berdasarkan impairment rules,
kemampuannya menghasilkan
maka goodwill tidak lagi di
Cash Flow
assign sebagai asset individu.
NONMONETARY EXCHANGES OF SIMILAR ASSETS

APB opinion 29 menetapkan “unique rule” untuk mengukur pertukaran


aktiva nonmoneter yeng sejenis.

Pada pertukaran aktiva nonmoneter yeng sejenis pengorbanan untuk


mendapatkan aktiva sejenis terdiri dari:

• pengorbanan asset yang ditukarkan, dan


• pengorbanan kemungkinan dikeluarkannya kas.

Berdasarkan APB Opinon 29, aset baru yang didapat akan dicatat pada “nilai buku
aktiva yang ditukar + semua kas yang dikeluarkan”.

• Rasionalisasi: pertukaran aktiva sejenis masih meneruskan earning proses


sehingga tidak ada gain atau loss yang akan diakui dan menekankan bahwa gain
atau loss diakui secara secara tidak langsung melalui depresiasi.
INTANGIBLE ASSETS (penjelasan)

Tangible

Aset
Copyright, Patent,
trademark, hak beli
Intangible
frainchise, dan
goodwill.

• Seluruh intangible asset dicatat sebesar jumlah yang dikeluarkan untuk memperoleh asset
tersebut

• Intangible aset dihitung dari historical cost dikurangi akumulasi depresiasi yang
menghasilkan book value.
• Book value merupakan unique accounting atributes dari pengukuran yang menggambarkan
revenue-expense orientation.
APB Opinion No.
17 dapat • APB Opinion No.17 menghendaki pengguanaan metode garis lurus
dipamahi sebagai untuk mengamortisasi cost yang memiliki masa manfaat yang
tidak lebih dari 40 tahun.
usaha untuk • Ada pendapat yang menyatakan bahwa amortisasi terhadap
Intangible asset tidak diperlukan lagi karena intangible asset
membawa rigid memiliki umur yang TIDAK TERBATAS. Namun APB Opinion No.17
menolaknya.
uniformity dalam
praktiknya.

• Sebelum adanya SFAS No.2, biaya R&D dikapitalisasi dan


diklasifikasikan sebagai Intangible Aset.
• Hal tersebut terjadi karena adanya asumsi manfaat masa depan
Contoh lain yaitu dalam bentuk kemungkian paten masa depan atau kemungkinan
produk memiliki nilai ekonomis dimasa depan.
• Akan tetapi ketidakpastian merealisasikan manfaat tersbut
Biaya Research & membawa pada keseragaman yang tertuang pada SFAS No.2, yang
menyatakan bahwa biaya R&D seluruhnya diakui sebagai beban.
Development • SFAS No.2 lebih menekankan Verifiability daripada representatif
faithullness dan relevence
INTANGIBLE ASSETS (penjelasan)
• Aset dapat diklasifikasikan sebagai aset tangible dan
aset intangible
• Aset yang diklasifikasikan sebagai intangible asset yaitu
copyright, patent, trademark, hak beli frainchise, dan
goodwill.
• Seluruh intangible asset dicatat sebesar jumlah yang
dikeluarkan untuk memperoleh asset tersebut.
• Intangible aset dihitung dari historical cost dikurangi
akumulasi depresiasi yang menghasilkan book value.
Book value merupakan unique accounting atributes
dari pengukuran yang menggambarkan revenue-
expense orientation.
CAPITALIZING INTANGIBLE ASETS
• Argumen Lev dan Zarowin menekankan bahwa “membebankan seluruh intangible investment
merupakan tindakan yang tidak konsisten atau tidak sesuai dengan FASB’s conceptual
framework”

• Secara spesifik, Lev &Zarowin akan memperluas kpitalisasi untuk cost seperti R&D cost
dengan cara yang sama sebagimana mengkapitalisasi software cost ketika telah mencapai
titik TECNOLOGYCAL FEASIBILITY

