Anda di halaman 1dari 31

Tax Planning

dan Pengendalian atas Unsur-unsur Beban Pokok Penjualan


dan Pengurang Penghasilan Bruto
Topik Pembahasan
• Capital Expenditure VS Revenue Expenditure
• Pemilihan Metode Persediaan
• Pemilihan Metode Penyusutan
• Biaya Entertainment
• Cadangan Kerugian Piutang Tak Tertagih
• Pengujian untuk Menguji Kebenaran HPP
• Foreign Exchange Loss
PRINSIP EFISIENSI BEBAN PAJAK
• Usahakan penghasilan tersebut tidak termasuk
penghasilan yang kena pajak atau penghasilan yang
pengenaan pajaknya ditangguhkan;
• Tingkatkan biaya-biaya yang dapat dikurangkan;
• Kurangi biaya tertentu yang tidak dapat dikurangkan dari
penghasilan kena pajak dan dialihkan ke biaya-biaya yang
dapat dikurangkan;
• Perpanjang jangka waktu pengenaan pajak atas
penghasilan;
• Perpendek jangka waktu biaya-biaya yang dapat
dikurangkan;
Capital Expenditure VS Revenue Expenditure

• Manakah yang lebih baik :

atau Finance lease


Pembelian aktiva
(sewa guna usaha
tetap secara
(SGU) dengan hak
langsung
opsi)
Perlakukan PPh
atas SGU
Finance Lease

Lessor Lessee
a.Objek PPh adalah Imbalan a.Selama masa SGU tidak boleh
Jasa (pembyrn - angs.pokok); menyusutkan brg modal,
b.Tidak boleh menyusutkan sampai hak opsi dipakai;
brg modal; b.Dasar penyusutan setelah
c.Bila masa SGU lebih pendek, pemakaian hak opsi adalah
penghasilan akan dikoreksi; nilai sisa brg ybs;
d.Dapat membentuk cadangan; c.Dapat membebankan pemba-
e.Kerugian piutang tak tertagih yaran SGU dari pengh bruto;
dibebankan ke cadangan ybs; d.Bila masa SGU lebih pendek,
f.Dlm hal cadangan > kerugian, biaya akan dikoreksi.
sisanya mrpk penghasilan,
demikian sebaliknya;
g.Angsuran PPh Ps 25 dihitung
dari laporan keuangan tri-
wulan disetahunkan dibagi 12.
Capital Expenditure VS Revenue Expenditure

• Pertimbangan:
• Jika jangka waktu leasing < useful life per fiskal  lebih
baik leasing karena angsuran pokok > depresiasi 
meningkatkan expense  reduce taxable income 
reduce tax payable
• Tergantung juga pada kondisi perusahaan:
• Jika ingin meng-utilize Tax Loss  pilih metode yang menghasilkan
expense per fiskal yang lebih kecil
• Jika ingin mengurangi pajak  pilih metode yang menghasilkan
expense per fiskal yang lebih besar
Pemilihan Metode Persediaan
• Metode Persediaan secara fiskal:
• FIFO method
• Average method
PENILAIAN PERSEDIAAN

PENENTUAN NILAI PENENTUAN NILAI


PERSEDIAAN DG HISTORICAL PERSEDIAAN HANYA
COST, LOCOM, HARGA DENGAN HISTORICAL COST.
ECERAN, ATAU METODE
METODE YANG
GROSS PROFIT.
DIPERBOLEHKAN HANYA
METODE YANG DIPERBOLEH- BERUPA:
KAN DAPAT BERUPA:
- RATA-RATA (AVERAGE)
- IDENTIFIKASI SPESIFIK
- FIFO
- RATA-RATA (AVERAGE)
- LIFO
- FIFO
Question
• Metode Penilaian Persediaan apa yang paling baik untuk
dipilih secara fiskal?

