Anda di halaman 1dari 50

Pembimbing :

dr. Arya Tjipta Prananda, Sp.BP-RE(K)


LATAR BELAKANG

Lebih dari 95% angka kematian


300.000 kematian kejadian luka bekar tertinggi akibat luka
diakibatkan oleh luka berat terjadi dinegara bakar ditempati oleh
bakar karena api berpenghasilan Asia Tenggara (11,6
setiap tahunnya rendah dan kematian per 100.000
menengah populasi per tahun)
Di RSCM 2011 s/d
2012, terdapat 275
pasien luka bakar
angka kematian akibat dengan 203 diantaranya
luka bakar masih tinggi adalah dewasa.
yaitu sekitar 40%.
Faktor Risiko Kematian

Usia

Persentase luas luka

Penyakit kronis
Efek •Tanda tanda
lokal inflamasi

Efek
sistemik •Syok
Tujuan
• Tujuan dari pembuatan laporan kasus ini adalah
untuk melaporkan kasus luka bakardan
membandingkannya dengan landasan teori yang
sesuai.

Manfaat
• Laporan kasus ini diharapkan dapat
meningkatkan dan mengembangkan
kemampuan penulis maupun pembaca
khususnya peserta P3D untuk mengintergrasikan
teori yang telah ada dengan aplikasi pada kasus
yang dijumpai di lapangan.
Definisi Luka Bakar

Luka bakar merupakan suatu bentuk


kerusakan pada kulit atau jaringan
organik lain yang utamanya disebabkan
oleh panas atau trauma akut4.
Etiologi Luka Bakar
Luka bakar suhu tinggi

Luka bakar sengatan listrik

Luka bakar bahan kimia

Luka bakar radiasi


PATOFISIOLOGI

Zona koagulasi Zona stasis

Tingkat
seluler

Zona hiperemis
Patofisiologi
Luka bakar

Pelepasan
Trauma langsung mediator
inflamasi

Vasokonstriksi
Pada saluran Pada pembuluh permeabilitas
dan peningkatan
pernafasan darah pembuluh darah
kerja jantung

Pelepasan
Ekstravasasi Ekstravasasi
mediator Kerusakan epitel hipoperfusi
cairan cairan
inflamasi

Edema dan Mukosilier


hipoperfusi hipoperfusi
bronkospasme terhambat

obstruksi
Diagnosis
A • Allergies

M • medication

P • Previous illness

L • Last meal or drink

E • Events or environment

T • Tetanus dan imunisasi lain


Kedalaman Luka Bakar

FIRST DEGREE

SECOND DEGREE

THIRD DEGREE
Luas Luka Bakar
Klasfikasi Luka Bakar

Major Burn Injury

Moderate Burn Injury

Minor Burn Injury


Burn Center
 Korban dengan second dan third degree burns dengan luas
diatas 10% seluruh permukaan tubuh.
 Second dan third degree burns yang mengenai daerah wajah,
mata, tangan, kaki, genitalia, dan perineum, dan juga bagian
kulit yang menutupi sendi besar.
 Third degree burns tanpa melihat luas luka dan usia korban.
 Korban luka bakar dengan penyakit yang dapat memberikan
komplikasi pengobatan, memperpanjang pengobatan, dan
meningkatkan mortalitas.
 Korban luka bakar disertai trauma yang dapat meningkatkan
morbiditas dan mortalitas.
 Korban luka bakar disertai trauma inhalasi.
 Korban anak yang dirawat di fasilitas kesehatan yang tidak
memadai.
 Korban luka bakar yang memiliki kebutuhan khusus dalam segi
sosial dan emosional atau membutuhkan rehabilitasi jangka
panjang
Tatalaksana

Prehospital

Primary Survey

Secondary survey
Prehospital

• Airway clear/tidak
• Patensi Jalan Nafas
• Lihat apakah ada trauma inhalasi
Manajemen • Oksigen yang dilembabkan dengan
kecepatan 10-12L/i
airway

