OLEH:
DR. INDRI SYAFRIZA
ILUSTRASI KASUS
Identitas Pasien
Riwayat Antenatal
Ibu pasien mengaku tidak ada gangguan selama
kehamilan. Ibu melakukan ANC (Ante Natal Care) di
posyandu selama lebih dari 4x selama masa kehamilan.
• Riwayat Natal
• Spontan/tidak spontan : Spontan
• Nilai APGAR : Langsung menangis dan
gerakan aktif
• Berat badan lahir : 2900 gram
• Panjang badan lahir :49cm
• Penolong : Bidan
Riwayat Imunisasi
Imunisasi dasar lengkap sesuai dengan usia
Riwayat Perkembangan
Baik (sesuai usia)
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran Compos mentis
Tekanan Darah -
Frekuensi Nadi 124x/menit
Frekuensi Napas 40x/i
Suhu 38,8C
Berat Badan 10,5 kg
Tinggi 72 cm
Kulit Turgor kulit ceat kembali, sianosis (-)
Mata Anemis (-), ikterik (-), reflex cahaya (+/+) normal. Pupil
isokor 3mm/3mm, tidak cekung, air mata cukup
Mulut Kelembapan mukosa bibir cukup
Paru Inspeksi : Simetris
Palpasi: Krepitasi(-), massa (-),
Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru
Auskultasi : Suara napas vesikuler (+/+), Rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
Jantung Bunyi jantung I II (+), regular, gallop (-), murmur (-)
Diagnosa Kerja
Kejang demam kompleks dengan diare akut
dihidrasi ringan-sedang
Diagnosa Banding :
2). Epilepsi dengan diare akut dihidrasi
ringan sedang
3). Meningoensefalitis dengan diare akut
dihidrasi ringan-sedang
Tatalaksana
IVFD KA EN 3B 40cc/KgBB/jam
Propiretik Supp 160 mg
Paracetamol Syr 3x1cth k/p
Zinc Syr 1x20 mg
Oralit 750 cc/3 jam
Demam
Usia
Genetik (Riwayat kejang demam pada orang tua atau
saudara sekandung
Perkembangan terlambat (Malnutrisi)
PATOFISIOLOGI DEMAM-KEJANG
Klasifikasi Kejang Demam
Demam:
timbul mendadak dan lamanya, menggigil,
mengigau,
Gejala penyakit penyerta:
Mencret, muntah, sesak nafas, dll
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Rangsang meningeal :
Pemeriksaan kaku kuduk
Tanda brudzinki I dan II
Tanda kernig
Anti Piretik
* Parasetamol 10-15 mg/kgbb/kali
* Ibuprofen 5 -10 mg/kgbb/kali
Anti Konvulsan
* Diazepam oral 0.3-0.5 mg/kgbb
* Diazepam rectal 0.5 mg/kgbb
BB<10Kg:5mg; >10Kg:10mg
Jika kejang tidak teratasi dapat diulang dengan cara
dan dosis yang sama dengan interval 5 menit
Bila setelah 2 kali pemberian diazepam rektal masih
tetap kejang, dianjurkan ke rumah sakit. Dan
diberikan diazepam intravena 0,3-0,5 mg/kgbb
Bila kejang belum berhenti diberikan fenitoin 10-20
mg/kgbb/kali dengan kecepatan 1 mg/kgbb/menit atau
kurang dari 50 mg/menit.
Kejang berhenti Dosis selanjutnya 4-8
mg/kgbb/hari, yaitu 12 jam setelah dosis awal
Kejang belum berhenti rawat di ruang intensif.
RUMATAN
RUMATAN
RAWAT ICU Fenobarbital 3 – 4 mg/kgBB/hari
Asam Valproat 15-40 mg/kgBB/hr
PROGNOSIS
Tergantung dari jenis kejang demam dan faktor resiko.
Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah:
1. Riwayat kejang demam dalam keluarga
2. Usia kurang dari 12 bulan
3. Tingginya suhu badan sebelum kejang
4. Cepatnya kejang setelah demam