AVERAGE or FIFO?
Pemilihan Metode Persediaan- Tax Planning

• Dalam kondisi perekonomian yang


cenderung mengalami inflasi  Average
method akan menghasilkan HPP > dari
FIFO laba kotor lebih kecil PKP akan
lebih kecil  tax akan lebih kecil
Pemilihan Metode Penyusutan
• Metode penyusutan secara fiskal:
• Garis Lurus
• Saldo Menurun
• Pertimbangkan:
• Desired tax effect
• Simplicity
Pemilihan Metode Penyusutan (cont..)

Garis Lurus Saldo Menurun

Simple Lebih complicated

Biaya-nya rata Biaya akan lebih


sepanjang tahun besar di tahun-
tahun awal,
semakin mengecil
di tahun
berikutnya
Pemilihan Metode Penyusutan (cont..)

• Jika perusahaan mempunyai prediksi laba yang cukup besar,


maka dapat dipakai metode saldo menurun dapat
mengurangi laba kena pajak
• Jika diperkirakan pada awal-awal tahun investasi belum
bisa memberikan keuntungan atau timbul kerugian,
maka dapat menggunakan metode garis lurus supaya
biaya penyusutan dapat ditunda untuk tahun berikutnya.
Biaya Entertainment
• Pada dasarnya biaya entertainment (perjamuan) tidak dapat
dijadikan pengurang.

• Deductible jika tersedia daftar nominatif (nominative list)


yang berisi detail tentang biaya perjamuan tersebut.
Pasal 9 ayat (1c) UU Pajak Penghasilan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 81/PMK.03/2009
Piutang Tak Tertagih
• Berdasarkan Pasal 6(h) UU PPh, piutang yang nyata-nyata tidak
dapat ditagih, dapat dijadikan sebagai pengurang dengan syarat,
sebagai berikut:
– Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi
komersial;
– Telah diserahkan perkara penagihannya kepada PN atau BUPLN
atau adanya perjanjian tertulis mengenai penghapusan
piutang/pembebasan utang antara kreditur dan debitur yang
bersangkutan
– Telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus; dan
– Wajib pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat
ditagih kepada DJP.
– Tax planning?
• Harus berusaha untuk memenuhi persyaratan di atas
• Paling mudah: adanya perjanjian tertulis antara kreditur dan
debitur
Pengujian untuk Menguji Kebenaran HPP

• Formula:
• Persediaan awal
+ Pembelian
- Persediaan akhir
HPP
Lanjutan....
• Pemeriksa kemungkinan besar akan memeriksa
buku pembelian, buku hutang dagang beserta
bukti-bukti pendukungnya.
• Bukti-bukti pendukung harus ada: voucher
pengeluaran uang, kuitansi pembayaran, bukti
transfer melalui bank, bon-bon pembelian,
faktur pajak, dsb.
• Jika perusahaan melakukan pembelian dengan
pihak yang memiliki hubungan istimewa  harus
dapat membuktikan bahwa transfer price
tersebut adalah harga yang arm’s length (wajar).
Kerugian Selisih Kurs
Diatur dalam:
• Pasal 6 ayat (1e) UU Pajak Penghasilan
• Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-03/PJ.31/1997
Pasal 6 ayat (1e) UU Pajak Penghasilan
Lanjutan....
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
Nomor SE-03/PJ.31/1997
Lanjutan....
Metode pengakuan keuntungan
atau kerugian selisih kurs
• Kurs tetap
• Kurs akhir tahun (Kurs tengah BI)
Penjelasan Pasal
• Dalam UU No. 36 Tahun 2008, penjelasan pasal:
Penjelasan Pasal 6 ayat (1) huruf e:
“Kerugian karena fluktuasi kurs mata uang asing
diakui berdasarkan sistem pembukuan yang dianut
dan dilakukan secara taat asas sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di
Indonesia.”
Contoh : Transaksi selisih kurs yang
timbul dari Fluktuasi Kurs Valas
Tanggal 01-10-2003 PT. JULI meminjam valuta asing dari Bank
Jakarta sejumlah US$20,000 dengan kurs US$ Rp.15.000,00 /
US$.
Tanggal 01-11-2003 pinjaman itu dilunasi sebagian sebesar
US$8,000 dengan kurs Rp.16.000,00 per US$.
Tanggal 31-12-2003 kurs US$ adalah Rp.16.500,00 per US$.
Tanggal 15-03-2004 sisa hutang dilunasi US$12,000 dengan kurs
Rp.16.400,00 per 1 US$.
AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI FISKAL
KURS TETAP KURS TENGAH BI

