Anda di halaman 1dari 33

FT KARDIOVASKULAR & PULMONAL II

DOSEN PENGAMPU : MU’JIZATILLAH, S.FT. PHYSIO.,M.KES

KELOMPOK 8
MARIANTI TRI HABNA EFT10150021
NORJANAH EFT10150031
RICA ARIANI EFT10150036
ANATOMI SISTEM VENA
TIGA MACAM SISTEM VENA YANG
MEMPUNYAI ARTI KLINIS YAITU
(1) SISTEM VENA SUPERFICIAL
(SISTEM DANGKAL),
(2) SISTEM VENA PROFUNDA (SISTEM
DALAM) DAN
(3) SISTEM KOMUNIKANS ATAU
SISTEM VENA PENGHUBUNG
SISTEM PERMUKAAN TERDIRI DARI
VENA SAFENA MAGNA DAN VENA
SAFENA PARVA
• Vena safena magna adalah vena terpanjang di tubuh, berjalan dari malleolus di
mata kaki, naik ke bagian medial betis dan paha, bermuara ke vena femoralis
• Vena safena magna mengalirkan darah dari bagian anteromedial betis dan paha
• Vena safena parva berjalan disepanjang sisi lateral dari mata kaki melalui betis
menuju ke lutut
• Vena safena parva mengalirkan darah dari bagian posterolateral betis ke vena
poplitea
• Sistem vena dalam : vena tibialis anterior dan posterior, peroneus, poplitea, femoralis,
femoralis profunda
• Sistem vena penghubung: langsung, tak langsung, campuran, dan atipik
• Katup-katup semilunaris satu arah tersebar di seluruh sistem vena ekstremitas bawah

• Katup adalah lipatan lapisan intima terdiri dari endotel dan kolagen
• Katup vena mencegah terjadinya alir balik dan mengarahkan aliran ke proksimal berjalan
melawan gravitasi
• Pompa vena terdiri dari komponen perifer dan komponen sentral
• Pompa vena perifer tergantung pada kompresi saluran vena selama
kontraksi otot
• Kekuatan sentral yang memudahkan alir balik vena :
- Pengurangan tekanan intratoraks sewaktu inspirasi
- Penurunan tekanan atrium kanan dan ventrikel kanan setelah ejeksi
ventrikel
TROMBOFLEBITIS
PENGERTIAN TROMBOFLEBITIS
• Tromboflebitis terdiri dari dua kata yaitu trombo dan flebitis
• Trombo berarti bekuan, flebitis adalah inflamasi pada vena
• Thrombophlebitis didefenisikan sebagai pembengkakan pada satu atau
lebih pembuluh vena sebagai akibat dari pembekuan atau
penggumpalan darah. Hal ini biasanya terjadi pada orang yang banyak
berdiam diri (imobilisasi). Thrombophlebitis sering terjadi di kaki dan
kurang umum terjadi pada lengan atau leher.
•Tromboflebitis dapat terjadi pada vena dalam dan vena
superfisial
•Jika vena yang terkena tepat di bawah kulit disebut
thrombophlebitis superficial
•sedangkan thrombophlebitis yang terjadi di jaringan otot
disebut dengan deep vein thrombosis (DVT) yang dapat
menyebabkan komplikasi serius jika bekuan menjadi
gumpalan (emboli) dan mulai beredar dalam darah,
karena dapat menyebabkan penyumbatan arteri paru –
paru (emboli paru).
KLASIFIKASI
Tromboflebitis dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Tromboflebitis pelvic mengenai vena-vena dinding uterus dan ligamentum latum, yaitu vena ovarika, vena
uterina.

Tromboflebitis pelvic
2. Tromboflebitis femoralis, mengenai vena-vena pada tungkai, misalnya vena femarolis, vena poplitea dan vena
safena. Sering terjadi sekitar hari ke-10 pasca partum.

Tromboflebitis femoralis
EPIDEMIOLOGI

Insiden keseluruhan penyakit thromboplebitis meningkat


seiring pertambahan usia. Insiden meningkat tajam pada orang berusia
60 tahun dan lebih tua terjadi 900 kasus per 100.000 penduduk pada
usia 85 tahun. Biasanya mempengaruhi orang yang lebih tua dari 40
tahun dan rasio laki-laki banding perempuan adalah 1,2:1, Menunjukkan
bahwa laki-laki memiliki risiko lebih tinggi dari perempuan.
ETIOLOGI DAN FAKTOR PREDISPOSISI
ETIOLOGI FAKTOR PREDISPOSISI
• Perubahan susunan darah • Pertambahan usia, semakin tua maka semakin beresiko
terjadi tromboflebitis
• Perubahan laju peredaran darah • Episode tromboflebitis sebelumnya
• Perlukaan lapisan intema pembuluh • Pembedahan obstetric
darah • Kelahiran

