Anda di halaman 1dari 45

PROGRAM KULIAH SISTEM

BLOK MAHASISWA
FAKULTAS GEOGRAFI

Diselenggarakan Oleh:
JURUSAN ILMU GEOGRAFI DAN ILMU
LINGKUNGAN
FAKULTAS GEOGRAFI UGM

Yogyakarta, Juli 2012


PELINGKUPAN

Oleh:
Dr. Suprapto Dibyosaputro, MSc.
Staf Pengajar Fakultas Geografi
Universitas Gadjah Mada
PELINGKUPAN
MERUPAKAN SUATU PROSES AWAL (DINI)
UNTUK MENENTUKAN LINGKUP PERMASALAHAN
DAN MENGIDENTIFIKASI DAMPAK PENTING
(HIPOTESIS) YANG TERKAIT DENGAN SUATU
RENCANA USAHA DAN / ATAU KEGIATAN

1. Langsung mengarah pada hal-hal yang menjadi


pokok bahasan secara mendalam;
2. Menghindari konflik & tertundanya proyek;
3. EFISIENSI terhadap BIAYA, TENAGA, WAKTU;
4. Penyusunan ANDAL dapat lebih terarah berkat
MANFAAT adanya kejelasan:
* lingkup studi/kajian;
* kedalaman studi;
* strategi pelaksanaan studi.
KEDUDUKAN PROSES
PELINGKUPAN PELINGKUPAN DALAM AMDAL
Pelingkupan KA-ANDAL
adalah proses
awal untuk me- ANDAL
nentukan ling-
kup permasa- Kerangka
Acuan adalah RKL
lahan dan meng
identifikasi ruang
Analisis RPL
dampak pen- lingkup studi
Dampak
ting hipotetis Analisis
Lingkungan
terkait dengan Dampak Rencana
adalah telaah
rencana usaha/ Lingk Pengelolaan
secara cermat
kegiatan yg merpk Lingkungan
dan menda- Rencana
hasil pe- adalah doku-
lam tentang Pemantauan
lingkupan men arahan
dampak Lingkungan
penting suatu upaya pena- adalah dokumen
rencana U/K nganan arahan upaya
dampak pen- pemantauan
ting terhadap komponen
lingkungan yg lingkungan yg
ditimbulkan terkena dampak
penting
Proses Pelingkupan: Dampak
1.Identifikasi dampak potensial
(mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup:
primer, skunder, tersier dst yang secara potensial
akan timbul).
Gali dan kembangkan melalui berbagai sumber, seperti:
pemrakarsa, masyarakat, pakar, instansi pemerintah,
pustaka, tinjauan proyek serupa.

2.Evaluasi dampak potensial


(menghilangkan/meniadakan dampak potensial yang
tidak relevan atau tidak penting, sehingga didapat
dampak pentig hipotetik).

3. Klasifikasi dan prioritas dampak penting


Hipotetis
(mengelompokkan dampak penting hipotetik yang telah
dirumuskan sehingga diperoleh klasifikasi dan
prioritas dampak penting hipotetik)
Dampak Penting Hipotetis merupakan
Salah Satu Hasil Proses Pelingkupan
Deskripsi
Rencana
Kegiatan
PRIORITAS
DAMPAK DAMPAK
DAMPAK
PENTING PENTING
POTENSIAL
HIPOTETIK HIPOTETIK
Rona
Lingkungan
Hidup

Identifikasi Evaluasi Klasifikasi


Dampak Dampak &
Potensial Potensial Prioritas
HASIL-HASIL PELINGKUPAN
1. Prioritas dampak penting hipotetik thd lingkungan hidup
yang dipandang relevan untuk ditelaah secara mendalam
dalam ANDAL
2. Lingkup wilayah studi ANDAL berdasarkan pertimbangan:
batas proyek, batas ekologis, batas sosial, dan batas
administrasi.
3. Batas waktu kajian sebagai dasar melakukan prakiraan
perubahan kualitas/kondisi lingkungan tanpa proyek dan
adanya proyek.
4. Kedalaman studi ANDAL (metode, jumlah sampel,
tenaga ahli yang dibutuhkan sesuai dengan dana dan
waktu.
Contoh: Alur Proses Pelingkupan Dapak Prioritas Rencana Kegiatan
Proyek Pengembangan Gas Jawa Bagian Timur (Geofisik) PRIORITAS DAMPAK