Tanggal 01-10-2003 : Mencatat pinjaman US$ 20.000 x Rp. 15.000,00 = Rp.300.000.000,00

Kas/Bank Rp.300.000.000,00 Kas/Bank Rp.300.000.000,00 Kas/Bank Rp.300.000.000,00


Hutang Rp.300.000.000,00 Hutang Rp.300.000.000,00 Hutang Rp.300.000.000,00

Tanggal 01-11-2003 : Mencatat sebagian pelunasan pinjaman US$8,000,00 x Rp.16.000,00 = Rp. 128.000.000,00
- Ada perubahan kurs dlm kurun waktu 1/10-1/11/2003, Rp.16.000,00 - Rp.15.000,00 = Rp.1.000,00
- Oleh karena Rp. Terdepresiasi oleh US$, kerugian selisih kurs US$8,000 x Rp.1.000,00 = Rp.8.000.000,00

Hutang Rp.120.000.000,00 Hutang Rp.120.000.000,00 Hutang Rp.120.000.000,00


Rugi selisih kurs Rp. 8.000.000,00 Rugi selisih kurs Rp. 8.000.000,00 Rugi selisih kurs Rp. 8.000.000,00
Kas/Bank p.128.000.000,00 Kas/Bank Rp.128,000,000.00 Kas/Bank Rp.128,000,000.00

Tanggal 31-12-2003 : Mencatat penjabaran tanggal neraca dengan kurs Rp.16.500,00


- Perkiraan non moneter ( =hutang/pinjaman ) --> disajikan dalam kurs tanggal neraca
- Sehingga Rp. Terdepresiasi oleh US$, kerugian selisih kurs ( US$12,000 x Rp.1.500,00 = Rp.18.000.000,00 )

Rugi selisih kurs tidak ada pengakuan Pembebanan sekaligus :


Rp.18.000.000,00 - Rugi selisih kurs Rp.18.000.000,00
Hutang Rp.18.000.000,00 - Utang Rp.18.000.000,00

Tanggal 15-03-2004 : sisa hutang dilunasi US$12,000 dengan kurs Rp.16.400,00 per US$ = Rp.196.800.000,00

Hutang Rp.198.000.000,00 Hutang Rp.180.000.000,00 Pembebanan sekaligus :


Laba selisih kurs Rp. 1.200.000,00 Rugi selisih kurs Rp. 16.800.000,00 -Hutang Rp.198.000.000,00
Kas/Bank Rp.196.800.000,00 Kas/Bank Rp.196.800.000,00 -Laba selisih kursRp 1.200.000,00
-UtangRp.196.800.000,00
Kesimpulan
• Kurs tetap:
– Pengakuan penghasilan atau kerugian dilakukan setiap terjadi
realisasi pembayaran.
– Bisa menunda pengakuan penghasilan atau kerugian kurs.
• Kurs tengah BI:
– Tidak bisa menunda pengakuan penghasilan ataupun kerugian.
– Perubahan selisih kurs yang menyebabkan keuntungan atau
kerugian bagi wajib pajak harus diakui, walaupun belum
direalisasi.
Lanjutan...
• Untuk menghilangkan adanya forex:
• lakukan pembukuan dalam mata uang asing (dollar)
• hedging
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai