Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNIK LINGKUNGAN

“ISOLASI DAN PEMURNIAN MIKROB”

NAMA KELOMPOK :

INDRA LAKSANA : H1E115008


IQBAL KURNIAWAN : H1E115009
RINI SARI : H1E115021
ADELINE DIAN RATNASARI MADJAN : H1E115028
ALFIYYAH NAHDAH : H1E115030
IEN YUS RIZAL PRABOWO : H1E115204
PUSTAKA TEORI

Mikroba adalah organisme yang sangat kecil. Secara alami, mikroba dialam ditemukan
dalam populasi campuran. Isolasi mikroba diperlukan untuk memperoleh biakan murni yang
diawali pengenceran bertingkat. Proses Isolasi Mikroba adalah memisahkan mikroba satu
dengan mikroba lain yang berasal dari campuran berbagai mikroba untuk dapat mempelajari
sifat biakan, morfologi dan sifat mikroba lainnya (Puspitasari dkk, 2012)
Pemurnian Isolat bakteri bertujuan untuk memisahkan hasil inakulasi yang terdiri dari
banyak koloni bakteri yang berlainan jenis sehingga didapat koloni bakteri murni pada setiap
biakan bakteri. Koloni bakteri yang diambil untuk dimurnikan adalah koloni yang dominan.
Pemurnian dengan menggunakan cawan gores (Pastra dkk, 2012). Pemurnian isolat dilakukan
dua kali sehingga diperoleh isolat yang benar-benar murni (Fitri&Yasmin, 2011)
ALAT DAN BAHAN

A. Alat
1. Tabung reaksi steril 7. Kertas label
2. Cawan petri 8. Karet
3. Vortex mixer 9. Spiritus
4. Ependorp pipet 10. Alumunium foil
5. Pipet Volumetrik 11. Kapas
6. Lampu spiritus

A. Bahan
1. Akuades 5. Air Selokan
2. Media NA 6. Tanah Sampah
3. Media PDA 7. Alkohol 70%
4. NaCl Fisiologis
PROSEDUR KERJA

A. Sampel Air (Isolasi dan Pemurnian Bakteri)


Sampel Air

- Diambil sebanyak 1 ml dengan ependorf pipet


- Dimasukkan kedalam tabung reaksi dan diencerkan sampai 10 -6 dimana mulut
tabung reaksi dipanaskan terlebih dahulu
- Dimasukkan kedalam vortex mixer

Sampel Air

- Diambil sebanyak 1 ml dari pengenceran 10-4


- Dimasukkan kedalam cawan petri yang telah
disterilkan dengan api
- Ditambahkan media kedalam cawan petri
- Diputar cawan petri searah angka delapan
- Direkatkan cawan petri dengan menglilingkan plastik
penutup pada sekeliling cawan
- Dilakukan langkah 4 sampai seterusnya untuk
pengenceran 10-5 dan 10-6
- Diinkubasi selama 1 x 24 jam

Hasil
PROSEDUR KERJA

B. Sampel Tanah (Isolasi dan Pemurnian Jamur)


Media Potato Dextrose Agar
- Dimasukkan sebagian kedalam tabung reaksi sebanyak 5 ml
- Dimasukkan sisanya kedalam erlenmeyer
- Disterilkan dengan autoklaf pada 1210C selama 15 menit

Sampel Tanah

- Dibuat serangkaian pengenceran dari 101-106


- Dimasukkan 1 ml suspensi fungi kedalam cawan
petri steril, diratakan kemudian digoyangkan.
- Dituang kedalam cawan yang berisi media PDA dengan 10-15 ml
pada suhu 450C, digoyangkan kemudian dibiarkan memadat
- Diinkubasi terbalik pada suhu 280C selama 2 x 24 jam

Hasil
HASIL

Morfologi Koloni Mikroba Asal Tanah Sampah


Nama Bakteri Jamur Khamir
No. Pengamatan
sampel 1 2 3 1 2 1 2

1. Tanah Bentuk koloni Circular Circular Circular Irregular - Filamento Filamento


sampah us us

Ukuran koloni Kecil Kecil Kecil Sedang - Besar Sedang

Pigmentasi Putih Putih Putih Kuning - Putih Putih


koloni Susu

Karakteristik -
optik

Permukaan Mengkilap Mengkila Halus Kasar - Mengkilap Mengkilap


koloni p

Margin Entire Entire Entire Entire - Serrate Serrate

Elevasi koloni Flat Flat Flat Raised - Flat Flat

Keterangan Streptococ Coccus Coccus Coccus - - -


cus
HASIL

Morfologi Koloni Mikroba Asal Tanah Sampah

Gambar 1. Koloni bakteri 1 Gambar 2. Koloni bakteri 2 Gambar 3. Koloni bakteri 3

Gambar 4. Koloni Jamur 1 Gambar 5. Koloni Jamur 2 Gambar 6. Koloni Khamir 1

Gambar 7. Koloni Khamir 2


HASIL

Morfologi Koloni Mikroba Asal Air Selokan

Nama Bakteri Jamur


No. Pengamatan
Sampel 1 2 3 4 1 2

1. Air Selokan Bentuk koloni Circular Circular Circular Circular Irregular -

Ukuran koloni Titik Titik Titik Sedang Besar -

Pigmentasi Putih Putih Putih Putih Kuning -


koloni Susu

Keterangan Coccus Coccus Coccus Coccus - -


HASIL

Morfologi Koloni Mikroba Asal Air Selokan

Gambar 1. Koloni bakteri 1 Gambar 2. Koloni bakteri 2 Gambar 3. Koloni bakteri 3

Gambar 4. Koloni Jamur 1 Gambar 5. Koloni Jamur 2 Gambar 6. Koloni Khamir 1


PEMBAHASAN

Mikroba dialam ditemukan dalam posisi campuran. Memperoleh biakan murni dapat
dilakukan isolasi yang diawali dengan pengenceran bertingkat. Menurut Puspitasari (2012), isolasi
mikroba adalah memisahkan mikroba satu dengan mikroba lainnya, yang berasal dari campuran
berbagai mikroba untuk dapat mempelajari sifat biakan morfologi dan sifat mikroba lainnya.
Beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi bakteri, fungi, dan khamir, yaitu dengan
menggunakan metode gores, metode tuang, metode sebar, metode pengenceran, serta
micromanipulator. Dua diantaranya yang paling sering digunakan adalah teknik cawan tuang dan
cawan gores (Indrawati, 2011).
PEMBAHASAN

Ada beberapa metode untuk biakan murni dari isolate campuran, digunakan pada
praktikum kali inimetode sebar, metode tuang dan metode gores. Metode sebar (spread plate) yaitu
dengan cara menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar dengan cara menuangkan stok
kultur murni atau menghapuskannya diatas media agar yang telah memadat. Sedangkan untuk
metode tuang, yaitu suatu teknik dalam menumbuhkan mikroorganisme didalam media agar
dengan cara mencampurkan media agar yang masih cair dengan stok kultur bakteri. Dan untuk
metode teknik gores yaitu dengan cara membagi cawan petri menjadi empat bagian. Ose steril
yang telah disiapkan diletakkan pada sumber isolat, kemudian menggoreskan ose teesebut pada
cawan berisi media steril. Goresan yang dilakukan 3-4 kali membentuk garis horisontaldi satu sisi
cawan. Ose disterilkan lagi dengan api bunsen, setelah kering ose tersebut digunakan untuk
menggoreskan geresan sebelumnya pada sisi cawan kedua. Langkah ini dilanjutkan hingga
keempat sisi cawan tergores. Hal ini sama seperti yang dilakukan oleh Puspitasari dkk (2012)
mengenai metode yang digunakan dalam mengisolasi bakteri proteolitik, hanya saja merekan
menggunakan 16 goresan pada setia media agarnya.
PEMBAHASAN

Praktikum yang telah dilakukan, teknik isolasi pemurnian mikrob menggunakan medium
NA (Nutrient Agar), NA digunakan untuk menumbuhkan bakteri, sedangkan medium PDA (Potato
Dextrose Agar) digunakan menumbuhkan fungi atau jamur. Apabila media agar tidak membeku
maka sempurna atau belum memenuhi kriteria untuk media penumbuhan bakteri akan
menyebabkan pada saat setelah dikeluarkan dari dalam oven hasil bakteri yang ditanamkan tidak
tumbuh atau hasilnya akan gagal. Namun, perlu diperhatikan lagi pada saat larutan PDA dan NA
telah dimasukkan kedalam cawan petri yang akan dilakukan pergerakan cawan petri yang
membentuk angka 8. Pada saat itu dilakukan pada saat itu lakukan dengan perlahan saja tidak
terlalu cepat juga tidak terlalu lambat, karena apabila terlalu cepat akan menyebabkan struktur dari
pada media agar rusak. Apabila telah rusak dan sebagai tidak dapat membeku dengan sempurna
sama halnya yang terjadi pada yang dari awal telah tidak membeku dengan sempurna dan hasilnya
akan negatif dan gagal.
PEMBAHASAN

Cara kerja pada pemurnian dan isolasi fungsi adalah dengan mengambil sampel tanah
sampah dan air selokan yang masing-masing diambil 5 gram dan 5 ml, kemudian masukkan
kedalam 45 ml NaCl fisiologis dan dihomogenkan selama 30 menit menggunakan orbital shaker.
Kemudian diambil 1 ml larutan sampel campurkan dengan larutan fisiologi (NaCl) sebanyak 9 ml,
lalu lakukan serangkaian pengenceran sampel dari 10-1 – 10-6, homogenkan dengan vortex mixer.
Pengenceran ini dilakukan untuk mengurangi jumlah koloni yang akan dituang kedalam media
sehingga didapat kultur murni dengan tidak ada koloni yang saling tumpang tindih. Suspensikan
sebanyak 1 ml ke dalam cawan petri di lakukan metode tuang dan ditambah media
menggoyangkan cawan petri membentuk angka delapan untuk meratakan atau menghomogenkan.
Inkubasikan selama 2 x 24 jam dalam 28oC cawan petri dalam keadaan terbalik.
PEMBAHASAN

Pada percobaan ini hasil yang didapat adalah bakteri, untuk sampel tanah paling banyak
terdapat pada pengenceran 10-5, karena banyak bakteri yang melekat pada cawan petri yang
berbentuk Circular, warna bening (transparan). Sedangkan bakteri pada sampel air selokan paling
banyak terdapat pada pengenceran 10-6, karena banyak bakteri yang melekat pada cawan Petri
yang berbentuk Circular, Irregular, warna putih bening (transparan).
Serangkaian pengenceran dilakukan melauli pemurnian mikrob merupakan hasil isolasi bakteri
menghasilkan kultur murni. Pemurnian yang dilakukan selama 2 x 4 jam. Dapat kita ketahui hasil
yang diperoleh dari sampel air selokan di media NA pengenceran 10-6 dan media PDA
pengenceran 10-6 yang berhasil, dan pada sampel tanah hanya pada media PDA pengenceran 10-
5 yang berhasil.
PEMBAHASAN

Terjadi kontaminasi pada medium control dapat terjadi jika kondisi dari alat, bahan
maupun praktikan tidak steril. Oleh karena dalam setiap prosedur kerja, baik saat pengenceran
maupun saat menyebar mikroba kedalam medium perlu berhati-hati agar tidak terjadi kontaminasi
yang dapat merusak hasil percobaan. Pada praktikum kali ini, semua cawan biakan bahwa cawan
control pun terkontaminasi hal ini dibuktikan pada cawan kontrol yang terdapat koloni-koloni
bakteri. Kemampuan mikroorganisme untuk tumbuh dan tetap hidup merupakan suatu hal yang
penting untuk diketahui. Pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
mikroba sangat penting didalam mengendalikan mikroba.
PEMBAHASAN

Dilakukan isolasi dan pemurnian mikroba untuk mengetahui bahwa sampel yang kita uji
mengandung mikrob bakteri atau tidak. Isolasi itu sendiri yaitu dengan cara memisahkan atau
memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya sehingga diperoleh kultur murni atau biakan
murni. Kultur murni sendiri adalah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari satu tunggal, biakan
murni diperlukan unuk menelaah dan mengidentifikasi termasuk penelaahan ciri-ciri kultur,
morfologis, fisiologis maupun serologis. Sangat penting dilakukannyasterilisasi sebelum melakukan
isolasi memungkinkan tidak ada mikroba lain yang tidak diinginkan tumbuh pada isolat dan dapat
diperoleh hasil biakan yang murni. Manfaat dari isolasi dan pemurnian mikroba yaitu didapatkan
kultur murni yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan sel tunggal sehingga dapat diketahui
satu sampel jenis mikroba yang ingin diketahui.
KESIMPULAN

Kesimpulan dari praktikum ini adalah isolasi mikroba merupakan kegiatan memisahkan
mikroba satu dengan yang lainnya, yang berasal dari campuran berbagai mikroba yang berasal
dari berbagai mikroba untuk dapat mempelajari sifat baiakan morfologi dan sifat mikroba lainnya,
sehingga diperoleh biakan murni yang diawali dengan melakukan pengenceran bertingkat.
Sedangkan pemurnian adalah proses yang dilakukan untuk memperoleh suatu kultur murni
mikroba. Ada beberapa metode dalam mengisolasi bakteri, fungi, dan khamir. Yaitu dengan
menggunakan motode gores, metode tuang, metode sebar, metode pengenceran serta metode
micromanipulator. Dua diantaranya yang paling sering digunakan adalah teknik cawan tuang dan
cawan gores. Media yang digunakan adalah NA (Nutrient Agar) dan PDA (Potato Dextrose Agar).
Hasil yang didapatkan dari isolasi mikroba yaitu terdapat banyak bakteri pada tanah sampah di
pengenceran 10-4. Bakteri pada air selokan terdapat pada pengenceran 10-4.Hasil yang
didapatkan dari isolasi mikrob ini adalah terdapat 9 sampel yang berhasil memperoleh biakan
murni, sedangkan 3 sampel gagal karena terjadi kontaminasi. Kontaminasi ini terjadi karena belum
terbiasanya dan kurangnya ketelitian dalam pengerjaan di laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA

Alam, M. S, P. R. Sarjono & A. L. N. Aminin. 2013. Isolasi bakteri selulolitik termofilik


kompos pertanian Desa bayat, klaten, jawa tengah. Jurnal Sains UNDIP 1 (1) :
190-195.

Kheyrodin, Hamid & Khosro. 2012. DNA purification and isolation of genomic DNA from
bacterial species by plasmid purification system. African Journal of agricultural
research 7 (3) : 124-130.

Kusuma, G. A, S. N. G. Longdong & R. A Tumbol. 2014. Uji Daya Hambat Dari Ekstrak
Tanaman Pacar Air (Impatiens balsamica L) Terhadap Pertumbuhan Bakteri
Aeromonas hydrophila. Jurnal Biosains 1 (2) : 37-41.

Nababan, E & Hasruddin. 2015. Pengaruh Pemberian ekstrak etanol daun kemangi
(Ocimum Sanctum) terhadap pertumbuhan bakteri Bacillus cereus. Jurnal Biosains
1 (2) : 51-56.

Puspitasari, F. D, M. Shovitri & N. D. Kuswytasari. 2012. Isolasi dan Karakterisasi


Bakteri Aerob Proteolitik dari Tangki Septik. Jurnal Sains dan Seni ITS 1 (1) : E1-
E4.

Anda mungkin juga menyukai