• Kapitalisasi pada titik TECNOLOGYCAL FEASIBILITY akan menyediakan informasi yang


relevan untuk memprediksi future earnings
Pembelaan • Mereka akan menyatakan kembali laporan laba rugi sekarang dan sebelumnya untuk
understatement income dalam periode dimana cost dihapus dan overstatement income
Lev & Zarowin pada periode berikutnya
adalah • Koreksi terhadap laporan masa lalu akan membantu masa sekarang pada perspektif yang
lebih bermanfaat.
CAPITALIZING INTANGIBLE ASETS (penjelasan)
• Secara spesifik, Lev &Zarowin akan memperluas kpitalisasi untuk cost seperti R&D
cost dengan cara yang sama sebagimana mengkapitalisasi software cost ketika
telah mencapai titik TECNOLOGYCAL FEASIBILITY
• Saran yang ditawarkan adalah memperlakukan biaya R&D dengan cara yang sama
sebagaimana memperlakukan “biaya pengembangan software” yaitu dalam SFAS
no.86 dmana cost akan dikapitalisasi setelah TECNOLOGYCAL FEASIBILITY telah
dicapai.
• Mereka juga menekankan adannya ketidaksesuaian antara relevance dan reliability
yang dipecahkan dengan penghapusan secepatnya juga menimbulkan konflik
dengan definisi aset yang disediakan dalam SFAC No.6
• Pembelaan Lev & Zarowin adalah:
• Kapitalisasi pada titik TECNOLOGYCAL FEASIBILITY akan menyediakan informasi
yang relevan untuk memprediksi future earnings
• Mereka akan menyatakan kembali laporan laba rugi sekarang dan sebelumnya
untuk understatement income dalam periode dimana cost dihapus dan
overstatement income pada periode berikutnya
• Koreksi terhadap laporan masa lalu akan membantu masa sekarang pada
perspektif yang lebih bermanfaat.
DIFFERED CHANGES
• Terdapat 2 Tipe Differed Changes diantaranya
yaitu:
tipe pertama mewakili prepaid cost (biaya dimuka),
yang menyediakan manfaat masa depan dalam
bentuk pegurangan pengeluaran kas masa depan.

tipe kedua mewakili cost yang ditunda dari


pengakuan beban karena aturan pengukuran
pendapatan.
DIFFERED CHANGES (penjelasan)
• ADA 2 TIPE DARI Differed Changes yaitu:
• 1. tipe partama mewakili prepaid cost (biaya
dimuka) – yang menyediakan manfaa masa
depan dalam bentuk pegurangan terhadap
pengeluaran kas masa depan untuk jasa
prepayment biasanya akan dialokasikan dengan
menggunakan dasar garis lurus selama masa
manfaatnya.
• 2. tipe kedua mewakili cost yang ditunda dari
pengakuan beban karena aturan pengukuran
income.
SUMMARY OF ASSET MEASUREMENT
Assets Atribute

Piutang Approximation of net realizable value

Investasi (SFAS No 115) Amortized historical cost if debt securities are intended to be held to maturity, otherwise
fair value
Investasi (APB No 18) Unique accounting attribute (equity of accounting)

Persediaan Cost replacement cost net realizable value or net realizable value less normal markup

Self-constructed Aset Full-absorption costing fofr inventory and capitalization of interest for noninventory
assets
Asset Subject to Unique accounting attribute (book value)
depreciation and depletion
Nonmonetary changes of Book value of old asset plus cash
similar assets
Aset tidak terlihat Unique accounting attribute (book value), R&D presently not capitalized

Deffered changes Unique accounting attribute (book value)

Restructured receivable Newly restructured future cash inflows discounted at original rate
resulting from modification
of terms
Impaired assets Fair value if less than carrying value, assuming undiscounted future cash flows are less
than carrying value
SUMMARY OF ASSET MEASUREMENT(penjelasan)
Asset Keterangan

Piutang Rata rata dari Net Realizable Value


Nilai realisasi sebenarnya adalah harga
jual piutang – estimasi kewajiban piutang
Investasi (SFAS No 115) SFAS 12 sebelumnya menyatakan sekuritas ekuitas diperdagangkan dinilai dng COMWIL dng basis portfolio dan sekuritas
utang dicatat dng harga pokok kecuali tercadi penurunan permanen.