• Buka pakaian pasien yang terbakar


Hentikan • Cuci semua pakaian dan kulit yang terbakar
denganair dingin
proses luka • Rendam luka bakar 1-5 derajat celcius dalam
air dingin seelama 30 menit dilakukan jika
pasien dapat sampai di RS kurang dari 30 mrnit
bakar • Usahakan jangan sampai hipotermi
Prehospital

• Perhatikan
jika luka >
Pemberian 20%TBSA
Cairan  rule of
Intravena 9’s 
indikasi
resusitasi
Hospital
(Primary Survey)

Airway Breathing Circulation

>20% TBSA
Trauma Inhalasi Keracunan CO

Indikasi Resusitasi
dengan Formula
Prakland

Indikasi Intubasi Oksigenasi


4ml x kgBB x %
TBSA
Primary Survey

Disability Exposure
Cek kesadaran
dengan Cegah hipotermi
ALERT
VERBAL
Lihat apakah ada
PAIN fraktur atau
UNRESPON oedem
Secondary Survey

Pemeriksaan
• Head to toe
Fisik

Pemeriksaan • Foto Thoraks


Penunjang

• Antibiotika
Pengobatan • Tetanus
• Analgesik
Prognosis
Identitas Pasien
Nama : Rafha Lianda Deefry
Umur : 2 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan :-
Alamat : Dusun Pekan Sisumut
Tanggal Masuk : 08 November 2017 (Pukul 03.11)
Berat Badan : 10 kg
Tinggi Badan : 84 cm
Laki-laki, 2 tahun, 10 Kg

 Telaah
Keluhan utama  Hal ini dialami pasien kira-kira ±2 minggu yang lalu.
Awalnya pasien tersiram bubur panas karena
tersenggol panci bubur yang baru matang,
 Luka bakar lengan kiri, sehingga mengenai lengan kiri, dada, perut, dan
dada, perut, dan punggung pasien. Saat itu pasien hanya memakai
baju lengan pendek. Demam dijumpai sejak ±2
punggung
minggu ini, bersifat naik turun, demam turun
dengan obat penurun demam. Riwayat kejang,
sesak napas, batuk, muntah dan mual tidak
RPO dijumpai. Pasien merupakan rujukan dari RSUD
Rantau Prapat. Buang air kecil dan buang air besar
dalam batas normal.
 cefixime, cloramfenikol
 RPT
 Tidak ada
Primary Survey

 A  B  C  D  E

 Airway  Breathing  Circulation  Disability  Exposure


 Snoring (-)  Napas spontan
 CRT <3 detik
 Gurgling(-)  Toraks simetris,  Kesadaran:  Undressed
 Akral H/M/K
tidak terlihat GCS 15  Log Roll
 Crowing (-)  T/V: cukup
ketinggalan (E4M6V5)
 C-spine stabill bernapas  TD: 110/70  AVPU: Alert  Ditemukan
mmHg
 Ø pupil: 3 luka bakar
 SP/ST:  HR = 98 mm/3 mm,
x/menit, pada kedua
Vesikuler/- isokor kaki, perut
regular
 RR: 22x/I  RC: +/+ bagian pusar
 UOP (+) dan bokong
 SaO2: 99%

28
Penatalaksanaan di IGD
 Pantau jalan nafas agar tetap clear
 Pasang IV line dan threeway di tangan kiri,
pastikan lancar
 IVFD Ringer Laktat 50cc/jam
 Inj. Ceftriaxone 500 mg/12 jam
 Inj. Paracetamol 150 mg/8 jam
 Pasang monitor untuk memantau
hemodinamik
 Rencana: Cek darah lengkap, KGD,
Elektrolit, Foto Thoraks
Pemeriksaan Laboratorium
 18/11/2017