Prakonstruksi:
DAMPAK POTENSIAL 1. Perubahan pola kepemilikan lahan
DAMPAK PENTING HIPOTETIS 2. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat
A. Geo-Fisik-Kimia Konstruksi:
1. Perubahan iklim mikro A. Geo-Fisik-Kimia 1. Terjadi kebisingan
2. Perubahan kualitas udara ambien  Perubahan kualitas udara ambien (debu, 2. Terjadi erosi tanah
(debu, H2S, CO2) H2S, CO2) 3. Gangguan sistem drainase dan Irigasi
Deskripsi
3. Terjadi kebisingan  Terjadi kebisingan 4. Gangguan transportasi Darat
Rencana Kegiatan
4. Perubahan sifat tanah  Peningkatan kuantitas aliran permukaan 5. Gangguan vegetasi
Pra-Konstruksi  Penurunan debit air sungai 6. Peningkatan kuantitas aliran permukaan
5. Peningkatan kuantitas aliran
Konstruksi  Terjadi erosi tanah 7. Penurunan debit air sungai
permukaan
Operasi  Gangguan sistem drainase dan irigasi 8. Gangguan satwa liar
6. Penurunan debit sungai
Pasca Operasi  Penurunan/peningkatan kualitas air 9. Peningkatan pendapatan masyarakat
7. Terjadi erosi tanah
8. Gangguan sistem drainase dan permukaan 10. Adanya kesempatan berusaha
irigasi  Penurunan/peningkatan kualitas air laut 11. Gangguan proses sosial
9. Penurunan kualitas air permukaan  Gangguan transportasi darat 12. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat
10. Penurunan kualitas air laut 13. Penurunan sanitasi lingkungan
11. Penurunan kuantitas air tanah B. Komponen Biologi Operasi:
12. Gangguan transportasi darat  Gangguan vegetasi 1. Perubahan kualitas udara ambien (debu dan gas)
13. Gangguan transportasi laut  Gangguan satwa liar 2. Terjadi kebisingan
14. B. Komponen Biologi  Gangguan biota air tawar 3. Penurunan kualitas air permukaan
15. Gangguan vegetasi  Gangguan biota air laut 4. Penurunan kualitas air laut
16. Gangguan satwa liar 5. Gangguan transportasi darat
17. Gangguan biota air tawar C. Komponen Sosekbud 6. Gangguan biota air tawar
18. Gangguan biota air laut  Perubahan kependudukan 7. Gangguan biota air laut
19. C. Komponen Sosekbud  Perubahan pola kepemilikan lahan 8. Perubahan kependudukan
20. Perubahan kependudukan  Peningkatan/penurunan pendapatan 9. Peningkatan pendapatan masyarakat
21. Perubahan pola kepemilikan lahan masyarakat 10. Adanya kesempatan berusaha
22. Peningkatan/penurunan  Adanya /hilangnya kesempatan berusaha 11. Gangguan proses sosial
Deskripsi Rona pendapatan masyarakat  Gangguan proses sosial 12. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat
Lingkungan Awal 23. Adanya kesempatan berusaha  Perubahan sikap dan persepsi masyarakat 13. Penurunan sanitasi lingkungan
Komp. Geofisikkimia 24. Gangguan proses sosial 14. Penurunan tingkat kesehatan masyarakat
Komp. Biologi 25. Perubahan sikap dan persepsi D. Komponen Kesmas Pasca Operasi:
Komp. Sosekbud masyarakat  Penurunan sanitasi lingkungan 1. Peningkatan kualitas udara ambien (debu dan gas)
Komp. Kesmas 26. D. Komponen Kesmas  Penurunan tingkat kesehatan masyarakat 2. Terjadi kebisingan
27. Penurunan sanitasi lingkungan 3. Peningkatan kualitas air permukaan
28. Penurunan tingkat kesehatan 4. Peningkatan kualitas air laut
masyarakat 5. Gangguan transportasi darat
6. Penurunan pendapatan masyarakat
7. Hilangnya kesempatan berusaha
8. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat

Identifikasi KLASIFIKASI
Dampak EVALUASI DAN
Potensial DAMPAK PRIORITAS
POTENSIAL
HASIL DAN PROSES PELINGKUPAN

DESKRIPSI
IDENTIFIKASI 1. KOMPONEN KEGIATAN YG HARUS
KEGIATAN DPK POTENSIAL DITELAAH

EVALUASI D. PTG 2. KOMPONEN LH YG POTENSIAL


BERDAMPAK PENTING
KLASIFIKASI &
3. MASALAH LINGKUNGAN YG
SCOPPING PRIORITAS AKAN TERKENA DAMPAK PENTING

LINGKUP STUDI 4. PENENTUAN BATAS WILAYAH STUDI

5. PENENTUAN METODA

RONA 6. PENENTUAN LINGKUP PAKAR


LINGKUNGAN 7. PENENTUAN LINGKUP WAKTU

8. PENENTUAN BIAYA STUDI

1. TELAAH PUSTAKA; 5. MATRIK INTERAKSI SEDERHANA;


2. METODA PENDEKATAN SOSIAL; 6. BAGAN ALIR;
3. ANALOGI; 7. ANALISIS ISI;
4. DAFTAR UJI; 8. INTERAKSI KELOMPOK.
EVALUASI KLASIFIKASI
DAMPAK & PRIORITAS
POTENSIAL DPK. PNTNG

RUANG LINGKUP, KEDALAMAN,


IDENTIFIKASI DAN STRATEGI PELAKSANAAN
STUDI:
DAMPAK 1. Batas Wilayah Studi
POTENSIAL 2. Jenis Data & Informasi
3. Jumlah sampel
4. Lokasi Pengamatan/Pengukuran
5. Metode Analisis Data
6. Metode Prakiraan & Evaluasi
DP
7. Tenaga ahli yang dibutuhkan
Langkah Identifikasi
Dampak
Identifikasilah:
1. Rencana kegiatan
2. Tipe Ekosistem Metode
3. Fungsi Ekosistem ?
4. Komponen Lingkungan
METODE IDENIFIKASI DALAM PELINGKUPAN

1. Telaah Pustaka 5. Bagan Alir (flow diagram)


2. Interaksi Kelompok 6. Matrik Interaksi (Sederhana,
3. Daftar Uji (checklist). Leopold,Battelle).
4. Overlay (tumpang 7. Analisis Isi
(McHarg) 8. Metoda ad hoc

1) Komponen kegiatan penyebab dampak dan komponen lingkungan


terkena dampak;
2) Batas wilayah studi: proyek, ekologis, sosial, dan administratif;
3) Metode pengumpulan dan analisis data; metode prakiraan dan
evaluasi dampak penting; tenaga ahli yang diperlukan.
1. Studi Pustaka
2. Interaksi Kelompok
TELAAH
PUSTAKA

STUDI BRAINSTORMING CHECKLIST


BANDING TIM AMDAL (DAFTAR UJI)

