Anda di halaman 1dari 25

KESELAMATAN &

KESEHATAN KERJA
MODUL 06
Edi Soerjanto Ir. MSi
MODUL 06
KECELAKAAN AKIBAT
KERJA - KAK
• Jenis Kecelakaan Akibat Kerja
• Penyebab Kecelakaan Kerja
• Kecelakaan Sektor Industri
• Klasifikasi Cidera dan Keparahan
Mandor Proyek Tewas Tertimpa Pilar
Saat Buldoser Robohkan Rumah
Liputan6.com, Probolinggo - Pembangunan
Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro)
menelan korban jiwa. Eko Hartono (51),
warga Kebraon, Kecamatan Karang Pilang,
Surabaya, Jawa Timur, tewas usai tertimpa
reruntuhan pilar rumah warga di Desa
Muneng Timur, Kecamatan Sumberasih,
Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, yang
sudah diganti rugi oleh pihak tol Paspro,
Sabtu (22/07/2017).
Peristiwa yang menewaskan mandor dalam
pengerjaan proyek Tol Paspro itu berawal saat
Lokasi kejadian mandor yang tewas tertimpa reruntuhan tembok pilar rumah warga korban mengawal rekannya, Agus Santoso,
di Desa Muneng Timur, Sumberasih, Probolinggo, Jawa Timur. (Liputan6.com/Dian yang menggunakan alat berat jenis buldoser.
Kurniawan) Ketika itu, mereka hendak merobohkan
beberapa pilar beton di rumah tersebut.
Kasus Pabrik Trey Maut di Bogor, Polisi Akan Periksa
Saksi Ahli
Haryudi Rabu, 4 Oktober 2017 - 14:29 WIB

BOGOR - Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim)


