NAMA KELOMPOK :
Mikroba adalah organisme yang sangat kecil. Secara alami, mikroba dialam ditemukan
dalam populasi campuran. Isolasi mikroba diperlukan untuk memperoleh biakan murni yang
diawali pengenceran bertingkat. Proses Isolasi Mikroba adalah memisahkan mikroba satu
dengan mikroba lain yang berasal dari campuran berbagai mikroba untuk dapat mempelajari
sifat biakan, morfologi dan sifat mikroba lainnya (Puspitasari dkk, 2012)
Pemurnian Isolat bakteri bertujuan untuk memisahkan hasil inakulasi yang terdiri dari
banyak koloni bakteri yang berlainan jenis sehingga didapat koloni bakteri murni pada setiap
biakan bakteri. Koloni bakteri yang diambil untuk dimurnikan adalah koloni yang dominan.
Pemurnian dengan menggunakan cawan gores (Pastra dkk, 2012). Pemurnian isolat dilakukan
dua kali sehingga diperoleh isolat yang benar-benar murni (Fitri&Yasmin, 2011)
ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Tabung reaksi steril 7. Kertas label
2. Cawan petri 8. Karet
3. Vortex mixer 9. Spiritus
4. Ependorp pipet 10. Alumunium foil
5. Pipet Volumetrik 11. Kapas
6. Lampu spiritus
A. Bahan
1. Akuades 5. Air Selokan
2. Media NA 6. Tanah Sampah
3. Media PDA 7. Alkohol 70%
4. NaCl Fisiologis
PROSEDUR KERJA
Sampel Air
Hasil
PROSEDUR KERJA
Sampel Tanah
Hasil
HASIL
Karakteristik -
optik
Mikroba dialam ditemukan dalam posisi campuran. Memperoleh biakan murni dapat
dilakukan isolasi yang diawali dengan pengenceran bertingkat. Menurut Puspitasari (2012), isolasi
mikroba adalah memisahkan mikroba satu dengan mikroba lainnya, yang berasal dari campuran
berbagai mikroba untuk dapat mempelajari sifat biakan morfologi dan sifat mikroba lainnya.
Beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi bakteri, fungi, dan khamir, yaitu dengan
menggunakan metode gores, metode tuang, metode sebar, metode pengenceran, serta
micromanipulator. Dua diantaranya yang paling sering digunakan adalah teknik cawan tuang dan
cawan gores (Indrawati, 2011).
PEMBAHASAN
Ada beberapa metode untuk biakan murni dari isolate campuran, digunakan pada
praktikum kali inimetode sebar, metode tuang dan metode gores. Metode sebar (spread plate) yaitu
dengan cara menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar dengan cara menuangkan stok
kultur murni atau menghapuskannya diatas media agar yang telah memadat. Sedangkan untuk
metode tuang, yaitu suatu teknik dalam menumbuhkan mikroorganisme didalam media agar
dengan cara mencampurkan media agar yang masih cair dengan stok kultur bakteri. Dan untuk
metode teknik gores yaitu dengan cara membagi cawan petri menjadi empat bagian. Ose steril
yang telah disiapkan diletakkan pada sumber isolat, kemudian menggoreskan ose teesebut pada
cawan berisi media steril. Goresan yang dilakukan 3-4 kali membentuk garis horisontaldi satu sisi
cawan. Ose disterilkan lagi dengan api bunsen, setelah kering ose tersebut digunakan untuk
menggoreskan geresan sebelumnya pada sisi cawan kedua. Langkah ini dilanjutkan hingga
keempat sisi cawan tergores. Hal ini sama seperti yang dilakukan oleh Puspitasari dkk (2012)
mengenai metode yang digunakan dalam mengisolasi bakteri proteolitik, hanya saja merekan
menggunakan 16 goresan pada setia media agarnya.
PEMBAHASAN
Praktikum yang telah dilakukan, teknik isolasi pemurnian mikrob menggunakan medium
NA (Nutrient Agar), NA digunakan untuk menumbuhkan bakteri, sedangkan medium PDA (Potato
Dextrose Agar) digunakan menumbuhkan fungi atau jamur. Apabila media agar tidak membeku
maka sempurna atau belum memenuhi kriteria untuk media penumbuhan bakteri akan
menyebabkan pada saat setelah dikeluarkan dari dalam oven hasil bakteri yang ditanamkan tidak
tumbuh atau hasilnya akan gagal. Namun, perlu diperhatikan lagi pada saat larutan PDA dan NA
telah dimasukkan kedalam cawan petri yang akan dilakukan pergerakan cawan petri yang
membentuk angka 8. Pada saat itu dilakukan pada saat itu lakukan dengan perlahan saja tidak
terlalu cepat juga tidak terlalu lambat, karena apabila terlalu cepat akan menyebabkan struktur dari
pada media agar rusak. Apabila telah rusak dan sebagai tidak dapat membeku dengan sempurna
sama halnya yang terjadi pada yang dari awal telah tidak membeku dengan sempurna dan hasilnya
akan negatif dan gagal.
PEMBAHASAN
Cara kerja pada pemurnian dan isolasi fungsi adalah dengan mengambil sampel tanah
sampah dan air selokan yang masing-masing diambil 5 gram dan 5 ml, kemudian masukkan
kedalam 45 ml NaCl fisiologis dan dihomogenkan selama 30 menit menggunakan orbital shaker.
Kemudian diambil 1 ml larutan sampel campurkan dengan larutan fisiologi (NaCl) sebanyak 9 ml,
lalu lakukan serangkaian pengenceran sampel dari 10-1 – 10-6, homogenkan dengan vortex mixer.