INTERAKSI
KELOMPOK
3. Daftar Uji

Questionaire
CONTOH: IDENTIFIKASI DAMPAK DENGAN METODE DAFTAR
UJI SEDERHANA
FISIK SOSIAL
1. Geologi 7. Pelayanan
1.1. Sifat khas v 7.1. Fasilitas Pendidikan
1.2. Sumberdaya minerals 7.2. Lapangan pekerjaan v
1.3. Stabilitas lereng, guguran batu 7.3. Fasilitas komersial v
1.4. Kedalaman sampai lapisan tak 7.4. Pelayanan kesehatan/sosial
tembus air v 7.5. Pembuangan limbah cair
1.5. Keamblesan (subsidence) 7.6. Pembuangan limbah padat
1.6. Konsolidasi 7.7. Pemasokan air
1.7. Pelapukan/pelepassan zat kimia v 7.8. Drainase air hujan deras
1.8. Aktivitas tektonik/volkanisme 7.9. Posisi
7.10. Pemadaman kebakaran
7.11. Rekreasi
7.12. Transportasi v
7.13. Fasilitas kultural
2. Tanah 8. Keamanan
2.1. Stabilitas lereng v 8.1. Struktur
2.2. Kekuatan mendukung 8.2. Material
2.3. Daya kembang-kerut 8.3. Lokasi bahaya
2.4. Kerentanan terhadap frost 8.4. Konflik sirkulasi
2.5. Erodibilitas 8.5. Keamanan jalan dan v
2.6. Permeabilitas v rancangbangun
8.6. Radiasi ionisasi
3. Dst 9. Dst
4. Dst 10. Dst
5. Dst 11. Dst
6. Dst 12. Dst
Sumber : US Housing nd Urban Development (1975) V = Diidentifikasikan ada dampak
Contoh: Identifikasi Dampak Lingkungan Dengan Metode Daftar Uji Bentuk
Questioner (dikembangkan oleh World Bak, 1974:

Pariwisata
A. Lingkungan/Kaitan dengan Sumberdaya
1. Konsekuensi lingkungan apakah yang diperkirakan akan terjadi
karena perubahan pola tataguna lahan dan perpindahan penduduk
sebagai akibat adanya atau/dan operasi proyek?
2. Apakah proyek akan menyebabkan kedatangan banyak orang untuk
mencari pekerjaan?
Jika ya, massalah lingkungan sosial apakah yang diperkirakan akan
terhadi?
3. Apakah para wisatawan akan menciptakan kondisi yang membaha-
yakan perlindungan atau pengelolaan aspek lingkungan alamiah yang
penting?
4. Apakah akan timbul kegiatan dan fasilitas yang tidak diingini di
sekitar proyek? Bagaimana kegiatan ini akan ditangani?
5. Peraturan apa yang berlaku, antara lain, perencanaan tataguna
lahan zonasi dan undang-undang, peraturan pemerintah, dan lain
sebagainya, yang tidak dapat menjamin tidak rusaknya nilai
periwisata?
Lanjutan

B. Rancangbangun proyek dan konstruksi


1. Apakah rancangbangun proyek cocok dengan lingkungan
alamiah?
Apakah rencangbangun serasi dengan pemandangan dan
sifat bentang alamnya?
2. Apakah sifat khas daerah tersebut diperhatikan dalam
rancangbangun proyek?
3. Apakah akan terjadi kerusakan minimal pada lingkungan
alamiah?
Jika kerusakan tidak dapat dihindari, apakah tindakan yang
diambil untuk memulihkan lagi dan menanaminya kembali?
4. Apakah akan terjadi masalah bau busuk, pencemaran udara
dan/atau pembuanganlimbah dari daerah perkotaan atau
industri didekatnya?
Lanjutan Contoh: Identifikasi Dampak Lingkungan Dengan Metode Daftar Uji
Bentuk Questioner (dikembangkan oleh World Bak, 1974:

C. Operasi
1. Apakah ada kegiatan operasi yang akan menyebabkan kerusakan
lingkungan atau sosial?
2. Apakah rancangbangun pemasokasn air dan pengelolaan limbah
mencukupi persyaratan?
3. Kemanakah limbah manusia akan dibuang dan apakah semua alternatif
telah dipelajari?
4. Jika direncanakan pembuanagan ke laut, apakah penelitian biologi laut
dan penelitian laut lainnya telah dilakukan untuk menjamin
perlindungan biota laut dan garis pantai?
5. Apakah akan terjadi masalah gangguan kesehatan dari insekta dan
bagaimana insekta akan dikendalikan?
6. Apakah sarana penyajian makanan dan para karyawan akan diperiksa
secara periodis untuk menjamin dipenuhinya persyaratan sanitasi dan
kesehatan?
7. Apakah ada penyakit endemis (misal malaria) di daeerah tersebut
yang akan memerlukan pengawasan dan pengendalian khusus?
8. Apakah papan dan lampu neon iklan, kebisingan, dan seterusnya
diawasi dan dikendalikan?
9. Apakah pesawat jet akan terbang di atas atau di dekat daerah
proyek dan menyebabkan masalah kebisingan?
10. Apakah pantai akan terancam pencemaran oleh minyak dari kapal
yang lewat atau pencemaran oleh limbah industri dan domestik?
Lanjutan

