Anda di halaman 1dari 34

PROSES KEPERAWATAN

Sulastri, S.Kep., Ns., M.Kep


Pengertian

• Cara sistematis yang dilakukan oleh


perawat bersama pasien dalam
menentukan kebutuhan asuhan
keperawatan
Pentingnya proses keperawatan
• Alat bagi perawat untuk melaksanakan
asuhan keperawatan.
• Pedoman dalam memecahkan masalah
pasien, menunjukkkan profesi yang
memiliki profesionalitas yang tinggi
• Memberikan kebebasan kepada pasien
untuk mendapatkan pelayanan yang
cukup sesuai dengan kebutuhan
Manfaat proses keperawatan

• meningkatkan kemandirian perawat


dalam menjalankan tugasnya
• Proses keperawatan yang diberikan
kepada pasien dapat meningkatkan
kepercayaan diri perawat dalam
melaksanakan tugas
• Perawat dapat selalu meningkatkan
kemampuan intelektual dan teknikalnya
dalam tindakan keperawatan
Tujuan proses keperawatan
• Menghasilkan asuhan keperawatan yang
berkualitas sehingga berbagai masalah
kebutuhan pasien dapat diatasi
• Menentukan diagnosis keperawatan setelah
dilakukan identifikasi
• Menentukan rencana tindakan setelah
diagnosis ditegakkan
• Melaksanakan tindakan keperawatan setelah
direncanakan
• Mengetahui perkembangan pasien dari
berbagai tindakan yang telah dilakukan untuk
menetukan tingkat keberhasilan
Proses Keperawatan

Pengkajian Diagnosa
keperawatan

Perencanaan Implemen
tasi

Evaluasi
PENGKAJIAN

• Merupakan tahap awal proses


keperawatan,
• Suatu proses pengumpulan data
• Tujuan ;
• Mengumpulkan informasi tentang
keadaan kesehatan klien
• Membuat data dasar klien
• Menilai keadaan kesehatan klien
• Menentukan masalah keperawatan
dan kesehatan klien
• Untuk membuat keputusan yang
tepat dalam menentukan langkah –
langkah selanjutnya`
Yang dilakukan pada tahap adalah :

• Pengumpulan data
• Validasi data
• Pengelompokkan data
Pengumpulan Data

Sumber data
 Sumber data primer
Data – data yang dikumpulkan dari
klien
 Sumber sekunder
Sumber data sekunder
– Sumber data Sekunder Orang
terdekat ( keluarga, teman dll)
– Catatan keperawatan/ catatan klien
– Riwayat penyakit
– Konsultasi
– Perawat lain
– Hasil tes diagnostic
– Anggota tim kesehatan lain
– kepustakan
JENIS DATA
1. Data Obyektif
- Apa yang dapat diobservasi
- Ditemukan oleh pemeriksa
Contoh : Tanda – tanda vital ,
missal : TD: 110 / 80 mmHg, N: 90
X/ mnt, S: 38 derajat C, R: 20 X /
mnt, pemeriksaan diagnostic :AL :
11000 M3, Hb: 11 gr %, turgor kulit
2. Data Subyektif
• Apa yang dilaporkan, diyakini atau
dirasakan klien, menunjukkan persepsi
dan sensasi klien tentang masalah
kesehatan klien
Contoh :
· Saya merasa sesak nafas
· Saya sedang nyeri perut
· Saya merasa sedih
· Perasaan saya khawatir tentang keluarga
saya
Diagnosa keperawatan
• Diagnosis keperawatan menjadi dasar
untuk pemilihan tindakan keperawatan
untuk mencapai hasil sebagai perawat
yang dapat diandalkan
• Diagnosis keperawatan berfokus pada
respons aktual atau potensial klien
terhadap masalah kesehatan
Tujuan Diagnosa keperawatan

Tujuan Diagnosa Keperawatan untuk


mengidentifikasi:
1. Masalah dimana adanya respon klien
terhadap status kesehatan atau
penyakit.
2. Faktor-faktor yang menunjang atau
menyebabkan suatu masalah
(etiologi)
3. Kemampuan klien untuk mencegah
atau menyelesaikan masalah
• Kunci perumusan yang tepat pada
diagnosis keperawatan adalah memakai
proses pemecahan masalah yang meliputi
tiga komponen yaitu : Problem, Etiologi,
Sign/Symptom (PES)
• Dengan demikian, dalam membuat
diagnosis keperawatan kita perlu
menentukan masalah keperawatan yang
terjadi, kemudian cari penyebab masalah
yang ada
• hipertermi berhubungan dengan muntah
dan kurangnya intake oral
• Hipertermi berhubungan dengan
kurangnya intake oral, dehidrasi
• Gangguan komunikasi verbal
berhubungan dengan intubasi dan sedasi
• Intoleransi aktivitas
• Risiko intoleransi aktivitas
• Bersihan jalan napas tidak efektif
• Ansietas
• Nyeri akut
• Gangguan pola tidur
• Gangguan keseimbangan nutrisi : kurang
dari kebutuhan tubuh
Perencanaan
pengertian
• Setelah mengidentifikasi diagnosis
keperawatan langkah berikutnya
adalah perencanaan asuhan
keperawatan
• Perencanaan merupakan langkah
ketiga dalam proses keperawatan
• Perencanaan adalah salah satu
ketegori perilaku keperawatan
Komponen perencanaan

