0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
69 tayangan15 halaman
Mutu pelayanan kesehatan merupakan pelayanan yang memenuhi standar dan kepuasan pasien serta masyarakat secara umum. Manajemen mutu terpadu melibatkan seluruh bagian organisasi untuk terus meningkatkan mutu melalui proses berkelanjutan dengan fokus pada kepuasan pasien. Kebijakan pemerintah menjamin mutu meliputi peningkatan sumber daya manusia, penerapan standar, dan akreditasi fasilitas pelayanan kesehat
Mutu pelayanan kesehatan merupakan pelayanan yang memenuhi standar dan kepuasan pasien serta masyarakat secara umum. Manajemen mutu terpadu melibatkan seluruh bagian organisasi untuk terus meningkatkan mutu melalui proses berkelanjutan dengan fokus pada kepuasan pasien. Kebijakan pemerintah menjamin mutu meliputi peningkatan sumber daya manusia, penerapan standar, dan akreditasi fasilitas pelayanan kesehat
Mutu pelayanan kesehatan merupakan pelayanan yang memenuhi standar dan kepuasan pasien serta masyarakat secara umum. Manajemen mutu terpadu melibatkan seluruh bagian organisasi untuk terus meningkatkan mutu melalui proses berkelanjutan dengan fokus pada kepuasan pasien. Kebijakan pemerintah menjamin mutu meliputi peningkatan sumber daya manusia, penerapan standar, dan akreditasi fasilitas pelayanan kesehat
pencapaian tujuan atau luaran yang diharapkan, dan harus selalu mengikuti perkembangan pengetahuan professional terkini ( consist with current professional knowledge ). Untuk itu mutu harus diukur dengan derajat pencapaian tujuan. Berpikir tentang mutu berarti berpikir mengenai tujuan. Mutu harus memenuhi berbagai standar/ spesifikasi. Mutupelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk serta penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi (Azrul Azwar, 1966) Memenuhi dan melebihi kebutuhan dan harapan pelanggan melalui peningkatan yang berkelanjutan atas seluruh proses. Pelanggan meliputi pasien, keluarga dan lainnya yang datang untuk mendapatkan pelayanan atau lainnya. Dokter; karyawan; pembayar dan anggota masyarakat lainnya yang kita layani (Mary R. Zimmerman). Faktor yang mempengaruhi program jaminan mutu, bisa dilihat dari aspek : Input, Proses (medis dan non medis), dan Lingkungan (kebijakan, institusi, dan manajemen). Mutu Pelayanan Kesehatan diartikan derajat kesempurnaan pelayanan yang sesuai dengan standar pelayanan dengan menggunakan potensi sumber daya yang tersedia pada rumah sakit atau puskesmas yang digunakan secara efisien dan efektif dengan aman dan memuaskan berlandaskan norma, etika dan hukum mempertimbangkan kondisi sosiobudaya, keterbatasan dan kemampuan pemerintah dan masyarakat. Mutu pelayanan kesehatan dapat dilihat berdasarkan empat perspektif: Perspektif masyarakat/pasien, Perspektif petugas kesehatan, Perspektif manajemen pelayanan dan Perspektif pemilik/yayasan/pemerintah. Dari perspektif masyarakat/pasien, menilai mutu pelayanan kesehatan berdasarkan rasa empati, ramah, respek, dan tanggap sesuai dengan kebutuhan. Dari sudut pandang petugas kesehatan, mutu pelayanan diukur dari aspek kebebasan melakukan tindakan medis dan non medis secara profesional sesuai dengan ketrampilan dan pengetahuan dengan menggunakan peralatan sesuai standar dan prosedur. Dari aspek manajemen pelaksana, mutu pelayanan didorong oleh pengaturan petugas kesehatan secara baik dalam melayani kebutuhan masyarakat/pasien. Sedang dari perspektif pemilik/yayasan/pemerintah adalah tuntutan agar menyediakan tenaga profesional yang cukup dan bermutu. Perbaikan layanan mutu dalam suatu organisasi dilakukan secara menyeluruh dan terpadu yang disebut total quality management (manajemen mutu terpadu). TQM adalah pendekatan manajemen yang berfokus pada suatu sistem yang terstruktur untuk menciptakan partisipasi menyeluruh (total participation) pada seluruh bagian organisasi dalam perencanaan dan penerapan proses peningkatan mutu yang berkesinambungan untuk memenuhi harapan pasien sebagai pelanggan. Manajemen mutu terpadu berfokus pada peningkatan proses dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Setiap orang terlibat dalam menentukan, memahami dan meningkatkan secara terus menerus proses yang dibawah kendali dan tanggungjawabnya untuk mencapai kualitas yang dinginkan. 2. Setiap orang memiliki komitmen untuk memuaskan pelanggan. 3. Peningkatan mutu dengan menggunakan pendekatan ilmiah dengan data yang valid, alat statistik dan melibatkan semua orang. 4. Adanya pemahaman atas sifat-sifat variasi. 5. Kerjasama tim dalam berbagai bentuk, baik parttime atau fulltime. 6. Ada komitmen untuk mengembangkan karyawan melalui pelibatan dalam pengambilan keputusan. 7. Mendorong dan mewujudkan partisipasi setiap orang. 8. Adanya program pelatihan dan pendidikan dan dipandang sebagai investasi. Institusi pelayanan kesehatan yang sudah menerapkan budaya mutu akan nampak pada proses pelayanan terhadap pasien Mulai saat pasien memasuki area RS/ Puskesmas (kenyamanan dan keamanan tempat parkir), Kemudahan pasien menemukan berbagai unit pelayanan (oleh karena ada petunjuk yang jelas), Kecepatan petugas menghandel pasiennya, Kejelasan informasi tentang jenis pelayanan yang diterima, Sampai pada pelayanan administrasinya. Kebijakan dalam menjamin mutu pelayanan kesehatan, mencakup : - Peningkatan kemampuan dan mutu pelayanan kesehatan melalui pengembangan dan pemantapan jejaring pelayanan kesehatan dan rujukannya serta penetapan pusat- pusat unggulan sebagai pusat rujukan (top referral). - Penetapan dan penerapan berbagai standar dan pedoman dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini dan standar internasional . - Peningkatan mutu sumber daya manusia diarahkan pada peningkatan profesionalisme mencakup kompetensi, moral dan etika. - Penyelenggaraan Quality Assurance untuk mengendalikan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan disertai dengan Evidence-based Parcipitatory Continuous Quality Improvement. Kebijakan dalam menjamin mutu pelayanan kesehatan (lanjutan): - Percepatan pelaksanaan aktreditasi yang diarahkan pada pencapaian akreditasi untuk berbagai aspek pelayanan kesehatan. - Peningkatan public – private mix dalam mengatasi berbagai problem pelayanan kesehatan - Peningkatan kerjasama dan koordinasi antar berbagai pihak yang berkepentingan dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan. - Peningkatan peran serta masyarakat termasuk swasta dan organisasi profesi dalam penyelenggaraan dan pengawasan pelayanan kesehatan.