Pengenceran ini dilakukan untuk mengurangi jumlah koloni yang akan dituang kedalam media
sehingga didapat kultur murni dengan tidak ada koloni yang saling tumpang tindih. Suspensikan
sebanyak 1 ml ke dalam cawan petri di lakukan metode tuang dan ditambah media
menggoyangkan cawan petri membentuk angka delapan untuk meratakan atau menghomogenkan.
Inkubasikan selama 2 x 24 jam dalam 28oC cawan petri dalam keadaan terbalik.
PEMBAHASAN
Pada percobaan ini hasil yang didapat adalah bakteri, untuk sampel tanah paling banyak
terdapat pada pengenceran 10-5, karena banyak bakteri yang melekat pada cawan petri yang
berbentuk Circular, warna bening (transparan). Sedangkan bakteri pada sampel air selokan paling
banyak terdapat pada pengenceran 10-6, karena banyak bakteri yang melekat pada cawan Petri
yang berbentuk Circular, Irregular, warna putih bening (transparan).
Serangkaian pengenceran dilakukan melauli pemurnian mikrob merupakan hasil isolasi bakteri
menghasilkan kultur murni. Pemurnian yang dilakukan selama 2 x 4 jam. Dapat kita ketahui hasil
yang diperoleh dari sampel air selokan di media NA pengenceran 10-6 dan media PDA
pengenceran 10-6 yang berhasil, dan pada sampel tanah hanya pada media PDA pengenceran 10-
5 yang berhasil.
PEMBAHASAN
Terjadi kontaminasi pada medium control dapat terjadi jika kondisi dari alat, bahan
maupun praktikan tidak steril. Oleh karena dalam setiap prosedur kerja, baik saat pengenceran
maupun saat menyebar mikroba kedalam medium perlu berhati-hati agar tidak terjadi kontaminasi
yang dapat merusak hasil percobaan. Pada praktikum kali ini, semua cawan biakan bahwa cawan
control pun terkontaminasi hal ini dibuktikan pada cawan kontrol yang terdapat koloni-koloni
bakteri. Kemampuan mikroorganisme untuk tumbuh dan tetap hidup merupakan suatu hal yang
penting untuk diketahui. Pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
mikroba sangat penting didalam mengendalikan mikroba.
PEMBAHASAN
Dilakukan isolasi dan pemurnian mikroba untuk mengetahui bahwa sampel yang kita uji
mengandung mikrob bakteri atau tidak. Isolasi itu sendiri yaitu dengan cara memisahkan atau
memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya sehingga diperoleh kultur murni atau biakan
murni. Kultur murni sendiri adalah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari satu tunggal, biakan
murni diperlukan unuk menelaah dan mengidentifikasi termasuk penelaahan ciri-ciri kultur,
morfologis, fisiologis maupun serologis. Sangat penting dilakukannyasterilisasi sebelum melakukan
isolasi memungkinkan tidak ada mikroba lain yang tidak diinginkan tumbuh pada isolat dan dapat
diperoleh hasil biakan yang murni. Manfaat dari isolasi dan pemurnian mikroba yaitu didapatkan
kultur murni yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan sel tunggal sehingga dapat diketahui
satu sampel jenis mikroba yang ingin diketahui.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini adalah isolasi mikroba merupakan kegiatan memisahkan
mikroba satu dengan yang lainnya, yang berasal dari campuran berbagai mikroba yang berasal
dari berbagai mikroba untuk dapat mempelajari sifat baiakan morfologi dan sifat mikroba lainnya,
sehingga diperoleh biakan murni yang diawali dengan melakukan pengenceran bertingkat.
Sedangkan pemurnian adalah proses yang dilakukan untuk memperoleh suatu kultur murni
mikroba. Ada beberapa metode dalam mengisolasi bakteri, fungi, dan khamir. Yaitu dengan
menggunakan motode gores, metode tuang, metode sebar, metode pengenceran serta metode
micromanipulator. Dua diantaranya yang paling sering digunakan adalah teknik cawan tuang dan
cawan gores. Media yang digunakan adalah NA (Nutrient Agar) dan PDA (Potato Dextrose Agar).
Hasil yang didapatkan dari isolasi mikroba yaitu terdapat banyak bakteri pada tanah sampah di
pengenceran 10-4. Bakteri pada air selokan terdapat pada pengenceran 10-4.Hasil yang
didapatkan dari isolasi mikrob ini adalah terdapat 9 sampel yang berhasil memperoleh biakan
murni, sedangkan 3 sampel gagal karena terjadi kontaminasi. Kontaminasi ini terjadi karena belum
terbiasanya dan kurangnya ketelitian dalam pengerjaan di laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Kheyrodin, Hamid & Khosro. 2012. DNA purification and isolation of genomic DNA from
bacterial species by plasmid purification system. African Journal of agricultural
research 7 (3) : 124-130.
Kusuma, G. A, S. N. G. Longdong & R. A Tumbol. 2014. Uji Daya Hambat Dari Ekstrak
Tanaman Pacar Air (Impatiens balsamica L) Terhadap Pertumbuhan Bakteri
Aeromonas hydrophila. Jurnal Biosains 1 (2) : 37-41.
Nababan, E & Hasruddin. 2015. Pengaruh Pemberian ekstrak etanol daun kemangi
(Ocimum Sanctum) terhadap pertumbuhan bakteri Bacillus cereus. Jurnal Biosains
1 (2) : 51-56.