D. Faktor Sosial-Budaya
1. Sudahkah dampak proyek dan kegiatan lain uyang
berkaitan dengan proyek terhadap kebudayaan
dan pola hidup lokal dievaluasi?
2. Apakah dengan adanya operasi proyek akan
menimbulkan kendala pada penduduk lokal ?
3. Apakaah wisatawan /penduduk lokal akan
diikutsertakan dalam proyek ataukah mereka
akan dilarang untuk datang idi daerah rekreasi
yang semula mereka gunakan?
4. Jika tapak atau bangunan bersejarah, geologik
atau ekologik merupakan sebagian atau seluruh
daya tarik proyek, apakah perlindungan atau
pengelolaannya telah dikembangkan secukupnya?
Contoh: Identifikasi Dampak dengan Metode daftar Uji Kuesione
(Sebagaian daftar Uji Untuk Aspek Kesehatan)

VEKTOR PENYAKIT
a. Apakah diketahui adanya masalah penyakit yang dise babkan Ya Tidak TT
oleh vektor penyakit seperti nyamuk, lalat, siput, dst?
b. Apakah vektor penyakit tersebut berhubungan dengan:
Habitat akuatis Ya Tidak TT
Habitat hutan? Ya Tidak TT
Habitat pertanian Ya Tidak TT
Habitat yang rusak? Ya Tidak TT
Pemukiman penduduk? Ya Tidak TT
c. Apakah proyek akan:
Memperluas habitat vektor Ya Tidak TT
Mengurangi habitat vektor? Ya Tidak TT
Membuka kesempatan untuk mengendalikan Ya Tidak TT
vektor
d. Apakah karyawan proyek akan menjadi sumber introduksi Ya Tidak TT
vektor penyakit yang sekarang belum ada dalam daerah proyek?
e. Apakah proyek akan membuka kesempatan pengendalian vektor Ya Tidak TT
penyakit melalui kenaikan tingkat kehidupan?
f. Apakah hubungan yang lebih baik dan perdagangan yang Ya Tidak TT
meningkat dengan daerah proyek akan merupakan sumber
untuk vektor penyakit yang sekarang ada di daerah proyek?
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL POSITIF NEGATIF
1. Sungai tercemar (sampah & air limbah) v
2. Air laut tercemar (sampah & air limbah) v
3. Terumbu karang & biota laut terganggu v
4. Penurunan air tanah & intrusi air laut v
5. Tambak udang tergusur v
6. Debu, bising pada saat konstruksi v
7. Kekurangan air bersih di perbukitan akibat pe- v
makaian air sumur oleh hotel
8. Perubahan akibat pemindahan penduduk v
9. Kecemburuan sosial v
10. Tumbuhnya prostitusi & kriminalitas meningkat v
11. Suku asli terganggu (bisa juga mendapat manfaat) v
12. Kehidupan beragama terganggu v
13. Pemandangan alam terganggu bangunan hotel v
14. Perubahan nilai & terganggunya kohesi sosial v
15. Nelayan & petambak udang tergusur v
16. Peluang kerja bagi buruh konstruksi v
17. Peluang kerja di hotel pada saat operasi v
18. Meningkatnya peluang usaha bagi masyarakat v
19. Tergusurnya tempat penambatan kapal nelayan v
EVALUASI DAMPAK HIPOTETIK POSITIF NEGATIF

1. Sungai tercemar (sampah & air limbah) v


2. Air laut tercemar (sampah & air limbah) v
3. Terumbu karang & biota laut terganggu v
4. Penurunan air tanah & intrusi air laut v

