Anda di halaman 1dari 60

HASIL DISKUSI PEMICU 1

KELOMPOK 5
1. YEMIMA ORISTA FAA 115 003
2. TESSA WULANDARI FAA 115 012
3. APRILOIS PERDANA FAA 115 038
4. KADEK DIAH P.K WARDANA FAA 115 049
5. MIKHAEL JEVON DANDAN FAA 115 050

FASILITATOR : dr. Angeline Novia Toemon, M.Imun


Skenario
“Kolaps setelah dari toilet”
seorang perempuan usia 67 tahun di bawa ke UGD
setelah kolaps dirumahnya. Pasien ditemukan
suaminya ketika pergi ke toilet kemudian
menemukan pasien kolaps. Pasien tidak hilang
kesadaran dan tampak sehat. Riwayat penyakit
diabetes melitus tipe 2. pasien menyangkal ada
demam. Frekuensi BAK meningkat. Namun mengeluh
BAK keruh dan berbau. Riwayat sering
mengkonsumsi antibiotik amoksisilin.
Kata sulit
 Kolaps , DM tipe 2 , antibiotik
amoksilin
Kata kunci
 Perempuan 67 tahun
 Ku : kolaps
 Kp : frekuensi BAK meningkat , urin keruh dan berbau
 Sifat KU : tidak kehilangan kesadaran , tampak
sehat
 Riwayat pengobatan : mengonsumsi amoksilin
antibiotik
 RPD : DM Tipe 2
 Demam (-)
Identifikasi masalah

 Perempuan 67 tahun datang setelah kolaps


frekuensi BAK meningkat. Keruh dan berbau ,
riwayat DM tipe 2 , dan sering mengonsumsi
antibiotik amoksilin .
Analisis masalah
Perempuan 67 tahun

KU : kolaps (tidak kehilangan kesdaran )


KP : frekuensi BAK , keruh , berbau
RPD : DM tipe 2
Riwayat pengobatan : antibiotik amoksilin

Diagnosis banding
ISK ( infeksi saluran kemih )
Nefropati diabetik
Gagal ginjal akut

Anamnesis
Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan penunjang

Diagnosis kerja

Terapi pasien
Hipotesis
 Pasien 67 tahun di diagnosis mengalami infeksi
saluran kemih
Pertanyaan perjaring
 1. jelaskan mengenai hubungan ISK dengan :
a. Kolaps
b. DM tipe 2
c. Antibiotik Amoksilin
2. Jelaskan anatomi dan fisiologi sistem urogenital !
3. Jelaskan tentang diagnosi banding ! ( tabel)
a. ISK
b. Nefropati Diabetik
c. Gagal ginjal akut
Lanjutan : pertanyaan perjaring

4. Jelaskan mengenai ISK !


a. Definisi dan epidem
b. Etiologi dan klasifikasi
c. Faktor risiko
d. Patogenesis
e. Patofisiologi
f. Gambaran klinis dan penegakan diagnosis
g. Tatalaksana
h. Kom[lokasi
i. Pencegahan
j. Prognosis
Hubungan ISK dengan kolaps
 Syok septik -> bakteri gram negatif -> pelepasan
endotoksin dari dinding sel bakteri
Hubungan ISK dengan DMT2
Hubungan ISK dengan antibiotik
amoksisilin

Amoksisilin adalah salah satu senyawa antibiotik golongan


beta-laktam dan memiliki nama kimia alfa-amino-
hidroksilbenzil-penisilin. Obat ini awalnya dikembangkan
memiliki keuntungan lebih dibandingkan ampisilin yaitu
dapat diabsorpsi lebih baik di traktus gastrointestinal.
Anatomi dan fisiologi
Diagnosis banding
Anamnesis/Gejala Pemeriksaan Pemeriksaan Penunjang
Fisik
•Gejala klinis infeksi saluran kemih •Nyeri 1. Urinalisis
tidak khas dan bahkan pada suprapubik a) Leukosuria
sebagian •Sakit pinggang Leukosuria atau pyuria
pasien tanpa gejala. merupakan salah satu petunjuk
•Pielonefritis akut seperti panas penting terhadap dugaan
tinggi, menggigil, dan sakit adalah ISK. Leukosuria
I pinggang. dinyatakan positif bilamana
S •ISK bawah (sistitis) seperti sakit terdapat lebih dari 5
K suprapubik,polakisuria,nokturia,disur leukosit/lapang padang besar
ia, dan stranguria. (LPB) sedimen air kemih.
•Sering kencing b) Hematuria
1) Pada ISK bagian bawah, keluhan Hematuria dipakai oleh
pasien biasanya berupa rasa sakit beberapa peneliti sebagai
atau rasa panas di uretra sewaktu petunjuk adanya ISK yaitu
kencing dengan air kemih sedikit- bilamana dijumpai 5–10
sedikit serta rasa tdk enak di eritrosit/LPB sedimen air kemih
daerah suprapubik.
2) Pada ISK bagian atas dapat
ditemukan gejala sakit kepala,
malaise, mual, muntah, demam,
menggigil, rasa tidak enak atau
nyeri pinggang
Anamnesis/Gejala Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang

2. Bakteriologis
a) Mikroskopis
Pada pemeriksaan mikroskopis dapat
digunakan air kemih segar tanpa diputar
atau tanpa pewarnaan Gram. Bakteri
dinyatakan positif bermakna bilamana
dijumpai satu bakteri lapangan pandang
minyak emersi.
b) Biakan bakteri
Pemeriksaan biakan bakteri contoh air
kemih dimaksudkan untuk memastikan
diagnosis ISK yaitu bila ditemukan bakteri
dalam jumlah bermakna =
10^5 organisme patogen/mL urin pada 2
contoh urin berurutan
3. Pemeriksaan radiologis dan pemeriksaan
penunjang lainnya
Pemeriksaan radiologis pada ISK
dimaksudkan untuk mengetahui adanya
batu atau kelainan anatomis sedangkan
pemeriksaan lainnya, misalnya
ultrasonografi dan CT-scan
Nefropati diabetik
Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang
• Dari anamnesis Pemeriksaan Mata Pada • proteinuria satu kali
didapatkan gejala-gejala didapatkan kelainan retina pemeriksaan plus kadar
khas maupun keluhan tanda retinopati dengan kreatinin serum > 2,5 mg/dl
• albuminura menetap > 300
tidak khas dari gejala pemeriksaan Funduskopi,
mg/24 jam atau > 200
penyakit diabetes. berupa : ig/menit pada minimal 2x
• Keluhan khas berupa a. Obstruksi kapiler. pemeriksaan dalam waktu 3-
poliuri, polidipsi, polipagi, b. Mikroaneusisma, terutama 6 bulan
penurunan berat badan. daerah kapiler vena. • pemeriksaan laboratorium
• Keluhan tidak khas c. Eksudat berupa : aHard gula darah puasa ≥ 126 mg
berupa: kesemutan, luka exudateCotton wool % dan gula darah 2 jam
sukar sembuh, gatal-gatal patches. sesudah makan ≥ 200 mg %
• Mikroalbumin/makroalbumin
pada kulit d. Shunt artesi-vena,
• Biopsi ginjal menunjukkan
kapiler. adanya gambaran hipertrofi
e. Perdarahan bintik atau glomerulus, glomerulosklerosis
perdarahan bercak dan hialinosis arteriolar
f. Neovaskularisasi
Gangguan Ginjal Akut ( AKI )
Anamnesis Pem. Fisik Pem. Penunjang

Muntah , diare, poliuria  Hipotensi , takikardi , Laboratorium : darah


akibat glikosuria, tekanan vena jugularis menurun, perifer lengkap, urinalisis,
 Riwayat mengkonsumsi obat turgor kulit menurun, dan sedimen urin , Blood urea
diuretik, NSAID , ACE membran mukosa kering.
nitrogen (BUN), dll
(angiotensin converting  Perut kembung dan nyeri
enzyme), ARB (angiotensin suprapubik pembesaran
Radiologis : USG ginjal
receptor blocker) kandung kemih dan traktus urinarius, CT
Kolik pinggang yang menjalar scan, MRI
ke daerah genital Biopsi ginjal
 sering kencing dimalam hari
(nokturia)
Riwayat penyakit prostat, batu
ginjal atau keganasan pelvis.
Interpretasi data tambahan
PEMERIKSAAN FISIK
Konjungtiva Anemis -/-
Sklera Ikterus -/-
Jantung Dalam batas normal
Paru Dalam batas normal
Abdomen Inspeksi : datar, lemas

Palpasi : nyeri tekan epigastrium (-),


nyeri suprapubic (+), lien dan hepar
dalam batas normal

Perkusi : timpani, shifting dullness (-)

Auskultasi : bising usus normal


Ekstremitas Edema -/-
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum Tampak sakit ringan

