Chapter 11
Bab Ini Membahas Tentang
Hubungan Masalah
-
-
antara pencatatan
balance sheet dan
dan income pengukuran
statement aset, liabilitas,
dan ekuitas
Hubungan Balance Sheet dengan
Income Statement
Articulation Nonarticulation
approach approach
Articulation Nonarticulation
• Artinya: dua statements • Artinya: tidak ada
dapat didefinisikan
secara matematis. hubungan
Seperti net income matematis antara
sama dengan perubahan balance sheet dan
ekuitas pada sutau periode income statement
tertentu (asumsi tidak
terjadi transaksi modal
pada periode tersebut)
Articulation
Penjelasan gambar sebelumnya
• Balance Sheet terdiri atas persamaan berikut:
Aset-liabilitas = ekuitas pemilik
• Ekuitas pemilik terdiri atas contributed capital, retained
earnings (RE) dan unrealized capital adjustment.
• RE terdiri atas Income Statement, Prior period adjustment
dan dividend.
• Income Statement terdiri atas revenue, gain, expense, dan
loss
• Jadi revenue, gain, expense dan loss yang ada di income
statement berhubungan dengan RE yang ada di balance
sheet
• Kesimpulan : angka pada Income statement akan
mempengaruhi balance sheet
Revenue-Expense Approach
Fokus pada pengukuran income
2 metode penghitungan
Variabel costing hanya membebankan biaya Full absorption costing membebankan semua
variabel saja cost (fixed maupun variabel cost)
ARB no 43 menghendaki digunakanya Full absorption costing, tetapi Fixed cost yang terjadi
melebihi batas produksi
SFAS no.34 menghendaki adanya tambahan “biaya bunga” pada dana yang dipinjam ( Revenue-
Expense Orientation )
Kritikan
interest cost diangap sebagai oppertunity cost ketimbang Interest biasanya diperlakukan sebagai biaya periode dan
biaya aktual (actual incurred cost) dikalsifiaksikan sebagai financing cost
ASSETS SUBJECT TO DEPRECIATION OR DEPLETION
APB Opinion 30 mengatur bahwa aset diukur pada nilai terendah antara
jumlah tercatat dengan Net Relizable Value , tapi kemudian diubah dalam
SFAS no. 144
Berdasarkan APB Opinon 29, aset baru yang didapat akan dicatat pada “nilai buku
aktiva yang ditukar + semua kas yang dikeluarkan”.
Tangible
Aset
Copyright, Patent,
trademark, hak beli
Intangible
frainchise, dan
goodwill.
• Seluruh intangible asset dicatat sebesar jumlah yang dikeluarkan untuk memperoleh asset
tersebut
• Intangible aset dihitung dari historical cost dikurangi akumulasi depresiasi yang
menghasilkan book value.
• Book value merupakan unique accounting atributes dari pengukuran yang menggambarkan
revenue-expense orientation.
APB Opinion No.
17 dapat • APB Opinion No.17 menghendaki pengguanaan metode garis lurus
dipamahi sebagai untuk mengamortisasi cost yang memiliki masa manfaat yang
tidak lebih dari 40 tahun.
usaha untuk • Ada pendapat yang menyatakan bahwa amortisasi terhadap
Intangible asset tidak diperlukan lagi karena intangible asset
membawa rigid memiliki umur yang TIDAK TERBATAS. Namun APB Opinion No.17
menolaknya.
uniformity dalam
praktiknya.
• Secara spesifik, Lev &Zarowin akan memperluas kpitalisasi untuk cost seperti R&D cost
dengan cara yang sama sebagimana mengkapitalisasi software cost ketika telah mencapai
titik TECNOLOGYCAL FEASIBILITY
Investasi (SFAS No 115) Amortized historical cost if debt securities are intended to be held to maturity, otherwise
fair value
Investasi (APB No 18) Unique accounting attribute (equity of accounting)
Persediaan Cost replacement cost net realizable value or net realizable value less normal markup
Self-constructed Aset Full-absorption costing fofr inventory and capitalization of interest for noninventory
assets
Asset Subject to Unique accounting attribute (book value)
depreciation and depletion
Nonmonetary changes of Book value of old asset plus cash
similar assets
Aset tidak terlihat Unique accounting attribute (book value), R&D presently not capitalized
Restructured receivable Newly restructured future cash inflows discounted at original rate
resulting from modification
of terms
Impaired assets Fair value if less than carrying value, assuming undiscounted future cash flows are less
than carrying value
SUMMARY OF ASSET MEASUREMENT(penjelasan)
Asset Keterangan
SFAS 115 lebih menuju current value menjadi held to maturity, trading, available for sale
Investasi (APB No 18) tdk terdapat pengukuran yg didasarkan atas harga pasar. Pengukuran dilakukan sebenarnya, tidak terjadi dalam dunia nyata
Persediaan persedian akhir dihitung dng mengalikan unit yg tersisa dng harga/ unit. Hasilnya merupakan suatu yg tdk pasti krn harga.
