OLEH
ELLY ERMAWATI
Demam tifoid merupakan penyakit endemik
di Indonesia. Termasuk penyakit menular
yang tercantum dalam Undang-undang nomor
6 Tahun 1962 tentang wabah.
Pasien dgn
demam tifoid
Pasien dgn
carier
Pada fase bakteriemi (minggu ke I, 7 hari pertama)
Salmonella ada di hati, limpa, ginjal, sumsum
tulang, kantung empedu => bermanifestasi di usus
(plaque payeri) dimana akan terjadi :3-7
Tanda-tanda syok
Tensi turun mendadak sampai dibawah normal.
Nadi cepat dan kecil.
Sianosis.
Tachypnoe.
Kulit dingin dan lembab.
Perdarahan per ani yang tidak selalu tampak.
b. Perforasi usus, biasanya muncul pada akhir
minggu ke III,
Dengan gejala :
Tiba-tiba menjadi gelisah dan mengeluh nyeri
perut.
Muntah-muntah, suhu tiba-tiba turun.
Pernafasan cepat dan hanya menggunakan otot-
otot intercostal.
Dinding perut tegang, defence musculare,
terutama di perut sebelah kanan (pada lokasi
ileum).
Pekak hati menghilang, perkusi menjadi
tympani.
Bising usus menurun sampai hilang.
Komplikasi Ekstra Intestinal
1. Miokarditis, keluhan klinis terjadi pada
minggu ke II sampai minggu ke III
2. Thypoid toxic, secara klinis terjadi
perubahan mental yang terdiri dari
disorientasi, kebingungan, delirium > 5
hari, yang dapat diikuti dengan/tanpa
munculnya gejala neurologis
3. Meningocerebral
4. Encephalitis diffuse.
5. Encephalitis akut
Non medikamentosa
Perawatan :
Bed rest total sampai dengan bebas demam 1 minggu
tetapi sebaiknya sampai akhir minggu ke III oleh karena
bahaya perdarahan dan perforasi.
Dietetik :
Kontra indikasi :
Tidak boleh diberikan pada wanita hamil
trisemester 3.
Partus premature.
Kematian intrauterine (IUFD).
Jangan berikan pada pasien yang leukositnya
kurang dari 2000.
Cotrimoxazole, dengan dosis 400 mg 2 x 2 tablet/hari
sampai 7 hari afebris.
Golongan Quinolon.
-Ciprofloksasin, dosis 2 x 750 mg sampai 4 minggu, untuk
menanggulangi karier, karena pasien dapat menularkan
secara fecal - oral (typhoid mary).
Simptomatik:
Analgetik antipiretik ( parasetamol)
Laxantia dan enema, untuk memudahkan buang
air besar.
Muntah-muntah
Prochlorperazine (Stemetil) dengan dosis 3 x 5mg atau 3
x 10 mg.
Prometazine (Phenergan) dengan dosis 3 x 25 mg.
Diare
Diphenoxylate hydrochloride (Lomotil, Reasec) 4 x 2 tab
Meteorismus
Intake diganti dengan parenteral
Gunakan stomach tube dan aspirasi tiap jam.
3 strategi pokok dalam memutuskan transmisi
tifoid,
Identifikasi dan Eradikasi S.typhi pada pasien
tifoid Asimptomatik, karier dan Akut
Pencegahan transmisi langsung dari pasien
yang terinfeksi S.typhi akut maupun karier
Proteksi pada orang beresiko terinfeksi