Anda di halaman 1dari 60

 Kata wawasan apabila dilihat dari sudut pandang etimologi

atau kebahasaan, artinya adalah pengetahuan yang


kemudian dijadikan dasar dalam rangka cara pandang atau
cara memandang. Misalnya bagi seseorang yang menganut
keyakinan tentang agamanya atau kepercayaanya.
 Menurut Drs. S. Sumarsono, MBA dalam buku pendikikan
Kewarganegaraan dikatakan bahwa “Pemerintah dan rakyat
memerlukan suatu konsepsi berupa Wawasan Nasional untuk
menyelenggarakan kehidupannya, dimana wawasan ini lah
yang digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup dan
keutuhan wilayah seta jati diri bangsa”. Dikatakan pula
bahwa “wawas” artinya memandang atau melihat dan kata
akhir “an” secara harfiah menjadi cara penglihatan atau
cara pandang.
 Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari hubungan
antara faktor faktor geografis dan strategi maupun
politik suatu negara.
 Menurut Ermaya Suradinata adalah permasalahan yang terkait
dengan politik kekuasaan dan dibentuk serta dijiwai oleh paham
kekuasaan maupun geopolitik itu sendiri yang dianutnya.
A. Paham Kekuasaan
 Perumusan tentang pemahaman Wawasan Nasional lahir
berdasarkan pertimbangan dan pemikiran mengenai, sejauh mana
konsep operasionalnya dapat diwujudkan dan
dipertanggungjawabkan.
 Ada beberapa pendapat dalam memahami tentang rumusan tersebut :
1) Paham Machiavelli (pada abad XVII)
2) Paham Kaisar Nalopeon Bonaparte(abad XVIII)
3) Paham Jendral Clausewitz(abad XVIII)
4) Paham Feuerbach dan Hegel
5) Paham Lenin (abad XIX)
6) Paham Lucian W Pye dan Sidney
B. Teori-Teori Geopolitik
 Geopolitik berasal dari kata geo artinya bumi
dan politik yang berarti kekuasaan atau yang
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan
dasar dalam menentukan alternatif
kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan
tujuan nasioanal. Beberapa pendapat dari
pakar geopolitik antara lain :
1) Pandangan ajaran Frederich Ratzel.
2) Pandangan ajaran Rudolf Kjellen.
3) Pandangan ajaran Karl Haushofer.
4) Pandangan ajaran Sir Halford Nackinder.
5) Pandangan ajaran Sir Walter Raleigh dan Alfred Thyer
Mmahan.
6) Pandangan ajaran W Mitchel.
7) Ajaran Nicholas J Spykmen
a. Paham Geopolitik Bangsa Indonesia
 Paham Geopolitik bangsa indonesia menurut
Winarno dalam buku Paradigma baru PPKN
adalah paham geopolitik yang dirumuskan
dalam konsepsi Wawasan Nusantara, sehingga
bagi bangsa Indonesia geografi merupakan
pandangan baru dalam mempertimbangkan
faktor-faktor geografis wilayah negara untuk
mencapai tujuan nasionalnya. Secara geografis
Indonesia berada dalam tempat yang sangat
strategis, yaitu diapit dengan dua samudra dan
dua benua serta dalam bentuk kepulauan.
 Wawasan Nasional Indonesia merupakan
wawasan yang dikembangkan berdasarkan teori
wawasan nasioanal secara universal, wawasan
tersebut dibentuk dan dijiwai oleh paham
kekuasaan bangsa indonesia dengan geopolitik
indonesia.
a) Paham kekuasaan bangsa Indonesia.
b) Geopolitik Indonesia.
c) Dasar pemikiran Wawasan Nasional Indonesia.
A.Pemikiran berdasarkan falsafah
Pancasila berdasarkan falsafah
Pancasila,