Kesadaran Compos mentis


Td 130/80 mmhg
Rr 15 x/menit
Hr 90 x/menit
Suhu 37,3 0c
PEMERIKSAAN DARAH RUTIN
Parameter Hasil Nilai rujukan Interpretasi
Hemoglobin 13 g/dL 12-17.5 g/dL Normal

Leukosit 18.000 /mm3 4.500-11.000 /mm3 Meningkat (Leukositosis)

Trombosit 155.000 /mm3 150.000-400.000 Normal


/mm3

Eritrosit 4,4 x 106 /mm3 4,3 – 5,9 x 106 /mm3 Normal

Hematokrit 42% 41-53% Normal

MCV 80-100 πm3

MCH 25-35 pg/sel

MCHC 31-36 g/dL


PEMERIKSAAN URINALISA
Parameter Hasil Nilai rujukan Interpretasi
Makroskopis
Warna Cucian daging Kuning muda Abnormal
Kimia Urin
Berat jenis 1.010 1.005-1.030 Normal
pH 5 4.5-8 Normal
Protein - - Normal
Keton - - Normal
Urobilinogen 3,16 3.2-16 πmol/L Abnormal
Bilirubin - - Normal
Darah +++ - Abnormal (Hematuria)
Mikroskopis/sediment
Epitel <4/LPB
Eritrosit 0-2 0-2/LPB Normal
Lekosit 6 1-5/LPB Abnormal (Leukosuria)
Silinder Negatif
Kristal Negatif
Lain2 Negatif
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Parameter Hasil

Pemeriksaan Dipstik

Glukosuria +

Nitrat +

Hematuria +

Leukosit +

Pemeriksaan Kultur Urin 107 unit koloni/mL

Pemeriksaan Gram Kultur Urin Batang gram negative (-) , basil


Definisi Infeksi saluran kemih
 Infeksi saluran kemih adalah suatu infeksi yang
melibatkan ginjal, ureter, buli-buli, ataupun uretra.
Infeksi saluran kemih adalah istilah umum yang
menunjukkan keberadaan mikroorganisme (MO)
dalam urin.
(Sudoyo AW. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi 5. Jakarta: Internal
Publishing,2009 1008-14)
Etiologi ISK
 Escherichia coli menyebabkan 75% ISK tanpa komplikasi dan
bakteri ini juga sering ditemukan pada ISK dengan
komplikasi.
 Proteus yaitu suatu batang Gram negatif yang
menyebabkan urin basa dan memudahkan pembentukan
batu struvit.
 Klebsiella sering menyebabkan ISK tanpa komplikasi yang
didapatkan dari komunitas.
 Enterococcus penyebab terbanyak ISK akibat bakteri Gram
positif, sering disebabkan oleh terapi dengan antibiotika
sebelumnya, pemasangan instrumen urologis, atau uropati
obstruktif.
 Pseudomonas sering disebabkan oleh uropati obstruktif.
Faktor resiko
 litiasis
 obstruksi saluran kemih
 penyakit ginjal polikistik
 nekrosis papiler
 DM pasca transplantasi ginjal
 nefropati analgesik
 kehamilan dan peserta KB dengan tablet progesteron
 kateterisasi
KLASIFIKASI ISK
 1. ISK Bawah
Presentasi klinis ISK bawah tergantung dari gender.
‐ perempuan :
Sistitis-> presentasi klinis infeksi kandung kemih
disertai bakteriuria bermakna sindrom uretra akut-
> presentasi klinis tanpa ditemukan mikroorganisme
(steril), sering dinamakan sistitis bakterialis
‐ laki‐laki: sistitis, prostatitis, epidimidis, dan uretritis.
2. ISK Atas
‐ Pielonefritis akut (PNA) -> proses inflamasi parenkim
ginjal yang disebabkan infeksi bakteri
‐ Pielonefritis kronis (PNK) -> akibat lanjut dari infeksi
bakteri yang berkepanjangan atau infeksi sejak
masa kecil
PATOGENESIS
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS dan MANIFESTASI KLINIS

