Anda di halaman 1dari 18

Analisa Tegangan

Polman 2010
Pada suatu elemen bisa terjadi lebih dari satu
tegangan.
• Tegangan bengkok dan geser akibat gaya geser
• Tegangan puntir dan bengkok
• Tegangan puntir dan geser akibat gaya geser
• Semua tegangan ada dalam satu elemen
• Elemen
terkecil
diposisi atas
poros
Gaya Dalam
Gaya Dalam Arah Gaya Tegangan yang terjadi

Fx Fx Tegangan Normal
Aksial

Tegangan Geser akibat


puntir
Torsi T r
T
T T 
IP

Tegangan Normal akibat


PV PV momen bengkok
Bending/Bengkok
Mb  c
 mb 
I
Gaya Dalam Distribusi Tegangan Tegangan Yang Terjadi

Gaya Geser VQ


(V) τg 
Ib

Gaya Normal akibat M c


Momen bengkok b 
I

Gaya Normal akibat F


Gaya tarik t 
A
Gaya Dalam Distribusi Tegangan Tegangan Yang Terjadi

T r
Gaya Geser akibat τP 
Momen Puntir (Torsi) Ip

Untuk tegangan yang sejenis dapat dijumlahkan secara vektor


p + g atau b + t
Sedangkan untuk tegangan yang tidak sejenis tidak dapat
dijumlahkan secara vektor
Tegangan Utama (Principal Stresses)
• Principal stresses adalah kondisi dimana
tegangan yang muncul adalah tegangan
normal saja ().
• Principal direction adalah arah pada saat
terjadinya principal stresses.
Tegangan Geser Maksimum
• Tegangan geser maksimum kondisi dimana
terjadi tegangan geser maksimum (max) dan
tegangan normal rata-rata (Avg).
Tegangan Utama (Principal Stresses)
• Principal Stresses
σx  σy  σx  σy
2

σ1 , σ 2      τ xy 2
2  2 

σx  σy
σ avg 
2
σ1,2  σ avg  R
 σx  σy
2

R    τ xy 2
 2 
1
2 τ xy
2θ p  Tan
σx  σy
Lingkaran Mohr
 • Tegangan Utama (Principal stresses)
maks
σx  σy
R xy σ avg 
2qp 2
2 y avg x 1 

 σx  σy
2

R    τ xy 2
 2 

σx  σy σx  σy
2 2
• A shear stress is positive when the directions
associated with its subscripts are plus-plus or
minus-minus; the stress is negative when the
directions are plus-minus or minus-plus.

Mechanic of Material
James M & Barry J
• positive shear stress is plotted downward and
a positive angle 2θ is plotted counterclockwise

Mechanic of Material
James M & Barry J
Lingkaran Mohr
• Maximum shear stress direction.
 1
σx  σy
2θ S  Tan 
max 2 τ xy
2qS
xy 2θS  2θ p  90O
2qp
2 y x 1 
 σx  σy
2

τ max
    τ xy 2
 2 
σ  σ2
σx  σy σx  σy  1
2
2 2
Principal Direction

qp

avg

avg
qs
Contoh
x = 80 Mpa
x x xy = 50 Mpa
σx  σy  σx  σy 
2
xy    τ xy 2
σ1 , σ 2  
2  2 
a. Principal stresses
80  0  80  0 
2

σ1 , σ 2     50
2
 40  40 2  50 2
2  2 
 40  64 MPa
σ1  104 MPa σ 2  24 MPa

σ1  σ 2 104   24)
τ max

2

2
 64 MPa
Contoh
b. Principal direction
1
2 τ xy  2  50 
2θ p  Tan  Tan 1  
σx  σy  80  0 
2θ p  51,3O

c. Lingkaran Mohr maks
64 MPa
xy=50 MPa
38,7o

40 MPa 51,3o
2 x80 MPa 1 
24 MPa 104 MPa
Contoh
d. Elemen pada principal direction
y 24 MPa
2

1
104 MPa x
qp 25,65o
1 104 MPa

2 24 MPa
Contoh
e. Elemen pada tegangan geser maksimum
40 MPa y

θS  θ p  45O
64 MPa
40 MPa

qs 19,35o
40 MPa
x
64 MPa

40 MPa

Anda mungkin juga menyukai