 manusia adalah mahkluk ciptaan tuhan yang
mempunyai naluri, akhlak, daya pikir, dan
sadarkan keberadaanya yang serba
berhubungan dengan sesamanya,
lingkunganya dan alam semesta serta
penciptanya.
1) Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Dalam sila ini bangsa Indonesia menyatakan
kepercayaan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing-masing.
2) Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Dalam sila ini bangsa Indonesia mengakui dan
menghargai serta memberikan hak dan kebebasan yang
sama kepada setiap warganya untuk menerapkan HAM.
3) Sila Persatuan Indonesia
 Dengan sila ini bangsa Indonesia lebih
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara,
kepentingan masyarakat yang lebih luas harus
diutamakan.
4) Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaknsaan Permusyawaratan Perwakilan
Dengan sila ini bangsa Indonesia mengakui
bahwa pengambilan keputusan yang menyangkut
kepentingan bersama diusahakan melalui
musyawarah untuk mencapai mufakat.
5) Sila Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
 Dengan sila ini bangsa Indonesia mengakui
dan menghargai warganya untuk mencapai
kesejahteraan yang setinggi-tingginya, sesuai
hasil karya dan usahnya masing-masing
 B. Pemikiran berdasarkan aspek kewilayahan
Nusantara
 Geografi adalah wilayah yang tersedia dan terbentuk secara
alamiah oleh alam nyata, karena itu kondisi obyektif
geografis sebagai modal dalam pembentukan suatu negara
merupakan suatu ruang gerak hidup suatu bangsa yang
didalam nya terdapat sumber kekayaan alam dan penduduk
yang mempengaruhi pengambilan keputusan/kebijaksanaan
politik negara tersebut.
 C. Pemikiran Berdasarkan Aspek Sosial Budaya
 Budaya atau kebudyaan dalam arti etimogis adalah segala
sesuatu yang dihasilkan oleh kekuatan budi manusia, oleh
karnanya manusia tidak hanya bekerja dengan kekuatan
budi manusia akan tetapi juga dengan perasaan dan
imajinasi serta kehendak. Sosial budaya sebagai salah satu
aspek kehidupan nasional disamping politik dan ekonomi
serta pertahanan dan keamanan adalah faktor dinamika
masyarakat yang terbentuk oleh keseluruhan pola tingkah
laku lahir batin yang memungkinkan berlangsung nya
hubungan sosial diantara anggotanya.
 D. Pemikiran Berdasarkan Aspek Kesejarahan
 Demikian pula sejarah Indonesia diawali dari kerajaan
tradisional yang pernah ada diwilayah Nusantara.
Kedua kerajaan ini adalah Sriwijaya dan Majapahit
yang bertujuan mewujudkan kesatuan wilayah
kendatipun belum ada konsep maupun cara pandang.
Konsep Nusantara yang dikukuhkan menjadi UU
No.4/Prp tahun 1960, yaitu :
1) Perairan Indonesia adalah laut wilayah Indonesia berserta
perairan pedalaman Indonesia.
2) Laut wilayah Indonesia adalah jalur laut 12mil laut.
3) Perairan dalam Indonesia adalah yang terletak pada sisi
dalam.
a. Pengantar implementasi Wawasan Nusantara
 (IPOLEKSOSBUTHANKAM/bingkai Wawasan Nusantara). Wawasan
Nusantara dalam kehidupan nasional yang mencakup kehidupan politik
dan ekonomi serta sosial budaya maupun pertahanan
keamanan(IPOLEKSOSBUD), harus tercermin dalam pola pikir dan pola
sikap.

