■ MT Intak
■ Infeksi
■ Benda asing
■ Trauma
■ Kontak dengan air (mandi / berenang)
■ Kebocoran CFS
Jenis Eksudat
Eksudat Deskripsi
Serosa Eksudat jernih, mengandung sedikit protein akibat
radang yang ringan
Mukoid Eksudat hasil sekresi sel goblet berwarna bening
kental dengan fungsi sebagai proteksi mukosa
Purulen Eksudat yang mengandung nanah/pus yaitu
campuran leukosit yang rusak, jaringan nekrotik
serta mikroorganisme yg musnah
Mukopurulen Eksudat gabungan mukoid dan purulen
Hemoragik Eksudat yang mengandung merah
Karakteristik Otore Bedasarkan Etiologi
■ Manifestasi Klinis :
– Otore
– Demam yang tadinya pada stadium supurasi tinggi yaitu sekitar 39,5oC, pada
stadium perforasi demam mulai turun.
– Pada pemeriksaan fisik ditemukan sekret keluar secara berdenyut (pulsasi)
■ Tatalaksana :
■ Obat cuci Telinga H2O2 3% selama 3-5 Hari serta antibiotik yang adekuat
■ Otitis Media Akut Stadium Perforasi
Otitis Media Supuratif Kronis
■ Definisi : infeksi kronis liang telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan
sekret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul. Sekret
mungkin encer, kental, bening atau berupa nanah
■ Manifestasi Klinis :
– Otore
– Otalgia
– Penurunan pendengaran
– Perforasi membrane timpani
– Jaringan Granulasi / Kolesteatom
Otitis Media Supuratif Kronis
■ Tatalaksana
OMSK Tipe Aman
• Cuci telinga dengan larutan H2O2 3% selama 3-5 Hari
• Apabila sekret berkurang berikan obat tetes leinga yang mengandung antibiotik dan
korikosteroid
• Apabila sekret telah kering, tetapi perforasi masih ada setelah di observasi 2 bulan,
maka idealnya dilakukan miringoplasti atau timpanoplasti
OMSK Tipe Bahaya
• Mastoidektomi
• Sederhana
• Radikal
• Dengan Modifikasi
■ Otitis Media Supuratif Kronis
Mastoiditis
■ Definisi : inflamasi pada rongga mastoid di tulang temporal
■ Etiologi : Streptococus pneumoniae, Streptococus β-haemolyticus grup A,
Straphylococus aureus
■ Manifestasi Klinis :
– Otore persisten > 3 minggu
– Otalgia
– Demam tinggi
– Nyeri Kepala
– Pendengaran menurun
■ Tatalaksana
– Medikamentosa: antibiotik oral Observasi
– Operatif : Mastoidektomi
■ Mastoiditis
Kebocoran CFS (Fistula CFS)
■ Fistula serebrospinal fluid (CSF) ditandai dengan keluarnya CSF dari ruang intrakranial melalui hubungan
yang tidak normal antara ruang subaraknoid dan struktur pneumatic di dasar tengkorak, biasanya
melalui saluran sinonasal, telinga tengah, atau sistem mastoid, dan menunjukkan defek osteodural
■ Etiologi :
– Traumatik (80-90% Kasus)
– Non-Traumatik : Tumor, Infeksi
– Fistula spontan
■ Manifestasi Klinis
■ Otore
■ Rinore
■ Vertigo
■ Tinnitus
■ Paresis nervus facialis
■ Afasia
■ Tatalaksana :
– Pembedahan
– Fistula Spontan biasanya bisa sembuh sendiri
Diagnosis