Anda di halaman 1dari 12

ASKEP DENGAN GANGGUAN

SISTEM NEUROLOGI PADA


IRMA ANAK “KEJANG”

UMI KALSUM
SITTI FATMAWATI TANDAKI
ALPIN TAMMU BAKTI
HARNIA
NURUL HUDA PRIHATININGRUM
EVA ARNA ABBAR
SARMIATI BIRINGKANAE
SISKA MISALI
DEFENISI
 Kejang (Konvulsi) adalah episode motorik,
sensorik, autonomic atau aktivitas psikis
abnormal (atau kombinasi dari semua itu)
sebagai akibat dari muatan berlebihan yang
tiba-tiba dari neuron serebral. Sebagian atau
seluruh otak dapat terlibat. Kejang selalu
muncul tiba-tiba dan sementara.
ETIOLOGI
 Penyebab kejang berfariasi dan klasifikasi
sebagai idiopatik (Defek genetic,
perkembangan) dan didapat. Penyebab kejang
didapat adalah :
 Insupiensi Vaskuler
 Demam (pada masa kanak-kanak)
 Cedera kepala
 Hipertensi
 Infeksi system saraf pusat
 Kondisi metabolism dan toksik (seperti gagal
ginjal, hiponatremia, hipokalsemia,
hipoglikemia, pestisida)
 Tumor otak
 Kesalahan penggunaan obat dan alergi
KLASIFIKASI
 Kejang Parsial (kejang yang dimulai setempat)
a. Kejang parsial sederhana (gejala-gejala
dasar umumnya tanpa gangguan kesadaran)
b. Kejang parsial kompleks (dengan gejala
kompleks umumnya dengan gangguan
kesadaran)
c. Kejang parsial sekunder menyeluruh
 Kejang Umum (Simetrik bilateral tanpa
awitan local)
PATOFISIOLOGI
 Kejang terjadi akibat lepas muatan
paroksismal yang berlebihan dari sebuah
focus kejang atau dari jaringan normal yang
terganggu akibat suatu keadaan patologik.
Aktivitas kejang sebagian besar bergantung
pada lokasi lepas muatan yang berlebihan
tersebut. Lesi di otak tengah , thalamus dan
korteks serebrum kemungkinan besar
bersifat epileptogenik, sedangkan lesi di
serebellum dan batang otak umumnya tidak
memicu kejang.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 CT Scan
 Elektroensephalogram (EEG)
 MRI
PENATALAKSANAAN
 Penatalaksanaan Terapi
-Antikonvulsan
-Antibiotik
-Antipiretik
 Penatalaksanaan Perawatan
-Berikan privasi dan pelindung pada diri pasien
-Mengamankan pasien dari lantai jika memungkinkan
-Melindungi kepala dari bantalan untuk mencegah
cedera
-Singkirkan semua perabot yang dapat mencederai
pasien selama kejang
-Jika pasien di tempat tidur singkirkan bantal dan
tinggikan pagar tempat tidur
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN

DIAGNOSA
DOKUMENTASI
KEPERAWATAN

INTERVENSI
EVALUASI
KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
 Keadaan sebelum kejang (penglihatan,
stimulus auditorius atau olfaktorius,
stimulus taktil, gangguan emosi atau
psikologis, tidur, hiperventelasi)
 Tipe gerakan pada bagian tubuh yang
terkena
 Daerah tubuh yang terkena ( Membalikan
tubuh ditempat tidur dan memanjankan
pasien)
 Ukuran kedua pupil
LANJUT
 Inkontinen urine atau feses
 Durasi setiap fase kejang
 Keadaan tidak sadar bila ada dan durasinya
 Paralisis yang nyata atau kelemahan pada
lengan setelah kejang
 Ketidakmampuan untuk berbicara setelah
kejang
 Apakah pasien tidur atau tidak setelah kejang
 Gerakan pada akhir kejang
 Apakah pasien konfusi atau tidak setelah
kejang
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Ketidakefektifan bersihan jalan napas b/d
kehilangan refleks lidah selama aktivitas.
 Risiko cedera yang b/d pergerakan otot
tidak terkendali selama aktivitas kejang.
 Ansietas (orang tua) b/d anak yang sakit,
rawat inap di rumah sakit, dan perawatan
di rumah

Anda mungkin juga menyukai