- Deni Aprilianto DBD 115 - Sumariozi DBD 115 051 - Aditiya Pratama DBD 115029 - Jumara DBD 115 071 - Jakariya DBD 115 036 - Diko Purwanto DBD 115 044 - Tantau Pandinuan DBD 115 040 - Ruth Rika Silvana DBD 114 192 - Filbert Jeremia Satria DBD 115 025 - Diky DBD 115 049 - Gusliando DBD 115 045 - Riri Saprigo DBD 115 Untuk mendapat air yang baik sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal, karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga secara kualitas, sumberdaya air telah mengalami penurunan. Demikian pula secara kuantitas, yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat.Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Dan Lingkungan Hidup No. 02/MENKLH/1988, yang dimaksud dengan pencemaran adalah Masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan/atau komponen lain ke dalam air/udara berubahnya tatanan (Komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia atau prose alam, sehingga kualitas udara/air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya” (Pasal 1,angka 2). Definisi pencemaran air tersebut dapat diuraikan sesuai makna pokoknya menjadi 3 (tiga) aspek, yaitu aspek kejadian, aspek penyebab atau pelaku dan aspek akibat (Setiawan, 2001). Nilai pH, Keasaman dan Alkhalinitas. Suhu Air Oksigen dalam Air Karbondioksida Dalam Air Warna dan Kekeruhan Padatan Nitrat Posfor penyebab terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air sehingga menyebabkan kualitas air tercemar. Masukan tersebut sering disebut dengan istilah unsur pencemar, yang pada prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat rutin, misalnya buangan limbah cair.
Air sering tercemar oleh berbagai komponen anorganik, diantarnya
berbagai jenis logam berat yang berbahaya, yang beberapa di anatarnya banyak digunakan dalam berbagai keperluan sehingga diproduksi secara kontinyu dalam skala industri. Logam berat yang berbahaya yang mencemari lingkunga, yang terutama dalah Merkuri (Hg). Timbal (Pb), Arsenik (As), Kadmium (Cd), Kromium (Cr), dan Nikel (Ni). Logam-logam berat diketahui dapat menggumpal di dalam tubuh suatu organisme dan tetap tinggal dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama sebagai racun yang terakumulasi. Dua macam logam berat yang sering mengkontaminasi air adalah Merkuri dan Timbal. Merkuri atau Raksa atau Air raksa (Latin: Hydrargyrum, air/cairan perak) adalah unsur kimia pada tabel periodik dengan simbol Hg dan nomor atom 80. Merkuri merupakan elemen alami, sering mencemari lingkungan. Kebanyakan merkuri yang terdapat di alam dalam bentuk senyawa dengan elemen lain dan jarang dijumpai dalam bentuk elemen terpisah. Kadar merkuri yang tinggi pada perairan umumnya diakibatkan oleh buangan industri (industrial wastes) dan akibat sampingan dari penggunaan senyawa-senyawa merkuri di bidang pertanian. Penggunaan merkuri di dalam industrti sering mengakibatkan pencemaran lingkungan, baik melalui air limbah maupun melalui sistem ventilasi udara. Merkuri dapat berada dalam bentuk metal, senyawa-senyawa anorganik dan senyawa organic. Terdapatnya merkuri di perairan dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu pertama oleh kegiatan perindustrian seperti pabrik cat, kertas, peralatan listrik, chlorine dan coustic soda; kedua oleh alam itu sendiri melalui proses pelapukan batuan dan peletusan gunung berapi. Merkuri yang terbuang mengkontaminasi ikan dan makhluk air lainnya, termasuk ganggang dan tumbuhan air. Ikan-ikan dan hewan air yang kemudain dikonsumsi oleh manusia asehingga manusia pun dapat mengumpulkan merkuri di dalam tubuhnya. FDA mentapkan batasan kandungan merkuri maksimum adalah 0,005 ppm untuk makanan, sedangkan WHO (World Health Organization) menetapkan batasan maksimum yang lebih rendah, yaitu 0,0001 ppm untuk air. Semua komponen merkuri dalam jumlah cukup beracun terhadap tubuh. Gejala keracunan Mercury : Gangguan fungsi syaraf pusat ( motorik maupun sensorik ) : koordinasi gerakan dan bicara, telinga berdenging,Tuli, kesemutan ditemui pada fase awal keracunan. Gangguan Liver :Merusak sel2 liver. Gangguan ginjal : fungsi ginjal terganggu sehingga menyebabkan gagal ginjal. Pencemaran air oleh Mercury tidak bisa diatasi hanya dengan cara penyaringan, koagulasi kopulasi, pengendapan, atau pemberian tawas. Hal ini karena Mercury di air berbentuk ion. Cara terbaik untuk menghilangkan Mercury dalam air ini adalah dengan pertukaran ion. Yaitu mempergunakan suatu resin yang mampu mengikat ion Mercury hingga menjadi jenuh, kemudian diregenerasi kembali dengan penambahan suatu asam, sehingga Mercury bisa dinetralisir.