Anda di halaman 1dari 12

MENGATASI TROUBLESHOOTING KELISTRIKAN

MENGATASI TROUBLESHOOTING KELISTRIKAN


JENIS GANGGUAN LISTRIK
Energi listrik yang kita gunakan sehari-hari pada dasarnya dihasilkan oleh proses
yang bersumber dari 2 hal, yaitu dari sumber daya listrik tak terbabaharukan dan
dari sumber listrik terbaharukan. Sehingga untuk mengantisipasi akibat gangguan
dari sumber energi listrik, sebaiknya diperlukan suatu alat UPS, alat ini berguna
untuk memperbaiki dan meminimalisir gangguan listrik yang terjadi, sehingga listrik
yang akan disupply ke beban misal ke komputer kualitasnya menjadi lebih stabil
dan handal dibandingkan jika langsung dari sumber listrik (PLN) dan juga
memberikan listrik cadangan jika sumber listrik utama (PLN) mati. Adapun
gangguan yang sering terjadi pada listrik diantaranya:
1.

Power Failure / outages

Power Failure atau outages sumber listrik utama mati kalau di Indonesia boleh
dikatakan mati lampu/ PLN mati . Penyebabnya mungkin karena korselting atau
hubung singkat, sumber listrik kelebihan beban, peralatan listrik ada yang rusak
sehingga breaker /MCB PLN turun. Bisa juga karena adanya bencana alaml. Hal ini
dapat menyebabkan kerusakan pada hardware computer atau peralatan
elektroniknya , kehilangan data, system computer menjadi crash.
2.

Power SAG

Yaitu tegangan listrik turun dalam waktu sesaat sampai dengan dibawah 80-85%
dari tegangan normal. Yah kalau di Indonesia tegangan normalnya 220 Vac.
Penyebabnya adanya startup beban (peralatan listrik / elektronik) yang cukup besar
(Kita pasti pernah mengalami pada saat kita menyalakan televisi atau monitor
komputer atatu ac terkadang bohlam di rumah kita redup sesaat kemudian normal
kembali, nah itu yang dinamakan sag alias tegangan turun sesaat), adanya
peralatan yang rusak, kapasitas listrik kita misal di rumah lebih kecil dari yang
dibutuhkan/demand. Gangguan seperti ini dapat mengakibatkan kerusakan pada
pada komputer dan mungkin system komputer kita bisa crash. Anda bisa
bayangkan kalau kita sedang memakai komputer terjadi hal seperti ini, komputer
kita kalau tidak restart ya. Hang.

3. Power Surge / Spike


Yaitu tegangan listrik naik dalam waktu sesaat sampai dengan di atas 110% dari
tegangan normal. Yah kalau di Indonesia tegangan normalnya 220 Vac .. Sedangkan
spike merupakan kejadian dimana tegangan listrik naik begitu cepat dalam sesaat
sehingga dapat mencapai 5KV-60 KV. Penyebabnya biasanya pada saat kita

mematikan beban yang berat atau bisa juga jaringan listrik terkena petir. Gangguan
ini dapat menyebabkan kerusakan pada hardware.

4. Undervoltage
Dikenal juga dengan istilah BrownOut terjadi saat tegangan listrik turun / berkurang
dalam waktu beberapa lama bisa hitungan menit, sampai hitungan hari .
Penyebabnya beban listrik yang berlebihan sehingga pasokan listrik berkurangi atau
adanya beban pada saat baban puncak misal malam hari. Hal ini dapat
menyebabkan peralatan listrik atau elektronik menjadi rusak.

5. Overvoltage
Hal ini kebalikan dari undervoltage . Hal ini akan menyebabkan komputer atau
peralatan elektronik menjadi panas dan cepat rusak.
6. Electrical Line Noise / Common Mode Disturbances
Gelombang listrik terganggu sehingga bentuk gelombangnya tidak bersih tetapi
seperti berambut. Hal ini terjadi karena gangguan frekuensi radio, petir, NeutralGrounding pada instalasi listrik jelek, atau bisa juga sisebabkan oleh peralatan listrik
atau elektronik yang menghasilkan frekuensi yang tinggi . Gangguan ini dapat
menyebabkan error pada harddisk ,dan kerusakan pada hardware komputer.