b. Pengertian Wawasan Nusantara(Pancasila,


Kewilayahan dan Keragaman)
 Berdasarkan teori tentang wawasan nusantara, Latar
belakang falsafah Pancasila, latar belakang pemikiran
aspek kewilayahan, aspek sosial budaya dan aspek
kesejarahan. Wawasan nusantara dengan rumusan dan
pengertian yang sampai saat ini berkembang :
1) Wawasan Nusantara yang merupakan Wawasan
Nusantara yang bersumber pada Pancasila dan
berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang
dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara untuk mencapai
tujuan Nasional. Menurut Prof. Dr. Wan Usman.
Wawasan Nusantara adalah cara pandang
bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah
airnya sebagai negara kepualuan dengan
semua aspek kehidupan yang beragam.
2) Pengertian Wawasan Nusantara menurut
kelompok kerja Wawasan Nusantara dan dibuat
oleh Lemhanas tahun 1999 adalah cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serba
beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara untuk mencapai
tujuan nasional.
a. Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional
Indonesia (satu bangsa & wilayah).
 Sebagaibangsa yang majemuk dan telah menegara,
bangsa Indonesia dalam membina dan membangun
atau menyelenggarakan kehidupannya secara nasional
selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa
serta kesatuan wilayahnya.
 b. Landasan Idiil Pancasila
 Pancasila yang telah diakui sebagai
ideologi maupun
dasar negara dan telah dirumuskan dalam pembukaan
UUD 1945, pada hakekatnya Pancasila tersebut
mencerminkan nilai keseimbangan, keserasian,
keselarasan, persatuan dan kesatuan, kekeluargaan,
kebersamaan serta kearifan dalam membina
kehidupan nasional. Perpaduan dari nilai-tersebut
diatas, mampu mewadahi kebhinekaan bagi seluruh
aspirasi bangsa Indonesia.
c. Landasan Konstitusional UUD 1945
 UUD 1945 merupakan konstitusi dasar yang
menjadi pedoman pokok dalam kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa serta bernegara,
telah disepakati pula oleh Bangsa Indonesia
bahwa Indonesia merupakan negara kesatuan
yang berbentuk republik serta berkedaulatan
rakyat yang sepenuhnya oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR).
 A. Wadah (contour) :
 Wadah kehidupan bermasyarakat dan berbangsa serta
bernegara, meliputi seluruh Indonesia yang memiliki
kekayaan alam dna penduduk dengan keanekaragaman
budaya.

 B. Isi (content) :
 Isi adalah merupakan aspirasi bangsa yang berkembang
di dalam masyarakat, sedangkan cita-cita dan tujuan
nasional yang terdapat dalam pembkaan UUD 1945
adalah menyangkut:
 1. Realisasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta
pencapaian cita-cita Tunas
 2. Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang
meliputi kehidupan nasional.
 C.Tata laku (conduct) :
 Tata laku merupakan hasil interaksi
antara wadah dan isi, dimana tata laku
terdiri dari tata laku batiniah dan tata
laku lahirlah.
 Tata laku Batiniah : Mencerminkan jiwa dan
semangat serta mentalitas yang baik dari
bangsa Indonesia.
 Tatta laku lahirlah : Tercemin dalam
tindakan dan perbuatan serta perilaku
bangsa Indonesia.
 Hakikatwawasan nusantara adalah
keutuhan nusantara dalam pengertian
cara pandang yang selalu utuh
menyeluruh dalam lingkup nusantara demi
kepentingan nasional. Hal ini berarti
bahwa setiap warga bangsa dan aparatur
negara harus berfikir dan bersikap serta
bertindak secara utuh dan menyeluruh
demi kepentingan bangsa dan negara
Indonesia.
 Azas wawasan nusantara merupakan ketentuan-
ketentuan atau kaidah-kaidah dasar yang harus
dipatuhi dan ditaati serta dipelihara maupun
diciptakan oleh seluruh bangsa Indonesia.
 Azas Wawasan Nusantara terdiri dari :
 Kepentingan yang sama
 Tujuan yang sama
 Keadilan
 Kejujuran
 Solidaritas
 Kerja sama , dan
 Kesetiaan terhadap ikrar atau kesepakatan
bersama demi terpeliharanya persatuan dan
kesatuan dalam kebhinekaan.
 A. Arah pandang ke-dalam :
 Arah pandang ke-dalam bertujuan untuk menjamin
perwujudan perstauan dan kesatuan segenap aspek
kehidupan nasional, baik aspek alamiah maupun aspek
sosial.