Polres Bogor masih melakukan penyidikan kasus
tewasnya 7 orang di kolam pengolahan limbah
pabrik kardus kemasan telur di Kampung/Desa
Cibunar, Parung Panjang, Kabupaten Bogor.
Kapolres Bogor AKBP AM Dicky Pastika saat
dikonfirmasi terkait perkembangan proses
penyidikan kasus dugaan keracunan udara reaksi
kimia di tempat pengolahan pabrik kemasan itu
membutuhkan waktu lama. "Saat ini masih
(pemeriksaan) saksi-saksi. Sudah 6 orang," kata
AKBP AM Dicky kepada wartawan, Rabu
(4/10/2017).
Ia menjelaskan rencananya saksi ahli dari Dinas
Lingkungan Hidup dan instansi terkait lainnya akan
dimintai keterangan juga. "Intinya masih
pendalaman," terangnya. (Baca: Mengenaskan, 6
Pekerja Tewas Seketika di Bak Pengolahan Limbah
Pabrik Telor)
Cara PLN Lindungi Pegawai dari
Kecelakaan Kerja
Liputan6.com, Jakarta - PT PLN Distribusi Jakarta
Raya (Disjaya) melaksanakan kegiatan gelar personel
dan peralatan untuk memberikan jaminan
keselamatan dan kesehatan pegawai dalam
melaksanakan tugasnya.
General Manager PLN Disjaya,Syamsul Huda
mengatakan, PLN berupaya untuk melakukan
pencegahan terhadap segala bentuk kecelakaan
kerja pegawai, yang berarti tanpa toleransi
sedikitpun terhadap segala macam kecelakaan kerja.
"Pekerja dalam melakukan tugasnya, harus terjamin
keselamatannya," kata Syamsul, di Jakarta, Rabu
(14/6/2017).
Masyarakat akan menilai dan memandang PLN
sebagai perusahaan yang profesional jika melihat
para pekerja lapangan selalu memakai Alat
Pelindung Diri (APD) lengkap, serta bekerja sesuai
PLN berupaya untuk melakukan pencegahan terhadap segala bentuk
dengan SOP yang seharusnya.
kecelakaan kerja pegawai.
Pekerja yang Meninggal di 2016 Naik
Lebih dari 300 Persen
Liputan6.com, Jakarta Kementerian Ketenagakerjaan Namun sayangnya, jumlah pekerja yang meninggal
(Kemnaker) menyatakan bahwa angka kecelakaan akibat kecelakaan kerja meningkat tajam dari 2015 ke
kerja di 2016 mengalami penurunan dibandingkan 2016. Pada 2015, jumlah pekerja yang meninggal
2015. Namun angka pekerja yang meninggal akibat sebesar 530 orang. Sedangkan di 2016 sebesar 2.382
dari kecelakaan tersebut meningkat 349,4 persen orang atau naik 349,4 persen.
pada periode yang sama. Menurut Maruli, dari jumlah pekerja yang
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pembinaan dan meninggal tersebut, 50 persennya berasal dari
Pengawasan Tenaga Kerja Kemnaker Maruli Apul sektor konstruksi. Hal ini karena pekerjaan sektor
Hasoloan mengatakan, dari data BPJS tersebut penuh dengan risiko, seperti bekerja di
Ketenagakerjaan menggambarkan penurunan ketinggian dalam proses pembangunan gedung
kecelakaan kerja dari 110.285 kasus di 16.082 bertingkat.
perusahaan pada 2015 menjadi 101.367 kasus di "Kita kan menjaga agar orang bukan hanya yang
17.069 perusahaan di 2016. Ini berarti terjadi bekerja tetapi yang ada di sekitar itu baik di darat,
penurunan angka kecelakaan kerja sebesar 8 persen. laut udara dan di dalam tanah. Memang termasuk
"Kalau kecelakaan kerja terkait K3 (Keselamatan dan di ketinggian, itu konstruksi. Di situ diperlukan alat-
Kesehatan Kerja) memang terjadi penurunan dari alat khusus, seperti harus ada gondolanya. Itu yang
2015 110 ribu kasus ke 101 ribu di 2016," ujar dia di harus kita perhatikan lagi," jelas dia.
Kantor Kemnaker, Jakarta, Kamis (12/1/2017). "Kita perlu tingkatkan pengawasan K3 ke depan, kita
akan perhatikan sektor-sektor yang fatality-nya
tinggi agar dari sisi kecelakaannya menurun. Kita
bekerjasama dengan BPJS terkait hal itu," tandas
dia. (Dny/Gdn)
Kecelakaan Akibat Kerja (KAK)
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 03/Men/98,
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak
diduga semula dapat menimbulkan korban manusia
dan atau kerugian harta benda.
• Menurut Pemerintah c/q Departemen Tenaga Kerja
RI, arti Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) adalah suatu
kejadian yang tiba-tiba atau yang tidak disangka-
sangka dan tidak terjadi dengan sendirinya akan
tetapi ada penyebabnya.
• Heinrich, 1980: Kejadian yang dapat menyebabkan
kerusakan lingkungan atau yang berpotensi
menyebabkan rusaknya lingkungan. Selain itu,
kecelakaan kerja atau Kecelakaan Akibat Kerja (KAK)
adalah suatu kejadian yang tidak terencana dan
tidak terkendali akibat dari suatu tindakan atau
reaksi suatu obyek, bahan, orang, atau radiasi yang
mengakibatkan cidera atau kemungkinan akibat
lainnya.
Klasifikasi menurut Jenis Kecelakaan
Menurut Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) tahun 1952 (ILO, 1980:43) ,
Jenis Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Terjatuh,
2. Tertimpa benda jatuh,
3. Tertumbuk atau terkena benda, terkecuali benda jatuh,
4. Terjepit oleh benda,
5. Gerakan yang melebihi kemampuan,
6. Pengaruh suhu tinggi,
7. Terkena arus listrik,
8. Kontak dengan bahan berbahaya atau radiasi,
9. Jenis lain termasuk kecelakaan yang datanya tidak cukup atau kecelakaan lain
yang belum masuk klasifikasi tersebut.
Klasifikasi menurut Penyebab
Mesin yang dapat menjadi penyebab
Kecelakaan Akibat Kerja (KAK), antara
lain :
• Pembangkit tenaga terkecuali motor
listrik,
• Mesin penyalur (transmisi),
• Mesin-mesin untuk mengerjakan
logam,
• Mesin pengolah kayu,
• Mesin pertanian,
• Mesin pertambangan,
• Mesin lain yang tak terkelompokkan.
Alat Angkutan dan Peralatan
Klasifikasi penyebab KAK oleh Alat
Angkut dan Peralatan terdiri dari :
• Mesin pengangkat dan peralatannya,
• Alat angkutan yang menggunakan rel,
• Alat angkutan lain yang beroda,
• Alat angkutan udara,
• Alat angkutan air,
• Alat angkutan lain.
Peralatan Lain
Penyebab Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) oleh Peralatan Lain diklasifikasikan
menjadi :
• Alat bertekanan tinggi,
• Tanur, tungku dan kilang,
• Alat pendingin,
• Instalasi listrik, termasuk motor listrik tetapi dikecualikan alat listrik (tangan),
• Perkakas tangan bertenaga listrik,
• Perkakas, instrumen dan peralatan, diluar peralatan tangan bertenaga listrik,
• Tangga, tangga berjalan,
• Perancah (Scaffolding),
• Peralatan Lain yang tidak terklasifikasikan.
Material, Bahan-bahan dan Radiasi

