Perancis ‘jaune’ yang berarti kuning. Ikterus adalah perubahan warna kulit, sklera mata atau jaringan lainnya (membran mukosa) yang menjadi kuning karena pewarnaan oleh bilirubin yang meningkat kadarnya dalam sirkulasi darah dan jaringan (> 2 mg/ 100 ml serum).1 METABOLISME BILIRUBIN • Bilirubin merupakan bentuk akhir dari pemecahan katabolisme heme melalui proses reaksi oksidasi-reduksi. Metabolisme bilirubin meliputi pembentukan, transportasi, asupan, konjugasi, dan ekskresi bilirubin.2,3 FASE PRE-HEPATIK 1. Pembentukan bilirubin. • Bilirubin berasal dari katabolisme protein heme, Pembentukannya berlangsung di sistem retikoloendotelial. • Langkah oksidase pertama adalah biliverdin yang dibentuk dari heme dengan bantuan enzim heme oksigenase. Biliverdin yang larut dalam air direduksi menjadi bilirubin oleh enzim biliverdin reduktase. Bilirubin bersifat lipofilik dan terikat dengan hidrogen serta pada pH normal bersifat tidak larut. FASE PRE-HEPATIK 2. Transport plasma Bilirubin yang telah dibentuk akan diangkut ke hati melalui plasma, harus berikatan dengan albumin plasma terlebih dahulu oleh karena sifatnya yang tidak larut dalam air. FASE INTRA-HEPATIK 3. Liver uptake Pada saat kompleks bilirubin-albumin mencapai permukaan sinusoid hepatosit, terjadi proses ambilan bilirubin oleh hepatosit melalui sistem transport aktif terfasilitasi, namun tidak termasuk pengambilan albumin. Setelah masuk ke dalam hepatosit, bilirubin akan berikatan dengan ligandin, yang membantu bilirubin tetap larut sebelum dikonjugasi. FASE INTRA-HEPATIK 4. Konjugasi • Bilirubin bebas yang terkonsentrasi dalam sel hati (bilirubin tak terkonjugasi) akan mengalami konjugasi dengan asam glukoronat yang dapat larut dalam air di reticulum endoplasma dengan bantuan enzim uridine diphosphate glucoronosyl transferase (UDPG- T) membentuk bilirubin konjugasi, sehingga mudah diekskresikan ke saluran empedu. Fase Post-Hepatik 5. Ekskresi bilirubin • Bilirubin yang terkonjugasi diekskresikan ke dalam kanalikulus empedu melalui proses mekanisme transport aktif yang diperantarai oleh multidrug-resistance associated protein-2 (MRP-2). • Setelah bilirubin terkonjugasi diekskresikan ke dalam kandung empedu, bilirubin kemudian memasuki saluran cerna. Sewaktu bilirubin terkonjugasi mencapai ileum terminal dan usus besar, glukoronida dikeluarkan oleh enzim bakteri khusus, yaitu ß- glukoronidase, dan bilirubin kemudian direduksi oleh flora feses menjadi senyawa tetrapirol tak berwarna yang disebut urobilinogen. • Di ileum terminal dan usus besar, sebagian kecil urobilinogen direabsorpsi dan diekskresi ulang melalui hati sehingga membentuk siklus urobilinogen enterohepatik. • Pada keadaan normal, urobilinogen yang tak berwarna dan dibentuk di kolon oleh flora feses mengalami oksidasi menjadi urobilin (senyawa berwarna) dan diekskresikan di tinja. Metabolisme bilirubin Lanjutan... Mekanisme ikterus pada kolelitiasis KOLELITIASIS Batu kandung empedu dapat berpindah ke dalam duktus koledokus melalui duktus sistikus (vesica felea → duktus sistikus → duktus koledokus) yang disebut sebagai batu saluran empedu sekunder. Mengakibatkan retensi pengaliran bilirubin terkonjugasi ke dalam saluran pencernaan sehingga mengakibatkan aliran balik bilirubin ke dalam plasma menyebabkan tingginya kadar bilirubin direk dalam plasma Referensi 1.Schwartz SI. Manifestations of Gastrointestinal Desease. Dalam : Principles of Surgery fifth edition, editor : Schwartz, Shires, Spencer. Singapore : McGraw-Hill, 1989. 1091-1099. 2. Longo DL, Fauci AS, Kasper DL, et al. The liver bilirubinemias. In: Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th ed. United States of America: Mc Graw Hill; 2007.p.297-8. 3. Murray RK, Granner DK. Biokimia Harper. 27th ed. Jakarta: EGC; 2005.p.285-300.