 B. Arah pandang ke-luar :


 Arah pandnag ke-luar bertujuan untuk menjamin
kepentingan nasional dalam dunia yang serba berubah,
maupun dalam kehidupan dalam negeri serta untuk
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan dan perdamaian abadi serta keadilan
sosial maupun kerja sama atau sikap saling hormat
menghormati.
 A. Kedudukan :
 Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional
bangsa Indonesia, merupakan ajaran yang
diyakinkan kebenerannya oleh seluruh rakyat
Indonesia, dengan tujuan agar tidak menjadi
penyesatan dalam penyimpangan dalam uapaya
mencapai dan mewujudkan cita-cita serta
tujuan nasional.
1) Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan
dasar negara berkedudukan sebagai landasan
idiil.
2) UUD 1945 sebagai landasan konstitusi negara,
berkedudukan sebagai landasan konstitusional.
3) Wawasan Nusantara sebagai visi Nasional,
berkedudukan sebagai landasan visional
4) Ketahanan Nasional sebagai konsepsi Nasional,
berkedudukan sebagai landasan konsepsional.
5) GBHN sebagai politik dan strategis
Nasional/strategi kebijakan Nasional (landasan
operasional).
B.Fungsi
 Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman dan
motivasi serta dorongan maupun rambu-rambu,
dalam menentukan segala kebijaksanaan dan
keputusan serta tindakan maupun perbuatan bagi
penyelenggaraan negara ditingkat pusat dan
ditingkat daerah.
 C. Tujuan
 Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan
Nasionalisme yang tinggi pada segala aspek
kehidupan rakyat Indonesia yang lebih
mengutamakan kepentingan Nasional, dari pada
kepentingan indvidu dan kelompok serta golongan
maupun suku bangsa dan daerah.
 Sebagai cara pandang dan visi Nasional
Indonesia, Wawasan Nusantara harus dijadikan
arahan dan pedoman serta acuhan maupun
tujuan bagi setiap individu bangsa Indonesia
dalam membangun dan memelihara tuntutan
bangsa dan NKRI.
 Implementasi Wawasan Nusantara :
 Implementasi dalam kehidupan politik
 Implementasi dalam kehidupan ekonomi
 Implementasi dalam kehidupan sosail budaya
 Implementasi dalam kehidupan pertahanan dan keamanan
 Pemasyarakat atau sosialisasi warga nusantara, dapat
dilakukan dengan cara :
 A. Menurut sifat/cara penyampaiannya :
1) Langsung dengan ceramah, diskusi, dialog dan tatap muka.
2) Tidak langsung yang berdiri dari media elektronik dan media
cetak.