 Hb/Ht/L/T
 6.8/21/8,990/400,000

 Na/K/Cl
 133/3.2/101
 Bun/Ur/Cr
 6/13/0.26

Departemen Ilmu Bedah RSUP H. Adam Malik


 Foto Thorax

Kesan: Cor dan


pulmo dalam batas
normal

Departemen Ilmu Bedah RSUP H. Adam Malik


 Diagnosa
 Scald burn grade II – III 25% o/t
(L) arm, back, chest and abdomen

 Rencana
 Perbaikan keadaan umum dan
debridement
Follow up
Tanggal S O A P

9/11/17 Nyeri (+) Sens: compos mentis Scald burn grade II- III  Tirah baring
Demam (+) TD: 110/60 mmHg 25 % o/t (L) arm,  IVFD NaCl 0,9% 50 cc/jam
HR: 112x/i back, chest and  Inj. Ceftriaxone 250 mg/ 12 jam
RR: 30x/i abdomen  Drips Paracetamol 150 mg/ 6 jam
Temp: 40 ° C  Rencana: Cek Darah lengkap, KGD sewaktu, elektrolit,
albumin, Kultur darah, Urinalisa

10/12/1 Nyeri (+) Sens: compos mentis Scald burn grade II- III  Tirah baring
Lemah TD: 110/60 mmHg 25 % o/t (L) arm,  Diet SV 1000 kkal + ekstra putih telur 3 biji/ hari
7
Demam (+) HR: 117x/i back, chest and  IVFD NaCl 0,9% 50 cc/jam
RR: 30x/i abdomen  Inj. Ceftriaxone 250 mg/12 jam
Temp: 38,5 ° C  Drips Paracetamol 150 mg/ 6 jam
Hasil lab:  Rencana:
Hb/ Ht/ Leu/ Plt: susbtitusi Albumin dengan Albumin 20 % : 50 cc
7,7/ 24/ 12,950/ 130000 Albumin 25 % : 40 cc
KGDS/Albumin:
121/ 1,4
Na/K/Cl:
135/ 3,3/ 106

34
Tanggal S O A P
11/11/17 Nyeri (+) Sens: compos mentis Scald burn grade II- III  Tirah baring
Demam (+) TD: 110/60 mmHg 25 % o/t (L)  Diet SV 1000 kkal + ekstra putih telur 3 biji/ hari
HR: 110 x/i debridement d/t Scald  IVFD NaCl 0,9% 50 cc/jam
RR: 30x/i burn grade II- III 25 %  Inj. Ceftriaxone 250 mg/ 12 jam
Temp: 38,8 ° C o/t (L) arm, back, chest  Drips Paracetamol 150 mg/ 6 jam
and abdomen  Rencana: Transfusi PRC, Debridement jika kondisi
cukup stabil

12/11/17 Nyeri (+) Sens: compos mentis Scald burn grade II- III  Tirah baring
Demam (+) TD: 110/60 mmHg 25 % o/t (L) arm,  Diet SV 1000 kkal + ekstra putih telur 3 biji/ hari
HR: 110 x/i back, chest and  IVFD NaCl 0,9% 50 cc/jam
RR: 28x/i abdomen  Inj. Ceftriaxone 250mg/ 12 jam
Temp: 38,8 ° C  Drips Paracetamol 150 mg/ 6 jam
Hasil lab:  Rencana: Substitusi albumin, periksa albumin ulang,
Hb/ Ht/ Leu/ Plt: Kultur darah
12,8/ 39/ 23,500/ 248000
Procalcitonin: 23,5
Albumin: 2,8
Na/ K/ Cl:
130/ 3,0/ 105

35
Tanggal S O A P

13/11 Nyeri (-) Sens: compos mentis Scald burn grade II-  Tirah baring
TD: 110/60 mmHg III 25 % o/t (L)  Diet SV 1200 kkal + ekstra putih telur 3 biji/
/17-
HR: 112 x/i upper trunk + hari
15/11 RR: 30x/i Anterior (L)  IVFD NaCl 0,9% 50 cc/jam
/17 Temp: 37,3 ° C  Inj. Ceftriaxone 250 mg/ 12 jam
Hasil lab:  Drips Paracetamol 150 mg/ 6 jam
Hb/ Ht/ Leu/ Plt:  Rencana: Debridement tanggal 16/11/17 jika
12,8/ 39/ 23,500/ kondisi cukup stabil Persiapan darah untuk
463000 Durante operasi
KGDS/Albumin:
120/ 3,4
Na/K/Cl:
132/ 3,3/ 104

16/11 Nyeri (+) Sens: compos mentis Post debridement  Tirah baring
TD: 110/60 mmHg d/t Scald burn  Diet M2 250 kkal + ekstra putih telur 3 biji/
/17
HR: 112 x/i grade II- III 25 % hari
RR: 20x/i o/t (L) arm, back,  IVFD NaCl 0,9% 50 cc/jam
Temp: 36,8 ° C chest and abdomen  Inj. Ceftriaxone 250 mg/ 12 jam
 Drips Paracetamol 200 mg/ 6 jam

36
Tanggal S O A P

17/11 Nyeri (+) Sens: compos mentis Post debridement  Tirah baring
TD: 110/60 mmHg d/t Scald burn  Diet M2 250 kkal + ekstra putih telur 3 biji/
/17 –
HR: 108 x/i grade II- III 25 % hari
18/11 RR: 22x/i o/t (L) arm, back,  IVFD NaCl 0,9% 50 cc/jam
/17 Temp: 36,8 ° C chest and  Inj. Ceftriaxone 250 mg/ 12 jam
Hasil lab: abdomen  Drips Paracetamol 150 mg/ 6 jam
Hb/ Ht/ Leu/ Plt:  Rencana: transfusi PRC
9,3/ 30/ 25,540/ 540000
Na/K/Cl:
132/ 3,8 104
19/11/ Nyeri (-) Sens: compos mentis Post debridement  Tirah baring
17 –
TD: 110/60 mmHg d/t Scald burn grade  Diet M2 250 kkal + ekstra putih telur 3 biji/
25/11/
HR: 112 x/i II- III 25 % o/t (L) hari
2017
RR: 28x/i arm, back, chest  IVFD NaCl 0,9% 50 cc/jam
Temp: 36,8 ° C and abdomen  Inj. Meropenem 400 mg/ 8 jam
Hasil lab:  Drips Paracetamol 150 mg/ 6 jam
Hb/ Ht/ Leu/ Plt:
12,8/ 39/ 34,040/ 399000
Na/K/Cl:
132/ 4,2/ 104 37
Tanggal S O A P
Nyeri (-) Sens: compos mentis Post debridement d/t Scald burn grade  Tirah baring
26/11/1
TD: 110/60 mmHg II- III 25 % o/t (L) arm, back, chest  Diet SV 1200 kkal + ekstra putih telur 3 biji/
7 HR: 120 x/i and abdomen hari
RR: 24x/i  IVFD NaCl 0,9% 50 cc/jam
Temp: 36,8 ° C  Inj. Meropenem 400 mg/ 8 jam
Hasil lab:  Drips Paracetamol 150 mg/ 6 jam
Hb/ Ht/ Leu/ Plt: 9,7/ 30/ 18150/ 399000  Rencana substitusi albumin
Albumin: 2,9
Na/K/Cl: 132/ 4,2/ 104
Hasil kultur darah: Bakteri batang gram negative
Pseudomonas aeruginosa
R: Cefotaxime S: Amikacin
Eritromisin Ceftazidime
Meropenem Gentamycin
I: Levofloxacin
Cefoperazone