7. Frequency Variation
Listrik mempunyai dua istilah yaitu tegangan atau voltase dan frekuensi. Jadi
Frekuensi variation ini adalah frekuensi listrik yang selalu berubah-ubah. Umumnya
di Indonesia frekuensi listriknya 50 Hz. Hal ini dapat menyebabkan hilang data,
sistem menjadi crash dan rusaknya peralatan.

8. Switching Transient
Turunnya tegangan secara tiba-tiba dalam waktu kisaran beberapa nanosecond
/nano detik . Waktu yang terjadinya lebih pendek daripada sebuah spike dan hanya
terjadi beberapa nanosecond. Gangguan ini dapat menyebabkan kerusakan yang
terlalu cepat / premature failure.

9. Harmonic Distortion
Gelombang listrik yang terdistorsi sehingga gelombang listriknya kacau tidak
sinusoidal lagi. Hal ini dapat disebabkan karena switching power supply, motor
listrik seperti pompa air, mesin fax, mesin foto copy dll. Gangguan ini dapat

menyebabkan komunikasi data misalnya pada jaringan lan menjadi error, peralatan
listrik / elektronik cepat panas, dan kerusakan pada hardware komputer.
CARA MENGATASI GANGGUAN LISTRIK
Pada umumnya gangguan penyaluran energi listrik yang sering terjadi sebagai catu
daya untuk beban, berupa peralatan listrik dan komputer yaitu seperti : Listrik
padam secara tiba-tiba(blockout), Tegangan dan frekuensi naik turun tidak stabil
dan distorsi atau noise.
1.

Listrik padam secara tiba-tiba

Yang dimaksud dengan listrik padam secara tiba-tiba (artinya cut-of tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu), hal ini terjadi pemadaman listrik dari sumber listrik
utama dari (PLN), atau pada breaker (MCB) turun karena akibat terjadi beban yang
berlebihan atau terjadi (biasanya korslet/hubung singkat). Hal ini perlu dimengerti,
apa yang terjadi jika kita sedang bekerja dengan memakai komputer kemudian
terjadi pemadaman listrik oleh PLN, atau ada orang yang menyalakan beban yang
besar misal dispenser/mesin pendingin ruangan (ac) atau mungkin peralatan welder
(alat las listrik) ke sumber listrik yang mengakibatkan breaker (MCB) menjadi turun,
atau mungkin ada peralatan listrik yang korsleting misal yang paling sering terjadi
pada lampu neon, atau peralatan elektronik semacamnya. Dengan kasus seperti itu
kita pasti tahu apa yang terjadi dengan komputer kita yang sedang kita pakai. Akan
ikut mati! Data yang sedang kita kerjakan akan ikut hilang (jika belum di save). Juga
dapat mengaikbatkan kerusakan hardware (paling sering hardisk menjadi
crash).Untuk mengatasi hal ini diperlukan UPS (Uninterruptible Power supply)

2. Tegangan dan frekuensi yang naik turun


Akibat pada sumber listrik yang naik turun (tidak stabil) dapat merusakan pada
hardware komputer. Jika terjadi tegangan listrik naik akan menyebabkan power
supply pada komputer menjadi cepat panas. Bahkan jika naiknya melebihi kapasitas
yang seharusnya, misal tegangan listrik melebihi 240Vac yang seharusnya 220 volt
atau terkena petir (tegangan listrik akan melonjak menjadi tinggi sekali melebihi
400V dalam waktu seketika) atau mematikan beban yang berkapasitas besar juga
dapat menyebabkan tegangan listrik naik seketika tentu akan mengakibatkan
komputer kita akan rusak. Untuk proteksi petir ini sebaiknya mencari ups yang ada
surge protectionnya sehingga kalau kena petir yang rusak biasanya surge
protectornya sedangkan komputer kita aman. Jika tegangan listriknya turun dapat
mengakibatkan komputer menjadi hang karena kurang supply tegangan listrik, juga
power supply kita menjadi lebih panas karena akan menarik arus yang lebih besar
untuk mencukupi kapasitas VA dari power supply. Turunnya tegangan listrik dapat
terjadi sumber listrik utamanya (PLN) sudah tidak mencukupi kapasitasnya, juga
dapat juga tegangan turun secara seketika karena menghidupkan beban/peralatan

listrik/elektrionik yang berkapasitas besar. Untuk mengatasi hal ini dapat


menggunakan stabiliser (AVR) atau UPS (Uninterruptible Power Supply) yang
sudah ada AVR dan Surge Protectionnya.
3. Distorsi (Noise)
Pengaruh pada sumber listrik yang terdistorsi umumnya akan mengakibatkan
gagalnya proses input/output data pada komputer. Misalnya gagal dalam penulisan
data ke harddisk, atau bisa juga dapat mengakibatkan print error dan yang paling
sering terjadi yaitu sering tidak koneknya hubungan komputer pada jaringan LAN
(biasannya kalau kabel lan berdampingan dengan kabel listrik yang terdistorsi).
Penyebab gelombang listrik terdistorsi karena radio transmission yang dibangkitkan
oleh peralatan elektronik, misal pemancar radio/televisi, suara pesawat terbang
umunya di sekitar bandara, bahkan peralatan komputer atau elektronik itu sendiri
menyebabkan distorsi (perlatan elektronik yang mempunyai THDI (Total harmonic
distorsion) yang jelek). Untuk mengatasi gangguan ini biasanya memakai power line
conditioner atau menggunakan UPS yang berjenis online karena kedua alat ini
umumnya terdapat rangakaian penghilang atau pemininimalisir distosi/noise.
Sedangkan kalau frekuensi yang naik turun umumnya berpengaruh sekali untuk
perlatan yang sensitif seperti peralatan medical dan laboratorium.

A. Gangguan Hubung Singkat


Gangguan hubung singkat pada jaringan listrik, dapat terjadi antara phasa dengan
phasa (2 phasa atau 3 phasa) dan gangguan antara phasa ke tanah. Timbulnya
gangguan bisa bersifat temporer (non persistant) dan gangguan yang bersifat
permanent (persistant). Gangguan yang bersifat temporer, timbulnya gangguan
bersifat sementara, sehingga tidak memerlukan tindakan. Gangguan tersebut
akan hilang dengan sendirinya dan jaringan listrik akan bekerja normal
kembali. Jenis gangguan ini ialah : timbulnya flashover antar penghantar dan
tanah (tiang, traverse atau kawat tanah) karena sambaran petir, flashover
dengan pohon-pohon, dan lain sebagainya. Gangguan yang bersifat permanen
(persistant), yaitu gangguan yang bersifat tetap. Agar jaringan dapat berfungsi
kembali, maka perlu dilaksanakan perbaikan dengan cara menghilangkan gangguan
tersebut. Gangguan ini akan menyebabkan terjadinya pemadaman tetap
pada jaringan listrik dan pada titik gangguan akan terjadi kerusakan
yang permanen. Contoh: menurunnya kemampuan isolasi padat atau minyak trafo.
Di sini akan menyebabkan kerusakan permanen pada trafo, sehingga untuk dapat
beroperasi kembali harus dilakukan perbaikan. Beberapa, penyebab yang
mengakibatkan terjadinya, gangguan hubung singkat, antara lain:
1. Terjadinya angin kencang, sehingga menimbulkan gesekan pohon dengan
jaringan listrik.