 B. Menurut metode penyampaiannya :


1) Keteladanan melalui penularan dalam sikap perilaku kehidupan
sehari-sehari kepada lingkungannya.
2) Edukasi melalui pendekatan formal dan informal.
3) Komunikasi dengan saling menghargai.
4) Intergritas dengan terjalinnya persatuan dan kesatuan.
 Dapatdilakukan meliputi langkah-langkah
sebagai berikut:
 A. Pemberdayaan Masyarakat dalam arti
memberikan peran dalam bentuk aktifitas
dan partisipasi masyarakat untuk mencapai
tujuan nasional, hanya dapat dilaksanakan
oleh negara yang sudah maju yang
menjalankan buttom up planning. Sedangkan
indonesia sebagai negara berkembang, masih
melaksanakan program top down planning
karena keterbatasan sumber daya manusia
(SDM).
 B. Dunia tanpa batas dimana perkembangan Iptek
khususnya dalam dunia informasi dan komunikasi serta
transportasi, menyebabkan seolah-olah dunia telah
menyatu dan tanpa batas.
 C. Pada era baru kapitalisme dikatakan oleh Sloan dan
Zureker bahwa, kapitalisme adalah suatu sistem
ekonomi berdasarkan hak milik swasta atas macam-
macam barang dan kebebasan individu,dengan tujuan
untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain.
 D. Kesadaran warga negara dimana bangsa Indonesia
melihat hak yang tidak terlepas dari kewjiban, baik
sebagai warga negara maupun sebagai warga
masyarakat,mempunyai kedudukan dan hak serta
kewajiban yang sama.
 Adabeberapa teori yang mengemukakan
pandangan global , antara lain :
a) Global paradox : negara harus mampu memberikan peranan
sebesar-besarnya kepada rakyatnya.
b) Borderless World dan The End of Nartion : wilayah geografi
relatif tetap, tetapi kekuatan atas ekonomi dan budaya
global akan menembus batas tersebut.
c) Lester Thurowq : strategi baru kapitalisme adalah
mengupayakan keseimbangan antara kepentingan individu
dan masyarakat banyak serta antara negara maju dengan
negara berkembang.
d) Hezel Handerson : perlu ada perubahan nuansa perang
ekonomi menjadi masyarakat dunia yang bekerja sama untuk
memanfaatkan teknologi yang bersuh lingkungan serta
mewujudkan pemerintahan yang lebih demokratis.
e) Lan Marison : dalam era baru timbul adanya peran pasar dan
konsumen maupun teknologi baru yang lebih besar.
 Keberhasilan implementasi Wawasan Nusantara
akan tercapai apabila setiap warga negara memiliki
kesadaran untuk :
A. Mengerti dan memahami serta menghayati hak dan
kewajiban warga negara serta hubungan warga negara serta
hubungan warga negara dengan negara, sehingga sadar
sebagai bangsa Indonesia yang cintah tanah air berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 serta Wawasan Nusantara.
B. Mengerti dan memahami serta menghayati bahwa di dalam
menyelenggarakan kehidupanya negara memerlukan
konsepsi Wawasan Nusantara, sehingga sadar sebagai warga
negara yang memiliki Wawasan Nusantara guna mencapai
cita-cita dan Tujuan Nasioanal.
 SejakProklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17
Agustus 1945, bangsa dan negara Indonesia tidak
pulup dari berbagai gejolak maupun ancaman yang
datang baik dari dalam negeri maupun luar negeri dan
nyaris membahayakan kelangsungan hidup bangsa &
negara.
 geostrategi adalah suatu cara atau pendekatan
dalam memanfaatkan kondisi lingkungan untuk
mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan
nasional. Sedangkan Ketahanan Nasional sebagai
geostrategi bangsa Indonesia dalam melaksanakan
pembangun dalam rangka mencapai cita-cita dan
tujuan nasionalnya. Selanjutnya Ketahanan Nasional
memiliki tiga perspektif atau sudut pandang
terhadap konsepsi Ketahanan Nasional, yaitu :
Ketahanan Nasional sebagai kondisi Ketahuan
Nasional sebagai metode dan Ketahanan Nasional
sebagai doktrin.
 Dalam perjuangan mencapai tujuan yang telah
disepakati bersama, suatu bangsa senantiasa
akan menghadapi berbagai tantangan dan
ancaman serta hambatan maupun gangguan yang
datang dari manapun. Bangsa Indonesia
memerlukan keuletan dan ketangguhan untuk
mengembangkan kekuatan nasional yang disebut
Ketahanan Nasional.

