Anda di halaman 1dari 27

REFERAT

BABY BLUES SYNDROME, DEPRESI POST PARTUM, PSIKOSIS POST


PARTUM

Oleh
Gheavani Legowo
Inaz Kemala Dewi

PERCEPTOR
dR. TENDRY SEPTA, SP.KJ(K)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
BABY BLUES
SYNDROME
DEFINISI

Baby blues syndrome atau sering disebut juga dengan istilah


maternity blues atau post partum blues adalah gangguan emosi
ringan yang biasanya terjadi dalam kurun waktu 2 minggu atau
14 hari setelah ibu melahirkan.
ETIOLOGI

Ketidakseimbangan hormonal

Hormon Thyroid

Perubahan gaya hidup


Hormon kehamilan (estrogen dan progesteron) secara mendadak mengalami
penurunan 72 jam setelah melahirkan
Patofisiologi

Level neurosteroid berasal dari hormon progesteron yang mengalami fluktuasi


selama siklus menstruasi dan memuncak saat kehamilan

Hormon sex yang dinamakan neurosteroid berikatan dengan beberapa tipe


reseptor termasuk reseptor GABA untuk memodulasi eksitabilitas dari sel otak

Kekurangan delta subunit reseptor GABA pada wanita menunjukkan sikap depresi
dan gangguan cemas setelah melahirkan
Dipenuhi oleh perasaan kesedihan dan depresi disertai dengan
menangis tanpa sebab
GAMBARAN
Mudah kesal, gampang tersinggung dan tidak sabaran
KLINIS
Tidak memiliki tenaga atau sedikit saja

Cemas, merasa bersalah dan tidak berharga

Menjadi tidak tertarik dengan bayi anda atau menjadi terlalu


memperhatikan dan kuatir terhadap bayinya

Tidak percaya diri

Sulit beristirahat dengan tenang bisa juga tidur lebih lama

Peningkatan berat badan yang disertai dengan makan berlebihan

Penurunan berat badan yang disertai tidak mau makan

Perasaan takut untuk menyakiti diri sendiri atau bayinya


DIAGNOSIS

Seseorang terdiagnosis baby blue syndrome apabila terlihat


secara psikologis kejiwaannya seperti di bawah ini.
• Perasaan cemas, khawatir ataupun was was yang
berlebihan, sedih, murung, dan sering menangis tanpa ada
sebab (tidak jelas penyebabnya).
• Seringkali merasa kelelahan dan sakit kepala dalam
beberapa kasus sering migrain.
• Perasaan ketidakmampuan, misalnya dalam mengurus
anak.
• Adanya perasaan putus asa
PENATALAKSANAAN

• Tidak perlu penanganan atau pengobatan


khusus

• Penanganan pada pasien ini sering adalah


bersifat konservatif dengan dukungan sosial

• Empati dan dukungan keluarga serta staf


kesehatan diperlukan.
DEPRESI POST PARTUM
DEFINISI

Depresi post partum merupakan suatu keadaan emosional yang ditunjukkan


dengan mengekspresikan rasa lelah, mudah marah, gangguan nafsu makan, dan
kehilangan libido

Menurut Bobak (2004) depresi postpartum adalah gangguan suasana hati


pada ibu postpatum yang tejadi dalam enam bulan setelah melahirkan.

Depresi postpartum hampir sama dengan baby blues syndrom,


perbedaannya terletak pada frekuensi, intensitas, serta durasi berlangsungnya
gejala-gejala yang timbul. Pada saat mengalami depresi postpartum, ibu
akan merasakan berbagai gejala yang ada pada baby blues syndrom, tetapi
dengan intensitas yang lebih sering, lebih hebat, serta lebih lama.
FAKTOR
ETIOLOGI KONSTITUSIONAL

FAKTOR
FISIK

FAKTOR
PSIKOLOGIS

FAKTOR
SOSIAL
FAKTOR RESIKO

adanya anggota keluarga yang menderita penyakit


mental

kurangnya dukungan sosial dan dukungan keluarga serta


teman

kekhawatiran akan bayi yang sebetulnya sehat

kesulitan selama persalinan dan melahirkan

merasa terasing dan tidak mampu; masalah/perselisihan


perkawinan atau keuangan

kehamilan yang tidak diinginkan


GAMBARAN KLINIS

1. Dipenuhi rasa sedih dan depresi yang disertai dengan menangis tanpa sebab.
2. Tidak memiliki tenaga atau hanya sedikit saja.
3. Tidak dapat berkonsentrasi.
4. Ada perasaan bersalah dan tidak berharga.
5. Menjadi tidak tertarik dengan bayi atau terlalu memperhtikan dan
mengkhawatirkan bayinya.
6. Gangguan nafsu makan.
7. Adanya perasaan takut untuk menyakiti diri sendiri atau bayinya.
8. Gangguan tidur.
KARAKTERISTIK DEPRESI POSTPARTUM

Depresi postpartum hampir sama dengan postpartum blues, yang membedakan hanya
karakteristik wanita yang mengalami depresi post partum (Mansur, 2009). Berikut ini
merupakan karakteristik wanita yang mengalami depresi postpartum menurut Mansur (2009):
 Mempunyai riwayat depresi.
 Berasal dari keluarga yang kurang harmonis.
 Kurang mendapatkan dukungan dari suami atau orang-orang terdekatnya selama hamil
dan setelah melahirkan.
 Jarang berkonsultasi dengan dokter selama masa kehamilannya, misalnya kurang
komunikasi dan informasi.
 Mengalami komplikasi selama kehamilan
TATALAKSANA

Non-farmakologis Farmakologis
NON FARMAKOLOGIS

 Screening Test
 Dukungan Psikologis dari suami dan keluarga
 Istirahat yang cukup untuk mencegah dan mengurangi perubahan perasaan
 Dukungan dari tenaga kesehatan, seperti dokter obstetri dan bidan atau perawat
 Diperlukan dukungan dokter bidang kedokteran jiwa jika keadaan ibu tampak sangat
mengganggu.
FARMAKOLOGIS

Pengobatan ini diindikasikan untuk gejala depresi sedang sampai berat atau ketika seorang
wanita tidak merespon pengobatan non-farmakologis. Obat juga dapat digunakan dalam
hubungannya dengan terapi non-farmakologis.

 Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI) adalah agen lini pertama dan efektif pada
wanita dengan depresi pasca-melahirkan.
 Serotonin-norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs)
 Antidepresan trisiklik
PSIKOSIS POSTPARTUM
DEFINISI

Psikosis postpartum ialah suatu sindrom yang


ditandai oleh depresi berat dan waham.
Umumnya terjadi pada minggu pertama dalam
6 minggu setelah melahirkan.

Perempuan yang menderita bipolar disorder atau masalah psikotik lainnya yang
disebut Skizoafektif disorder mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk terkena
postpartum psikosis. Gejalanya antara lain mengalami delusi, halusinasi, gangguan
saat tidur dan obsesi mengenai bayinya. Penderita dapat terkena perubahan
mood secara drastis, dari depresi ke gusaran dan berganti menjadi euforia dalam
waktu yang singkat.
GAMBARAN KLINIS

Pada psikosis postpartum gejala dapat terjadi dalam jangka waktu setahun setelah melahirkan anak. namun
awalnya sering terjadi pada minggu kedua atau minggu ketiga setelah persalinan.
Gejala yang khas pada psikosis postpartum yaitu:
Agitasi.

Gelisah.

Emosi yang labil.

Kegembiraan yang berlebihan.

Insomnia.

Menangis.

Bingung.

Dan lama-kelamaan akan timbul episode psikotik yang gawat dengan gambaran mania dan
delirium.
TATALAKSANA

Suatu kondisi emergensi dan memerlukan perhatian dan


penanganan segera

Bila agitasi maka pasien membutuhkan anti psikotika


berpotensi tinggi dan diberikan IM

Mood stabilizer seperti lithium, valproid acid, carbamazepine


digunakan sebagai terapi akut yang dikombinasi dengan
obat anti psikotik dan benzodiapezine
PERBEDAAN GEJALA KLINIS PADA BBS,
POSTPARTUM DEPRESSION & POSTPARTUM PSYCHOTIC

BABY BLUES SYNDROMES POSTPARTUM DEPRESSION POSTPARTUM PSYCHOTIC

Terjadi pada 15-85% ibu melahirkan Terjadi pada 10-15% ibu melahirkan Terjadi pada 0,1-0,2% ibu melahirkan

Gangguan suasana perasaan dan Gangguan suasana perasaan (ter- Depresi dengan perubahan suasana
pikiran represi merata) dan pikiran perasaan
Ada rasa sedih Mood yang sedih Gangguan isi pikir ( menyakini diri
belum menikah, perawan self
esteem buruk dan meyakini bayi
meninggal/tidak ada) gelisah
Murung, tidak nyaman, Gangguan tidur Mengeluh lelah, tidak dapat tidur,
kebingungan subjektif dan gelisah, mood yang swing, bingung,
terkadang gangguan tidur paranoid, strong word, menangis dll

Terjadi sekitar 3-7 hari postpartum Terjadi antara 3-6 bulan postpartum, Umumnya 2-3 minggu postpartum,
umumnya 12 minggu kurun waktu 8 minggu
PERBEDAAN GEJALA KLINIS PADA BBS,
POSTPARTUM DEPRESSION & POSTPARTUM PSYCHOTIC

BABY BLUES SYNDROMES POSTPARTUM DEPRESSION POSTPARTUM PSYCHOTIC


Tanpa pemicu khusus Pemicu utama bila kurangnya Ketegangan proses persalinan dpt
dukungan caregivers utama dianggap sbg stressor
Tidak berpikir untuk bunuh diri Terkadang keinginan Gangguan persepsi/isi pikir dapat
menyakiti/mencelakai bayi menyebabkan suicide/membunuh
bayi
Berlangsung selama bbrp hari Dapat berlangsung bbrp bulan, Lebih dari 1 bulan hingga dapat
sampai 2 minggu bahkan tanpa perawatan dapat tahunan
tahunan
Tidak terlalu dipengaruhi kondisi Sangat dipengaruhi kondisi Terkadang dipengaruhi sosio-
sosiocultural dan ekonomi sosiocultural dan ekonomi cultural & ekonomi
Dapat terjadi pada ibu yang tidak Berhubungan kuat dengan Sekitar 50% berasal dari keluarga
memiliki riwayat keluarga dengan adanya riwayat keluarga dengan dengan gangguan mood
gangguan mood gangguan mood 23
PERBEDAAN GEJALA KLINIS PADA BBS,
POSTPARTUM DEPRESSION & POSTPARTUM PSYCHOTIC

BABY BLUES SYNDROMES POSTPARTUM DEPRESSION POSTPARTUM PSYCHOTIC

Terkadang ada rasa bersalah dan Hampir selalu secara Tergantung gangguan isi
tidak berdaya berlebihan merasa pikir
bersalah dan tidak
berdaya
Dapat kembali normal dengan Perlu mendapatkan Perlu mendapatkan
dukungan lingkungan/caregivers pengobatan perawatan dan
pengawasan berkelanjutan

24
PERBEDAAN GEJALA KLINIS PADA BBS DAN
POSTPARTUM DEPRESSION

KARAKTERISTIK BABY BLUES SYNDROMES POSTPARTUM DEPRESSION


Insidens Sekitar 15-85% ibu postpartum Sekitar 10-15% ibu postpartum
Onset 3-6 hari postpartum Sekitar 3-6 bulan postpartum
Durasi Hari hingga minggu Bulan hingga tahun bila tanpa
pengobatan
Stressor Tidak ada/tidak jelas Umumnya kurangnya dukungan
Pengaruh sosiocultural Tidak ada berhubungan Ada hubungan kuat
Riwayat gangguan mood Tidak ada berhubungan Ada hubungan kuat
Riwayat gangguan mood dalam Tidak ada berhubungan Ada hubungan
keluarga

25
PERBEDAAN GEJALA KLINIS PADA BBS DAN
POSTPARTUM DEPRESSION

KARAKTERISTIK BABY BLUES SYNDROMES POSTPARTUM DEPRESSION


Rasa sedih Ada Ada
Mood swing Ada Pada awal gangguan,
selanjutnya mood menurun
Anhedonia Ada Sering ada
Gangguan tidur Terkadang Sering ada
Keinginan bunuh diri Tidak ada Tergantung beratnya
depresi
Keinginan menyakiti bayi Jarang Sering ada
Guilty feeling dan merasa Kalaupun ada, umumnya Sering dan umumnya berat
tidak mampu ringan
26

Anda mungkin juga menyukai