Material, Bahan-bahan dan Radiasi yang dapat menjadi penyebab


Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) diklasifikasikan menjadi :
• Bahan peledak,
• Debu, gas, cairan, dan zat kimia, diluar peledak ,
• Kepingan terbang,
• Radiasi,
• Material dan bahan lainnya yang tak terkelompokkan.
Lingkungan Kerja
Faktor Lingkungan kerja yang
dapat menyebabkan Kecelakaan
Akibat Kerja (KAK) berupa :
• Di luar bangunan,
• Di dalam bangunan,
• Di bawah tanah.
Perantara Lain yang Tidak
Terkelompokkan
Penyebab Kecelakaan Akibat Kerja
(KAK) berdasarkan Perantara Lain yang
Tidak Terkelompokkan, terbagi atas :
• Hewan,
• Penyebab Lain : Perantara yang tidak
terklasifikasikan karena kurangnya
data. Kurangnya data penunjang dari
penyebab kecelakaan, dapat
diklasifikasikan tersendiri dalam satu
kelompok.
Klasifikasi menurut Sifat Luka
Menurut sifat luka atau kelainan, kecelakaan dapat dikelompokkan menjadi:
1. Patah tulang, 9. Luka bakar,
2. Dislokasi atau keseleo, 10. Keracunan-keracunan mendadak,
3. Regang otot atau urat, 11. Akibat cuaca dan lain-lain,
4. Memar dan luka yang lain, 12. Mati lemas,
5. Amputasi, 13. Pengaruh arus listrik,
14. Pengaruh radiasi,
6. Luka lain-lain,
15. Luka yang banyak dan berlainan
7. Luka di permukaan,
sifatnya.
8. Gegar dan remuk,
Klasifikasi menurut Letak Kelainan
Berdasarkan Letak Kelainannya, jenis
kecelakaan dapat dikelompokkan pada :
• Kepala,
• Leher,
• Badan,
• Anggota atas,
• Anggota bawah,
• Banyak tempat,
• Kelainan umum,
• Letak Lain yang tidak dapat
dimasukkan klasifikasi tersebut.
Jenis Kecelakaan di Sektor Industri
Beberapa industri harus lebih hati-hati dan memperhatikan keselamatan kerja para
pegawainya. Industri berikut adalah sektor industri yang mempunyai tingkat
kecelakaan kerja cukup tinggi :

ELEKTRONIK (Manufaktur) PRODUKSI METAL (Manufaktur)


• Teriris, terpotong • Terjepit, terlindas
• Terlindas, tertabrak • Tertusuk, terpotong, tergores
• Berkontak dengan bahan kimia atau • Jatuh terpeleset
bahan berbahaya lainnya • Terjadinya kontak antara kulit dengan
• Kebocoran gas cairan metal, cairan non-metal
• Menurunnya daya pendengaran, daya
penglihatan
Jenis Kecelakaan di Sektor Industri
PETROKIMIA (minyak dan produksi batu KONSTRUKSI
bara, produksi karet, produksi karet, produksi • Kemungkinan jatuh dari ketinggian
plastik)
• Terjepit, terlindas • Kejatuhan barang dari atas
• Teriris, terpotong, tergores • Terinjak
• Jatuh terpeleset • Terkena barang yang runtuh, roboh
• Tertabrak • Berkontak dengan suhu panas, suhu dingin,
lingkungan yang beradiasi pengion dan non
• Terkena benturan keras pengion, bising
• Terhirup atau terjadinya kontak antara kulit • Terjatuh, terguling
dengan hidrokarbon dan abu, gas, uap • Terjepit, terlindas
steam, asap dan embun yang beracun
• Rawan dengan bahan bakar yang mudah • Tertabrak
terbakar. • Terkena benturan keras
Dampak Kecelakaan Akibat Kerja

• Lack of control (kurang kontrol), tidak terpenuhinya sistem, standar, penyesuaian.


• Immediate causes (penyebab langsung).
• Loss (kerugian): unintended (tidak diinginkan), harm (bahaya), dan/atau kerusakan/kerugian
Cidera Akibat Kecelakaan Kerja
Pengertian cidera berdasarkan Heinrich et al. (1980) adalah patah, retak,
cabikan, dan sebagainya yang diakibatkan oleh Kecelakaan Akibat Kerja.
Bureau of Labor Statistics, U.S. Department of Labor (2008) menyatakan
bahwa bagian tubuh yang terkena cidera dan sakit terbagi menjadi:
• Kepala, mata
• Leher
• Batang tubuh, bahu, punggung,
• Alat gerak atas, lengan tangan, pergelangan tangan, tangan selain jari,
jari tangan,
• Alat gerak bawah, lutut, pergelangan kaki, kaki selain jari kaki, jari kaki,
• Sistem tubuh,
• Banyak bagian.
Cidera Akibat Kecelakaan Kerja
Tujuan analisis cidera atau sakit :
• Tujuan menganalisa cidera atau sakit yang
mengenai anggota bagian tubuh yang spesifik
adalah untuk membantu dalam
mengembangkan program untuk mencegah
terjadinya cidera karena kecelakaan.
• Sebagai contoh, cidera mata dengan
penggunaan kaca mata pelindung. Selain itu
juga bisa digunakan untuk menganalisis
penyebab alami terjadinya cidera karena
kecelakaan kerja.
Klasifikasi Cidera dan Keparahan
Kecelakaan Akibat Kerja
Banyak standar referensi penerapan • Menurut Bennet NB. Silalahi dalam analisis
yang digunakan berbagai oleh sejumlah kecelakaan, Kecelakaan Akibat Kerja dapat
perusahaan, salah satunya adalah dikelompokkan kedalam pembagian kelompok yang
standar Australia AS 1885-1 (1990) . jenis dan macam kelompoknya ditentukan sesuai
Berikut adalah pengelompokan Jenis dengan kebutuhannya. Misalnya kelompok: Tingkat
Cidera dan Keparahannya: Keparahan Kecelakaan Dalam Mijin Politie
Reglement Sb 1930 No. 341 kecelakaan dibagi
menjadi 3 tingkat keparahan, yakni mati, berat dan
• Fatality, ringan.
• Loss Time Injury,
• Loss Time Day,
• Restricted duty, • Dalam PP 11/1979 Keparahan dibagi dalam 4
tingkat yakni mati, berat, sedang dan ringan.
• Medical Treatment Injury, Daerah Kerja atau Lokasi Dalam pertambangan
• First aid injury, minyak dan gas bumi, ditentukan kelompok daerah
• Non injury Incident. kerja : seismik, pemboran, produksi, pengolahan,
pengangkutan, dan pemasaran.
Referensi :
• http://www.liputan6.com/tag/kecelakaan-kerja
• http://www.safetyshoe.com/klasifikasi-kecelakaan-kerja-menurut-jenis-kecelakaan-depnaker/
• http://www.safetyshoe.com/jenis-jenis-kecelakaan-yang-dapat-terjadi-di-sektor-industri/
• https://www.google.com/search?q=kecelakaan+Kerja+picture&client=firefox-b&tbm=isch&tbs
TUGAS K3 – 1
Setiap mahasiswa, diminta menyusun makalah Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3)
sebagai berikut :
• Cari dan ceritakan 3 (tiga) kasus Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) yang terjadi di
sektor industri berikut : elektronik, konstruksi, industri petrokimia, produksi
metal. Sebutkan dimana, kapan dan berapa korban dari KAK tsb.
• Untuk masing-masing kasus kecelakaan tersebut,
1. Klasifikasikan menurut Jenis Kecelakaan.
2. Klasifikasikan menurut Penyebab Kecelakaan.
3. Klasifikasikan Cidera dan Keparahannya.
• Kasus KAK yang disampaikan tidak dibenarkan sama antar Mahasiswa.
• Tugas ditulis tangan (rapi & jelas) di kertas folio bergaris dan dikumpulkan Jumat,
3 November 2017. Dapat diberi gambar-gambar sebagai pelengkap informasi
(diprint-out dan ditempel pada lembar Tugas).
Contoh
Mandor Proyek Tewas Tertimpa Pilar
Saat Buldoser Robohkan Rumah
Liputan6.com, Probolinggo - Pembangunan Jalan Tol
Pasuruan-Probolinggo (Paspro) menelan korban jiwa.
Eko Hartono (51), warga Kebraon, Kecamatan Karang
Pilang, Surabaya, Jawa Timur, tewas usai tertimpa
reruntuhan pilar rumah warga di Desa Muneng Timur,
Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo Jawa
Timur, yang sudah diganti rugi oleh pihak tol Paspro,
Sabtu (22/07/2017).
Peristiwa yang menewaskan mandor dalam pengerjaan
proyek Tol Paspro itu berawal saat korban mengawal
Lokasi kejadian mandor yang tewas tertimpa reruntuhan tembok pilar rumah rekannya, Agus Santoso, yang menggunakan alat berat
warga di Desa Muneng Timur, Sumberasih, Probolinggo, Jawa Timur.
(Liputan6.com/Dian Kurniawan)
jenis buldoser. Ketika itu, mereka hendak merobohkan
beberapa pilar beton di rumah tersebut.

Klasifikasi Jenis Kecelakaan : Tertimpa / Tertumbuk Benda


Klasifikasi Penyebab Kecelakaan : Alat Angkutan dan Peralatan
Klasifikasi Cidera dan Keparahan : Tewas

Anda mungkin juga menyukai

  • Laporan Gps Bab 2
    Laporan Gps Bab 2
    Dokumen9 halaman
    Laporan Gps Bab 2
    Cholifatul Dini Utami
    Belum ada peringkat
  • La Tahzan JGN Bersedih PDF ZEES
    La Tahzan JGN Bersedih PDF ZEES
    Dokumen144 halaman
    La Tahzan JGN Bersedih PDF ZEES
    azis l. yuda
    100% (10)
  • Laporan Percobaan 2
    Laporan Percobaan 2
    Dokumen23 halaman
    Laporan Percobaan 2
    Cholifatul Dini Utami
    Belum ada peringkat
  • Rin
    Rin
    Dokumen8 halaman
    Rin
    Cholifatul Dini Utami
    Belum ada peringkat
  • 4124944
    4124944
    Dokumen8 halaman
    4124944
    Cholifatul Dini Utami
    Belum ada peringkat
  • Kuliah Filter Chebyshev
    Kuliah Filter Chebyshev
    Dokumen7 halaman
    Kuliah Filter Chebyshev
    Cholifatul Dini Utami
    Belum ada peringkat
  • Filter Frekuensi
    Filter Frekuensi
    Dokumen16 halaman
    Filter Frekuensi
    Cholifatul Dini Utami
    Belum ada peringkat
  • Modul VI IPRouting2
    Modul VI IPRouting2
    Dokumen11 halaman
    Modul VI IPRouting2
    Cholifatul Dini Utami
    Belum ada peringkat
  • Lograk 2016
    Lograk 2016
    Dokumen16 halaman
    Lograk 2016
    Cholifatul Dini Utami
    Belum ada peringkat
  • Lab Comp
    Lab Comp
    Dokumen4 halaman
    Lab Comp
    Cholifatul Dini Utami
    Belum ada peringkat
  • Laporan Optoelektronik
    Laporan Optoelektronik
    Dokumen5 halaman
    Laporan Optoelektronik
    Cholifatul Dini Utami
    Belum ada peringkat
  • TDA100 Dial
    TDA100 Dial
    Dokumen4 halaman
    TDA100 Dial
    Cholifatul Dini Utami
    Belum ada peringkat
  • DAFTAR ISI Lap Pak Ahmad
    DAFTAR ISI Lap Pak Ahmad
    Dokumen5 halaman
    DAFTAR ISI Lap Pak Ahmad
    Cholifatul Dini Utami
    Belum ada peringkat
  • PCM
    PCM
    Dokumen19 halaman
    PCM
    Juned Riandi
    Belum ada peringkat