KENDAL
Nama : Tn. K
Umur : 56 tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Alamat : Tamangede 1/1, Gemuh
No. RM : 00217xxx
Tanggal Periksa: 12 Desemner 2017
DATA KLINIS PASIEN
ANAMNESIS
Status Present :
Keadaan Umum : lemas, dapat mengucapkan kata namun tidak jelas
Kesadaran : delirium
Tekanan darah : 100/70mmHg
Nadi : 104x/menit, reguler.
Respirasi : 36x/menit
Suhu : 36,6 C
SpO2 : 96 %
GDS : 22mg/dl
Skala VAS : 0
KEPALA & LEHER
KEPALA
Bentuk : Bulat, simetris
Wajah : Asimetri (-), Parese n.VII (-/-)
Mata : Konjungtiva palpebra anemis (+/+), mata cekung (-/-),
sklera ikterik (+/+), refleks pupil +/+ Ø 3mm/3mm,
edema periorbita (+/+)
Hidung : Septum deviasi (-), nafas cuping hidung (-/-)
Mulut : bibir kering (-), bibir sianosis (-), tonsil T1-T1 tenang faring tidak hiperemis
LEHER
Bentuk : Simetris
Trakhea : Di tengah
KGB : Pembesaran (-)
JVP : Meningkat (-)
COR
Inspeksi : Datar
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : timpani di seluruh lapang
abdomen (+)
Palpasi : Nyeri tekan (-), lien tak teraba
pembesaran, hepar teraba membesar,
succussion splash (+) kesan ascites
EKSTREMITAS
superior inferior
Oedema : +/+ +/+
Sianosis : -/- -/-
Akral dingin : -/- -/-
Kekuatan : 5/5/5 5/5/5
DIAGNOSA
Hipoglikemia dengan hepatitis kronis
INISIAL PLAN
Rawat Inap
Medikamentosa
Oksigen Nasal 2 lpm
Bolus D40% 100cc (4 flacon)
Infus D10% 20 tpm bila GDS lebih dari 200 mg/dl ganti NaCl 8 tpm
Pasang DC
Curcuma 2 x 1 tab
Non Medikamentosa
Edukasi keluarga pasien mengenai penyakit hipoglikemia dan hepatitis
kronis.
HIPOGLIKEMIA
Etiologi...
Non Medikamentosa
Jika kadar glukosa di bawah 70 mg/dl, makanan yang
tepat adalah:
Glukosa gel 1 porsi yang jumlah sama dengan 15 gram karbohidrat.
1/2 gelas atau 4 ons jus buah.
1/2 gelas atau 4 ons minuman ringan biasa.
1 cangkir atau 8 ons susu.
5 atau 6 buah permen.
1 sendok makan gula atau madu.
Periksa kembali GDS berkala selama 15 menit dengan
target 70mg/dl, jika masih < 70mg/dl, diberikan
makanan serupa. (Fonseca, 2008).
Terapi
Medikamentosa
Adapun terapi medika mentosa hipoglikemia yang dapat diberikan adalah:
Glukosa Oral.
Glukosa Intravena.
Glukagon (SC/IM).
Thiamine 100 mg (SC/IM) pada pasien alkoholisme.
Monitoring
Berdasarkan penyebab/etiologi
◦ Hepatitis viral kronis: Hepatitis B, B plus D, C dan virus-virus lain
◦ Hepatitis autoimun: tipe 1, 2, dan 3
◦ Hepatitis kronis karena obat-obatan
◦ Hepatitis disebabkan kelainan genetik: penyakit Wilson, def α1
antitripsin
Berdasarkan pemeriksaan histopatologis dapat dibagi 3 yaitu:
◦ Hepatitis Kronik Persisten
◦ Hepatitis Kronik Lobular
◦ Hepatitis Kronik Aktif
I. Hepatitis B Kronik
Patogenesis
Antigen virus, (HbcAg dan HbeAg) menginfeksi
hepatosit. Hepatosit yang telah terinfeksi menjadi
target untuk lisis oleh limfosit T. Aktivitas interferon
endogen meningkat selama fase awal infeksi virus.
Interferon akan mengaktifkan enzim selular yang
akan menghambat sintesis protein virus dengan cara
degradasi mRNA
Patogenesis
Tujuan :
Menekan dan menghilangkan replikasi virus (HbeAg, HBV DNA)
Kontrol jangka panjang nekroinflamasi dai hepatosit (GPT)
Mencegah transformasi maligna dari hepatosit (Integrasi HBV DNA
virus ke dalam DNA genom host)
Pilihan terapi
Interferon
Injeksi SC selama 16 minggu setiap hari dengan dosis 5 juta unit,
atau 3 kali seminggu dengan dosis 10 juta unit
Nucleoside analogue
Dosis 100 mg/hari. Penghentian pengobatan jika HbeAg menghilang
atau terjadi serokonversi ke anti Hbe
Imunosupresif/steroid
II. Hepatitis Delta Kronis
Patogenesis
Pada paparan HCV, reaksi imunologis bersifat humoral
(IgM anti HCV) dan selular (mayor histocompability
dan interferon). Bila sel T sitotoksik mampu
mengeliminasi virus akan terjadi penyembuhan dan
bila gagal akan menjadi hepatitis kronik.
Dalam jangka waktu 6 bulan ditemukannya HCV RNA
(+), pasien merupakan pengidap hepatitis C
Diagnosis
Laboratorium
Anti HCV anti bodi EIA
Genotip
HCV RNA kuantitatif; reverse transcriptase PCR lebih sensitif dari DNA
Pemeriksaan ALT dan AST, bilirubin dan level albumin
Skrining koinfeksi
USG hati dan sistem biliar
Biopsi hati
Terapi
Terapi kombinasi dengan interferon/ribavirin.
Lama terapi 6 bulan untuk genotip 2 dan 3 atau genotip 1 dengan beban
virus rendah (<2.000.000 virus ekivalen/ml)
Lama terapi 12 bulan untuk genotip 1 dan 4 dengan beban virus tinggi
(>2.000.000 virus ekivalen/ml).
Pemakaian IFN dosis tinggi setiap hari selama 4-6 minggu pertama
IV. Hepatitis Autoimun
Terapi
Terapi dimulai dengan 4 x 1,2g d-penisilamin
hidroklorida per hari sebelum makan
Hindari makanan yang tinggi tembaga (coklat,
kacang, jamur, hati, kerang)
Prognosis