 Anamnesis
 Pemeriksaan urine
 Pemeriksaan darah untuk mengungkap adanya
proses inflamasi atau infeksi.
 FPA untuk mengetahui adanya batu radio‐opak pd
sal.kemih atau adanya distribusi gas yang abnormal
pada PNA.
 PIV mengungkap adanya PNA dan adanya
obstruksi sl.kemih.
 SISTOURETROGRAFI untuk mengungkap adanya
refluks vesiko‐ureter, buli‐buli neurogenik.
 USG untuk mengungkap adanya hidronefrosis, abses
perirenal perirenal terutama terutama pada pasien
gagal ginjal.
 CT scan pemeriksaan ini lebih sensitif sensitif dalam
mendeteksi mendeteksi penyebab penyebab ISK
daripada USG, teteapi biaya relatif mahal.
Komplikasi
 Gangguan ginjal
 Sepsis
 Penyempitan uretra
 Wanita hamil yang berisiko melahirkan prematur
dan bayi yang terlahir dengan berat badan
rendah
Tatalaksana ISK
 Infeksi saluran kemih bawah
Prinsip manajemen ISK bawah meliputi intake cairan
yang banyak, antibiotika yang adekuat, dan kalau
perlu terapi asimtomatik untuk alkalinisasi urin:
 Hampir 80% pasien akan memberikan respon setelah
48jam dengan antibiotika tunggal; seperti ampisilin 3
gram, trimetoprim 200mg
 Bila infeksi menetap disertai kelainan urinalisi
(lekositoria) diperlukan terapi konvensional selama 5-10
hari
 Pemeriksaan mikroskopik urin dan biakan urin tidak
diperlukan bila semua gejala hilang dan tanpa
lekositoria.
Reinfeksi berulang (frequent re-infection)
 Disertai faktor predisposisi. Terapi antimikroba
yang intensif diikuti koreksi faktor resiko.
 Tanpa faktor predisposisi

- Asupan cairan banyak


- Cuci setelah melakukan senggama diikuti terapi
antimikroba takaran tunggal (misal trimetroprim
200mg)
- Terapi antimikroba jangka lama sampai 6 bulan.
•Infeksi saluran kemih atas

 Pielonefritis akut. Pada umumnya pasien dengan pielonefritis


akut memerlukan rawat inap untuk memlihara status hidrasi dan
terapi antibiotika parenteral paling sedikit 48 jam. Indikasi
rawat inap pielonefritis akut adalah seperti berikut:
- Kegagalan mempertahankan hidrasi normal atau toleransi
terhadap antibiotika oral.
- Pasien sakit berat atau debilitasi.
- Terapi antibiotika oral selama rawat jalan mengalami
kegagalan.
- Diperlukan invesstigasi lanjutan.
- Faktor predisposisi untuk ISK tipe berkomplikasi.
- Komorbiditas seperti kehamilan, diabetes mellitus, usia lanjut.
 The Infection Disease of America menganjurkan satu
dari tiga alternatif terapi antibiotik IV sebagai
terapi awal selama 48-72jam sebelum diketahui
MO sebagai penyebabnya yaitu fluorokuinolon,
amiglikosida dengan atau tanpa ampisilin dan
sefalosporin dengan spectrum luas dengan atau
tanpa aminoglikosida.
 Penggunaan antibiotik untuk pengobatan infeksi saluran kemih pada pasien
dewasa menurut Guidelines on Urological Infections tahun 2010 dan
Obstetrics, Gynaecology, Paediatrics and Dental Drug Guidelines tahun 2007.
 Pengobatan antibiotik untuk pyelonefritis pada
penggunaanoral dan parenteral
 Penggunaan antibiotik untuk pengobatan infeksi
saluran kemih pada pasien anak menurut Guidelines
on Urological Infections tahun 2010.
RESEP
R/COTRIMOXAZOLE TABS 160 mg no.VI
S2 dd 1 Tabs pc.
R/TRIMETOPRIM TABS. 2OO mg no.X
S2 dd 1 tabs pc
Pro perempuan 57 thn
Pencegahan
 Banyak minum
 Kencing bila terdesak
 Menjaga kebersihan anus
 Menjaga kebersihan genital
PROGNOSIS
AD VITAM : dubia ad bonam
AD FUNCTIONAM : dubia ad bonam
AD SANATIONAM : dubia ad bonam
KESIMPULAN
 Pasien 67 tahun di diagnosis mengalami infeksi
saluran kemih bagian bawah bersifat simptomatik
et causa bakteri gram negatif.
DAFTAR PUSTAKA
 Pedoman Interpretasi Data Klinik. Kementrian Kesehatan
RI. 2012
 Setiati, Siti. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. V
ed. Jakarta: Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu
Penyakit Dalam; 2009.

Anda mungkin juga menyukai