Anda di halaman 1dari 23

MESIN LISTRIK AC 2

TEKNIK LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI
BANJARMASIN
NAMA KELOMPOK:

1.AMARULAH
2.DEVI PERMATASARI
3.MUHAMMAD NUR WAHYUDARMA
4.RICKY MAULANA
5.SUSILO PRIYADI
Bab 1. SISTEM TENAGA LISTRIK
Teknik Tenaga Listrik ialah ilmu yang
mempelajari konsep dasar kelistrikan dan
pemakaian alat yang asas kerjanya
berdasarkan aliran elektron dalam konduktor
(arus listrik).
Dalam Teknik Tenaga Listrik dikenal dua
macam arus :

1. Arus searah dikenal dengan istilah DC


(Direct Current)
2. Arus bolak balik dikenal sebagai AC
(Alternating Current)
Dalam menghasilkan arus searah atau arus bolak balik,
dikenal sistem pengadaan energi listrik sebagai
berikut :
Pembangkit: Sebagai sumber energi listrik yang
antara lain berupa; PLTA, PLTU, PLTN, PLTG, PLTD, dan
ENERGI DARI ANGIN, SURYA, GEOTHERMAL, OMBAK,
CHEMICAL,dan sebagainya .

Transmisi: Sebagai jaringan untuk menyalurkan energi


listrik dari pembangkit ke beban atau ke jaringan distribusi
(gardu-gardu listrik).

Distribusi: Sebagai jaringan yang menyalurkan energi listrik ke


konsumen pemakai.
Gambar 1. Sistem Pengadaan Energi Listrik
PERALATAN ATAU PIRANTI PENGUBAH ENERGI

Generator,
Generator arus searah (generator DC)
Generator arus bolak-balik (Alternator).
Motor ,
motor arus searah
motor arus bolak balik
Transformator.
a. Trafo penaik tegangan (step-up) atau disebut trafo daya.
b. Trafo penurun tegangan (step-down) disebut juga trafo
distribusi.
c. Trafo yang dipergunakan pada peralatan atau rangkaian
elektronik, yakni untuk memblokir rangkaian yang satu
dengan yang lain.
Generator maupun motor dapat disebut
mesin listrik
Mesin listrik dapat dibagi atas :

a. Mesin arus searah, yang terbagi atas;


(1) Mesin Shunt,
(2) Mesin Seri,
(3) Mesin Kompon.

b. Mesin arus bolak balik, terbagi atas ;


(1) Transformator
(2) Mesin Tak Serempak (Asinkron) atau Mesin Induksi
(3) Mesin Sikron atau mesin Serempak.
FUNGSI DAN PRINSIP KERJA BAGIAN UTAMA
GENERATOR
• Generator adalah mesin
pembangkit listrik yang prinsipnya
merubah energi mekanik menjadi
energi listrik. Komponen utama
pada generator adalah terdiri dari
stator dan rotor. Pada umumnya
stator terdiri dari penghantar /
kumparan tempat terbentuknya
GGL Induksi sedangkan rotor
merupakan kutub magnit
• Pembangkitan tiga fasa dihubungkan dengan cara kerja
generator. Pada generator sebenarnya telah terpasang 3 set
inductor pada stator, di mana pada ketiga inductor tersebut
dipasang dengan beda fasa sebesar 120 derajat. Pada generator
tiga fasa ini, telah dijelaskan sebelumnya bahwa terdapat tiga
bagian yaitu ada bagian stator dan rotor. Maka pada generator
tiga fasa ini, untuk menghasilkan tegangan nominal, tentu
dibutuhkan kekuatan magnet pada tiap statornya. Walaupun
pada generator tiga fasa, pada stator sudah terdapat medan
magnet walaupun nilainya sangatlah kecil.
• Pada bagian rotor, rotor memiliki kumparan yang kemudian
kumparan tersebut diberikan beda potensial, sehingga pada
kumparan akan teralirkan arus hal ini sesuai dengan berlakunya
hukum Ohm itu sendiri.
• V= I x R
• Dimana di sini, ketika ada tegangan,atau beda
potensial, maka akan dihasilkannya suatu arus, I
dengan hubungan kelinearan tertentu. Selanjutnya,
karena terbentuknya arus, akan terbentuknya medan
magnet pada rotor menurut persamaan
• Lebih lanjut, medan magnet tersebut
kemudian akan menghasilkan proses
lanjutan berupa pembentukan fluks
magnetic. Menurut persamaan
• Rotor tersebut kemudian akan digerakkan oleh turbin yang digerakkan dari
energy luar seperti energy kinetis dari air terjun, energy panas matahari,
atau energy nuklir, dan energy lainnya. Di sini sesuai dan membuktikan
prinsip dari generator itu sendiri yaitu untuk mengubah energi mekanik
menjadi energy listrik.

• Kemudian, saat rotor berputar, terjadi perubahan sudut, dan


menyebabkan terjadinya perubahan fluks magenetik yang ada terhadap
tiap satuan waktu yang kemudian pada masing-masing stator akan
timmbul GGL Induksi atau gaya gerak listrik. Hal ini kemudian sesuai
dengan persamaan
• Selanjutnya dari gaya gerak listrik induksi tersebut,
akan timbul tegangan dengan beda fasa sebesar 120
derajat. Di sinilah mengapa disebutkan sebagai
pembangkit 3 fasa.
Gambar Prinsip Pembangkitan Potensial
Listrik
Gambar Arus dan tegangan (emf) berubah dalam
satu putaran Jangkar
Hukum-Hukum pada proses pembangkitan
tegangan 3 fasa
• Hukum ohm
Hukum ini sangat sering di gunakan dalam
perhitungan mengenai listrik. Hukum ohm
menyatakan bahwa besar kuat arus pada suatu
rangkaian tertutup berbanding lurus dengan
tegangan yang diberikan. Dilihat dari hukum ini
dapat simpulkan bahwa arus akan muncul jika di
beri beda potensial serta hambatan pada suatu
rangkaian tertutup.
V= I x R
Dimana: V = Tegangan (volt)
I = Besar kuat Arus (ampere)
R = Hambatan (ohm)
Hukum Induksi Faraday
• Hukum utama yang digunakan pada prinsip kerja
generator adalah Hukum Induksi Faraday.
Menurut Hukum Induksi Faraday, maka integral
garis suatu gaya listrik melalui garis lengkung
yang tertutup adalah berbanding lurus dengan
perubahan tersebut.

Dimana:
e = Gaya Gerak Listrik
N = jumlah lilitan
Φ = arus induksi /flux (weber)
Hukum Lenz

• Hukum Lenz menyatakan bahwa “Arus


imbas akan muncul di dalam arah
yang sedemikian rupa sehingga arah
tersebut menentang perubahan yang
menghasilkannya”. Hukum inilah yang
menyebabkan tanda negatif pada
hukum induksi faraday.
Karakteristik dan Penentuan Parameter Tanpa Beban : E0 = E0 (If)
• Karakteristik tanpa beban (beban nol) pada generator sinkron dapat
ditentukan dengan melakukan test beban nol (open circuit) yang memiliki
langkah – langkah sebagai berikut :
• a.) Generator diputar pada kecepatan nominal (n)
• b.) Tidak ada beban yang terhubung pada terminal
• c.) Arus medan (If) dinaikkan dari nol hingga maksimum secara bertahap
• d.) Catat harga tegangan terminal (Vt) pada setiap harga arus medan (If)

Gambar 2.11 Rangkaian Test Tanpa Beban


• Dari gambar dapat diperoleh persamaan umum generator :
E0 = VΦ + Ia (Ra + jXs)

Gambar 2.12 Karakteristik Hubung Terbuka (OCC)


• Dari gambar di atas terlihat bahwa pada awalnya
kurva berbentuk hampir benar – benar linear. Hingga
pada harga – harga arus medan yang tinggi, bentuk
kurva mulai terlihat saturasi. Inti besi yang tidak
jenuh dalam bingkai mesin sinkron memiliki
reluktansi beberapa ratus kali lebih rendah daripada
reluktansi air gap. Sehingga pertama – tama hampir
seluruh MMF melewati celah udara Dan peningkatan
fluksi yang terjadi linear. Ketika inti besi mengalami
saturasi, reluktansi besi meningkat secara drastis dan
fluksi meningkat lebih lambat dengan peningkatan
nilai MMF. Bentuk linear dari grafik OCC disebut
karakteristik air gap line.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai