Anda di halaman 1dari 38

Tumor Jinak dan Tumor

Ganas pada Payudara


serta Deteksi dini

dr Eko Priyanto
 Pertumbuhan sel abnormal

 Yang tidak terkendali

 Secara terus-menerus

 Infiltrasi lokal (merusak jaringan sekitar)

 Menjalar ke tempat yang jauh

 Dapat berasal dari setiap jenis sel di dalam tubuh


 Globocan 2008  penyakit keganasan
tertinggi di dunia
 Insidens tertinggi di Indonesia
 Profil Kesehatan Depkes RI 2008  urutan 1
penyakit kanker rawat inap di seluruh RS di
Indonesia
Klasifikasi Tumor

Tumor Jinak
• FAM (FibroAdenoma Mamae)
• Fibrokistik Mamae

Tumor Ganas / Kanker


TUMOR JINAK PAYUDARA
Tumor Jinak Mammae

Berdasarkan ANDI (Aberrations of Normal Development


and Involution), tumor mamme diklasifikasikan menjadi :

Tumor jinak pada payudara yang berhubungan dengan proses


normal reproduksi dan involusi,
Terdapat spektrum mengenai kondisi payudara yang memiliki
batasan antara proses normal dan proses abnormal, dan
Klasifikasi yang meliputi seluruh aspek kondisi payudara termasuk
patogenesis dan derajat keabnormalan.
Fibroadenoma Mammae

• Terdapat pada wanita muda, usia 20 tahun/ setelah


pubertas.
• Setelah menopause tumor ini tidak lagi ditemukan.
• Benjolan 1-5 cm, bulat/berbenjol simpainya licin,
konsistensi kenyal padat, tidak melekat pada
jaringan, nyeri umumnya jarang.
• Tumor ini tumbuh dengan cepat selama masa
kehamilan dan laktasi atau menjelang menopause
oleh karena rangsangan estrogen yang meningkat.
TERAPI
Monitoring dan konservatif,
jika
Massa kurang dari 5 cm
Tidak terdapat tanda keganasan
40% mengalami regresi secara
spontan
Fibroadenektomi
- Ukuran massa lebih dari 5
cm
- Simtomatik
- Pertumbuhannya cepat
- Kosmetik
- Permintaan pasien
- Efek menekan
- Memiliki resiko keganasan
Fibrokistik Payudara
FAM FIBROKISTIK

• Tumor jinak (45,2%-50%) • Dipengaruhi faktor hormonal


• Bentuknya bulat lonjong • Ukuran membesar saat haid
• Dapat digerakkan dan sakit dan setelah haid sakit
• Konsitensi padat kenyal menghilang/berkurang
• Tumbuhnya lambat • Tidak berbatas tegas
• Tidak nyeri • Konsistensi padat kenyal, kistik
• Usia = 15-30 thn • Multipel/bilateral
• Bilateral/multipel • Terapi : medikamentosa
• Tidak bermetastasis (simtomatis)
• Terapi = eksisi tumor
Bagaimana Cara Membedakan Kanker Mamae
& FAM (Fibroadenoma Mamae)?

Kanker Payudara Fibroadenoma Mamae (FAM)


Ganas Jinak
Benjolan di payudara nyeri/tidak nyeri, Benjolan dipayudara tidak nyeri, batas
batas tidak tegas tegas
Perubahan warna (kemerahan) & bentuk Tidak ada perubahan warna & bentuk
kulit payudara (kulit jeruk,lekukan pada kulit payudara
payudara)
Keluar cairan/ darah dari puting Tidak keluar cairan/darah dari puting

Pembengkakan daerah ketiak Tidak ada pembengkakan daerah ketiak


Puting mengarah kedalam Puting tidak ada perubahan
Faktor Resiko Kanker Payudara
Faktor Risiko dapat diubah
Tidak melahirkan
Melahirkan pertama >35 tahun
Tidak menyusui
Penggunaan hormon estrogen
Alkohol
Obesitas
Trauma payudara
Menggunakankontrasepsi oral

Faktor risiko tidak dapat diubah


Riwayat keluarga kanker
Menstruasi dini
Riwayat tumor jinak payudara
Tidak menikah
Menopause terlambat
Status perkawinan
Wanita yang tidak menikah lebih besar resikonya
untuk mendapat karsinoma payudara daripada
wanita yang menikah

Status sosial ekonomi


Karsinoma payudara lebih banyak ditemukan
pada wanita-wanita profesional, manajer dan
lain-lain, daripada wanita yang bukan
profesional.

15
Sistem Reproduksi
Paritas :
• Wanita yang tidak pernah melahirkan mempunyai
• resiko lebih tinggi untuk mendapat karsinoma payudara
daripada wanita yang pernah melahirkan

• Wanita yang pertama kali hamil dan mencapai full-term


berusia 30 tahun atau lebih mempunyai resiko lebih
tinggi untuk mendapatkan karsinoma payudara daripada
wanita yang hamil sebelum usia dibawah 30 tahun

Menstruasi
• Menarche yang cepat atau menopause yang
terlambat meningkatkan resiko mendapat
karsinoma payudara
16
Menyusui
• Menyusui menurunkan resiko untuk mendapat
karsinoma payudara
• Tapi bila kehamilan pertama pada usia 30 tahun
maka faktor menyusui tidak berpengaruh pada
kejadian karsinoma payudara

Kontrasepsi Oral
• Pemakaian kontrasepsi oral pada usia muda
dalam jangka waktu yang lama meningkatkan
terjadinya karsinoma payudara pada usia
kurang dari 45 tahun (premenopausal carcinoma)

17
• Wanita yang mencegah kehamilan pertamanya
dengan kontrasepsi oral eningkatkan terjadinya
karsinoma payudara

• Terapi hormonal pada wanita postmenopause :


• Bila diberikan estradiol dalam dosis tinggi
dan setiap hari maka akan meningkatkan
resiko terjadinya karsinoma payudara
• Bila durasi pemberian lebih lama, maka
akan meningkatkan resiko terjadinya
karsinoma payudara
18
Karsina ovarium dan endometrium
• Adanya riwayat karsinoma ovarium ataupun
endometrium pada pasien akan meningkatkan
resiko untuk mendapatkan karsinoma payudara
pada pasien tersebut

Obesitas
• Wanita yang obesitas mempunyai resiko yang
lebih tinggi untuk mendapat karsinoma payudara
daripada wanita dwngan tubuh normal, terutama
setelah menopause

19
Diet

• Diet kalori dan lemak yang tinggi akan


mempengaruhi produksi hormon, yaitu prolactin
(nocturnal)  meningkatkaan resiko terjadinya
karsinoma payudara

• Diet kalori dan lemak yang tinggi memicu terjadinya


kegemukan  mengubah androstenedion menjadi
oestrone , sehingga oestrone meningkat  oestriol
menurun  meningkatkan resiko terjadinya
karsinoma payudara

20
Gejala & Tanda

Terjadi perubahan bentuk


payudara
Ada benjolan dengan luka yang
sukar sembuh
Retraksi papilla mamma
Nipple discharge
Kulit payudara berubah warna
Peau d’orange
Dimpling
Ada pembesaran di ketiak ( kelenjar
regional)
Luka lecet di areola yang tidak
sembuh setelah diterapi 2 minggu
Benjolan payudara
Retraksi Puting
Peau d’orange (Gambaran Kulit Jeruk)
Benjolan dan gambaran kulit jeruk
Nipple discharge
Inflamasi
(gambaran edema
dan kemerahan)
Ulkus (Luka Borok)
Survival rate

Stadium 0 : 10 years survival rate 98%


Stadium I: 5 years survival rate 85%
Stadium II: 5 years survival rate 60-70%
Stadium III: 5 years survival rate 30-50%
Stadium IV: 5 years survival rate 15%
Pemeriksaan penunjang

 Pemeriksaan fisik  sangat penting

 Mammografi  80%

 Ultrasonografi(USG)

 Sitologi (FNAB)  > 90%


Pencegahan Primer

Aktivitas fisik teratur (30 menit setiap hari)


Konsumi buah dan sayur 5 porsi sehari
Mengurangi makanan berlemak dan goreng-gorengan
Memberikan ASI
Tidak mengkonsumsi alkohol
Mengganti kontrasepsi oral dengan non hormonal setelah 2
tahun
PENCEGAHAN SEKUNDER: DETEKSI DINI

•pengidentifikasian kanker payudara sedini mungkin


meningkatkan harapan untuk sembuh

• Pengobatan sedini mungkin dapat dilakukan bila


penyakit terditeksi seawal mungkin  sehingga
derteksi dini sangat diperlukan
•Metode deteksi dini
• SADARI (periksa Payudara Sendiri)
• Pemeriksaan Klinis Payudara (Clinical Breast
Examination/CBE)
• Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
• Pemeriksaan Mammografi

32
• SADARI
• Dilakukan sebulan sekali hari ke7-10 menstruasi
• Dilakukan mulai usia 20 tahun

• Pemeriksaan klinis (CBE)


• Dilakukan pad ausia 20-40 tahun
• Dilakukan setiap tahun sekali
• Bila dilakukan oleh tenaga profesional :
• Sensitivitas tes : 50%
• Spesifitas tes : 95%
• USG
• Jika pada CBE ditemukan benjolan dilakukan
pemeriksaan USG
• Untuk membuktikan adanya massa kistik dan solid
yang mengarah keganasan

33
USG Kanker Payudara
• Mammografi
• Pada usia 40 tahun ke tas
• Pada perempuan bergejala maupun tidak
• Lebih efisien tapi lebih mahal
• Tidak boleh dilakukan terlalu sering, karena ada
bahaya radiasi  meningkat kan resiko karsinoma
payudara
• Sensitivitas tes 75%
• Spesifisitas tes 90%
• Tidak dianjurkan sebagai skrining untuk populasi
umum, oleh karena adanya bahaya radiasi (10-15
tahun kemudian)
• Dianjurkan bila ada indikasi saja

35
Mammografi
Kanker Payudara
Sadari……
Jangan Terlambat

Anda mungkin juga menyukai