Anda di halaman 1dari 58

CASH

MANAGEMENT
Manajemen Kas

 Pengoptimasian penggunaan kas sebagai


aktiva,
 Tidak boleh terjadi kegagalan pemakaian kas,
 Pengawasan terhadap posisi kas.

 Tujuan manajemen kas meliputi 2 hal:


likuiditas dan earning.
Manajemen Kas
Likuiditas
menjaga likuiditas dan jumlah kas
yang harus ada dalam perusahaan.

Earning
return > cash outflow.
Cash Outflow harus ekonomis
Perencanaan Kas
 Penyusunan anggaran kas.

 Daftar kegiatan yang menimbulkan kas


(pembelanjaan) dan kegiatan yang menggunakan kas
(pengoperasian dan penginvestasian).

 Membuat proyeksi Cash inflow, Cash outflow dan


balance (saldo)
Perencanaan Kas
1. Sumber penerimaan kas,
 kas dari operasi rutin, kas dari pemerolehan utang
jangka panjang, investasi dari pemilik, penjualan
aktiva tetap, mengeluarkan obligasi dll
2. Rencana penggunaan kas,
 pembayaran dividen, pembayaran utang jangka
panjang, pembelian aktiva tetap, membayar gaji
karyawan, dll

3. Manajemen mengetahui kas yang dibutuhkan dan


menganggur,
Alasan Memegang Kas

 Motif transaksi
 Saldo kompensasi

Menentukan Target Saldo Kas

 The Baumol Model


 The Miller-Orr Model
 Faktor lain yang mempengaruhi target saldo kas
Biaya Memegang Kas
Biaya perdagangan (trading cost)
Costs in dollars of meningkat ketika perusahaan harus
holding cash menjual sekuritas untuk memenuhi
kebutuhan kas.

Total cost of holding cash

Opportunity
Costs
Pendapatan dari invstasi hilang
ketika memegang kas

Trading costs

C* Size of cash balance


The Baumol Model
F = fixed cost dari menjual sekuritas untuk memperoleh kas
T = Total jumlah kas baru yang dibutuhkan
K = opportunity cost memegang kas, adalah tingkat bunga.
Jika kita mulai dari $C,
mengeluarkan pada tingkat
yang konstan tiap periode dan
C mengganti kas dengan $C
ketika kekurangan kas, rata-rata
saldo kas adalah: . C
C 2
2 opportunity cost dari
C
memegang C adalah K
2 2
Time
1 2 3
The Baumol Model

F = fixed cost dari menjual sekuritas untuk memperoleh kas


T = Total jumlah kas baru yang dibutuhkan
K = opportunity cost memegang kas, adalah tingkat bunga.

Dengan kita mentransfer


C sejumlah $C tiap periode,
kita terkena trading cost
sebesar F tiap periode. Jika
C kita butuh T secara total
2 dalam periode yang
direncanakan, kita akan
membayar $F, T ÷ C kali.

1 2 3 Time trading cost adalah T  F


C
The Baumol Model
C T
Total cost   K   F
2 C
C
Opportunity Costs K
2

T
Trading costs F
C
C* Size of cash balance
Saldo kas yang optimal diperoleh di mana opportunity costs sama
dengan trading costs
2T
C 
*
F
K
The Baumol Model
Saldo kas optimal diperoleh pada saat opportunity
costs sama dengan trading costs
Opportunity Costs = Trading Costs
C T
K  F
2 C

Kalikan kedua sisi dengan C


C2 T F
K T F C  2
2

2 K
2TF
C 
*

K
The Miller-Orr Model
 Perusahaan membiarkan saldo kas untuk bergerak
secara acak di antara batas kendali atas dan bawah.

$ Ketika saldo kas menyentuh batas kendali atas, H, kas


diinvestasikan di tempat lain untuk mencapai target saldo
kas Z.
H
Ketika kas menyentuh
batas kendali bawah,
L, investasi dijual
untuk memperoleh
Z kas agar mencapai
target saldo kas.

Time
The Miller-Orr Model:
Matematika
 Dengan L, yang ditetapkan oleh perusahaan, the Miller-
Orr model menyelesaikan untuk Z dan H
2
3 Fσ H *  3Z *  2 L
Z*  3 L
4K

Di mana s2 adalah varians dari arus kas harian bersih.


•Rata-rata saldo kas pada Miller-Orr model adalah:

4Z *  L
Average cash balance 
3
Implikasi dari the Miller-Orr
Model
 Untuk menggunakan model Miller-Orr , manajer
harus melakukan empat hal:
1. Tentukan batas kendali bawah dari saldo kas
2. Estimasi standar deviasi dari arus kas harian
3. Tentukan tingkat bunga
4. Estimasi trading costs dari membeli dan menjual
sekuritas.
 Model mengklarifikasi isu mengenai manajemen
kas:
 titik Z, berhubungan positif dengan trading costs, F,
dan berhubungan negatif dengan tingkat bunga K.
 Z dan rata-rata saldo kas berhubungan positif
terhadap variabilitas arus kas.
Faktor Lain yang
Mempengaruhi Target Saldo
Kas
 pinjaman
 Melakukan pinjaman sepertinya lebih mahal dibandingkan
menjual surat berharga
 Kebutuhan untuk meminjam akan tergantung pada
keinginan manajemen untuk memegang saldo kas.
 Saldo Kompensasi
 Perusahaan mempunyai kas di bank sebagai kompensasi
untuk pelayanan bank.
 Perusahaan besar memiliki ribuan accounts dengan
beberapa lusin bank—kadang hal ini membuat lebih masuk
akal untuk membiarkan kas daripada mengelola tiap
account secara harian.
Float
 Perbedaan bank cash dan book cash disebut float.
 Manajemen Float melibatkan pengendalian
pengumpulan dan pengeluaran kas.

Mengelola Pengumpulan dan Pengeluaran Kas

 Mempercepat pengumpulan
 Menunda pengeluaran
 Disbursement Float
 Zero-Balance Accounts
 Drafts
 Ethical and Legal Questions
Mempercepat Pengumpulan
Kas
Pelanggan Perusahaan Perusahaan
Kas
mengirim menerima menyimpan
diterima
pembayaran pembayaran pembayaran

time
Pengiriman Pemrosesan Kliring
tertunda tertunda tertunda

Mail Processing Clearing


float float float

Collection float
Overview dari Lockbox
Processing
Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan
Perusahaan Perusahaan Perusahaan Perusahaan

Post Office Post Office


Box 1 Bank lokal Box 2
Mengumpulkan dana
Dari PO Boxes

amplop dibuka,
Pemisahan cek dan
Tanda terima

penerimaan rinci simpan cek ke


kirim ke perusahaah bank accounts

perusahaan
memproses Bank clears checks
penerimaan
Drafts
 Perusahaan kadang menggunakan drafts selain cek
 Drafts berbeda dengan cek karena tidak dibuat di bank
tetapi oleh perusahaan dan akan dibayar oleh yang
mengeluarkan.
 Bank bertindak hanya sebagai agen, memberikan draft
ke penerbit untuk pembayaran.
 Ketika draft dikirim ke bank perusahaan untuk
pengumpulan, bank harus memberikan draft ke
perusahaan penerbit untuk penerimaan sebelum
dilakukan pembayaran.
 Setelah draft diterima, perusahaan harus menyimpan
kas yang diperlukan untuk menutupi pembayaran.
 Hal ini membuat perusahaan tetap memiliki uang
sedikit di tangan.
Investing Idle Cash
 Sebuah perusahaan dengan kas berlebih dapat
menempatkan pada pasar uang.
 Beberapa perusahaan besar dan yang kecil menggunakan
pasar uang reksadana.

 Perusahaan mempunyai kas berlebih untuk tiga alasan:


 Aktifitas yang musiman atau siklus
 Pengeluaran yang direncanakan
 Bermacam jenis sekuritas pasar uang.
Seasonal Cash Demands
Kebutuhan pendanaan total
Bank loans

Marketable Pendanaan
securities jk. pendek

Pendanaan
jk. panjang

Time
J F M A M
Credit Management
Arus Kas Pemberian Kredit

Penjualan Pelanggan Perusahaan Bank


kredit dibuat mengirim cek menyimpan mengkredit
cek account
perusahaan

waktu

Pengumpulan kas

piutang
 Kebijakan kredit sebuah perusahaan terdiri dari:
 Termin penjualan
 Analisis kredit
 Kebijakan penagihan
Termin Penjualan
 Termin penjualan terdiri dari:
 Periode kredit
 Diskon kas
 Instrumen kredit
Periode Kredit
 Periode kredit bervariasi untuk tiap industri
 Biasanya sebuah perusahan harus
mempertimbangkan tiga faktor dalam
menentukan periode kredit:
 Probabilitas konsumen tidak akan membayar.
 Besarnya kredit
 Perluasan di mana barang tidak tahan lama.
 Memperpanjang periode kredit biasanya
meningkatkan penjualan.
Diskon Kas

 Kadang bagian dari termin penjualan


 Tradeoff antara ukuran dari diskon dan
peningkatan kecepatan tingkat pengumpulan
piutang
 Sebagai contoh adalah “3/10 net 30”
 Pelanggan dapat mengambil diskon 3% jika
membayar dalam 10 hari
 Jika tidak, ia harus membayar dalam waktu 30 hari
Tingkat Bunga Implisit pada
3/10 net 30
Perusahaan yang menawarkan termin kredit 3/10 net 30
pada intinya menawarkan kepada pelanggan pinjaman
selama 20 hari. To see this, consider a firm that makes a
$1,000 sale on day 0
Beberapa pelanggan akan membayar pada hari ke-10 dan
mengambil diskon
$970

0 10 30

Yang lain akan membayar pada hari ke-30 dan melepaskan diskon
$1,000

0 10 30
Tingkat Bunga Implisit pada
3/10 net 30
Seorang pelanggan yang melepaskan diskon 3% untuk membayar
pada hari ke-30 meminjam $970 selama 20 hari dan membayar
bunga$30:
+$970 -$1,000

0 10 30

$1,000 $1,000
$970  (1  r ) 20 365

(1  r ) 20 365 $970

365
 $1,000  20
r    1  0.7435  74.35%
 $970 
Credit instrument

 Sebagian besar kredit ditawarkan pada open account—


invoice adalah satu-satunya instrumen kredit.
 Promissory notes adalah pernyataan berhutang yang
ditandatangani setelah dikirimkan barang
 Commercial drafts meminta pelanggan untuk membayar
sejumlah tertentu pada tanggal tertentu. Draft dikirim ke
bank pelanggan, ketika pelanggan menandatangani
draft, barang dikirim.
 Banker’s acceptances memperbolehkan bank untuk
menggantikan creditworthiness pelanggan dengan
sejumlah biaya.
 Conditional sales contracts membuat penjual bisa
menahan kepemilikan secara legal dari sebuah barang
sampai pelanggan menyelesaikan pembayaran.
Kebijakan Kredit Optimal
Costs in Total costs
dollars
Carrying Costs

Opportunity costs

C* Level of credit extended


pada jumlah kedit yang optimal, incremental cash flows dari
peningkatan penjualan secara tepat sama dengan carrying
costs dari peningkatan piutang.
Kebijakan Kredit Optimal

 Kredit penjualan akan lebih mungkin diberikan jika:


1. Perusahaan penjual memiliki cost advantage lebih daripada
yang lain
2. Perusahaan penjual dapat menciptakan diskriminasi harga
3. Perusahaan penjual dapat memperoleh perlakuan pajak yang
menguntungkan
4. Perusahaan penjual tidak memiliki reputasi mengenai kualitas
produk dan jasanya
5. Perusahaan penjual melihat adanya hubungan strategis jangka
panjang.
 Kebijakan kredit yang optima tergantung pada
karakteristik perusahaan tertentu.
Analisis Kredit
 Credit Information
 Laporan keuangan
 Laporan kredit dari pembayaran pelanggan yang pernah
dilakukan kepada perusahaan lain.
 Bank
 Sejarah pembayaran pelanggan kepada perusahaan.
 Credit Scoring:
 The traditional 5 C’s of credit
 Character
 Capacity
 Capital
 Collateral
 Conditions
 Beberapa perusahaan menerapkan model statistik yang
rumit.
Kebijakan Penagihan
 Collection berarti memperoleh pembaran dari
kredit yang telah dan/atau sedang jatuh
 Kebijakan penagihan terdiri dari:
 Keinginan perusahaan untuk meningkatkan kredit
sebagaimana tercermin pada investasi perusahaan
pada piutang
 Usaha penagihan.
Average Collection period
 Mengukur rata-rata jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
menagih piutang.
Accounts receivable
Average collection period 
Average daily sales

• Misalkan perusahaan dengan rata-rata penjualan


harian $20,000 dan investasi pada piutang adalah
$150,000 memiliki average collection period:

$150,000
 7.5 days
$20,000 day
Accounts Receivable Aging
Schedule
 Memperlihatkan piutang berdasarkan usianya
 Semakin lama belum dibayar, semakin kecil
kemungkinan untuk dibayar
Usaha Penagihan

 Sebagian besar perusahaan mengikuti aturan untuk


pelanggan yang telah lewat jatuh tempo:
1. Mengirim surat tunggakan (delinquency letter).
2. Menelepon ke pelanggan
3. Menyewa perusahaan penagih
4. Mengambil langkah hukum terhadap pelanggan.
 Ada potensial konflik kepentingan antara bagian
penagihan dan bagian penjualan
 Anda perlu menetapkan keseimbangan antara
membenci pelanggan dan mengambil keuntungan dan
diambil keuntungan oleh penunggak
Factoring
 Penjualan piutang perusahaan kepada perusahaan lain (dikenal
sebagai factor).
 Perusahaan dan factor setuju pada termin kredit dasar untuk tiap
pelanggan.
Factor membayar sebesar
persentase yang disetujui
Pelanggan dari piutang kepada
mengirim perusahaan. Factor
pembayaran ke menghadapi risiko dari
factor Factor pelanggan yang tidak
membayar

pelanggan perusahaan
Goods
How to Finance Trade
Credit
 Ada tiga cara umum untuk mendanai piutang:
1. Secured Debt
– Adalah pendanaan piutang didasarkan pada aset.
– Bentuk yang paling banyak digunakan dari pendanaan
piutang.
2. Captive Finance Company
– Perusahaan besar dengan credit ratings yang baik kadang
membentuk perusahaan pembiayaan sebagai anak
perushaan.
3. Securitization
– Terjadi ketika perusahaan penjual menjual piutang ke
institusi keuangan, di mana kemudian piutang digabungkan
dan menjual sekuritas yang dijamin dengan aset ini.
MANAJEMEN
PERSEDIAAN
PERSEDIAAN: TIPE, MANFAAT DAN
BIAYA
Jenis Persediaan:
a. Persediaan bahan mentah.
Bahan mentah adalah bahan yang akan digunakan
untuk memproduksi barang dagangan.
b. Persediaan barang setengah jadi.
Bahan setengah jadi adalah barang yang belum
selesai sepenuhnya menjadi barang dagangan.
c. Persediaan barang jadi.
Barang jadi adalah barang yang sudah selesai
dikerjakan dan siap untuk dijual.
Kenapa perusahaan mempunyai persediaan?

 Persediaan diperlukan untuk mengantisipasi


ketidaksempurnaan pasar.
 Contoh: Jika perusahaan membutuhkan bahan mentah
untuk proses produksinya, bahan mentah akan datang
pada saat itu juga. Jika situasi seperti itu terjadi, maka
persediaan bahan mentah tidak diperlukan. Tetapi
kenyataannya, bahan mentah bisa terlambat datang.
Untuk mengantisipasi keterlambatan tsb.
(ketidaksempurnaan pasar), persediaaan pasar
diperlukan, sehingga proses produksi tidak akan
terhambat hanya karena bahan mentah belum datang.
Ini juga bisa diterapakan pada persediaan barang
dagangan.
MANFAAT INVESTASI PADA
PERSEDIAAN
 1. Memanfaatkan Diskon Kuantitas.
 Diskon kuantitas diperoleh jika perusahaan membeli dalam kuantitas yang
besar. Perusahaan membeli melebihi kebutuhan sehingga ada yang
disimpan sebagai persediaan.

 2. Menghindari kekurangan bahan (out of stock).


 Jika pelanggan datang untuk membeli barang dagangan, kemudian
perusahaan tidak mempunyai barang tsb, maka perusahaan kehilangan
kesempatan untuk memperoleh keuntungan. Untuk menghindari situasi tsb,
perusahaan harus mempunyai persediaan barang jadi.