SFAS 115 lebih menuju current value menjadi held to maturity, trading, available for sale
Investasi (APB No 18) tdk terdapat pengukuran yg didasarkan atas harga pasar. Pengukuran dilakukan sebenarnya, tidak terjadi dalam dunia nyata

kepemilikan saham beredar antara 20%-50% diisyaratkan menggunakan metode ekuitas

untuk kepemilikan diatas 50% menggunakan lap konsolidasi

Persediaan persedian akhir dihitung dng mengalikan unit yg tersisa dng harga/ unit. Hasilnya merupakan suatu yg tdk pasti krn harga.
Unit memiliki nilai yg berbeda tergantung asumsi yg digunakan. Terjadi fleksibilitas dlm menetapkan nilai persediaan dan Hpp
Self-constructed Aset masalah yg timbul dalam hal ini adalah pengidentifikasian cost yg ditimbulkan aktiva . Terdapat dua pendekatan : variabel
costing dan full absorption costing

ARB 43 , menggunakan metode yg kedua karena dianggap lebih mencerminkan estimasi total cost Produksi
Asset Subject to depreciation and Cost perolehan historis didepresiasi &dideplesi selama masa manfaat aktiva yang bersangkutan
depletion
Alokasi depresiasi bisa dengan garis lurus, dipercepat,unit produksi,dll tdk ada syarat khusus untuk penggunaan metode
tertentu kecuali harus konsisten

Alokasi deplesi aktiva SDA dengan menggunakan unit produksi

Neraca menginformasikan nilai untuk depresiasi dan deplesi asset dengan historical cost-alokasi kumulatif dari cost
Nonmonetary changes of similar APB opinion No.29,logika yang didasari aturan ini adalah manfaat ekonomi dari aktiva yang ditukarkan tidak berhenti dengan
assets dilakukannya transfer
Aset tidak terlihat Semua aktiva tidak berwujud dicatat pada saat pengorbanan untuk memperoleh aktiva
DEFINISI KEWAJIBAN
1. Sesuatu yang tampak sebagai saldo kredit yang menurut ketentuan atau prinsip akuntansi akan
diteruskan (tidak turut ditutup) pada penutupan akun akhir periode (dan yang bukan kredit yang
diakibatkan oleh saldo aset yang negatif)

2. Kewajiban ekonomik dari suatu perusahaan yang diakui

3. Kewajiban adalah potensi pengorbanan manfaat-manfaat kewajiban digunakan secara luas


untuk mencakup bukan hanya item-item kewajiban dalam arti yang populer berupa utang dan
obligasi tetapi juga saldo-saldo kredit yang tidak melibatkan hubungan dengan debitor dan
kreditor (Committee on Terminology, 1953).

Kewajiban juga mencakup kredit-kredit tangguhan yang bukan merupakan kewajiban tetapi yang diakui
dan diukur berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum (APB, 1970).
SFAC No. 6 menguraikan definisi kewajiban
dengan menyebutkan tiga karakteristik
dasar kewajiban:
1. Adanya kewajiban, artinya pengorbanan sumber daya ekonomi masa
depan itu cukup pasti.

2. Kewajiban tersebut benar-benar tidak dapat dihindari,artinya


kewajiban tersebut merupakan kewajiban periode atau saat ini untuk
menyerahkan sumber daya ekonomi di masa depan

3. Kejadian yang menimbulkan kewajiban tersebut telah terjadi.


Terdapat lima jenis kewajiban dalam
akuntansi
• contractual liabilities
• constructive obligations
• equitable obligations
• contingent liabilities
• deferred credits.
contractual • diakibatkan oleh kejadian-kejadian yang menimbulkan kewajiban yang entah secara tegas atau
tersirat bersifat kontraktual dalam arti yuridis. Jenis ini biasanya merupakan bagian terbesar
liabilities kewajiban perusahaan.

• adalah kewajiban yang bersifat implisit, tidak secara eksplisit tertulis. SFAC No. 6 secara khusus
constructive menyebutkan tunjangan liburan dan bonus yang diberikan kepada karyawan. Dalam kasus ini,
obligations kewajiban perusahaan pemberi kerja timbul ketika pembayaran tersebut telah ditetapkan di masa
lalu meskipun tidak ada kesepakatan tertulis untuk membayarnya di masa depan.

equitable • kewajiban yang tidak bersifat kontraktual tetapi timbul dengan adanya prinsip-prinsip keadilan yang
obligations bersifat etis.

• suatu situasi atau kumpulan keadaan yang tidak pasti yang mengakibatkan suatu perusahaan
mengkin akan mengalami untung atau rugi yang baru akan diketahui ketika satu atau lebih kejadian
contingent terjadi atau tidak terjadi di masa depan.
liabilities • Contingent liabilities dilaporkan sebagai kewajiban dalam neraca jika:
• (1) kemungkinannya cukup pasti, dan (2) bisa diukur secara andal.