Unit memiliki nilai yg berbeda tergantung asumsi yg digunakan. Terjadi fleksibilitas dlm menetapkan nilai persediaan dan Hpp
Self-constructed Aset masalah yg timbul dalam hal ini adalah pengidentifikasian cost yg ditimbulkan aktiva . Terdapat dua pendekatan : variabel
costing dan full absorption costing
ARB 43 , menggunakan metode yg kedua karena dianggap lebih mencerminkan estimasi total cost Produksi
Asset Subject to depreciation and Cost perolehan historis didepresiasi &dideplesi selama masa manfaat aktiva yang bersangkutan
depletion
Alokasi depresiasi bisa dengan garis lurus, dipercepat,unit produksi,dll tdk ada syarat khusus untuk penggunaan metode
tertentu kecuali harus konsisten
Neraca menginformasikan nilai untuk depresiasi dan deplesi asset dengan historical cost-alokasi kumulatif dari cost
Nonmonetary changes of similar APB opinion No.29,logika yang didasari aturan ini adalah manfaat ekonomi dari aktiva yang ditukarkan tidak berhenti dengan
assets dilakukannya transfer
Aset tidak terlihat Semua aktiva tidak berwujud dicatat pada saat pengorbanan untuk memperoleh aktiva
DEFINISI KEWAJIBAN
1. Sesuatu yang tampak sebagai saldo kredit yang menurut ketentuan atau prinsip akuntansi akan
diteruskan (tidak turut ditutup) pada penutupan akun akhir periode (dan yang bukan kredit yang
diakibatkan oleh saldo aset yang negatif)
Kewajiban juga mencakup kredit-kredit tangguhan yang bukan merupakan kewajiban tetapi yang diakui
dan diukur berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum (APB, 1970).
SFAC No. 6 menguraikan definisi kewajiban
dengan menyebutkan tiga karakteristik
dasar kewajiban:
1. Adanya kewajiban, artinya pengorbanan sumber daya ekonomi masa
depan itu cukup pasti.
• adalah kewajiban yang bersifat implisit, tidak secara eksplisit tertulis. SFAC No. 6 secara khusus
constructive menyebutkan tunjangan liburan dan bonus yang diberikan kepada karyawan. Dalam kasus ini,
obligations kewajiban perusahaan pemberi kerja timbul ketika pembayaran tersebut telah ditetapkan di masa
lalu meskipun tidak ada kesepakatan tertulis untuk membayarnya di masa depan.
equitable • kewajiban yang tidak bersifat kontraktual tetapi timbul dengan adanya prinsip-prinsip keadilan yang
obligations bersifat etis.
• suatu situasi atau kumpulan keadaan yang tidak pasti yang mengakibatkan suatu perusahaan
mengkin akan mengalami untung atau rugi yang baru akan diketahui ketika satu atau lebih kejadian
contingent terjadi atau tidak terjadi di masa depan.
liabilities • Contingent liabilities dilaporkan sebagai kewajiban dalam neraca jika:
• (1) kemungkinannya cukup pasti, dan (2) bisa diukur secara andal.
Securitizations
• APB Statement 4 dan SFAC No. 6 menyatakan bahwa kewajiban diukur menurut
jumlah yang ditetapkan dalam transaksinya, umumnya jumlah yang akan
dibayarkan di masa depan, atau jumlah yang didiskonto
• Kewajiban lancar seperti utang dagang, jumlah ini adalah nilai permukaan (face
value) kewajiban yang akan diselesaikan di masa depan.
•Untuk kewajiban tidak lancar, jumlah rupiahnya ditentukan dengan penghitungan
nilai sekarang (present value) yang didasarkan kepada tingkat bunga berjalan
(current interest rate).
Ekuitas pemilik didefinisi sebagai
Owner kepentingan residual pemegang saham
dalam aset bersih perusahaan.
Equity Mewakili Proprietary theory, dimana
pemegang saham dianggap pemilik
perusahaan
APB Statement 4 dan SFAC No. 6
dalam hal ini mendefinisi ekuitas pemilik
secara pasif sebagai kelebihan aset
perusahaan di atas kewajibannya
Kas Piutang
Dagang
Obligasi
Forward-Based
Derivatives
Tipe Derivatif
Option-Based
Derivatives
Forward-Based Derivatives
• Forward-Based Derivatives timbul antara dua pihak, ketika satu pihak
menyadari adanya gain dan pihak lainnya menyadari adanya loss karena
perubahan nilai pada faktor yang mendasari sebuah instrumen.
• Forward Contract meliputi mata uang/ valuta asing, kontrak hutang, atau
komoditas dengan harga yang spesifik pada tanggal kontrak dengan
peningkatan gain/loss dari perubahan harga tanggal kontrak dirtetapkan.
• Contoh : tipe forward yang biasa digunakan dari sebuah instrumen adalah
future contract, baik dengan membeli atau menjual mata uang asing.
Option-Based Derivatives
• Pemegang opsi membayar pada harga yang spesifik, dimana mereka diberi
hak untuk membeli atau menjual kuantitas yang spesifik pada harga yang
spesifik dari komoditas standar/instrumen finansial/ instrumen ekuitas.
• Contoh umum dari call option adalah Stock option, convertible bonds,
convertible preferred stock.