• Membuat prioritas
• Menentukan Tujuan dan hasil yang
diharapkan (kriteria hasil)
• Outcome (NOC)
• Intervensi (NIC)
Implementasi
• Implementasi merupakan tahap keempat
dari proses keperawatan yang dimulai
setelah perawat menyusun rencana
keperawatan
• Implementasi keperawatan merupakan
bentuk penanganan yang dilakukan oleh
perawat berdasarkan pertimbangan dan
pengetahuan klinis yang bertujuan
meningkatkan hasil perawatan klien.
• Tindakan mencakup perawatan langsung
dan tidak langsung yang ditujukan
kepada indivdu, keluarga, dan/atau
komunitas
• Perawatan langsung merupakan
penanganan yang dilaksanakan setelah
berinteraksi dengan klien.
• Sebagai contoh, seorang klien menerima
intervensi langsung berupa pemberian
obat, pemasangan infus intravena, atau
konseling saat berduka.
• Perawatan tidak langsung adalah
penanganan yang dilakukan tanpa adanya
klien, namu tetap bersifat representatif
untuk klien (Bulechek,2008).
• Sebagai contoh, tindakan perawatan
tidak langsung mencakup pengaturan
lingkungan klien (misalnya: kontrol
keselamatan dan infeksi), dokumentasi,
dan kerja sama multidisiplin.
Evaluasi
• Evaluasi adl tindakan intelektual untuk
melengkapi proses keperawatan yg
menandakan seberapa jauh diagnosa
keperawatan, rencana tindakan, dan
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai
• Evaluasi merupakan langkah proses
keperawatan yang memungkinkan
perawat untuk menentukan apakah
intervensi keperawatan telah berhasil
meningkatkan kondisi klien
• Tindakan evaluatif adalah ketrampilan
atau teknik pemeriksaan yang anda
gunakan untuk mengumpulkan data
evaluasi
Tujuan evaluasi
• Melihat kemampuan klien dalam mencapai
tujuan.
• Mengadakan hub dgn klien berdasarkan respon
klien thd tind kep yg diberikan, shg perawat dpt
mengambil keputusan:
1) Mengakhiri rncn tind kep (klien tlh mencapai
tujuan yg ditetapkan)
2) Memodifikasi rncn tind keperawatan (klien
mengalami kesulitan utk mcapai tujuan)
3) Meneruskan rncn tind kep (klien perlu wkt yg
lbh lama utk mcapai tuj)
Proses evaluasi
• Mengidentifikasi kriteria dan standar
evaluasi
• Mengumpulkan data untuk menentukan
apakah kriteria dan atandar telah dipenuhi
• Menginterpretasi dan meringkas data
• Mendokumentasikan temuan dan setiap
pertimbangan klinis
• Menghentikan, meneruskan atau merevisi
rencana keperawatan
Ada 2 komponen utk mengevaluasi
kualitas tindakan keperawatan
• Proses (formatif)
Dilakukan pd saat proses pembuatan
askep mulai dr pengkajian
• Hasil (sumatif)
Akhir tindakan keperawatan
Kasus
• Anda seorang perawat yang berdinas sore
diruang Bedah. Anda bertugas merawat pasien
bernama Bp. S (40 th) dengan post operasi usus
buntu (Appendictomy ) hari pertama, mual dan
muntah. Masih puasa, terpasang infuse RL : 20
tetes permenit, Suhu tubuh 39 derajat C.
Mengeluh nyeri pada perutnya, skala nyeri 8,
belum flatus , peristaltic usus 3 kali permenit.
Pemeriksaan lab Hb = 10 gr/dl, Pemeriksaan
fisik didapatkan conjungtiva anemis dan sclera
ikterik, kulit tampak keriput.
Latihan
• Tentukan DO dan DS
• Diagnosa keperawatan yang muncul
• Perencanaan dari diagnosa yang muncul

Anda mungkin juga menyukai