2. Kesadaran masyarakat yang kurang, misalnya bermain layang-layang dengan


menggunakan benang yang bisa dilalui aliran listrik. Ini sangat berbahaya jika
benang tersebut mengenai jaringan listrik.
3. Kualitas peralatan atau material yang kurang baik, misaInya: pada JTR yang
memakai Twested Cable dengan mutu yang kurang baik, sehingga isolasinya
mempunyai tegangan tembus yang rendah, mudah mengelupas dan tidak
tahan panas. Hal ini juga akan menyebabkan hubung singkat antar phasa.
4. Pemasangan jaringan yang kurang baik misalnya: pemasangan
konektor pada JTR yang memakai TC, apabila pemasangannya kurang baik
akan menyebabkan timbulnya bunga api dan akan menyebabkan
kerusakan phasa yang lainnya. Akibatnya akan terjadi hubung singkat.
5. Terjadinya hujan, adanya sambaran petir, karena terkena galian
(kabel tanah), umur jaringan (kabeI tanah) sudah tua yang
mengakibatkan pengelupasan isolasi dan menyebabkan hubung singkat
dan sebagainya.
B. Gangguan Tegangan Lebih
Yang dimaksud gangguan tegangan lebih ialah, besarnya tegangan yang ada pada
jaringan listrik melebihi tegangan nominal, yang diakibatkan oleh beberapa hal
sebagai berikut:
1. Adanya penurunan beban atau hilangnya beban pada jaringan,
yang disebabkan oleh switching karena gangguan atau disebabkan
karena manuver.
2. Terjadinya gangguan pada pengatur tegangan otomatis/automatic
voltage regulator (AVR) pada generator atau pada on load tap
chenger transformer.
3. Putaran yang sangat cepat (over speed) pada generator yang diakibatkan
karena kehilangan beban.
4. Terjadinya sambaran petir atau surja petir (lightning surge),
yang mengakibatkan hubung singkat dan tegangan lebih.
5. Terjadinya surja hubung (switch surge), yaitu berupa hubung singkat akibat
bekerjanya circuit breaker, sehingga menimbulkan tegangan transient yang
tinggi. Hal ini sering terjadi pada sistem jaringan tegangan ekstra tinggi.
Gangguan tegangan lebih akan merusak isolasi, dan akibatnya akan merusak
peralatan karena insulation break down (hubung singkat) atau setidak-tidaknya
akan mempercepat proses penuaan peralatan dan memperpendek umur
peralatan. Sebenarnya kondisi abnormal ini kurang tepat jika disebut

sebagai gangguan. Akan tetapi kondisi abnormal ini jika berlangsung terus
menerus akan menyebabkan peralatan cepat rusak, umur peralatan pendek
dan membahayakan sistem. Sebenamya timbulnya gangguan beban lebih ini,
khususnya terhadap pasok daya ke pelanggan, bisa dieliminir oleh pihak PLN
dengan cara: pembebanan pada tiap-tiap trafo harus diinventarisir dan dimonitor
dengan seksama, sehingga pembebanannya tidak melebihi kapasitas
trafo. Beberapa penyebab yang mengakibatkan timbulnya gangguan beban lebih
ialah:
1. Semakin meningkatnya permintaan energi listrik dari pelangggan, sehingga
memaksa trafo dan saluran dengan beban maksimum, bahkan mungkin lebih
besar dari kemampuannya. Hal ini disebabkan:
o

a. Jumlah volume jaringan listrik yang terbatas dan kurang


bisa mengimbangi jumlah pelanggan.

b. Kurangnya pengertian dan ketidaktahuan masyarakat


pelanggan listrik terhadap masaIah kelistrikan. Contoh: pada suatu
daerah tertentu terdapat sambungan listrik ke pelanggan dengan
kondisi beban trafo dan jaringan yang telah maksimum. Ada calon
pelanggan lain yang berdekatan dengan pelanggan PLN tersebut,
ngotot untuk bisa disambungkan aliran listrik ke rumahnya. Akhirnya
dengan

sangat terpaksa PLN melayani, sehingga beban trafo dan jaringan


di daerah tersebut menjadi lebih (over load).

c. Terjadinya loses daya pada jaringan dan trafo, yang diakibatkan


oleh berbagai hal, sehingga trafo beserta jaringannya tidak bisa
bekerja pada beban penuh.

