Anda di halaman 1dari 13

KATA

DAN
ISTILAH
1. Pengantar
 Pertanyaan pertama yang sering muncul dalam
pembelajaran bahasa ialah mengapa manusia
berbahasa, mengapa terdapat banyak bahasa di dunia,
dan untuk apa bahasa itu bagi kehidupan manusia?

 Bahasa menentukan bukan hanya budaya, tetapi juga


cara dan jalan pikiran manusianya. Dengan perkataan
lain, suatu bangsa yang berbeda bahasanya dari bangsa
lain akan mempunyai jalan pikiran yang berbeda pula
karena bahasa mencerminkan cara berpikir manusianya.
Tanpa bahasa, manusia tidak dapat berpikir, dan tanpa
bahasa, manusia tidak dapat melahirkan kebudayaan
karena bahasa merupakan alat dialektika kebudayaan.
Contoh: Jangan buang sampah sembarangan! Buanglah ke
TPS atau TPA (Tempat Pembuangan Sementara/Akhir ). Ada apa
dengan kata buang? Kita semua tahu.
2. Fungsi Bahasa
 Fungsi yang paling hakiki dari suatu bahasa ialah
sebagai alat komunikasi. Komunikasi diartikan
sebagai penyampaian informasi dari komunikator
kepada komunikan. Jadi, substansinya ialah adanya
perpindahan informasi dari satu pihak kepada pihak
lain. Perpindahan informasi tersebut dilakukan baik
melalui bahasa verbal maupun bahasa nonverbal.
Karena bahasa sebagai alat atau media komunikasi, ia
harus mampu menjadi mediator yang efektif dan
efisian dalam peristiwa komunikasi itu. Kefektifan
sebuah komunikasi, dalam arti informasi sampai
kepada sasaran, ditentukan pula oleh sejauh mana
bahasa itu dapat dipahami secara bersama-sama
oleh para partisipan di dalam komunikasi itu. Dengan
perkataan lain, dalam komunikasi harus ada
keeimbangan penguasaan bahasa komunikator
dengan komunikan. Oleh karena itu, penguasaan atas
suatu bahasa di dalam peristiwa komunikasi
sangatlah penting untuk diperhatikan.
3. Kata
 Jika kita perhatikan cara beberapa orang berbahasa, baik lisan
maupun tulis, akan kita rasakan bahwa gagasan orang yang
satu lebih mudah kita pahami, sedangkan gagasan orang yang
lain lebih sulit kita tangkap. Perbedaan itu tetap dapat terjadi
walaupun mereka sama-sama menggunakan bahasa yang
sama, misalnya bahasa Indonesia. Selain itu, kita juga dapat
merasakan apakah kata-kata yang digunakan orang yang satu
cermat, sopan, atau kasar, sedangkan orang yang lain tidak.
Sangat mungkin yang menyebabkan perbedaan tersebut adalah
diksi atau pilihan kata yang digunakan oleh orang-orang
tersebut berbeda (Alwi, dkk., 1992: 1).
 Dalam kegiatan berbahasa, diksi atau pilihan kata merupakan
aspek yang sangat penting. Oleh karena itu, seseorang yang
akan menyatakan pikiran atau gagasannya dengan bahasa,
biasanya menimbang-nimbang kata apa yang sebaiknya
digunakan. Misalnya, ragam lisan yang pernah digunakan
Moerdiono sebagai sekretaris kabinet era pemerintahan
Soeharto. Hasilnya terlihat pada bahasa yang digunakan orang
itu. Jika pikiran atau gagasan orang tersebut dapat dipahami
dengan cepat dan tepat, dapat dikatakan bahwa diksi atau
pilihan kata orang itu baik.
Kriteria Diksi
 Alwi, dkk. (1992: 11) mengemukakan bahwa diksi
atau pilihan kata didasarkan pada tiga kriteria, yaitu
(1) ketepatan, (2) kebenaran, dan (3) kelaziman.
Kata yang tepat adalah kata yang mempunyai makna
yang dapat mengungkapkan gagasan atau pikiran
pemakai bahasa. Kata yang benar adalah kata yang
diucapkan atau ditulis sesuai dengan bentuk yang
benar. Bentuk yang benar ini menyangkut bentuk
dasar dan bentuk jadian. Kata yang lazim adalah kata
yang biasa digunakan untuk mengungkapkan
gagasan tertentu.
Ketepatan
 Bahasa sebagai alat komunikasi berfungsi
untuk menyampaikan gagasan atau ide dari
pembicara atau penulis kepada pendengar
atau pembaca. Pendengar atau pembaca
akan dapat menerima gagasan atau ide yang
disampaikan pembicara atau penulis apabila
pilihan kata yang mengandung gagasan atau
ide tersebut tepat. Pilihan kata yang tidak
tepat dari pembicara atau penulis dapat
mengakibatkan gagasan atau ide yang
disampaikannya tidak dapat diterima dengan
baik oleh pendengar atau pembaca.
Kebenaran
 Kebenaran dalam pilihan kata berkaitan dengan (1) bentuk
dasar dan (2) bentuk berimbuhan atau bentuk jadian. Bentuk
dasar adalah bentuk yang belum diberi imbuhan. Sementara itu,
bentuk berimbuhan atau bentuk jadian adalah bentuk yang
sudah diberi imbuhan.
 Berkaitan dengan bentuk dasar, dalam bahasa Indonesia sering
ditemukan bentuk-bentuk yang berpasangan, misalnya sekedar-
sekadar, anggauta-anggota, tauladan-teladan, seksama-
saksama, hutang-utang, kuatir-khawatir, jadual-jadwal,
nasehat-nasihat, syah-sah, analisa-analisis, strukturil-struktural,
aktip-aktif, komplek-kompleks, sistim-sistem, obyek-objek,
team-tim, kwalitas-kualitas. Dalam pasangan-pasangan
tersebut, bentuk yang dianggap benar atau baku adalah bentuk
yang kedua. Dari mana kita tahu, bentuk yang mana yang
dianggap benar atau baku dan bentuk yang mana yang tidak
benar atau tidak baku? Kamus bahasa Indonesia, misalnya
Kamus Besar Bahasa Indonesia biasanya memberikan petunjuk
bentuk mana yang seyogianya digunakan.
Kelaziman
 Mustakim (1994: 53) mengemukakan bahwa yang
dimaksud dengan kata yang lazim adalah kata yang
sudah biasa digunakan dalam komunikasi, baik lisan
maupun tulis. Kata yang lazim juga berarti kata yang
sudah dikenal atau diketahui secara umum. Dengan
demikian, pemakaian kata yang lazim dapat
mempermudah pemahaman pendengar atau
pembaca terhadap informasi yang disampaikan.
Sebaliknya, penggunaan kata yang
tidak/kurang/belum lazim dapat mengganggu
kejelasan informasi yang disampaikan karena
pendengar atau pembaca belum memahami benar
maknanya. Oleh karena itu, penggunaan kata yang
tidak/belum lazim hendaknya dihindari. Atau, jika
kata itu akan digunakan, sebaiknya kata tersebut
disertai keterangan.
ISTILAH
 Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan
cermat mengungkapkan makna konsep, proses,
keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Dilihat dari segi maknanya, istilah bersifat
monosemantis. Artinya, hubungan antara
kata/ungkapan dan maknanya tidak bersifat ganda
dan terikat pada bidang ilmu yang memakainya
(Moeliono, 2001: 4-5).
 Contoh: kata pra yang berarti ‘sebelum’ + bayar
menjadi prabayar yang berarti ‘sebelum bayar’.
Dalam dunia perdagangan lazimnya, sebelum
membayar takada, seseorang tidak memiliki hak
untuk memakai atas sesuatu yang belum
dibayar/dibelinya. Istilah yang tepat adalah prapakai
sebab sebelum memakai, pembeli harus membayar
dulu. Hal aneh pernah dilakukan Unpad dengan
program prapasca yang berarti ‘sebelum setelah’.
Sumber Istilah
Kosakata Bahasa Indonesia
- Unsur Bahasa Indonesia yang Lazim
- Unsur Bahasa Indonesia yang Kurang Lazim
Persyaratan Kosakata Bahasa Indonesia