5. Debu, bising pada saat konstruksi v

6. Perubahan akibat pemindahan penduduk v


7. Tumbuhnya prostitusi & kriminalitas meningkat v
8. Perubahan nilai & terganggunya kohesi sosial v

9. Nelayan & petambak udang tergusur v


10. Peluang kerja bagi buruh konstruksi v
11. Peluang kerja di hotel pada saat operasi v
12. Meningkatnya peluang usaha bagi masyarakat v
13. Tergusurnya tempat penambatan kapal nelayan v
4. OVERLAY
D
Kegiatan

B
DAMPAK:
Vegetasi
Run-off
Erosi
Peta Lereng Kesuburan tnh
Peta Tanah Peta Sedimen
Peta Land Use Unit Lahan Banjir
Peta Jaringan Irigasi Transportasi
Peta Jaringan Jalan Dll.
5. BAGAN ALIR (FLOW DIAGRAM)
Flow diagram atau flowchart atau aliran dampak (impact
flow) adalah metoda yang disusun berdasarkan suatu
daftar aktivitas proyek yang saling berhubungan dan
komponen/parameter lingkungan yang terkena dampak.
Melalui bagan alir ini dapat digambarkan adanya
dampak langsung dan tidak langsung serta hubungan
antar komponen lingkungan, sehingga lebih
memudahkan dalam mengevaluasi dampak secara
keseluruhan dan dapat dicari aktivitas pokok mana yang
harus dikendalikan lebih serius.
Bagan Alir (Flow Chart)
KEGIATAN

II

III

Abiotic Biotic Culture


Keuntungan metode bagan
alir

 Dapat menggambarkan adanya dampak


langsung maupun tidak langsung
 Menunjukkan dampak primer, sekunder, tersier
dst..
 Dapat menghubungkan pengaruh dampak
suatu kegiatan thd. komponen lainnya yg
terkena dampak
 Cukup komunikatif , terutama untuk
menerangkan kepada para pengambil
keputusan
Kelemahan
Metode Bagan Alir

 Setiap orang akan menyusun bentuk alir


yang berbeda-beda,
 Kesalahan atau ketidak tepatan dalam
menyusun bentuk aliran dampak sangat
mungkin terjadi,
 Tidak sederhana, ruwet, sehingga bagi
pemula menganggap dampak rencana
kegiatan menjadi sangat banyak.
6. MATRIKS
• Lajur Horizontal
Berisikan jenis kegiatan proyek
yang secara potensial dapat
menimbulka dampak
• n
Lajur Vertikal
Komponen lingkungan yang
diprediksi terkena dampak
KEGIATAN PRA KONS KONSTRUKSI OPERA
TRUKSI SI

KOMP LINGK 1 2 3 1 2 3 4 1 2
Geofisik-Kimia

Biotis

Sosial
IDENTIFIKASI DAMPAK DENGAN METODE MATRIKS
KOMPONEN RENCANA KEGIATAN
LINGKUNGAN PRA KONST KONSTRUKSI OPERASI PASCA OPRS
FISIK - KIMIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

BIOTIS

SOS-EK-BUD-KESMAS
MATRIKS IDENTIFIKASI DAMPAK
KOMPONEN RENCANA KEGIATAN
LINGKUNGAN PRA KONST KONSTRUKSI OPERASI
SOSEK-BUD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Keresahan masyarakat x x x x x x
Pendapatan x x x
Kesempatan kerja x x
Kepemilikan tanah x x
Kriminalitas x
Kecemburuuan sosail x x
Urbanisasi x x x x x x x

TRANSPORTASI
Kenyamanan x
Kepadatan Lalu lintas x x x
Frekuensi x x x
Kecelakaan lalu lintasi x x x

KES-MAS
Sanitasi Lingkungan x x x
Pola penyakit x x
Penyakiit akut x
Penyakit kronis x
Mortalitas
x
Kelebihan dan kelemahan metode matrik