2. Adanya manuver atau perubahan aliran beban di jaringan, setelah timbulnya


gangguan.
3. Adanya pemakaian energi listrik yang di luar kontrol dan catatan PLN atau
tanpa sepengetahuan PLN, sehingga PLN sulit mendeteksi beban trafo dan
jaringan yang ada. Hal ini akan menyebabkan timbulnya gangguan beban
lebih.
C. Gangguan Instabilitas
Yang dimaksud gangguan instabilitas adalah gangguan ketidakstabilan pada sistem
(jaringan) listrik. Gangguan ini diakibatkan adanya hubung singkat dan kehilangan
pembangkit, yang selanjutnya akan menimbulkan ayunan daya (power swing). Efek
yang lebih besar akibat adanya ayunan daya ini adalah, mengganggu sistem
interkoneksi jaringan dan menyebabkan unit-unit pembangkit lepas sinkron (out of
synchronism), sehingga relai pengamansalah kerja dan menyebabkan timbulnya

gangguan yang lebih luas. Untuk mengantisipasi agar gangguan instabilitas tidak
teijadi, ada beberapa cara yaitu: konstruksi jaringan harus baik, sistem proteksi
harus andal, pengoperasian dan pemeliharaan harus baik dan benar,
dan sebagainya.
D. Gangguan karena konstruksi jaringan yang kurang baik
Yang dimaksud sistem jaringan di sini adalah, mulai dari pembangkitan, penyaluran,
distribusi sampai dengan instalasi listrik pelanggan. Sedangkan yang dimaksud
gangguan konstruksi jaringan adalah, gangguan yang terjadi akibat kondisi jaringan
yang tidak memenuhi ketentuan dan standard teknik. Di sini ingin ditekankan
bahwa sistem jaringan sangat menentukan tingkat keberhasilan dan keandalan
sistem tenaga listrik. Beberapa hal yang mengakibatkan gangguan sistem jaringan,
adalah:
1. Perencanaan yang kurang baik misalnya: tidak
mempertimbangkan keseimbangan antara supply and demand (daya yang
tersedia dan kebutuhan beban pelanggan), design konstruksi yang kurang
tepat, dan lain sebagainya.
2. Peralatan dan material yang dipasang mempunyai standard teknik yang
rendah (under quality).
3. Pemasangan yang kurang baik, yang diakibatkan kesadaran
pelaksana pekerjaan yang rendah dan pengawasan dari pihak Owner yang
kurang ketat.
4. Pengoperasian dan pemeliharaan yang kurang baik, kegagalan kerja sistem
proteksi (peralatan pengaman) dan penuaan pada, peralatan/material
jaringan.
Hal tersebut di atas akan menyebabkan timbulnya berbagai gangguan pada
jaringan listrik. Hal ini bisa diatasi sedini mungkin, yaitu sejak tahap perencanaan,
pelaksanaan pekerjaan, pengawasan pelakpekerjaan, komisioning, pengoperasian
dan pemeliharaan jaringan listrik, harus mengikuti kaidah, ketentuan dan standard
teknik yang telah ditentukan.

