Anda di halaman 1dari 16

Leptospirosis

Definisi

 Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang dialami manusia dan hewan,


disebabkan bakteri leptospira, biasa ditemukan dalam air seni dan sel-sel hewan
yang terkena.
Siapa yang dapat tertular...

 Beberapa yang lebih beresiko misalnya :


 petani, dokter hewan, karyawan penjagal, tukang kebun, pekerja tambang,
peternak, yang mempunyai hobi berkemah, kerja bakti ketika banjir .
Etiologi

• Mikroorganisme spirochaeta
• genus : leptospira
• famili : treponemataceae
• Ciri khas :
- Berbelit, Tipis, Fleksibel
- Salah satu ujungnya membengkak, membentuk suatu kait
- P = 5-15 um, L = 0,1-0,2 um
 Yang Tersering menginfeksi pada manusia :
L. icterohaemorrhagica (reservoar tikus),
L. canicola (reservoar anjing), dan
L. pomona (reservoar sapi dan babi)
Penyebab dan cara tersebarnya bakteri

 Berbagai binatang menyusui bisa mengidap bakteri leptospira, yang paling sering
adalah jenis TIKUS, anjing, sapi, kambing, babi, kuda, kucing, domba.
 Bakteri leptospira biasanya masuk ke tubuh lewat luka atau kulit yang lecet.
Kadang juga melalui selaput di dalam mulut, hidung, dan mata.
 Penularannya bisa terjadi setelah tersentuh air kencing hewan.
 Makan makanan atau minuman yang tercemar juga dapat menjadi perantara
penularan penyakit.
 Sering terjadi pada saat banjir.
transmisi bakteri...
Gejala

 Gejala dini leptospirosis, umumnya demam, sakit kepala berat, nyeri otot,
malaise (lesu dan lemah), mual, muntah, mata merah.
 Gejala lebih lanjut : sakit kuning (menguningnya kulit menandakan penyakit hati),
gagal ginjal, pendarahan pada kulit dan pembengkakan selaput otak.
 Dalam jangka panjang, leptospirosis bisa menyebabkan kelelahan menahun
selama berbulan-bulan, dan bengkak mata menahun.
 Proses penyembuhan yang lambat,bahkan dapat juga merenggut nyawa.
Gejala

 Leptospira di dalam darah dan cairan serebrospinal


 Fase ini berlangsung 4-7 hari
 Gejala awal : sakit kepala (frontal), mialgia (paha, betis ,pinggang)
diserai nyeri tekan
 Mialgia dapat diikuti dg hiperestesi kulit, demam
tinggi,menggigil,mual dengan atau tanpa muntah,mencret, 25%
kasus disertai penurunan kesadaran
lanjutan...

 Hari 3-4 : konjungtiva suffusion dan fotofobia, rash kulit (makular,


makulopapular, atau urtikaria), Kadang splenomegali,
hepatomegali, serta limfadenopati.
 Penanganan baik  suhu akan kembali normal, penyembuhan
organ yang terlibat dan fungsinya kembali normal 3-6 minggu
setelah onset
 Kead. sakit berat : bradikardi relatif, dan ikterus (50%),demam turun
setelah 7 hari bebas demam selama 1-3 haridemam kembali
(fase kedua atau fase imun)
Gejala fase leptospiruria

 Peningkatan titer antibodi


 Demam (40°C),menggigil dan kelemahan umum, sakit yang
menyeluruh pada leher, perut, dan otot-otot kaki terutama otot
betis, tanda perdarahan (purpura, ptekie, epistaksis, perdarahan
gusi), injeksi konjungtiva, gejala kerusakan pada ginjal dan hati,
uremia dan ikterik.
 Tanda meningitis (pleiositosis pada CSS dijumpai pada 50-90%)
tanda fase ini
 Pada fase ini leptospira dijumpai didalam urin
 Mata menguning salah satu gejala leptospirosis
Weil’s Disease

 Leptospirosis berat yang ditandai dengan ikterus


 Biasanya disertai perdarahan, anemia, gangguan kesadaran,
demam tipe kontinua, dan perdarahan dalam jaringan
 terdapat pada 1-6% kasus dengan leptospirosis.
 Penyebab : serotipe icterohaemorragica
Terapi

 Pemberian antibiotik harus dimulai secepat mungkin, 4 hari setelah


onset cukup efektif.
Pencegahan

 Tutupilah luka dan lecet dengan pembalut kedap air.


 Gunakan pelindung misalnya sarung tangan, terutama jika ada
kemungkinan menyentuh air seninya, saat berkebun.
 Mandilah sesudah bekerja dan cucilah dengan sabun serta
keringkan tangan sesudah menangani apa pun yang mungkin
terkena Leptospira.
 Ikutilah anjuran dokter hewan kalau memberi vaksin kepada
hewan.
 Pakailah sepatu bila keluar trumah terutama jika tanahnya basah
atau berlumpur.
 Cucilah tangan dengan sabun karena kuman Leptospira cepat
mati oleh sabun.
Prognosis

 infeksi ringan sangat baik tetapi kasus yang lebih berat seringkali
lebih buruk.
 Ikterus  fatal (kematian 5% pd usia < 30 th, dan 30-40% pada usia
lanjut)
 Pada kehamilan : meningkatkan mortalitas fetus

Anda mungkin juga menyukai