Anda di halaman 1dari 30

PEMANFAATAN SERBUK KULIT JAGUNG SEBAGAI

ADSORBEN UNTUK MENURUNKAN KADAR COD DAN


BOD DALAM AIR SUMUR GALI

Oleh
Restu Indah Larasati
4311413032

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
Latar Belakang
Latar Belakang
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Tinjauan pustaka

Jagung (Zea mays L.) merupakan


salah satu tanaman pangan dunia
yang terpenting, selain gandum
dan padi. Jagung merupakan
tanaman semusim (annual). Satu
siklus hidupnya diselesaikan
dalam 80-150 hari. Paruh pertama
dari siklus merupakan tahap
pertumbuhan vegetatif dan paruh
kedua untuk tahap pertumbuhan
generatif (Komariah dkk, 2013).
Komponen %
Lignin 12,04 .
Abu 3,57
Selulosa 41,23
Kadar air 10
Pulp 23,00 (Aremu, 2015)
BOD adalah jumlah okesigen yang
diperlukan untuk konversi mikroba
(microbial conversion) atau mengoksidasi
senyawa organik dalam limbah cair oleh
mikroba pada suhu 20°C selama waktu
Pencemaran inkubasi 5 hari (Suharto, 2011: 321).
Variabel Terikat

Variabel Kontrol
- Gelas arloji
- Erlenmeyer Pyrex 250 ml
- Labu takar Pyrex 10 ml, 25 ml, 100 ml, 500 ml
- Neraca analitik Ohaus SN C225021108 USA (ketelitian
0,0001)
- Grinder untuk menggiling kulit jagung
- Ayakan 100 mesh
- Pipet volume Pyrex 5 ml, 10 ml, 25 ml, 50 ml
- Tabung reaksi Pyrex
- COD reaktor, DO meter
- Alat-alat refluks.
1. Pembuatan Serbuk Kulit Jagung

• Dicuci dengan air untuk menghilangkan pasir, tanah dan kotoran


lainnya dan dikeringkan dengan cara di jemur,
• Di giling dengan grinder hingga menjadi serbuk
• Serbuk kulit jagung di furnace pada suhu 600°C selama 4 jam hingga
berubah menjadi abu, kemudian diayak 100 mesh,
• Adsorben yang telah diayak dicuci dengan aquademin dan
dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C selama 2 jam sampai di
dapat nilai sesuai standar adsorben yakni maksimum 10%.
(Kurniawan, 2012)
2. Aktivasi Serbuk Kulit Jagung Dengan H3PO4 9%

• Dimasukkan ke dalam beaker glass dan diaktivasi (direndam)


dengan H3PO4 9% sebanyak 100 ml selama 10 dan 12 jam
(Swastha, 2010).
• Disaring dan dicuci menggunakan aquademin hingga netral,
• Dikeringkan menggunakan oven selama 2 jam dengan suhu
110°C (Valentina, 2013).
• Di furnace pada suhu 600°C selama 4 jam. Serbuk kulit jagung
siap digunakan untuk perlakuan.
3. Penentuan Adsorben Terbaik Dalam Penurunan Kadar COD
dan BOD

• Ditambahkan adsorben tanpa aktivasi dan setelah aktivasi


• Diaduk menggunakan strirer selama 60 menit
• Sampel disaring dengan menggunakan kertas saring
• Filtat hasil penyaringan diukur kadar COD dan BOD
• Ditambahkan 0,2 gram adsorben teraktivasi terbaik
• Diaduk menggunakan stirrer dengan variasi waktu 15, 30, 45,
60, 75 menit
• Sampel disaring dengan menggunakan kertas saring
• Filtat hasil penyaringan diukur kadar COD dan BOD

(Abuzar, 2012)
• Di tambahkan dengan serbuk kulit jagung dengan variasi berat 0,2;
0,4; 0,6; 0,8; 1,0 gram yang telah diaktivasi dengan H3PO4 9% selama
12 jam hasil terbaik dari variasi waktu aktivasi serbuk kulit jagung.
• Di aduk selama 30 menit menggunakan stirrer
• Sampel disaring dengan menggunakan kertas saring
• Filtat hasil penyaringan diukur kadar COD dan BOD

(Abuzar, 2012)
Massa adsorben terbaik
• Dimasukkan dalam dua botol Winkler masing-masing 50 ml,
kemudian salah satu botol diinkubasi selama 5 hari
• Botol yang tidak diinkubasi ditambahkan 2 ml MnSO4 dan
larutan alkali iodide azida dengan menggunakan pipet
• Ditutup dan dikocok dengan membolak-balikkan botol
beberapa kali
• Didiamkan selama 10 menit sampai terjadi pengendapan

• Ditambahkan 2 mL larutan H2SO4 pekat


• Ditutup dan dikocok sampai endapan larut
(Budiman, 2015)
70.00%

60.00% 62.50%
50%
50.00%
Persentasi Penurunan COD (%)

40.00%
37.50%
30.00% COD
20.74% BOD
20.00% 24.01%

10.00% 13.10%

0.00%
0 2 4 6 8 10 12 14
Waktu Aktivasi (jam)
60 54 56
50 51.33
41.33
Kadar (mg/L)

40
30 31.33
COD
20
15.3 BOD
10 12.24
9.18
6.12
0 3.06
0 20 40 60 80
Waktu (menit)
90
80 77.157
74.657
70 69.657
Kadar (mg/L)

60
54.657
50
40 46.33 BOD
30 27.54 24.48 COD
20 15.36 18.36
10
9.24
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Massa Adsorben (gram)
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
kemampuan adsorben kulit jagung untuk mengadsorsi
senyawa organik serta perlu ditingkatkan lagi dengan
adsorpsi menggunakan logam yang lainnya, agar diperoleh
informasi yang lebih tentang kemampuan penggunaan
adsorben kulit jagung
Abuzar, suarni S, dkk. 2012. Penyisihan Minyak dan Lemak Limbah Cair Hotel
Menggunakan Serbuk Kulit Jagung. Jurnal Teknik Lingkungan
UNAND, 9(1): 13-25.
Abuzar, suarni S, dkk. 2014. Analisis Penyisihan Chemical Oxygen Demand
(COD) Limbah Cair Hotel Menggunakan Serbuk Kulit Jagung. Jurnal
Teknik Lingkungan UNAND, 11(1): 18-27.
Aremu, Aperolala, dan Dabonyan. 2015. Suitability of Nigerian Corn Husk
and Plantan Stalk for Pulp and Paper Production. European
Scientific Journal. 11(30) : 1857-7881.
Tavassolirizi, Z; Shams, K; Omidkhah, M.R. 2014. Platinum Recovery From
Model Media and A Pt-Sn/Alumina Spent Catalyst Extract Using
Corn Husk Based Adsorbent. Hal. 1-37.
Valdebenito, F; Pereira, M; Ciudad, G; Azocar, L; Briones, R. 2016. On the
Nanofibrillation of Corn Husk and Oat Hulls Fibres. Industrial Crops
and Products. Hal. 1-7.
Terima
semoga

Anda mungkin juga menyukai