 A. Manusia berbudaya :
 Sebagai salah satu makhluk Tuhan, manusia
dikatakan sebagai makhluk yang sempurna karena
memiliki naluri dan kemampuan berpikir serta akal
maupun berbagai keterampilan. Karena itu manusia
yang berbudaya akan selalu mengadakan hubungan:
 Dengan Tuhan, disebut Agama.
 Dengan Cita-cita, disebut Ideologi.
 Dengan Kekuatan/kekuasaan, disebut Politik.
 Dengan pemenuhan kebutuhan, disebut Ekonomi.
 Dengan manusia, disebut Sosial.
 Dengan rasa keindahan, disebut Seni/Budaya.
 Dengan pemanfaatan alam, disebut Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi.
 Dengan rasa aman, disebut Pertahanan dan Keamanan.
 B.Tujuan Nasional, Falsafah Bangsa, dan
Ideologi Negara.
 Tujuan Nasional menjadi pokok pikiran dalam
ketahanan Nasional karena suatu organisasi, apa
pun bentuknya akan selalu berhadapan dengan
masalah internal dan eksternal dalam proses
pencapaian tujuannya yang telah ditetapkan.
 Makna falsafah dalam pembukaan UUD 1945
1) Alinea pertama : Maknanya adalah kemerdekaan itu
hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena
tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan
2) Alinea kedua : Maknanya adalah masa depan yang
harus diraih (ciita-cita).
3) Alinea ketiga : Maknanya adalah bila negara ingin
mencapai cita-cita, maka kehidupan berbangsa dan
bernegara harus mendapat ridho Allah yang
merupakan dorongan spiritual.
4) Alinea keempat : Maknanya adalah mempertegas
cita-cita yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia
melalui wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
 Setiapbangsa dimanapun berada dalam rangka
mempertahankan kehidupan dan eksistensinya
maupun langkah untuk mewujudkan cita-cita
serta tujuan nasionalnya, perlu memiliki
pemahamaman tentang geopolitik dan dalam
implementasinya diperlukan apa yang disebut
dengan strategi yang bersifat nasional dan
itulah yang disebut sebagai geostrategi.
 Penjelasan Oleh Kaelan
 Bahwa geostrategi diartikan sebagai metode atau
aturan-aturan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan
nasional melalui proses pembangunan yang
memberikan arah tentang bagaimana membuat strategi
pembangunan dan keputusannya yang terukur serta
terimaginasi guna mewujudkan masa depan yang lebih
baik dan lebih aman serta bermanfaat.
 Oleh Sir Balford Mackinder (1861-1947)
 Guru besar geostrategi Universitas London yang juga
dikutip oleh Kaelan, bahwa teori yang
dikembangkannya tentang Geostrategi Continental
merupakan teori yang saat ini digunakan oleh negara-
negara maju maupun negara-negara berkembang.
 Geostrategi Bagi Bangsa Indonesia
 Diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 khususnya melalui proses pembangunan
nasional
 Dengankata lain menurut Notonegoro
terbentuknya bangsa Indonesia adalah
merupakan proses morofluralis, yang
meliputi prinsip-prinsip :
 Kesatuan sejarah
 Kesatuan nasib
 Kesatuan budaya
 Kesatuan wilayah
 Kesatuan azas kerohanian
 Ketahanan Nasional Indoensia (tannas)
Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa
Indonesia yang meliputi segenap aspek
kehidupan nasional yang terintegrasi.
 Tannas : berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan
dan ancaman serta hambatan maupun
gangguan yang datang dari luar maupun dari
dalam.
 Konsepsipengembangan kekuatan nasional
melalui pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan yang seimbang,
serasi dan selaras dalam seluruh aspek
kehidupan secara utuh dan menyeluruh
maupun terpadu berlandaskan Pancasila, UUD
1945 dan Wawasan Nusantara.
a) Hakikat Ketahanan Nasional adalah
keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional untuk dapat menjamin
kelangsungan hiudp bangsa dan negara
dalam mencapai tujuan nasional.
b) Hakikat konsep Ketahanan Nasional
Indonesia, adalah pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamanan secara seimbang serta serasi dan
selaras dalam seluruh aspek kehidupan
nasional.
Tatalaku berdasarkan nilai-nilai
Pancasila dan UUD 1945 serta Wawasan
Nusantara, terdiri dari :
a) Asas Kesejahteraan dan Keamanan
b) Asas Komprehensif Integral atau
Menyeluruh Terpadu
c) Asas mawas ke-dalam dan mawas ke-luar
d) Asas Kekeluargaan
 Memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-
nilai yang terkandung dalam landasan
dan asas nilai, nilai-nilai tersebut :
a) Mandiri
b) Dinamis
c) Wibawa
d) Konsultasi dan kerjasama
 Dalam rangka pemahaman dan pembinaan tata
kehidupan nasional, diperlukan penyederhanaan
tertentu dari berbagai aspek kehidupan nasional.
 Dari pemahaman tentang hubungan tersebut, timbul
gambaran bahwa Konsepsi ketahanan Nasional akan
menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung
kehidupan yaitu :
 Aspek yang berkaitan dengan alam bersifat statis yang
meliputi aspek Geografi, aspek Kependudukan dan aspek
Sumber Daya Alam.
 Aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis, yang
meliputi aspek Ideologi, aspek Politik, apek Sosial Budaya dan
aspek Pertahanan dan Keamanan (IPOLEKSOSBUDHANKAM)
 Meliputi :
A. Pengaruh Aspek Ideologi
B. Ketahanan pada Aspek Ideologi
C. Pembinaan Ketahanan Ideologi
D. Pengaruh Aspek Politik
E. Ketahanan pada Aspek Politik
F. Pengaruh Aspek Ekonomi
G. Struktur Sosial di Indonesia
H. Kondisi Budaya di Indonesia
I. Ketahanan pada Aspek Sosial Budaya
J. Pengaruh Aspek Pertahanan dan Keamanan
 A. Pengaruh Aspek Ideologi
Ideologi adalah suatu sistem nilai sekaligus
kebulatan ajaran yang memberikan motivasi,
selain itu juga mengandung konsep dasar
tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh
suatu bangsa. Secara teoritis suatu Ideologi
bersumber dari suatu falsafah dan merupakan
pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.
Ideologi Dunia :
 Liberalisme
 Komunisme
 Paham Agama

 Ideologi Pancasila :
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3) Persatuan Indonesia
4) Keraykyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan
5) Keadilan sosisal bagi seluruh rakyat Indonesia
 B. Ketahanan pada Aspek Ideologi
 Konsepsi tentang Ketahanan Ideologi mengandung
konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan
oleh suatu bangsa.

 C. Pembinaan Kethanan Ideologi


 Upaya memperkuat Ketahanan Ideologi memerlukan
langkah-langkah pembinaan :
 Pengamalan Pancasila
 Pancasila sebgaia Ideologi terbuka harus direlevansikan
 Bhineka Tunggal Ika dan Wawasan Nusantara harus
dikembangkan
 Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar
negara harus di hayatti dan diamalkan
 Pembangunan sebagai pengamalan Pancasila harus
menunjukan keseimbangan fisik fan spiritual.
 Pendidikan Moral Pancasila ditanamkan pada diri anak
didik.
 D. Pengaruh Aspek Politik
1) Politik Secara Umum
 Politik berati kebijaksanaan, oleh karena itu kebijakan
pemerintah negara harus serasi dan selaras dengan
keinginan dan aspirasi masyarakat.

2) Politik di Indonesia
 Politik di Indonesia harus dilihat dari kontek Ketahanan
Nasional, politik dibagi dua yaitu politik dalam negeri dan
luar negeri :
a) Politik dalam negeri meliputi: struktur politik(wadah
penyaluran) ; proses politik(pembinaan) ; budaya
politik(aktualisasi hak dan kewajiban); komunikasi
politik(hubugan timbal balik dalam kehidupan
masyarakat)
b) Politik luar negeri meliputi: sebagai bagian integral
dari strategi nasional; sebagai garis politik luar
negeri(bebas dan aktif)
 E. Ketahanan pada Aspek Politik
 Diartikansebagai kondisi dinamik kehidupan politik
bangsa yang berisi keuletan, ketangguhan dalam
menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman,
hambatan, serta gangguan yang datang dari luar
maupun dalam secara langsung maupun tidak
langsung. Perwujudannya meliputi :
1) Ketahanan pada aspek politik dalam negeri (sistem
pemerintahan; mekanisme politik ; kepemimpinan
nasional; terjalinnya komunikasi politik timbal balik
antara pemerintah dan masyarakat)
2) Ketahanan pada aspek politik luar negeri (Hubungan LN
dalam kerjasama; politik luar negeri untuk persahabatan;
citra positif ditingkatkan; perkembangan dunia harus
diikuti; langkah bersama; perjuangan; kualita)
 F. Pengaruh Aspek Ekonomi
• 1. Perekonomian secara umum
 salah satu aspek kehidupan nasional yang berkaitan

dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat, yang


meliputi produkasi dan distribusi serta konsumsi
barang dan jasa, serta dengan usaha-usaha untuk
meningkatjan taraf hidup masyarakat.