27/1 Nyeri (-) Sens: compos mentis Post debridement d/t Scald  Tirah baring
TD: 110/60 mmHg burn grade II- III 25 % o/t  Diet M2 250 kkal + ekstra putih
1/17-
HR: 120 x/i (L) arm, back, chest and telur 3 biji/ hari
29/1
RR: 24x/i abdomen  IVFD NaCl 0,9% 50 cc/jam
1/17
Temp: 36,8 ° C  Inj. Ceftriaxone 250 mg/ 12 jam
Hasil lab:  Drips Paracetamol 150 mg/ 6 jam
Hb/ Ht/ Leu/ Plt:  Rencana Debridement dan Skin
13,0 / 39/ 17150/ 554000 graft tanggal 30/11/2017
Albumin: 3,5
Na/K/Cl:
132/ 4,4/ 102 38
Tanggal S O A P

30/11 Nyeri (-) Sens: compos Post deberidement  Tirah baring


mentis + Post skin graft d/t  Diet M2 250 kkal + ekstra putih telur 3 biji/
/17
TD: 110/70 mmHg Scald burn grade II- hari
HR: 124 x/i III 25% o/t (L)  IVFD NaCl 0,9% 50 cc/jam
RR: 24x/i arm, back, chest  Inj. Ceftriaxone 250 mg/ 12 jam
Temp: 36,5 ° C and abdomen  Drips Paracetamol 150 mg/ 6 jam
132/ 4,4/ 102  Nutrient fine 120cc/ jam

1/12/ Nyeri (-) Sens: compos mentis Post debridement +  Tirah baring
TD: 110/60 mmHg Post skin graft d/t  Diet M2 250 kkal + ekstra putih telur 3 biji/
17-
HR: 120 x/i Scald burn grade II- hari
2/12/ RR: 24x/i III 25% o/t (L) arm,  IVFD NaCl 0,9% 50 cc/jam
17 Temp: 36,8 ° C back, chest and  Inj. Ceftriaxone 250 mg/ 12 jam
Hasil lab: abdomen  Drips Paracetamol 150 mg/ 6 jam
Hb/ Ht/ Leu/ Plt:  Nutrient fine 120cc/ jam
13,3 / 42/ 10150/
324000
Albumin: 3,5
Na/K/Cl:
132/ 3,6/ 105
39
Tanggal S O A P
3/12/17 Nyeri (-) Sens: compos mentis Post deberidement +  Tirah baring
- TD: 110/700 mmHg Post skin graft d/t Scald  Diet M2 250 kkal + ekstra putih telur 3 biji/ hari
12/12/1 HR: 100 x/i burn grade II- III 25%  IVFD NaCl 0,9% 50 cc/jam
7 RR: 24x/i  Inj. Ceftriaxone 250 mg/ 12 jam
Temp: 36,5 ° C  Drips Paracetamol 150 mg/ 6 jam
 Nutrient fine 120cc/ jam
 Perawatan luka

13/12/1 Nyeri (-) Sens: compos mentis Post deberidement +  Tirah baring
7 TD: 110/60 mmHg Post skin graft d/t Scald  Diet M2 250 kkal + ekstra putih telur 3 biji/ hari
HR: 120 x/i burn grade II- III 25%  IVFD NaCl 0,9% 50 cc/jam
RR: 24x/i o/t (L) arm, back, chest  Drips Paracetamol 150 mg/ 6 jam
Temp: 36,8 ° C and abdomen  Nutrient fine 120cc/ jam
Hasil lab:  Rencana transfusi darah, susbstitusi albumin
Hb/ Ht/ Leu/ Plt:
7,4/ 23/ 9730/ 444000
Albumin: 2,2
Na/K/Cl:
136/ 4,4/ 106

