Anda di halaman 1dari 18

Transesterification of Waste Cooking Oil: Kinetic Study and Reactive Flow Analysis

(Tugas Mata Kuliah Kinetika Kimia)

Oleh

1. ANNISAA SITI ZULAICHA 1727011002


2. YURIKA WITAZORA 1727011004

PASCASARJANA MAGISTER KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
1. PENDAHULUAN Sumber energi non-konvensional

Daur Ulang minyak buangan

TG menjadi FAME (E), gliserol


Grade Biodiesel

Menggunakan katalis homogen: NaOH


Metil/ etil proses transesterifikasi

Study Kinetik dilakukan untuk


memperkirakan konstanta laju (K) Emisi pembakaran yang lebih rendah

Model yang dikembangkan untuk


Cara yang efektif untuk menangani
mempelajari:
masalah pengelolaan limbah

Residence Reactor
Molar rasio Suhu time Configuration
2. BAHAN DAN METODE
2.1 Bahan :
• Sampel WCO
• Jenis minyak yang sering digunakan adalah “sunflower branded oil”
(700-900 meals = 100 l)/ minggu.
2. BAHAN DAN METODE
2.2 Metode

Sampel Murni (WCO)

- dikumpulkan dalam wadah stainless


- dipanaskan pada suhu 450C

1. -
-
difilter dengan kertas saring 20m
dikeringkan pada magnetic stiring pada
suhu 1000C
- Dimixing dengam kec. 250 rpm

Sampel Murni tersuspensi


2. BAHAN DAN METODE
2.2 Metode

Metanol 99,99% + NaOH tablet

2. -diaduk dengan magnetik stirrer dengan


pemanas (100oC, 250 rpm)

Metoksida homogen
2. BAHAN DAN METODE
2.2 Metode

WCO yang bebas air

3. -Dititrasi dengan fenolftalein (pp)


- Dinetralisir dengan NaOH

Hasil
Kinetic Study
• Analisis komposisi sampel:
1. Triglisedrida (TG)
2. Digliserida (DG)
3. Monogliserida (MG)
4. Ester/ FAME (E)
5. Gliserol (GL)
• Dilakukan dengan menggunakan Thermoscientific DSQ 6000 GC/MS dengan kolom FID
• Pengulangan reaksinya 3 kali dalam selang 15 menit selama 2 jam
• Prosedur untuk mendapatkan pemisahan sampel-sampel berikut dilakukan pada penelitian
(Nourrieddine)
Kinetic Study
• Reaksi reversibel:
Kinetic Study
A = matriks koefisien dari konsentrasi pada
setiap langkah waktu
x = vektor konstan laju, yaitu K1 sampai K8
b = perbedaan waktu dari konsentrasi
terukur.

K0= pre-konstanta
E= Energi aktivasi
R= Konstanta gas
T= Suhu (Kelvin)
Reactive Flow
• Data kinetic pada (4)
• Dilakukan dalam reactor tubular : banyak fitur kekompakan, penurunan tekanan
yang rendah, kemudahan kontrol suhu dan kondisi isotermal yang dekat dengan
modularitas agar mudah naik/turun.
• Reaktan dianalisis secara melingkar sehingga meminimalkan penurunan tekanan
dan meningkatkan residence time.

• Computational fluid model memungkinkan analaisis untuk parametrical study


pada metriks konversi aliran dan konfigurasi reaktor.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Kinetic Study

500C 600C
Model reaksi kinetik yang diadopsi dari nilai yang disimpulkan ini adalah pseudo
orde pertama dan dikombinasikan dengan skema reaksi reversibel shunt.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Reactive Flow

• Heksagon hibrida dihasilkan terdiri dari 27.500 sel untuk dua ruang dan
menghubungkan tubing Campuran spesies AL dan TG diperkenalkan secara
melingkar.

• Tegak lurus reaktor pada Re 6,000 (berdasarkan diameter masuk dasar 4mm) dan
T = 50oC ke dalam reaktor dalam ruang dan pada rasio molar AL / TG yang
berbeda.
Tabel 2. Solusi steady state dicari aliran yang memasuki reaktor dengan menggunakan
pompa peristaltik eksternal pada laju alir yang dapat disesuaikan dari 50 sampai 1.000 ml /
menit.
Molar Ratio Length and witdh
reactor

Molar ratio AL/TG divariasikan.


Length and witdh reactor divariasikan.
4. KESIMPULAN

1. Proses Transesterifikasi Dari Waste Cooking Oil (WCO) Menggunakan Katalis


Homogen NaOH
2. Kinematik kimia, untuk mengevaluasi laju konstanta dan energy aktivasi
3. Komposisi molar dari trigliserida, digliserida, monogliserida, gliserol biodiesel dan
alkohol diukur pada waktu reaksi yang berbeda menggunakan GC/MS dengan
kolom FAME.
4. Tingkat konstanta reaksi serta energi aktivasi sesuai dengan percobaan
Noureddine.

Anda mungkin juga menyukai