• Perluasan infeksi endometrium • Obesitas



• Berusia 30 tahun lebih dan pada saat Imobilisasi

persalinan berada pada posisi litotomi • Trauma vaskular

untuk waktu yang lama • Varises

• Multiparietas
• Memiliki insidens tinggi untuk mengalami
• Supresi laktasi dengan esterogen
tromboflebitis dalam keluarga.
• Infeksi nifas
(Adele Pillitteri, 2007)
PATOFISIOLOGI
Terjadinya thrombus :
a. Abnormalitas dinding pembuluh darah
Formasi trombus merupakan akibat dari statis vena, gangguan koagubilitas darah atau kerusakan
pembuluh maupun endotelial.
b. Hyperkoagulabilitas darah yang menyertai trauma, kelahiran dan IMA juga mempermudah terjadinya
trombosis.
Banyak faktor telah dianggap terlibat dalam patogenesis flebitis karena infus intravena, antara lain:
(1) Faktor-faktor kimia seperti obat atau cairan yang iritan (flebitis kimia)
(2) Faktor-faktor mekanis seperti bahan, ukuran kateter, lokasi dan lama kanulasi.
(3) Agen infeksius
MANIFESTASI KLINIK
Penderita-penderita umumnya mengeluh spontan terjadinya nyeri di daerah vena
(nyeri yang terlokalisasi), nyeri tekan, kulit di sekitarnya kemerahan (timbul dengan
cepat diatas vena) dan terasa hangat sampai panas. Juga dinyatakan adanya
oedema atau pembengkakan agak luas, nyeri bila terjadi atau menggerakkan
lengan, juga pada gerakan-gerakan otot tertentu. Pada perabaan, selain nyeri
tekan, diraba pula pengerasan dari jalur vena tersebut, pada tempat-tempat
dimana terdapat katup vena, kadang-kadang diraba fluktuasi, sebagai tanda adanya
hambatan aliran vena dan menggembungnya vena di daerah katup. Fluktuasi ini
dapat pula terjadi karena pembentukan abses.
TANDA DAN GEJALA TROMBOFLEBITIS
TROMBOFLEBITIS PELVIK

• Nyeri, yang terdapat pada perut bagian bawah dan atau perut bagian samping
• Timbul pada hari ke 2 – 3 masa nifas dengan atau tanpa panas.
• Penderita tampak sakit berat dengan gambaran karakteristik sebagai berikut :
• Menggigil berulang kali
• Suhu badan naik turun secara tajam (360c menjadi 400c).
• Penyakit dapat berlangsung selama 1 – 3 bulan.
• Cenderung terbentuk PUS, yang menjalar ke mana-mana, terutama ke paru-paru.
• Ø Gambaran darah : Terdapat leukositosis
• Ø Pada periksa dalam hampir tidak ditemukan apa-apa karena yang paling banyak terkena
adalah vena ovarika, yang sukar dicapai pada pemeriksaan dalam.
TROMBOFLEBITIS FEMORALIS