 3. Manfaat pemasaran.
 Jika perusahaan mempunyai persediaan barang dagangan yang lengkap,
maka pelanggan/calon pelanggan akan terkesan dengan kelengkapan
barang dagangan yang kita tawarkan. Reputasi perusahaan bisa
meningkat. Di sampng itu jika perusahaan selalu mampu memenuhi
keinginan pelanggan pada saat dibutuhkan maka kepuasan pelanggan
semakin baik, dan perusahaan semakin untung.
 4. Spekulasi.
 Kadang-kadang persediaan digunakan
untuk berspekulasi. Jika perusahaanan
mengantisipasi kenaikan harga (misal
inflasi meningkat), nilai persediaan akan
meningkat dalam situasi inflasi, maka
akan meningkatkan profitabilitas
perusahaan.
BIAYA YANG BERKAITAN DENGAN
PERSEDIAAN
 1. Biaya investasi. Investasi pada persediaan seperti
investasi pada piutang/modal kerja lainnya. Biaya
investasi bisa berupa biaya kesempatan karena dana
tertanam di persediaan dan bukan tertanam pada
investasi lainnya.
 2. Biaya penyimpanan. Biaya penyimpanan mencakaup
biaya eksplisit, seperti biaya sewa gudang, asuransi,
pajak, & biaya kerusakan persediaan.
 3. . Biaya order. Untuk memperoleh
persediaaan, perusahaan akan melakukan
order persediaan tsb. Biaya order
mencakup biaya administrasi yang
berkaitan dengan aktivitas memesan
persediaan, biaya transportasi dan
pengangkutan persediaan.
PENENTUAN SALDO PERSEDIAAN: MODEL
ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)

 Berusaha menghitung persediaan yang


optimal. Persediaan yang berlebihan akan
memakan terlalu banyak biaya,
sedangkan persediaan yang terlalu kecil
bisa menyebabakan perusahaan
kehilangan kesempatan menjual
(memperoleh profit).
Penurunan Model EOQ
 Bagan berikut ini menggambarkan argumen
pendekatan EOQ. Pada awal periode,
persediaan sebesar Q datang. Kemudian
persediaan tsb terjual dengan tingkat penjualan
yang konstan untuk setiap periodenya (misal,
setiap hari). Tingkat penjualan tsb merupakan
slope dari garis miring dalam bagan tsb. Pada
saat ini persediaan baru sebesar Q datang
kembali ke perusahaan. Q/2 merupakan rata-
rata persediaan.
Bagan 2. Pola Konsumsi Persediaan
Q

Q/2

 Waktu
Bagan 3. Trade-off Total Biaya
Persediaan
Biaya

Total cost of inventory

Biaya simpan

Biaya
pemesanan
C* Persediaan
EOQ terjadi jika

Biaya Pemesanan = Biaya Penyimpanan


Total Biaya Persediaan
 Total Biaya = By. Simpan + By. Pesan
 TC = (Q/2)C +(S/Q)O
 Dimana
 TC = total biaya
 Q = Kuantitas persediaan yang dipesan
 Q/2 = persediaan rata-rata
 C = biaya simpan
 S = total kebutuhan persediaan per periode
 O = biaya pemesanan
Contoh :

 Total penjualan selama 1 tahun adalah


100.000 unit. By. Simpan adalah Rp
20,00 per unit persediaan. Biaya pesan
adalah Rp 10.000,00 per pesan.
Dengan informasi tsb, berapa Q*
(persediaan optimal) ?
Jawab:

 Q* = [ (2x10.000x100.000)/20]1/2
 = 10.000 unit
 Tingkat persediaan yang optimal adalah
10.000 unit. Dengan kata lain,
perusahan memesan 100.000 unit
setiap kali pesan.
 Total biaya persediaan (TC)
 = Total by. Simpan + Total by.Pesan
 TC =
[(10.000/2)x20]+[(100.000/10.000)x10.000]
 = 100.000 + 100.000
 = Rp 200.000,00

Perusahaan memesan persediaan sebanyak 10


kali dalam satu tahun. Persediaan rata-rata
adalah 5.000 unit. Dalam 1 tahun ada 10 kali
siklus persediaan.
 Periode perputaran persediaan =
asumsi 1 tahun=360 hari.
 360 hari/10 kali=36 hari

 Tingkat konsumsi persediaan (tingkat


penjualan) adalah 10.000/36 = 278 unit
per hari.
Menentukan Titik Pemesanan Kembali

 Lead time = waktu pesanan dikirim sampai


pesanan datang.
 Jika lead time = 5 hari, maka perusahaan
harus memesan kembali jika persediaan
berada pada tingkat 1.390 (278x5 hari).

Anda mungkin juga menyukai