• Ada dua jenis kredit tangguhan.


• Yang pertama adalah pendapatan diterima di muka (unearned revenues)
deferred
• Jenis kredit tangguhan lainnya adalah yang timbul dari ketentuan-ketentuan yang menangguhkan
credits pengakuan item- item statemen penghasilan
KEWAJIBAN
DEFINISI KEWAJIBAN (penjelasan)
• Definisi kewajiban (liabilitiy) telah berevolusi sepanjang waktu sejalan dengan definisi aset.
• 1. Sesuatu yang tampak sebagai saldo kredit yang menurut ketentuan atau prinsip akuntansi akan
diteruskan (tidak turut ditutup) pada penutupan akun akhir periode (dan yang bukan kredit yang
diakibatkan oleh saldo aset yang negatif)
• 2. Kewajiban ekonomik dari suatu perusahaan yang diakui
• 3. Kewajiban adalah potensi pengorbanan manfaat-manfaat kewajiban digunakan secara luas untuk
mencakup bukan hanya item-item kewajiban dalam arti yang populer berupa utang dan obligasi
tetapi juga saldo-saldo kredit yang tidak melibatkan hubungan dengan debitor dan kreditor
(Committee on Terminology, 1953).
• diukur berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum.
• Kewajiban juga mencakup kredit-kredit tangguhan yang bukan merupakan kewajiban tetapi yang
diakui dan diukur berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum (APB, 1970).
• Ekonomi di masa depan yang timbul dari kewajiban saat ini dari suatu entitas tertentu untuk
mentransfer aset atau menyerahkan jasa kepada entitas-entitas lain sebagai akibat dari transaksi-
transaksi atau kejadian-kejadian masa lalu (FASB, 1985).
• Definisi kewajiban yang pertama menekankan utang dalam arti yuridis (legal
debts).
• Dalam definisi kedua, konsep kewajiban diperluas sehingga berarti kewajiban
ekonomi (economic obligations). APB Statement 4 mendefinisi kewajiban
ekonomi sebagai tanggung jawab untuk mentransfer sumber daya ekonomik
atau menyerahkan jasa kepada entitas lain di masa depan.
• Pergeseran ini sejalan dengan evolusi definisi aset dari penekanan kepemilikan
secara hukum menuju konsep sumber daya ekonomik. Kredit-kredit tangguhan
juga ditegaskan secara terpisah tetapi masih dianggap sebagai bagian dari
kewajiban.
• Definisi ketiga meneruskan penekanan atas kewajiban ekonomik serta
mengeluarkan kredit-kredit tangguhan dari kategori kewajiban seperti halnya
beban-beban tangguhan dari definisi aset.
• SFAC No. 6 menguraikan definisi tersebut dengan menyebutkan tiga
karakteristik dasar kewajiban:
• 1. Adanya kewajiban, artinya pengorbanan sumber daya ekonomik masa depan
itu cukup pasti.
• 2. Kewajiban tersebut benar-benar tidak dapat dihindari,artinya kewajiban
tersebut merupakan kewajiban periode atau saat ini untuk menyerahkan
sumber daya ekonomik di masa depan
• 3. Kejadian yang menimbulkan kewajiban tersebut telah terjadi.
• Terdapat lima jenis kewajiban dalam akuntansi: contractual liabilities, constructive obligations, equitable
obligations, contingent liabilities, dan deferred credits.
• Contractual liabilities diakibatkan oleh kejadian-kejadian yang menimbulkan kewajiban yang entah secara
tegas atau tersirat bersifat kontraktual dalam arti yuridis. Jenis ini biasanya merupakan bagian terbesar
kewajiban perusahaan.
• Constructive obligations adalah kewajiban yang bersifat implisit, tidak secara eksplisit tertulis. SFAC No. 6
secara khusus menyebutkan tunjangan liburan dan bonus yang diberikan kepada karyawan. Dalam kasus ini,
kewajiban perusahaan pemberi kerja timbul ketika pembayaran tersebut telah ditetapkan di masa lalu
meskipun tidak ada kesepakatan tertulis untuk membayarnya di masa depan.
• Equitable obligations adalah kewajiban yang tidak bersifat kontraktual tetapi timbul dengan adanya prinsip-
prinsip keadilan yang bersifat etis. Contohnya adalah tanggung jawab sebuah pemasok yang memproduksi
barang atau jasa secara monopoli untuk mengirimkan barang atau jasa tersebut kepada para customer yang
bergantung kepadanya. Meskipun ketentuan mengenai kewajiban jenis ini ada tetapi pengakuannya dalam
neraca belum umum dalam praktik yang berlangsung sekarang ini.
• Continget liabilities (umumnya diindonesiakan menjadi kewajiban bersyarat) adalah suatu situasi atau
kumpulan keadaan yang tidak pasti yang mengakibatkan suatu perusahaan mengkin akan mengalami untung
atau rugi yang baru akan diketahui ketika satu atau lebih kejadian terjadi atau tidak terjadi di masa depan
(FASB, 1975).
• Contingent liabilities dilaporkan sebagai kewajiban dalam neraca jika:
• (1) kemungkinannya cukup pasti, dan
• (2) bisa diukur secara andal.
Contoh kewajiban bersyarat adalah jaminan produk dan rugi yang mungkin dialami perusahaan jika kalah dalam
suatu tuntutan hukum.
Deferred credits, meskipun tidak secara khusus disebutkan dalam definisi kewajiban yang dirumuskan dalam SFAC
No. 6, dalam praktiknya masih termasuk dalam kategori kewajiban dalam neraca. Ada dua jenis kredit tangguhan.
Yang pertama adalah pendapatan diterima di muka (unearned revenues); misalnya, pendapatan dari pelanggan
majalah atau surat kabar. Dalam kasus ini, kewajiban yang bersifat kontraktual untuk menyediakan barang atau
jasa di masa depan memang secara jelas timbul. Jenis kredit tangguhan lainnya adalah yang timbul dari ketentuan-
ketentuan yang menangguhkan pengakuan item- item statemen penghasilan. Jenis kredit tangguhan ini tidak jelas
karena sebenarnya tidak ada kewajiban perusahaan untuk mentransfer aset di masa depan.
Recognition and Measurement of Liabilities
APB Statement 4 dan SFAC No. 5

• kewajiban diukur dengan jumlah yang terjadi saat


transaksi
• biasanya sejumlah nilai yang harus
diserahkan,yang mungkin didiskontokan
Jenis Kewajiban
Kewajiban Lancar

dinilai berdasarkan nilai jatuh tempo yang harus


dilunasi dimasa mendatang

Kewajiban Tidak Lancar

diukur berdasarkan nilai tunai yang


didiskontokan dengan tingkat bunga saat ini
Notes Payable with Below Markets Rates of Interest

Sesuai dengan APB opinion no 21 wesel bayar jenis ini harus


didiskontokan dengan tujuan melakukan penyesuaian agar wesel
tersebut ekuivalen dengan wesel yang bertingkat bunga pasar

Diskonto selanjutnya diamortisir selama umur wesel


Bonds Payable
Kewajiban obligasi mengandung premium dan
diskonto

Menurut APB opinion no 21, Premium dan diskonto


harus diamortisasi dengan metode bunga efektif

Metode garis lurus bisa digunakan jika hasilnya tidak


berbeda secara material
Convertible Bonds
• Ada dua pendekatan :
• Memperlakukan convertible debt sebagai utang konvensional
sampai dikonversi
• Memisahkan jumlah utang sebagai harga yang dibayarkan
untuk conversion privilege dan menambahkan jumlah ini
pada contributed capital

• Pada saat obligasi dikonversi,laba rugi konversi


mungkin terjadi dan umumnya tidak diakui

Hal ini tidak konsisten dengan SFAS 4 yang membahas pelunasan


kewajiban sebelum jatuh tempo
Debt with Stock Warrant

APB opinion no 14 mensyaratkan jumlah kas yang


diterima dialokasikan pada kewajiban dan stock
warrants

Reedemable Prefered Stock and other Hybrid


Securities

saham preferen yang memiliki sifat kewajiban karena


bisa ditebus oleh pemegangnya (ex: trust preferred
stock)

Securitizations

transaksi yang terjadi bukan penjualan namun transaksi


peminjaman dengan jaminan aktiva yang akan ditebus
Summary of Liability Measurement
• Kewajiban diakui ketika transaksi yang menimbulkannya terjadi
•Tidak semua kewajiban merupakan utang dalam arti yuridis (legal
debts) sehingga jika perusahaan mengalami kebankrutan, sebagian
kewajiban tersebut akan diabaikan
•Utang-utang memiliki probabilitas yang tinggi untuk dibayar di masa
depan dan keandalan pengukurannya juga sangat tinggi.
• Sebagian kredit tangguhan sama sekali tidak mencerminkan arus kas
masa depan. Kewajiban bersyarat seringkali memiliki tingkat
keterujian (verifiability) yang lebih rendah dibandingkan kewajiban-
kewajiban lainnya

