Lessor Lessee
a.Objek PPh adalah Imbalan a.Selama masa SGU tidak boleh
Jasa (pembyrn - angs.pokok); menyusutkan brg modal,
b.Tidak boleh menyusutkan sampai hak opsi dipakai;
brg modal; b.Dasar penyusutan setelah
c.Bila masa SGU lebih pendek, pemakaian hak opsi adalah
penghasilan akan dikoreksi; nilai sisa brg ybs;
d.Dapat membentuk cadangan; c.Dapat membebankan pemba-
e.Kerugian piutang tak tertagih yaran SGU dari pengh bruto;
dibebankan ke cadangan ybs; d.Bila masa SGU lebih pendek,
f.Dlm hal cadangan > kerugian, biaya akan dikoreksi.
sisanya mrpk penghasilan,
demikian sebaliknya;
g.Angsuran PPh Ps 25 dihitung
dari laporan keuangan tri-
wulan disetahunkan dibagi 12.
Capital Expenditure VS Revenue Expenditure
• Pertimbangan:
• Jika jangka waktu leasing < useful life per fiskal lebih
baik leasing karena angsuran pokok > depresiasi
meningkatkan expense reduce taxable income
reduce tax payable
• Tergantung juga pada kondisi perusahaan:
• Jika ingin meng-utilize Tax Loss pilih metode yang menghasilkan
expense per fiskal yang lebih kecil
• Jika ingin mengurangi pajak pilih metode yang menghasilkan
expense per fiskal yang lebih besar
Pemilihan Metode Persediaan
• Metode Persediaan secara fiskal:
• FIFO method
• Average method
PENILAIAN PERSEDIAAN
AVERAGE or FIFO?
Pemilihan Metode Persediaan- Tax Planning
• Formula:
• Persediaan awal
+ Pembelian
- Persediaan akhir
HPP
Lanjutan....
• Pemeriksa kemungkinan besar akan memeriksa
buku pembelian, buku hutang dagang beserta
bukti-bukti pendukungnya.
• Bukti-bukti pendukung harus ada: voucher
pengeluaran uang, kuitansi pembayaran, bukti
transfer melalui bank, bon-bon pembelian,
faktur pajak, dsb.
• Jika perusahaan melakukan pembelian dengan
pihak yang memiliki hubungan istimewa harus
dapat membuktikan bahwa transfer price
tersebut adalah harga yang arm’s length (wajar).
Kerugian Selisih Kurs
Diatur dalam:
• Pasal 6 ayat (1e) UU Pajak Penghasilan
• Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-03/PJ.31/1997
Pasal 6 ayat (1e) UU Pajak Penghasilan
Lanjutan....
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
Nomor SE-03/PJ.31/1997
Lanjutan....
Metode pengakuan keuntungan
atau kerugian selisih kurs
• Kurs tetap
• Kurs akhir tahun (Kurs tengah BI)
Penjelasan Pasal
• Dalam UU No. 36 Tahun 2008, penjelasan pasal:
Penjelasan Pasal 6 ayat (1) huruf e:
“Kerugian karena fluktuasi kurs mata uang asing
diakui berdasarkan sistem pembukuan yang dianut
dan dilakukan secara taat asas sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di
Indonesia.”
Contoh : Transaksi selisih kurs yang
timbul dari Fluktuasi Kurs Valas
Tanggal 01-10-2003 PT. JULI meminjam valuta asing dari Bank
Jakarta sejumlah US$20,000 dengan kurs US$ Rp.15.000,00 /
US$.
Tanggal 01-11-2003 pinjaman itu dilunasi sebagian sebesar
US$8,000 dengan kurs Rp.16.000,00 per US$.
Tanggal 31-12-2003 kurs US$ adalah Rp.16.500,00 per US$.
Tanggal 15-03-2004 sisa hutang dilunasi US$12,000 dengan kurs
Rp.16.400,00 per 1 US$.
AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI FISKAL
KURS TETAP KURS TENGAH BI
Tanggal 01-11-2003 : Mencatat sebagian pelunasan pinjaman US$8,000,00 x Rp.16.000,00 = Rp. 128.000.000,00
- Ada perubahan kurs dlm kurun waktu 1/10-1/11/2003, Rp.16.000,00 - Rp.15.000,00 = Rp.1.000,00
- Oleh karena Rp. Terdepresiasi oleh US$, kerugian selisih kurs US$8,000 x Rp.1.000,00 = Rp.8.000.000,00
Tanggal 15-03-2004 : sisa hutang dilunasi US$12,000 dengan kurs Rp.16.400,00 per US$ = Rp.196.800.000,00