Kosakata Bahasa Serumpun atau Bahasa Daerah


- Unsur Kosakata Bahasa Serumpun yang Lazim
- Unsur Kosakata Bahasa Serumpun yang Kurang
Lazim
Persyaratan Kosakata Bahasa Serumpun
- Kata yang paling tepat untuk konsep tertentu dan
yang tidak menyimpang maknanya, jika ada dua kata
atau lebih yang menunjukkan makna yang mirip.
- Kata yang paling singkat jika ada dua kata atau lebih
yang mempunyai rujukan yang sama.
- Kata yang bernilai rasa (konotasi) baik dan yang
sedap didengar (eufonik)
Kosakata Bahasa Asing
Penyerapan dengan Penyesuaian Ejaan
 Istilah asing yang dipilih lebih cocok karena
konotasinya.
 Istilah asing lebih singkat daripada terjemahan
Indonesianya
 Istilah asing yang dipilih dapat mempermudah
tercapainya kesepakatan jika istilah indonesia
terlalu banyak sinonimnya.
Penerjemahan Istilah Asing
Penyerapan dan Penerjemahan Sekaligus
Konsep
Langkah I a. Ungkapan tepat Pilihan 1

Kata lazim bhs. Ind. b. Ungkapan tersingkat


Pilihan 2
c. Ungkapan tanpa
Langkah II konotasi netral/baik buruk Pilihan 3
d. Ungkapan yang
Kata taklazim bhs. Ind.
terdengar Pilihan 4
Langkah III

Kata lazim bhs. serumpun


a. Ungkapan asing
Langkah IV bermakna umum
diterjemahkan dengan
Kata taklazim bhs. serumpun makna umum Pilihan 5
b. Ungkapan asing yang
serumpun diterjemahkan
(1) Penerjemahan secara sistematis
(2) Pengambilan
Langkah V
dengan/tanpa a. Istilah asing hanya
penyesuaian ejaan untuk penggunaan
Istilah bhs. Inggris antarbudaya
atau ucapan
b. Istilah asing
(3) Penerjemahan dan lebih tepat Pilihan 6
Langkah VI
pengambilan c. Istilah asing lebih
Istilah bahasa lain simultan singkat
d. Lebih mudah
disetujui untuk
Langkah VII penggunaan
istilah
Pilih satu yang paling tepat asing
dan cermat

Anda mungkin juga menyukai