• APB Statement 4 dan SFAC No. 6 menyatakan bahwa kewajiban diukur menurut
jumlah yang ditetapkan dalam transaksinya, umumnya jumlah yang akan
dibayarkan di masa depan, atau jumlah yang didiskonto
• Kewajiban lancar seperti utang dagang, jumlah ini adalah nilai permukaan (face
value) kewajiban yang akan diselesaikan di masa depan.
•Untuk kewajiban tidak lancar, jumlah rupiahnya ditentukan dengan penghitungan
nilai sekarang (present value) yang didasarkan kepada tingkat bunga berjalan
(current interest rate).
 Ekuitas pemilik didefinisi sebagai
Owner kepentingan residual pemegang saham
dalam aset bersih perusahaan.
Equity  Mewakili Proprietary theory, dimana
pemegang saham dianggap pemilik
perusahaan
 APB Statement 4 dan SFAC No. 6
dalam hal ini mendefinisi ekuitas pemilik
secara pasif sebagai kelebihan aset
perusahaan di atas kewajibannya

 Kontribusi modal diukur dengan nilai aset


yang diberikan kepada perusahaan oleh
Transaksi-transaksi ekuitas pemilik bisa dibedakan pemegang saham.
menjadi dua:  Sumber dari kontribusi modal adl Treasury
(1) Capital Transactions = berupa kontribusi atau Stock
penarikan langsung aset oleh pemilik Laba ditahan adalah kumulatif jumlah laba
(2) Income-related transactions = mencakup atau rugi dari perusahaan yang diukur
transaksi-transaksi yang terkait dengan dengan aturan penentuan pendapatan,
statemen penghasilan dan penyesuaian- sedikitnya pengungkapan dividen tunai, dan
penyesuaian penghasilan periode sebelumnya dividen saham yang mempengaruhi
(prior period adjustment) keseimbangan laba ditahan
 Perusahaan di Amerika diijinkan untuk melakukan
Treasury perdagangan sekuritas mereka sendiri
Stock  Menurut undang-undang negara dan kebijakan
akuntansi melarang perusahaan mengakui Pendapatan atas
transaksi tersebut , untuk mencegah manipulasi harga
saham.
 Saham yang dibeli kembali diklasifikasikan sebagai akun
kontra untuk saham yang beredar
 Akuisisi saham treasury dipandang sebagai metode
signaling prospek masadepan bagi pemegang saham
 Metode untuk memperhitungkan saham treasury
1. Metode Biaya
2. Medode nilai nominal

Stock •ARB No.43 membahas dua kebijakan akuntansi untuk saham


Deviden dividen, tergantung pada ukuran dividen
1. Saham Dividen Besar : lebih dari 25% dan dicatat oleh
reklasifikasi laba ditahan untuk modal kontribusi
berdasarkan nilai nominal saham yang diterbitkan
2. Saham Dividen Kecil : kurang dari 20%, kebijakan
akuntansi mereklasifikasi saldo laba untuk modal
kontribusi atas dasar nilai pasar saham dan
menggunakan harga pasar untuk menghargi dividen
Financial Instrument
Financial Instrument

• Kontrak yang meliputi aset


Definisi keuangan dari sebuah entitas dan
kewajiban keuangan(atau ekuitas)
dari entitas lain

• Kas, bukti kepemilikan dari sebuah


FASB entitas, atau kontrak dari
keduanya.
Contoh Instrumen Keuangan

Kas Piutang
Dagang

Obligasi

Saham Saham Dll


Biasa Preferen
Derivatives

Derivatif adalah instrumen finansial yang nilainya


didasarkan pada instrumen finansial lain, indeks
saham atau tingkat bunga, indeks tingkat bunga,
atau beberapa aset.

Forward-Based
Derivatives
Tipe Derivatif
Option-Based
Derivatives
Forward-Based Derivatives
• Forward-Based Derivatives timbul antara dua pihak, ketika satu pihak
menyadari adanya gain dan pihak lainnya menyadari adanya loss karena
perubahan nilai pada faktor yang mendasari sebuah instrumen.