40
Tanggal S O A P
14/12/1  Nyeri (- Sens: compos mentis  Post deberidement  Tirah baring
7- ) TD: 110/60 mmHg + Post skin graft  Diet M2 250 kkal + ekstra putih telur 3 biji/ hari
17/12/1 HR: 120 x/i d/t Scald burn  IVFD NaCl 0,9% 50 cc/jam
7 RR: 24x/i grade II- III 25%  Drips Paracetamol 150 mg/ 6 jam
Temp: 36,8 ° C o/t (L) arm, back,  Nutrient fine 120cc/ jam
Hasil lab: chest and abdomen  Perawatan luka
Hb/ Ht/ Leu/ Plt:  Rencana substitusi albumin
13,2 / 42/ 9150/ 324000
Albumin: 3,2
Na/K/Cl:
137/ 4,0/ 105

18/12/1  Nyeri (- Sens: compos mentis  Post deberidement  Tirah baring


7 ) TD: 110/60 mmHg + Post skin graft  Diet M2 250 kkal + ekstra putih telur 3 biji/ hari
HR: 120 x/i d/t Scald burn  IVFD NaCl 0,9% 50 cc/jam
RR: 24x/i grade II- III 25%  Drips Paracetamol 150 mg/ 6 jam
Temp: 36,8 ° C o/t (L) arm, back,  Nutrient fine 120cc/ jam
Kondisi luka: granulasi chest and abdomen  Perawatan luka
(+), pus (-), darah (+)
(L) little finger: distal
segment necrotic

41
Tanggal S O A P
19/12/17 Nyeri (-) Sens: compos Post deberidement +  Tirah baring
– mentis Post skin graft d/t  Diet M2 250 kkal + ekstra putih telur
20/12/17 TD: 110/60 Scald burn grade II- 3 biji/ hari
mmHg III 25% o/t (L) arm,  IVFD NaCl 0,9% 50 cc/jam
HR: 120 x/i back, chest and  Drips Paracetamol 150 mg/ 6 jam
RR: 24x/i abdomen  Nutrient fine 120cc/ jam
Temp: 36,8 ° C  Perawatan luka
Kondisi luka:
granulasi (+), pus
(-), darah (+)
(L) little finger:
distal segment
necrotic

42
Diskusi kasus
DISKUSI KASUS
No Teori Kasus

1. Definisi RLD, laki laki usia 2 tahun datang ke RSUP


Luka bakar merupakan suatu bentuk H. Adam Malik dengan keluhan luka bakar
kerusakan pada kulit atau jaringan lengan kiri, dada, perut, dan punggung.
organik lain yang utamanya disebabkan
oleh panas atau trauma akut.

2. Etiologi RLD, laki laki usia 2 tahun dating ke RSUP


1. Luka bakar suhu tinggi H. Adam Malik dengan keluhan luka bakar
Luka bakar yang disebabkan oleh api lengan kiri, dada, perut, dan punggung
tercatat hampir 50% dari kasus yang akibat tersiram bubur panas.
terjadi pada orang dewasa, sedangkan
jumlah kasus untuk anak-anak yang
disebabkan oleh air panas cukup
menonjol yaitu : sebanyak 70%.
(Rudall and green, 2010)
2. Luka bakar sengatan listrik
3. Luka bakar bahan kimia
4. Luka bakar radiasi
No Teori Kasus
3. Diagnosis : Anamnesa
Penegakan diagnosis RLD, laki laki usia 2 tahun datang ke RSUP H. Adam Malik
dilakukan dengan keluhan luka bakar lengan kiri, dada, perut, dan
melalui anamnesa, punggung. Hal ini dialami pasien kira-kira ±2 minggu
pemeriksaan fisik yang lalu. Awalnya pasien tersiram bubur panas karena
dan pemeriksaan tersenggol panci bubur yang baru matang, sehingga
penunjang yang mengenai lengan kiri, dada, perut, dan punggung pasien.
baik dan sistematis..
Saat itu pasien hanya memakai baju lengan pendek.
Demam dijumpai sejak ±2 minggu ini, bersifat naik turun,
demam turun dengan obat penurun demam. Riwayat
kejang, sesak napas, batuk, muntah dan mual tidak
dijumpai. Pasien merupakan rujukan dari RSUD Rantau
Prapat. Buang air kecil dan buang air besar dalam batas
normal.
.
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik dijumpai adanya luka bakar di
lengan kiri, dada, perut, dan punggung. Tekanan darah
yang terukur sebesar 110/70 mmHg dengan denyut nadi
98x/menit. Urine output (+). Pada pemeriksaan fisik paru,
suara pernafasan vesikuler dan tidak dijumpai suara
tambahan. Luas luka bakar 25%, dengan kedalaman luka
No Teori Kasus

