Anda di halaman 1dari 11

Leptospirosis

Pendahuluan
• Leptospirosis adalah penyakit demam akut dengan gambaran klinis
yang luas disebabkan oleh leptospira, suatu jenis bakteri golongan
spirochaeta.
• tahun 1886, Weil menggambarkan untuk pertama kalinya penyakit
leptospirosis. Namun pada tahun 1915 penyebabnya yaitu
spirochaeta dari genu leptospira ditemukan oleh inada.
• Leptospira adalah organisme berbentuk langsing seperti benang ,
diameter 0,1 mikron, panajang 6-12 mikron, berlingkar rapat pada
sumbu panjangnya.
• Diantara genus leptospira hanya spesies interrogans yang patogen
untuk binatang dan manusia.
• Organisme dapat hidup beberapa waktu dalam air dan alam terbuka, misalnya
ladang padi.
• Temperatur yang panas ( 250 C ) , lembab dan ph tanah/ air anatara 6,2 – 8
merupakan kondisi yang optimal untuk hidup leptospirosis.
• Leptospirosis dapat bertahan hidup di tanah sampai 43 hari dan di dalam air
berminggu- minggu lamanya.
• Pada hewan , keseimbangan biologis dapat terjadi antara beberapa serotipe
leptospira dengan jenis hewan tertentu. Organisme dapat berdiam di dalam
tubulus ginjal hewan yang terinfeksi tanpa menimbulkan kerusakan pada epitel
tubulus. Bila tidak terjadi keseimbangan binatang tersebut menjadi sakit dan
mati.
• Manusia merupakan titik terakhir dari rantai penularan.
• Penyakit ini sering di temukan pada individu yang pekerjaannya banyak
berhubungan dengan ternak, babi, anjing atau air yang terkontaminasi.
Semua mamalia Binatang seperti Kontak dengan

Transmisi ke manusia
dapat terinfeksi tikus, landak, urin, darah atau
leptospira dan anjing, musang , organ dari
menyebarluaskan burung, ikan , binatang yang
penyakit reptil dan terinfeksi.
leptospirosis. binatang ternak Kontak dengan
dapat menjadi lingkungan (
sumber infeksi tanah , air ) yang
bagi manusia. terkontaminasi
leptospira.
TOKSIN
Patogenesis
Sirkulasi
Kulit /selaput lendir (4-7 hari)
PATOLOGI
ORGAN

Respon humoral dan selular


Leptospira

Sebagian terisolasi di
convulted tubulus
fagositosis  leptopira
musnah
Urin
(1-4 minggu)
Patologi
Kelainan spesifik
pada organ :
1. Ginjal
2. Hati
3. Jantung
4. Otot rangka
5. Mata
6. Pembuluh darah
7. SSP
Manifestasi klinis
• Leptospirosis merupakan penyakit infeksi sistemik akut yang di tandai
dengan vaskulitis ( radang pada pembuluh darah) yang menyeluruh.
• Karakteristik perjalanan penyakitnya adalah bifasik ( demam pelana
kuda) . Dimana demam tinggi 3-4 hari , turun satu hari , lalu
meningkat lagi .
• Massa inkubasi peyakit ini adalah 7-12 hari, bahkan bisa di temukan
anatara 2-20 hari .
• Terbagi menjadi 2 fase , fase 1 atau fase septikemia
Fase 1 atau fase septikemia
• Berlangsung 4-7 hari
• Pada akhir fase ini, leptospirosis menghilang dari darah dan cairan css dan jaringan lainnya.
• Kecuali cairan aquesous humor mata dan parenkim ginjal.
Fase 2
• Ditandai dengan mengingkatnya titer antibodi leptospira secara cepat sehingga disebut sebagai fase imun.
• Berlangsung 4-30 hari. Saat ini terjadi leptospirosis dapat berlangsung 1 minggu – 1bulan.
• Peran antibiotik sedikit sekali . Meningitis, gangguan hati dan ginjal, akan mencapai puncaknya pada fase
ini.

Fase 3 atau fase kovalensi


• Fase ini terjadi antara minggu ke 2 dan minggu ke 4. saat ini demam dan nyeri dapat timbul kembali .
Leptospirosis An-ikterik

Fase septikemia Fase imun

• Fase septikemia didahului oleh demam, malaise, • Demam, uveitis, ruam, nyeri kepala dan meningitis.
nyeri otot, nyeri kepala, dan nyeri abdomen. • tanda khas untuk fase imun pada leptospirosis An-
• Gejala ini menghilang dengan lisisnya leptospira. ikterik yaitu adanya meningitis, didapatkannya
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan : nyeri otot ( betis pleositosis pada css dengan atau tanpa gejala
pinggang , abdomen), keluhan pada konjungtiva : meningeal. Pleositosis pada css dapat menetap 2-3
fotofobia, nyeri mata, perdarahan konjungtiva., bulan, dan biasanya menghilang dalam 7-21 hari
dehidrasi, limfadenopati menyeluruh, hepatomegali, • Bersamaan dengan meningkatnya antibodi,
ruam kulit terutama pada bagian badan. leptospira menghilang dari cairan css yang terjadi
• Faringitis, artritis, parotitis, orkitis, epididimitis, pada minggu ke 2 perjalanan penyakit.
prostatitis, atralgia dan otitis media. • Tanda khas lain adalah leptospiuria, yang berkaitan
dengan gangguan fungsi ginjal.leptospira pada
manusia terjadi sementara dan dapat di temukan,
proteinuria, piuria, dsn hematuria
Leptospirosis ikhterik ( sindrom weil)
Fase imun Fase septikemia

• Manifestasi leptospirosis berat , gejala awalnya • Gangguan fungsi ginjal, kegagalan sirkulasi, dan
sama seperti leptospirosis an ikhterik, yang penyulit perdarahan terjadi pada kasus dengan
berbeda adalah pada fase imun . gejala ikterus berat.
• Pada fase imun dapat terjadi gangguan fungsi hati, • Kelainan sedimen urin ditemukan pada 80% kasus,
gangguan fungsi ginjal, kegagalan sirkulasi, seperti proteinuria, hematuria, ini menggambarkan
gangguan kesadaran sehingga mortilitasnya tinggi diastesis hemoragic dan bukan karena kerusakan
mencapai 5-10 %. glomerulus.
• Demam pada fase imun lebih tinggi dan lebih lama
dari demam leptospirosis an-ikhterik. Ikterik
muncul pada hari ke 3 atau mulai pada minggu ke
2, kadar bilirubin dapat mencapai 60-80 mg/dl.
• Gejala ikterus dan azotemia dapat sedemikian
berat sehingga ciri bifasik perjalanan penyakitnya
tidak jelas.
Diagnosis
• Anamnesa : riwayat pekerjaan pasien, gejala atau keluhan didapati
demam yang muncul mendadak, sakit kepala terutama di bagian
frontal, nyeri otot, mata merah/fotofobia, mual atau muntah, kontak
dengan binatang atau tanah atau air yang terkontaminasi dengan
kencing hewan .
• PF: demam, bradikardia, nyeri tekan otot, hepatomegali, dllx
• diagnosid

Anda mungkin juga menyukai