Anda di halaman 1dari 23

Latar Belakang

Kerbau Penurunan jumlah

Kawin alam
Sulit deteksi
(inbreeding)
estrus
Solusi ?

Cacat genetik

Penurunan Sumber: Triwulangsih,


mutu genetik 2005
Inseminasi Buatan adalah teknologi reproduksi yang
dipakai dalam program pemuliabiakan ternak dengan
memanfaatkan bibit unggul secara maksimal untuk
peningkatan produktivitas (kualitas) ternak

Sumber: Feradis, 2010


Kerbau bule
Kerbau belang

Kerbau lumpur

Kerbau rawa Kerbau sungai


Tabel 1. Karateritistik kerbau betina
Parameter Kerbau
Masa kawin Polyestrous
Umur pubertas (bulan) 21 (15- 36)
Siklus estrus (hari) 21 (18- 22)
Lama estrus (jam) 21 (17- 24)
Tipe ovulasi Spontan
Waktu ovulasi (jam) 32 (18- 45)
Jumlah telur diovulasikan 1
Korpus luteum bertahan (hari) 16
Lama hidup ovum (jam) -
Ovum masuk ke uterus (jam) -
Lama bunting (hari) 315 (305- 330)
Umur beranak pertama (bulan) 42 (36- 56)
Masa involusi uterus (hari) 35 (16- 60)
Estrus sesudah beranak (hari) 75 (35- 180) Sumber : Ismaya, 2010
Jarak beranak (bulan) 18 (15- 21)
Kerbau
pejantan Vagina
Semen
unggul buatan

Kuantitas dan
kualitas Penilaian
sperma sperma

Inseminasi
buatan

Sumber : Ismaya, 2010


Lanjutan
Kerbau betina IB Perbanyakan
keturunan

Sinkronisasi IB IB IB
PGF 2 α, HCG Vagina serviks uterus/rectov
aginal

Gejala estrus
Teknik yang biasa
digunakan untuk
kerbau

Siklus estrus: 21 Lama estrus: 21


(18-22) hari Sumber : Ismaya, 2010
(17- 24 jam)
Faktor-faktor yang mempengaruhi IB pada
Kerbau yaitu:
1. Kerbau Jantan berumur: 2 – 3 th, dikawinkan 2,5 – 3 th/>.
Betina:3 th, interval beranak minimal 18 bulan. Birahi bermusim,
aktivitas kelamin meningkat saat musim hujan/dingin dan berhenti di
musim panas.

2. Adanya tanda – tanda birahi. Siklus birahi : 21 – 30 hari, lama birahi : 1,5
hr puncak pada malam hari, ovulasi : 24 – 30 jam setelah birahi berakhir
(rataan 11,4 jam). Gejala birahi kurang jelas (birahi tenang/silent
heat/estrus). Ovum bertahan 38 – 48 jam dlm saluran reproduksi betina.
Dibandingkan sapi , kerbau memiliki testis lebih kecil, tub.seminiferus
lebih pendek , kel. asesoris lebih kecil, spermatogenesis umur 1 th, tetap
muda & abnormal banyak
3. Kebersihan kandang
4. Pemberian nutrisi pakan yang sesuai.
5. Kerbau jantan dan betina dalam keadaan sehat,
terbebas dari penyakit yang menular.
6. Mengawinkan pada saat yang tepat.
2. SIFAT SEMEN KERBAU
1. warna putih susu / kekuningan
2. konsistensi encer - kental
3. volume : 5 – 8 ml
4. konsentrasi lbh rendah dari semen sapi
(kerbau Murrah : 631 – 1034 jt/ml)
5. motilitas spz lebih lambat dari spz sapi
6. pH cenderung alkalis (6,7 – 7)
Menurut Ismaya (2014), Pada kerbau biasanya menggunakan
inseminasi buatan rectovaginal yaitu:

1. Menempatkan ternak betina yang sedang birahi pada kandang khusus untuk
kawin (kandang jepit).

2. Mengambil straw (sperma beku) dari dalam container sesuai


dengan bibit ternak yang difcehendaki, kemudian segera di thawing
(dicairkan) kedalam air es atau air kran, lalu keringkan dengan handuk.
Straw dipanaskan diantara dua telapak tangan, lalu straw dimasukkan
kedalam pipet inseminasi (PI) atau insemination gun dalam posisi vertikal,
setelah alat penyemprotnya ditarik kurang lebih 12 cm. Pemasukan straw
kedalam PI dengan posisi ujung penyumbat dari pabrik berada dibawah,
kemudian ujung atas dipotong kurang lebih satu cm dan PI ditutup dengan
plastic sheat yang steril lalu plastic sheat dikunci.
3. Menggigit PI secara horisontal sambil membasahi tangan
kiri/kanan yang akan masuk ke dalam rektum dengan air dan sedikit sabun.

4. Membuka vulva dengan tangan kiri dan tangan kanan memasukkan PI


kedalam vulva (terus ke dalam) lalu tangan kiri masuk ke dalam
rektum, sewaktu tangan masuk ke rektum jari-jari harus kukunya
tumpul, masuk secara pelan-pelan dan bila terjadi kontraksi rektum
jangan dilawan tetapi cukup posisi tangan diam bertahan. Kotoran
dalam rektum dikeluarkan lalu tangan mencari cervix sambil
memonitor ujung PI agar dapat masuk lebih dalam lagi. Apabila cervik
telah ketemu maka segera dipegang dan posisinya diluruskan
(horisontal) sehingga memudahkan PI masuk kedalam cervik korpus
uteri atau kedalam kornu uteri dan disinilah sperma disemprotkan.
5. Menarik tangan kiri dari rektum secara pelan-pelan dan PI keluar, jika
sudah selesai IB pada kerbau betina.
3. CARA PENGAMBILAN SEMEN
1. Vagina Buatan
- Diantara selongsong karet tebal dan tipis
diisi air panas (55oC)
- Suhu yang tepat di bagian dalam V.B
adalah 42 – 44oC
- Konsentrasi : 600 – 1000 jt / ml semen, vol. :
5 – 8 ml
Tempat penumpahan
1. Anterior canalis servikalis
2. Corpus uteri
3. Cornua uteri

1 2 3
Cont
4. Sigh and Tomar (1959)
–Composition : R/ Na HCO3 1,3% (10 gram)
Glukosa 5% (40 gram)
Fruktosa 5% (25 gram)
Egg yolk (25 gram)
5. Veeramani Ayyar :
- Heated milk for extender for buffalo semen
Daftar Pustaka

Feradis. 2010. Bioteknologi Reproduksi pada Ternak. Alfabeta. Bandung.

Ismaya. 2014. Bioteknologi Inseminasi Buatan Pada Sapi dan Kerbau


(Biotechnology Of Artificial Insemination On Cattle and Buffalo) Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta. P. 40.

Toelihere, M. R. 1985. Inseminasi Buatan pada Ternak Penerbit Angkasa, Bandung.

Triwulanningsih, E., Subandriyo, P. Situmorang, T. Sugiarti, R.G. Sianturi, D.A.

Kusumaningrum, I Gede Putu, P. Sitepu, T. Panggabean, P. Mahyudin, Zulbardi,


S.B.Siregar, U. Kusnadi, C. Talib, A.R. Siregar. 2005. Data base kerbau di
Indonesia. Laporan Penelitian. Balai Penelitian Ternak, Bogor.

Anda mungkin juga menyukai