4. Kriteria Merujuk:
1. Korban dengan second dan third degree burns dengan luas
Korban, laki laki usia 2 tahun dengan
diatas 10% seluruh permukaan tubuh.
2. Second dan third degree burns yang mengenai daerah second degree burns dengan luas luka
wajah, mata, tangan, kaki, genitalia, dan perineum, dan bakar 25% dari seluruh permukaan
juga bagian kulit yang menutupi sendi besar.
tubuh, mengenai lengan kiri, dada,
3. Third degree burns tanpa melihat luas luka dan usia
korban.
perut, dan punggung.
4. Korban luka bakar dengan penyakit yang dapat Korban merupakan rujukan dari RSUD
memberikan komplikasi pengobatan, memperpanjang Rantau Prapat.
pengobatan, dan meningkatkan mortalitas.
5. Korban luka bakar disertai trauma yang dapat
meningkatkan morbiditas dan mortalitas.
6. Korban luka bakar disertai trauma inhalasi.
7. Korban anak yang dirawat di fasilitas kesehatan yang
tidak memadai.
8. Korban luka bakar yang memiliki kebutuhan khusus
dalam segi sosial dan emosional atau membutuhkan
rehabilitasi jangka panjang.
No Teori Kasus

5. Tatalaksana:
Tatalaksana luka bakar terdiri atas:
Tata Laksana awal pasien di IGD
• Primary survey
• Pantau jalan nafas agar tetap clear
• Secondary survey
• Pasang IV line dan threeway di tangan
• Terapi definitive
kiri, pastikan lancar
• Operasi Debridement
• IVFD Ringer Laktat 50cc/jam
• Inj. Ceftriaxone 500 mg/12 jam
• Inj. Paracetamol 150 mg/8 jam
• Pasang monitor untuk memantau
hemodinamik
• Rencana: Cek darah lengkap, KGD,
Elektrolit, Foto Thoraks
R/ Perbaikan keadaan umum dan
debridement
Kesimpulan
Kesimpulan
RLD, laki laki usia 2 tahun datang ke RSUP H. Adam Malik dengan keluhan luka bakar
lengan kiri, dada, perut, dan punggung. Pasien didiagnosa dengan Scald burn grade II- III 25% o/t (L)
arm, back, chest and abdomen melalui anamnesa dan pemeriksaan fisik yang dilakukan. Telah
dilakukan initial assesment dan diberi penatalaksanaan:
 Pantau jalan nafas agar tetap clear
 Pasang IV line dan threeway di tangan kiri, pastikan lancar
 IVFD Ringer Laktat 50cc/jam
 Inj. Ceftriaxone 500 mg/12 jam
 Inj. Paracetamol 150 mg/8 jam
 Pasang monitor untuk memantau hemodinamik

Pasien kemudian direncanakan untuk perbaikan keadaan umum dan tindakan


debridement (16/11/2017). Tanggal 30/11/2017 dilakukan debridement dan skin graft. Terapi yang
diberikan pasca operasi ialah:
- Tirah baring
- Inj. Ceftriaxone 250 mg/ 12 jam
- Diet M2 250 kkal + ekstra putih telur 3 biji/ hari
- IVFD NaCl 0,9% 50 cc/jam
- Drips Paracetamol 150 mg/ 6 jam
- Nutrient fine 120cc/ jam
Thank
you

Anda mungkin juga menyukai