Anda di halaman 1dari 21

KEBENARAN ILMIAH

ARTI KEBENARAN, TEORI-TEORI KEBENARAN, DAN SIFAT KEBENARAN

KELOMPOK 6 / MATERI KEDUA


KELOMPOK 6 (ENAM)
■ MOKHAMMAD RIFALDI
■ M. IRSYAD SURYA W.
■ SALDI SYAHRUL GUNAWAN
■ MOHAMMAD TRI HANDOKO
KEBENARAN

■ Kebenaran adalah persesuaian antara pengetahuan dan


objek, dapat pula diartikan sebagai pendapat atau
perbuatan seseorang yang sesuai dengan orang lain
dan tidak merugikan diri sendiri.

■ Kebenaran adalah lawan dari kekeliruan yang merupakan


objek dan pengetahuan yang tidak sesuai. Contohnya
roda mobil
KEBENARAN ILMIAH

Kebenaran yang ditandai dengan terpenuhinya syarat-


syarat ilmiah terutama menyangkut adanya teori yang
mendukung dan sesuai bukti.
TEORI-TEORI KEBENARAN
1. Teori Coherence
Teori ini dibangun oleh para pemikir rasionalis seperti
Leibniz, Spinoza, Hegel, dan Bradley. Menurut Katsoff (1986)’,
suatu proposisi cenderung benar jika proposisi tersebut dalam
keadaan saling berhubungan dengan proposisi yang lain, atau
jika makna yang dikandungnya dalam keadaan saling
berhubungan dengan pengalaman kita.
TEORI-TEORI KEBENARAN
2. Teori Corespondence
Teori yang menerangkan bahwa kebenaran atau sesuatu
kedaan benar itu terbukti benar bila ada kesesuaian antara
arti yang dimaksud suatu pernyataan atau pendapat dengan
objek yang dituju atau dimaksud oleh pernyataan atau
pendapat tersebut.
TEORI-TEORI KEBENARAN
3. Teori Consistency
Teori ini merupakan suatu usaha pengujian (test) atas
arti kebenaran. Hasil test dan eksperimen dianggap benar jika
kesan-kesan yang berturut-turut dari satu penyelidik bersifat
konsisten dengan hasil test eksperimen yang dilakukan
penyelidik lain dalam waktu dan tempat yang lain.
TEORI-TEORI KEBENARAN

4. Teori Pragmatisme
Pragmatisme menguji kebenaran dalam praktek yang
dikenal para pendidik sebagai metode project atau metode
problem solving dalam pengajaran. Mereka akan benar hanya
jika mereka mampu memecahkan problem yang ada.
TEORI-TEORI KEBENARAN

5. Teori Kebenaran Berdasarkan Arti


Yaitu bahwa proposisi itu ditinjau dari segi artinya atau
maknanya. Apakah proposisi yang merupakan pangkal
tumpunya itu mempunyai referen yang jelas.
TEORI-TEORI KEBENARAN

6. Teori Kebenaran Sintaksis


Para penganut teori kebenaran sintaksis, berpangkal
tolak pada keteraturan sintaksis atau gramatika yang dipakai
oleh suatu pernyataan atau tata bahasa yang melekatnya.
TEORI-TEORI KEBENARAN

7. Teori Kebenaran Non-Deskripsi


Teori kebenaran non diskripsi dikembangkan oleh
penganut filsafat fungsionalisme.
TEORI-TEORI KEBENARAN

8. Teori Kebenaran Logic-yang berlebihan


Pada dasarnya menurut teori kebenaran ini adalah
bahwa problema kebenaran hanya merupakan kekacauan
bahasa saja dan hal ini akibatnya merupakan pemborosan,
TEORI-TEORI KEBENARAN
9. Kebenaran Religius
Kebenaran tak cukup hanya diukur dengan rasional dan
kemauan individu. Kebenaran bersifat objektif, universal,
berlaku bagi seluruh umat manusia, karena kebenaran ini
secara antalogis dan oxiologis bersumber dari Tuhan yang
disampaikan melalui wahyu.
SIFAT-SIFAT KEBENARAN
1. Struktur yang rasional-logis.
Kebenaran dapat dicapai berdasarkan kesimpulan logis atau
rasional dari proposisi atau premis tertentu. Karena
kebenaran ilmiah bersifat rasional, maka semua orang yang
rasional (yaitu yang dapat menggunakan akal budinya secara
baik), dapat memahami kebenaran ilmiah. Oleh sebab itu
kebenaran ilmiah kemudian dianggap sebagai kebenaran
universal.
SIFAT-SIFAT KEBENARAN
1. Struktur yang rasional-logis.
Dalam memahami pernyataan tersebut, perlu membedakan
sifat rasional (rationality) dan sifat masuk akal (reasonable).
Sifat rasional terutama berlaku untuk kebenaran ilmiah,
sedangkan masuk akal biasanya berlaku bagi kebenaran
tertentu diluar lingkup pengetahuan.
SIFAT-SIFAT KEBENARAN
2. Isi empiris
Kebenaran ilmiah perlu diuji dengan kenyataan yang ada,
bahkan sebagian besar pengetahuan dan kebenaran ilmiah,
berkaitan dengan kenyataan empiris di alam ini.
SIFAT-SIFAT KEBENARAN
3. Dapat diterapkan (pragmatis)
Sifat pragmatis, berusaha menggabungkan kedua sifat
kebenaran sebelumnya (logis dan empiris).
Kesimpulan
■ Menurut Jujun S. Sumantri, kebenaran ilmiah adalah kesesuaian
antara pengetahuan dengan objek yang didukung dengan syarat-syarat
tertentu serta melalui metode-metode yang didukung oleh teori yang
menunjang dan sesuai dengan bukti yang empiris.
■ Walaupun kebenaran ilmiah bersifat objektif, tetapi kebenaran ilmiah
juga memiliki sudut pandang secara subjektif. Sudut pandang secara
subjektif ini hakikatnya bertentangan dengan kebenaran ilmiah. Namun
kebenaran ilmiah ini juga membutuhkan sudut pandang secara
subjektif karena sudut pandang ini membuat kebenaran rasional dan
teruji karena bersifat empiris dan sesuai dengan pengetahuan.
Kesimpulan
■ Teori kebenaran ada 8, yakni teori kebenaran yang saling
berhubungan (coherence theory of truth), teori kebenaran
yang saling berkesesuaian (correspondence theory of truth),
teori consitency, teori kebenaran pragmatisme, teori
kebenaran berdasarkan arti (semantic theory of truth), teori
kebenaran sintaksis, teori kebenaran logic yang berlebihan
(logical-superfluity of truth), dan teori kebenaran religius.
■ Sifat kebenaran ada 3, yakni kebenaran yang rasional-logis,
isi empiris, dan dapat diterapkan (pragmatis).
ADA YANG BINGUNG ?
■ OLEH : zahrotur
■ PERTANYAAN : bagaimana jika kebenaran tidak terbukti kebenarannya pada
anak kecil ?
■ OLEH : ainun
■ PERTANYAAN : jelaskan kebenaran yang empiris serta contohnya ?
■ OLEH : irma
■ PERTANYAAN : apakah kebenaran itu termasuk absolute atau relative ?

Anda mungkin juga menyukai