Beberapa sebab kerusakan motor listrik


November 21, 2008 Motor listrik 208 Comments

Kerusakan motor kebanyakan disebabkan oleh al 5 factor :


. panas,
kotor,

lembab,
vibrasi.
Kwalitas supply listrik
Dengan fokus pada faktor tsb. dapatlah di eliminir : jumlah kerusakan, kerugian, ongkos maintenance.
Dibagi menurut asal sebab kerusakan :
kerusakan dari luar motor : kwalitas masukan tenaga listrik, misalignment, kondisi lingkugan
panas/lembab/tidak ada ventilasi, kondisi beban
kerusan dari dalam motor : aging/penuaan, degradasi.
Atau
Kerusakan karena listrik :
Kerusakan mekanis.
Panas /over-heating:
Penyebab terbesar kerusakan motor sehingga motor tidak dapat mencapai umur pakai yang seharusnya
ialah over-heating atau panas berlebihan, Setiap mengalami Kenaikan temperature 10 derajat, dari
temperature normalnya, berakibat memotong umur motor 50% , meskipun kenaikan terjadi hanya
sementara.
Sebab over-heating al:
Memilih motor terlalu kecil, sehingga motor harus menderita over-current, berarti kondisi operasinya
lebih panas. Tetapi jika memilh motor terlalu besar berakibat pemakaian listrik tidak efisien berarti
pemborosan.
Sistem starting, kebanyakan motor dipasang dengan direct starting . sistem ini menimbulkan arus
Starting-current terlampau besar (5 kali lebih), sehingga menimbulkan panas yang besar, lebih2 jika
sering start-stop. Untuk itu perlu dipasang sistem start al: star-delta, fluid-couplig, pengubah-frequensi, dll
Start-stop terlalu sering tanpa memperhartikan jedah antar waktu start sangat menimbulkan kerusakan.
(lihat tabel minmum jedah waktu)
Environment ambient temperature tinggi,, mengakibatkan operating temperture motor lebih tinggi dari
seharusnya.
Ventilasi ruang kurang bagus menimbulkan symtem pendinginan motor tidak baik. Mengakibatkan
operating temperature motor naik.
Kondisi motor: fan rusak, body motor kotor, saluran pendingin buntu/kotor dll. Mengganggu penginan.
Kondisi beban : kopling misaligment, beban terlalu besar, beban tidak normal,
Kotor
Debu / Kotoran yg terakumulasi akan merusak komponen listrk maupun mekanical. Umumnya
terakumulasi pada permukaan badan motor , saluran pendinginan, fin, fan mengakibatkan pendinginan
terganngu dan panasan motor berlebih. Motor type ODP , kotoran debu masuk dan terkumpul kedalam
winding menimbulkan kerusakan isolasi / winding.
Moisture / lembab
Lembab atau embun juga merusak komponen listrik dan mekanikal, yang mengakibatkan pengkaratan
pada poros, bearing, rotor, stator, laminasi. Jika penetrasi ke isolasi mengkaibatkan degradasi isolasi dan
rusak.

Vibrasi
Vibrasi merupakan indikasi bahwa kondisi motor sedang mengalami masalah. Besar Vibrasi yang
melebih harga yang diijinkan dapat menyebabka kerusakan yang lebih parah. Sumber vibrasi dpat dari
motor atau dari mesin yang digerakan (load) bahkan mungki juga dari kedua2nya.
Sebab vibrasi a.l dari kondisi :
Misalignment motor terhadap load (mesin yang digerakan),
Kendor pada fondasi nya Motor atau load
Kondisi Soft-foot pada fondasi nya Motor atau load
Rotor unbalance ( Motor atau load)
Bearing aus atau rusak, meyebabkan poros berputar tidak sentris.
Akumulasi karat atau kotoran pada komponen putar (rotor)
Sewaktu memasang rotor/bearing motor sehabis overhaul/rewinding tidak aligment.
Kwalitas Listrik
Kwalitas suply tenaga sangat menentukan umur motor listrik, hal2 yang harus dihindari. al:
Voltage sering naik -turun melebihi harga toleransi, under/over voltage dapat menimbulakan
overheating didalam winding, berakibat umur motor menjadi pendek.
Voltage spike akibat power swicthing atau serangan halilintar (lightning strikes) juga menyebabkan
kerusakan isolasi winding.
Voltage 3 phase tidak balance melebihi harga toleransi, sering terjadi sebagai sebab kerusakan
winding.
Beberapa sebab lain al:
Pemilihan pelumas harus sesuai specifikasi, penggantian/penambahan dilakukan dan terjadwal dengan
baik.
Pemilihan dan pemeliharaan kopling sama pentingnya dengan komponen lain.
Seting bearing dan komponen lain harus sesuai dengan standard.
Setelah kita mengetahui beberapa sebab kerusakan, kita dapat merencanakan program pemeliharaan
dan langkah pelaksanaan yang sesuai.

