Referat Penyakit Kulit PPT Fix
Referat Penyakit Kulit PPT Fix
• Etiologi terjadinya JPH hingga saat ini masih belum diketahui dengan pasti. Namun terdapat
beberapa hal yang dianggap sebagai faktor pencetus terjadinya JPH. Trauma sering
dianggap merupakan faktor utama yang dapat menyebabkan JPH karena JPH sering terjadi
pada tempat pasca trauma kulit, misalnya seksio sesaria, abrasi, insisi, luka bakar, terkena
cairan kimia, dan tato.
KELOID PARUT HIPERTROFIK
Tatalaksana Keloid
• Suntikan cortisone (injeksi steroid intralesi). Obat suntik keloid ini termasuk aman
dan tidak begitu menyakitkan. Suntikan biasanya diberikan sebulan sekali sampai
diperoleh manfaat maksimal.
• Suntik keloid ini aman karena sangat sedikit steroid yang masuk ke aliran darah dan
terbukti efektif membantu menghilangkan keloid, namun suntikan steroid juga bisa
membuat keloid yang rata menjadi merah, karena merangsang pembentukan
pembuluh darah yang lebih dangkal. Keloid akan terlihat lebih kecil setelah
penyuntikan rutin, tapi hasil terbaik sekalipun akan tetap meninggalkan bekas berupa
kulit yang terlihat agak kasar dan berbeda warna dari normalnya.
• Bedah / operasi. Terapi keloid dengan operasi ini termasuk tindakan yang
berisiko, karena memotong keloid dapat memicu pembentukan keloid
yang sama atau bahkan lebih besar.
Tatalaksana parut hipertrofik
• Banyak pilihan pengobatan JPH dengan hasil bervariasi, namun hingga saat ini tak satupun dari
pilihan tersebut dapat menyembuhkan total seperti yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena
rekurensinya masih sangat tinggi, yaitu > 50%.
• Dasar terapi yang digunakan ialah dengan mengkoreksi pembentukan dan degradasi kolagen yang
abnormal, memanipulasi proses penyembuhan luka, serta menghambat respons inflamasi.
• Terapi JPH dapat berupa eksisi, bedah beku, kortikosteroid topikal atau intralesi, radioterapi, tekanan
secara mekanik, gel silikon, interferon, 5-fluorourasil, laser vaskular, serta terapi kombinasi.
• Terapi kombinasi yang banyak digunakan adalah terapi bedah eksisi dengan penyuntikan
kortikosteroid intralesi, radiasi, bedah beku, laser, 5-luorourasil, dan tekanan mekanik atau bedah beku
dengan penyuntikan kortikosteroid intralesi.
CLAVUS DAN CALLUS
• Kapalan atau Callus adalah penebalan atau pengerasan kulit akibat tekanan dan
gesekan yang berlebihan. Umumnya kulit yang mengalami kapalan akan berwarna
kekuningan. Kulit kapalan yang menebal akan membuat bagian kulit tersebut juga
menjadi kurang sensitif terhadap sentuhan.
• Clavus (klavus) = mata ikan. Clavus bukanlah tumor, bukan pula tanda awal kanker,
melainkan penebalan dari kulit. Mata ikan adalah kelainan pada kaki berupa kulit
yang menebal, tidak merata, tampak seperti kerucut terbalik dengan alasnya ada pada
permukaan kulit. Kalau dipegang akan terasa keras, namun kalu dibawa berjalan
akan terasa nyeri.
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
• Klavus dan kalus terjadi akibat pajanan trauma mekanis atau gesekan yang
berlebihan pada kulit secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama.
• Secara teoritis, kondisi tersebut memicu terjadinya hiperkeratinisasi, yang
mengakibatkan penebalan dari stratum korneum, namun mekanisme terjadinya belum
diketahui secara pasti.
Tanda dan Gejala
• Klavus dan Kalus terjadi akibat pajanan tekanan atau gesekan yang berkepanjangan pada kulit dan
menimbulkan rasa nyeri
• Rentan terjadi pada setiap orang yang harus menumpu berat badannya
• Lesi terjadi pada lokasi-lokasi tertentu pada telapak kaki
• Klavus dan Kalus memperlihatkan adanya perubahan pada lapisan epidermis, dermis dan adipose
• Tidak berhubungan dengan kelainan sistemik
Gambaran klinisnya adalah penebalan/hiperkeratosis kulit, kuning hingga kecoklatan dengan inti sentral.
Klavus terdiri dari 2 jenis yaitu :
A.Klavus yang keras : biasanya terdapat pada telapak kaki atau pada tumit, tampak mengkilap
B.Klavus yang lunak : biasanya maserasi oleh karena keringat, infeksi sekunder dari jamur atau bakteri
Tatalaksana clavus
• Bila tidak mengganggu biarkan saja, bila mengganggu pengobatannya adalah operasi. Tapi jika ingin
mencoba cara tanpa operasi, mungkin dapat dicoba dengan mengoleskan salep keratolik pada mata
ikan, memberikan obat-obat oles yang dapat menipiskan lapisan kulit yeng menebal yaitu yang
mengandung urea, asam glikolat/malat/salisilat. Untuk mengurangi nyeri, sementara dapat
ditempelkan plester tebal pada clavus.
• Harus memperhatikan sepatu atau sandal yang dipakai selama ini. Apakah sudah nyaman atau terlalu
sempit. Jika perlu, gantilah alas kaki selama ini. Yang penting, hindari hak tinggi.
Teknik operasi:
1.Lakukan tindakan aseptik
2.Dreping dengan duk bolong
3.Lakukan anastesi lokal
(blok/infiltrasi) dengan lidocaine
HCl 2%
4.Lakukan insisi tangensial sampai
terlihat inti sentral dari klavus
5.Tandai batas insisi yang akan dilakukan,
berbentuk elips hanya seluas inti sentral.
Bukan seluas seluruh klavus
Eksisi secara tajam bagian dasar klavus
sampai subkutis (lemak subkutis bisa
diidentifikasi)
7.Pegang ujung insisi dengan klem
lalu diangkat
8.Lakukan diseksi tajam dengan
gunting menelusuri masa ke
sekelilingnya
9.Jika masa sudah terangkat,
potonglah jaringan dibawahnya
10. Perdarahan dirawat
11. Jahit luka operasi dengan nylon
2-0 sampai 3-0
Tatalaksana Callus
• Ganti sepatu, pakai kaus kaki, pakai sarung tangan, jangan nyeker dll.
• Jangan pernah memotongnya sendiri, karena bisa terjadi infeksi
• Menangani penyakit utama agar tidak memperburuk keadaan
• Memberikan antibiotik bila dicurigai terjadi suatu infeksi
• Tindakan operasi untuk membuang kelebihan kulit calluses atau mengangkat seluruh
bagian dari callus yang biasanya menyebabkan rasa nyeri
• Menyarankan untuk memakai custom shoes yang dirancang sesuai dengan struktur
tulang kaki
Jika kapalan tetap terasa sakit meski sudah diberikan pengobatan di rumah,maka beberapa pengobatan
kapalan secara medis yang biasa dilakukan dokter adalah:
• Pemotongan kulit keras. Mungkin dokter ahli kulit akan memotong sebagian kapalan yang menebal
dan mengeras agar menurunkan tekanan pada jaringan di bawah kulit keras tersebut.
• Plester anti kapalan, plester dengan asam salisilat untuk ditempelkan pada kapalan.
• Salep antibiotik, untuk mengurangi risiko infeksi.
• Alas sepatu khusus. Jika pengidap kapalan memiliki kelainan bentuk kaki, dokter mungkin akan
menyarankan alas kaki untuk dimasukkan ke sepatu agar kaki terhindar dari gesekan yang
menimbulkan kapalan.
• Operasi. Meskipun kemungkinannya kecil sekali, namun dokter bisa saja menyarankan tindakan
operasi untuk memperbaiki posisi atau struktur tulang yang selama ini menyebabkan kapalan.
Kista Sebasea
I. DEFINISI
Kista sebasea (kista keratinosa) adalah suatu
kantung tertutup yang ditemukan tepat di bawah
kulit mati, ekskresi kulit dan bagian-bagian kulit
lainnya.
II. PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui. Kista sebasea sering
kali berasal dari selubung akar rambut (folikel)
yang membengkak atau sumbatan dari kelenjar
sebasea. Cedera pada kulit juga bisa merangsang
terbentuknya sebuah kista.
• Kista ini berukuran kecil dan bisa
ditemukan dibagian tubuh manapun,
tetapi paling sering muncul di kulit
kepala, telinga, wajah, leher, punggung
dan skrotum.
• Kista ini teraba kenyal dan mudah
digerakkan, biasanya tidak
menimbulkan nyeri. Warnanya bisa
kekuningan atau berwarna daging, jika
pecah akan mengeluarkan bahan
berminyak yang menyerupai keju.
Kadang bisa terjadi infeksi.
Tatalaksana
• Kista sebasea biasanya dipecahkan dengan tusukan jarum atau
sayatan pisau bedah dan isinya dikeluarkan.
• Jika terjadi infeksi, sebelum kista diangkat melalui
pembedahan, terlebih dahulu diberikan antibiotik.
KARBUNKEL
• Karbunkel adalah infeksi bakteri pada
sekelompok folikel rambut dan
jaringan sekitarnya yang berdekatan.
Karbunkel terbentuk dari gabungan
beberapa furunkel yang berkelompok
dan dibatasi oleh trabekula fibrosa
yang berasal dari jaringan subkutan
yang padat. Karbunkel merupakan
nodul inflamasi pada daerah folikel
rambut yang lebih luas dan dasarnya
lebih dalam daripada furunkel.
Etiologi
• Karbunkel disebabkan infeksi bakteri, umumnya stafilokokus (Staphylococcus
aureus).
FAKTOR RESIKO
Setiap orang dapat beresiko terkena karbunkel, namun terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan
resiko, antara lain:
1. Karier S.aureus kronik (pada hidung, aksila, perineum, vagina).
2. Diabetes. Pada diabetes terjadi gangguan fungsi leukosit sehingga membuat tubuh sulit untuk melawan
infeksi.
3. Higiene yang buruk. Hal ini mempermudah bakteri berkolonisasi di permukaan kulit, sehingga
meningkatkan resiko infeksi.
4. Pakaian yang ketat. Iritasi yang terus menerus dari pakaian yang ketat dapat menyebabkan luka pada
kulit, membuat bakteri mudah untuk masuk kedalam tubuh.
5. Kondisi kulit tertentu. Karena kerusakan barier protektif kulit, masalah kulit seperti jerawat, dermatitis,
scabies, atau pedukulosis membuat kulit rentan menjadi furunkel atau karbunkel.
Diagnosa
Anamnesa
• Penderita datang dengan keluhan terdapat nodul yang nyeri. Ukuran nodul tersebut meningkat dalam
beberapa hari dan dapat mencapai diameter 3-10 cm atau bahkan lebih. Beberapa pasien mengeluh
demam dan malaise.
Pemeriksaan Fisik
• Terdapat nodul berwarna merah, hangat dan berisi pus. Supurasi terjadi setelah kira-kira 5-7 hari dan
pus dikeluarkan melalui saluran keluar yang multipel (multiple follicular orifices). Karbunkel yang
pecah dan kering kemudian membentuk lubang yang kuning keabuan ireguler pada bagian tengah dan
sembuh perlahan dengan granulasi.
Pemeriksaan Penunjang
• Karbunkel biasanya menunjukkan leukositosis. Pemeriksaan histologis dari karbunkel menunjukkan
proses inflamasi dengan PMN yang banyak di dermis dan lemak subkutan.
Tatalaksana
Pembedahan
Terapi adekuat dari karbunkel adalah insisi dan drainase pus.
antibiotik sistemik mempercepat resolusi penyembuhan dan wajib diberikan pada seseorang yang
beresiko mengalami bakteremia. Antibiotik diberikan selama empat sampai tujuh hari.
FOLIKULITIS
Folikulitis adalah peradangan pada selubung akar rambut atau folikel rambut, yang
umumnya disebabkan oleh gram positif staphylococcus aureus.
Berdasarkan lokasinya dalam jaringan, folikulitis dibagi menjadi 2 yaitu:
1.Folikulitis superfisialis
• Folikulitis superfisialis adalah radang folikel rambut dengan pustul berdinding tipis
pada orifisium folikel yang terbatas pada epidermis.
2.Folikulitis profunda
• Folikulitis profunda adalah radang folikel rambut dengan pustul perifolikular kronik
yang ditandai dengan adanya pustul, papul dan sering terjadi rekurensi
Gambaran Klinis
• Pada bentuk kelainan superfisial, bintik-bintik kecil (papul) berkembang di sekeliling
satu atau beberapa folikel. Papul kadang-kadang mengandung pus (pustul), di
tengahnya mengandung rambut serta adanya krusta di sekitar daerah inflamasi.
Infeksi terasa gatal dan agak sakit, tetapi biasanya tidak terlalu menyakitkan.