• 2. Perekonomian Indonesia
 Mengacu pada pasal 33 UUD 1945, yang

menyebutkan bahwa sistem perekonomian


Indonesia disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan asas kekeluargaaan.
• 3. Ketahanan pada Aspek Ekonomi
 Diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan
perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi segala tatantangan, ancaman, hambatan, dan
gangguan yang datang dari luar maupun dalam secara
langsung atau tidak langsung untuk menjamin
kelangsungan perekonomian bangsa dan negara Indonesia
berdasarkan pancasila dan UUD 1945
• 4. Pengaruh Aspek Sosial Budaya
 Mencakup dua segi kehidupan, yaitu segi sosial dimana
manusia harus mengadakan kerjasama demi
kelangsungan hidupnya dan segi budaya yang merupakan
keseluruhan tata nilai dan cara hidup yang
manifestasinya tampak dalam tingkah laku dan hasil
tingkah laku yang terlembagakan.
 G. Struktur Sosial di Indonesia
 Dalam masyarakat manusia hidup secara
berkelompok sesuai fungsi, peran dan
profesinya untuk memudahkannya dalam
menjalankan tugasnya.

 H. Kondisi budaya di Indonesia


1) Kebudayaan daerah
2) Kebudayaan Nasional
3) Integrasi Nasional
4) Kebudayaan dan Alam lingkungan
 I. Ketahanan pada Aspek Sosial Budaya
 Diartikan sebagai kondisi dinamis budaya bangsa
Indonesia, yang berisi keuletan dan ketangguhan
serta kemampuan untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tatantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yang
datang dari luar maupun dalam yang langsung atau
tidak langsung
 J. Pengaruh Aspek Pertahanan dan Keamanan
1) Pokok-pokok pengetahuan Pertahanan dan
Keamanan
2) Postur Kekuatan dan Kemanan
3) Ketahanan pada Aspek Pertahanan dan Kemanan
4) Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia
 Secara emosional antara Ketahanan Nasional dengan
bela negara terhadap hubungan, dimana kegiatan
membela negara ternyata bukan saja kewajiban akan
tetapi juga merupakan hak dan kehormatan bagi
setiap warga negaranya yang tertuang dalam pasal 27
ayat 3 UUD 1945 “Setiap warga negara berhak dan
wwajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.
Dan juga tertuang dalam pasal 30 ayat 1 UUD 1945
“Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan kemanan negara.
 Secara rinci bela negara adalah tekad, sikap dan
tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh,
terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan
pada tanah air dan kesadaran hidup berbangsa dan
bernegara.
 A.
Peraturan Perundang-undangan tentang
Bela Negara
 Ketentuan hukum yang menjadi pegangan dalam
pelaksanaan bela negara, yaitu :
1) Pasal 27 ayat 3 UUD 1945
2) Pasal 30 UUD 1945

 B.
Keikutsertaan Warga Negara dalam Bela
Negara
 Keikutsertaandalam upaya menghadapi ancaman
dilakukan dengan upaya bela negara, dapat dilakukan
dengan cara:
1) Bela Negara Secara Fisik
2) Bela Negara Secara Non Fisik
 C.
Identifikasi Ancaman terhadap Bangsa dan
Negara
 Ancaman terhadap bangsa dan negara merupakan setiap
usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun dari
luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah negara, dan keselmatan segenap bangsa
 D. Ancaman militer
 Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan
kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang dinilai
mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah negara, dan kselamatan segenap
bangsa.
 E. Ancaman nir militer atau non militer :
1) Ancaman berdimensi Ideologi
2) Ancaman berdimensi Politik
3) Ancaman berdimensi Ekonomi
4) Ancaman berdimensi Sosial Budaya
5) Ancaman berdimensi Teknologi informasi
6) Ancaman berdimensi Keselamatan Umum

Anda mungkin juga menyukai