Tespen: Fungsi dan Cara Menggunakannya

Tespen: Fungsi dan Cara Menggunakannya


1. Pengertian :
Tespen ialah alat yang di gunakan untuk mengecek atau mengetahui ada tidaknya
suatu tegangan listrik. Rangkaian Tespen berbentuk obeng yang mempunyai mata
minus (-) berukuran kecil pada bagian ujungnya. Tespen juga memiliki jepitan
seperti pulpen sebelumnya dan di dalamnya terdapat led yang mampu menyala
sebagai indikator tegangan listrik.

2. Kegunaan/Fungsi :
Fungsi Tespen yaitu untuk mengetahui ada tidaknya tegangan listrik pada suatu
benda, mesin dan sebuah rangakain listrik ada daya listrik atau tidak, fungsi lainnya
yaitu untuk membuka skrub dari komponen alat listrik.

3. Cara Menggunakan :
a. Untuk menggunakan testpen pegang gagang test pen.
b. Ujung testpen dimasukkan dalam lubang stop kontak dan jari telunjuk silahkan
tempelkan pada pangkal test pen.
c. Jika testpen menyala itu artinya arus positif jika tidak nyala berarti arus negatif.

4. Tingkat Ketelitian :
Biasanya Tespen dapat digunakan untuk tegangan listrik 80 Volt sampai 500 Volt.

5. Cara Membaca Skala dan Hasil :


a. Pegang test pen dengan ujung-ujung jari.
b. Tempelkan ujung bagian bawah test pen (tempat sumber) dengan penghantar
yang akan diuji.
c. Setelah itu tempelkan jari ke bagian atas test pen.
d. Pada saat LED/bohlam pada test pen menyala, disitulah terdapat aliran arus
listrik yang positif.

6. Bagian-bagian :
a. Ujung/mata tespen berfungsi sebagai bidang sentuh benda yang bertegangan
listrik.
b. Batang karbon berfungsi untuk mengahambat sebagian arus listrik.
c. Lampu LED/bohlam berfungsi sebagai indicator.
d. Pegas untuk memberikan tekanan pada karbon dan lampu terhadap pangkal
tespen.
e. Pangkal tespen terbuat dari logam sebagai ujung sentuh terhadap jari.
f. Gagang tespen terbuat dari bahan transparan yang digunakan agar lampu
LED/bohlam yang ada pada test pen terlihat nyalanya.

7. Cara Kalibrasi :
Cara Mengklibrasi test pen sudah terkalibrasi secara otomatis.

8. Nama Lain :
Obeng Test Pen.

9. Jenis-jenis :

Tespen biasa (Berbentuk Obeng dengan menggunakan lampu LED).

Testpen Digital yaitu Sejenis test pen untuk mengukur tegangan listrik baik
ac-dc (12v-220v) disertai lcd display sehingga kita mengetahui seberapa
besar tegangan yang keluar dari sebuah alat elektronik, colokan listrik, dan
sebagainya.

10. Cara Merawat :

Simpan tespen pada tempat yang aman.

Bersihkan tespen dengan kain kering. Jaga tespen jangan sampai basah.

Simpan tespen ditempat yang kering. Usahakan jangan terkena sinar


matahari secara langsung.

11. Skala utama/Skala nonius :


Umumnya tespen dapat digunakan untuk tegangan listrik 80 Volt sampai 500 Volt.

Anda mungkin juga menyukai