• Forward Contract meliputi mata uang/ valuta asing, kontrak hutang, atau
komoditas dengan harga yang spesifik pada tanggal kontrak dengan
peningkatan gain/loss dari perubahan harga tanggal kontrak dirtetapkan.

• Contoh : tipe forward yang biasa digunakan dari sebuah instrumen adalah
future contract, baik dengan membeli atau menjual mata uang asing.
Option-Based Derivatives
• Pemegang opsi membayar pada harga yang spesifik, dimana mereka diberi
hak untuk membeli atau menjual kuantitas yang spesifik pada harga yang
spesifik dari komoditas standar/instrumen finansial/ instrumen ekuitas.

• Contoh umum dari call option adalah Stock option, convertible bonds,
convertible preferred stock.

• Option, baik untuk common stock dan komoditas, memberikan pemegang


opsi fleksibilitas dan proteksi yang berhubungan dengan kenaikan harga
atau penurunan harga dari common stock atau komoditas.
Pernyataan FASB tentang Derivatives

SFAS No 13 • Mengenai akuntansi leveraged leases

SFAS No 77 • Mengenai penjualan piutang dengan resource

FASB Technical • Akuntansi untuk hutang hipotek yang dijamin


Bulletin No 85-2

SFAS No 133 • Mengenai standar untuk pengungkapan derivatif

• Pengungkapan nilai wajar untuk semua instrumen


SFAS No 107 keuangan, baik asset maupun liabilities, baik yang
diakui maupun tidak diakui di neraca.
SFAS No 133
• Memberikan langkah dalam penilaian
derivative pada nilai wajar
• Mensyaratkan pengungkapan relatif atas
efektifitas hedging. Dalam hal ini tingkat
pertukaran suku bunga diasumsikan efektif
,jika:
– Perkiraan jumlah nilai tukar = jumlah asset dan
liabilities perusahaan yang dihedging,
– Nilai wajar pertukaran di awal adalah nol.
Menghendaki instrumen embedded
derivatives harus dinilai secara terpisah dari
kontrak utamanya.

Dalam hal pengungkapan, harus menunjukkan


tujuan entitas dan kebijakan untuk pemilikan
derivatif dan instrumen hedging.

Entitas juga diajurkan menyediakan informasi


kuantitatif tentang berbagai tipe risiko pasar.
SFAS No.138
• Memberikan klarifikasi perubahan untuk
beberapa isu di SFAS 133 yang sulit di
implementasikan.
• Seperti pembelian dan penjualan normal yang
tidak menyertakan instrumen keuangan atau
derivatif.
SFAS No. 149
• Mengklarifikasi tentang definisi dan aktivitas
teknik yang mempengaruhi beberapa derivatif
dan hedges.

SFAS No. 156


• Standar teknik tentang pelayanan aset dan
liabilitas keuangan, termasuk securitizations.
SFAS No. 159
• Adanya pilihan nilai wajar yang dapat dipilih
dalam pengaplikasian untuk satu atau lebih
instrumen keuangan.
• Pilihan nilai wajar mirip tetapi tidak identik
dengan pilihan dalam IAS 39.
Classification in the Balance Sheet
• ARB No. 43 yang diterbitkan oleh CAP (1953) mengharuskan:
• Klasifikasi aset dan kewajiban didasarkan kepada likuiditas.
– Berdasarkan klasifikasi ini, aset dan kewajiban
dikelompokkan menjadi dua: lancar (current) dan tidak
lancar (noncurrent).
– Berdasaran monetary dan non monetary , dikombinasikan
dengan lancar dan tidak lancar akan memberikan
pemahaman lebih dalam arus kas masa depan
– Cara lain untuk membedakan aset adalah berdasarkan aset
yang dimiliki untuk tujuan dijual atau ditukarkan, dimiliki
untiuk digunakan, aset yang mewakili deffered charge.
• Terdapat 5 tipe akuntansi liabilitas:
– Contractual,constructive,equitable,contingent dan
deferred charges.
– Klasifikasi yang terpisah membantu dalam
mengevaluasi sifat dari tipe obligasi yang berbeda
• Sama halnya seperti asset, liabilities juga
tingkat kepastian yang berbeda2 dalam hal
realisasi.

Anda mungkin juga menyukai