• Pada salah satu kaki yang terkena, akan memberikan tanda-tanda sebagai berikut :
• Kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi keluar serta sukar bergerak, lebih panas dibanding dengan kaki lainnya.
• Seluruh bagian dari salah satu vena pada kaki terasa tegang dan keras pada paha bagian atas.
• Nyeri hebat pada lipat paha dan daerah paha.
• Reflektorik akan terjadi spasmus sehingga kaki menjadi bengkak, tegang, nyeri dan dingin dan pulsasi menurun.
• Edema kadang-kadang terjadi sebelum atau setelah nyeri dan pada umumnya terdapat pada paha bagian atas, tetapi
lebih sering dimulai dari jari-jari kaki dan pergelangan kaki, kemudian meluas dari bawah ke atas.
• Nyeri pada betis, yang dapat terjadi spontan atau dengan memijit betis.
• Keadaan umum tetap baik, suhu badan subfebris selama 7 – 10 hari, kemudian suhu mendadak naik kira-kira pada
hari ke 10 – 20, yang disertai dengan menggigil dan nyeri sekali
FAKTOR RESIKO
• Tidak aktif untuk jangka waktu yang panjang, seperti duduk di mobil atau pesawat terbang
• Terbaring pada tempat tidur untuk waktu yang lama, seperti setelah operasi, setelah serangan jantung atau
setelah cedera, seperti kaki patah.
• Memiliki kanker, seperti kanker pankreas, yang dapat menyebabkan peningkatan prokoagulan - zat yang
diperlukan untuk pembekuan darah (koagulasi) - dalam darah.
• Sedang hamil atau baru saja melahirkan, yang mungkin telah meningkatkan tekanan pada pembuluh darah
panggul dan kaki.
• Menggunakan pil KB atau terapi penggantian hormon, yang mungkin membuat darah lebih mungkin untuk
membeku.
• Memiliki riwayat keluarga dengan gangguan pembekuan darah atau kecenderungan untuk membentuk bekuan
darah (secara lebih mudah)
• Kelebihan berat badan atau obesitas.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Ultrasonograf Doppler
• Pemeriksaan hematokrit
• Pemeriksaan Koagulasi
• Pemindai ultrasuond dupleks
• Venografi
PENATALAKSANAAN MEDIS
Tromboflebitis Pelvik
a. Lakukan pencegahan terhadap endometritis dan tromboflebitis dengan
menggunakan teknik aseptik yang baik
b. Rawat inap : penderita tirah baring untuk pemantauan gejala penyakit dan
mencegah terjadinya emboli pulmonum
c. Terapi medik: pemberian antibiotika, heparin terdapat tanda-tanda atau
dugaan adanya emboli pulmonum
d. Terapi operatif : pengikatan vena kava inferior dan vena ovarika jika emboli
septik terus berlangsung sampai mencapai paru-paru; meskipun sedang
dilakukan hipernisasi, siapkan untuk menjalani pembedahan.
Tromboflebitis Femoralis
a. Kaki ditinggikan untuk mengurangi oedema lakukan kompres pada
kaki
b. Setelah mobilisasi kaki hendaknya tetap dibalut elastik atau memakai
kaos kaki yang panjang elastik selama mungkin
c. Jangan menyusui bayinya, mengingat kondisi ibu yang sangat jelek
d. Terapi pemberian antibiotik dan anti analgesik (Wiknjosastro;2002)
PENGOBATAN
Jika pembuluh darah yang terkena cukup dangkal, perawatan seharusnya tidak berlangsung lebih dari 2
minggu, tanpa rawat inap. Pasien disarankan melakukan beberapa langkah perawatan diri, seperti mengangkat
kaki, mengompres hangat atau menggunakan obat nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID).
Memerlukan beberapa perawatan, antara lain :
1. Obat yang biasa diberikan adalah obat antikoagulan, seperti dalam kasus suntikan heparin yang mencegah
penggumpalan semakin membesar.
2. Pembalutan Daerah yang Terkena
3. Filter dapat dimasukkan ke dalam pembuluh darah utama dari perut (vena kava) untuk mencegah bekuan
yang dari vena-vena kaki yang menuju ke paru-paru. Prosedur ini dilakukan pada pasien yang tidak dapat
mengambil antikoagulan.
4. Penghilangan Varises
Seorang dokter bedah dapat menghilangkan varises yang menyebabkan nyeri atau trombophlebitis kambuhan
dalam prosedur yang disebut Varicose vein stripping.
5. Penghilangan Bekuan atau Bypass.
PENCEGAHAN
Ada sejumlah cara-cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk
mencegah tromboflebitis. Contohnya dengan menghindari pakaian
ketat, banyak bergerak, serta mengonsumsi minuman non-alkohol agar
terhindar dari dehidrasi.
KOMPLIKASI
Jika thrombophlebitis terjadi dalam vena di bawah kulit (vena superficial), maka komplikasi
jarang terjadi. Namun, jika gumpalan terjadi pada vena bagian dalam dikenal sebagai deep vein
thrombosis.
Komplikasi yang terjadi :
1. Varises
2. Vena terblokir
3. Infark karena adanya thrombus yang menyumbat dan dapat mengakibatkan kekakuan pada
pembuluh darah sehingga sirkulasi keseluruh tubuh dan jaringan terganggu
4. Komplikasi serius jika bekuan menjadi gumpalan (emboli) dan mulai beredar dalam darah karena
dapat menyebabkan penyumbatan arteri paru (emboli paru).
5. Komplikasi pada ginjal, yaitu nyeri mendadak yang diikuti dengan proteinuria dan hematuria
6. Serangan jantung atau stroke
MANAJEMENT FISIOTERAPI
PEMERIKSAAN FISIK DAN PENUNJANG
• Pemeriksaan vital sign
• PFGD
• Inspeksi : vena superfisial kaki melebar di atas pergelangan kaki.
• Palpasi : akan terasa hangat di atas daerah yang terkena dampak, vena teraba dan
sakit saat di palpasi atau kompresi untuk Diagnosis Vein Superficial Trombosis
(VST).
• Pemeriksaan penunjang : Penilaian klinis dengan tes tourniquet tredelenburg,
velositometer doppler, scan duplex
PENEGAKAN DIAGNOSA
Penurunan kemampuan fungsional akibat gangguan pada pembuluh
vena.
RENCANA PENATALAKSANAAN

a. Kompres hangat untuk mengurangi peradangan nyeri.


b. Posisikan elevasi daerah terkena setinggi jantung untuk mengurangi pembengkakan.
c. Pumping Action : tungkai di elevasikan terus berikan latihan-latihan kontraksi dengan sedikit
tahanan yang bertujuan merangsang vena untuk mengalirkan darah ke jantung.
d. Massage teknik Efluarage : suatu gerak (mengelus, mendorong, menekan dan menggosok)
pada kulit jaringan dengan sebagian/seluruh telapak tangan/jari, 2-3 tangan dengan arah
pada vena yang bertujuan melancarkan sirkulasi vena.

Anda mungkin juga menyukai