 Kelebihan:
 Dapat menunjukkan interaksi antara jenis
rencana kegiatan dengan komponen
lingkungan terkena dampak
 Banyaknya dampak ke arah vertikal maupun
horisontal dapat diidntifikasi dengan cepat
 Kelemahan
 Hanya dapat menunjukkan dampak orde
pertama
C. BATAS WILAYAH
STUDI
Ruang yang merupakan kesatuan dari
keempat wilayah di bawah ini, namun
penentuannya disesuaikan dengan
kemampuan pelaksana yang biasanya
memiliki keterbtasan sumber data
seperti waktu, dana, teknik, tenaga
dan metode telaahan.Keempat wilayah
tersebut adalah:
1. Batas Proyek
2. Batas Ekologis,
3. Batas Sosial
4. Batas Administrasi
i. BATAS PROYEK
 RUANG di mana suatu rencana usaha
atau kegiatan akan melakukan kegiatan
prakonstruksi, konstruksi, operasi, dan
(mungkin) pasca operasi. Dari ruang
usaha atau kegiatan inilah bersumber
dampak terhadap lingkungan.

 Termasuk alternatif lokasi rencana usaha


atau kegiatan.

 Posisi batas proyek agar dinyatakan


dalam koordinat.
ii. BATAS EKOLOGIS
 RUANG persebaran dampak dari suatu
rencana usaha atau kegiatan menurut
media transportasi limbah (air, udara), di
mana proses alami yang berlangsung di
dalam ruang tersebut diperkirakan akan
mengalami peruba-han mendasar.

 Perhatikan data & informasi atas


lingkungan awal, seperti debit air sungai,
karakteristik sungai, arah & kecepatan
aliran air, angin, iklim, dan sebagainya.
iii. BATAS SOSIAL
RUANG di sekitar rencana usaha atau kegiatan
yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai
interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai
tertentu yang sudah mapan, sesuai dengan proses
dinamika sosial suatu kelompok masyarakat, yang
diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar
akibat suatu rencana usaha atau kegiatan.

Karena umumnya dampak yang ditimbulkan me-


nyebar tidak merata, maka batas sosial
ditetapkan dengan membatasi batas-batas
terluar dengan memperhatikan hasil identifikasi
komunitas masyarakat yang terdapat dalam batas
proyek & ekologis.
iv. BATAS ADMINISTRASI

Ruang dimana amyarakat


dapat dengan leluasa
melaksnakan kegiatan sosial
ekonomi, sosial budaya sesuai
dengan peraturan perundng-
undangan yang berlaku di
dalam ruang tersebut.
V. PELINGKUPAN WILAYAH STUDI
BATAS PROYEK
RUANG DIMANA DIGUNAKAN UNTUK
MELAKUKAN KEGIATAN PRA KONSTRUKSI,
KONSTRUKSI DAN PASCA KONSTRUKSI

BATAS EKOLOGIS
RUANG PERSEBARAN DAMPAK MENURUT
MEDIA TRANSPORTASI LIMBAH (AIR DAN
UDARA)

BATAS SOSIAL
TEMPAT BERLANGSUNGNYA BERBAGAI
INTERAKSI SOSIAL YANG MENGANDUNG NILAI
DAN NORMA TERTENTU YANG SUDAH MAPAN

BATAS ADMINISTRATIF
RUANG DIMANA MASYARAKAT DAPAT
SECARA LELUASA MELAKUKAN KEGIATAN
SOSIAL - EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA
Batas
Administratif

Batas Batas
Ekologi
(Udara) Sosial

BATAS Batas
Proyek Batas
WILAYAH Ekologi
STUDI (Air)
E. KEDALAMAN STUDI
1. Kegiatan penyebab dampak lingkungan dari deskripsi
rencana kegiatan/proyek,
2. Komponen lingkungan terkena dampak penting,
3. Tenaga ahli yang diperlukan.
4. Metode:
a. Pengumpulan dan analisis data,
b. Teknik pengaambilan sampel
c. Jumlah sampel yang harus diukur
d. Interpretasi data (kualitas RLA)
e. Prakiraan kualitas lingkungan y.a.d.
d. Prakiraan dampak penting (besaran dan
tingkat kepentingan dampak),
e. evaluasi dampak penting,
Matur Nuwun ……….
Abdi Badhe Permios

Anda mungkin juga menyukai